BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR

dokumen-dokumen yang mirip
KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

Bab II Pengembangan Area Emosional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

Penulisan Karya Ilmiah 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

I. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

Moto Kurikulum Semangat Implementasi Kurikulum 2013

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik

INSTRUMEN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DI KELAS X SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

B. KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zeta_Indonesia btarichandra Mimin Mintarsih, 2015

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. kesantunan berbahasa dalam percakapan. Penelitian kualitatif adalah prosedur

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 5 Banda Aceh Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2

Pengertian Komentar. Unsur-Unsur Diskusi. Materi. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan pemakalah/penyaji

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI (PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

INTERNALISASI NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI KOMPETENSI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK DI SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kegiatan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SILABUS MATA PELAJARAN: ANTROPOLOGI (PEMINATAN BAHASA)

2015 ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB)

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

SILABUS MATA PELAJARAN:BAHASA DAN SASTRA JEPANG (PEMINATAN) 2.2. Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi 426

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

81

INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015

KALOR DAN PERPINDAHANNYA

ANALISIS PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DAN IMPLIKATUR DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWA SMA NEGERI 1 SUMBAWA BESAR. Oleh. Sri Astiani 1) Sri Sugiarto 2)

RPP 3 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

III. METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan dipaparkan rancangan penelitian, sumber data

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

: Bahasa Indonesia. Kelas VII Kurikulum 2013

BAB IV SIMPULAN. "Dasar Cina lu." "Eh Cina lu! Cina lu!" "Woi Cina ngapain disini?"

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

RPP 2 (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

SILABUS AKUNTANSI KEUANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

175 BAB V PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB SEBAGAI BAHAN AJAR A. Pengantar Pada sub bab ini peneliti memanfaatkan hasil analisis terhadap kesantunan berbahasa politisi dalam acara Indonesia Lawyers Club sebagai modul dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indoensia di kelas X SMA. Sebelum menyusun modul ini peneliti mengkaji terlebih dahulu kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 SMA terdiri dari empat kompetesi inti salah satu kompetensi inti tepatnya kompetensi inti 2 mengharapkan peserta didik Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Dari kompetensi inti di atas terlihat bahwa kompetensi inti tersebut mengharapkan peserta didik mampu bersikap santun baik dalam sikap maupun berbahasa tetapi dalam modul ini yang diharapkan adalah kesantunan dalam berbahasa. Dari KI 2 tersebut kemudian dikembangkan menjadi kompetensi dasar yang terdapat dalam kompetensi dasar 2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memaparkan konflik sosial, politik, ekonomi,dan kebijakan publik. KI 2 memang berkaitan dengan sikap peserta didik dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam berinteraksi. Dalam kompetensi dasar 2.5 diharapkan peserta didik mampu berbahasa dengan santun dalam masalah politik. Untuk itu dalam modul ini akan membahasa mengenai kesantunan berbahasa dalam masalah 175

176 politik. Dengan adanya modul ini dapat membantu siswa untuk menjadi lebih santun dalam berbahasa terutama dalam masalah politik. KI 3 yang dikaitkan dengan kesantunan berbahasa adalah KI 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks eksposisi baik melalui lisan maupun tulisan. Sedangkan KI 4 adalah 4.1 Menginterpretasi makna teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Modul ini tidak akan terlalu berfokus kepada teks ekposisi melainkan penerapan kesantunan berbahasa dalam berpendapat. Pelajaran III dalam buku siswa kelas X SMA judulnya adalah Budaya Berpendapat di Forum Ekonomi dan Politik. Modul ini akan membantu para siswa untuk lebih santun berbahasa dalam masalah politik.

177 B. Desaian Bahan Ajar Berbicara (Modul) Sekolah Kelas : SMA : X MARI BERPENDAPAT DENGAN SANTUN A. Deskripsi Singkat Kesantunan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan berbahasa. Ketika kamu ingin menanyakan alamat kepada seseorang yang tidak kamu kenal dan baru kamu temui kalimat manakah yang kamu gunakan

178 (1) Toko buku Gramedia di mana ya? (2) Maaf Pak menggangu, saya mau bertanya Toko Gramedia ada di mana Pak? Pada umumnya kita akan memilih kalimat kedua karena kalimat tersebut terdengar lebih santun apalagi dengan orang yang belum kita kenal. Pada dasarnya kesantunan berbahasa harus dimiliki oleh setiap orang untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat memperaktikan kesantunan berbahasa dalam kehidupan Anda. B. Kompetensi Kompetensi inti yang ingin dicapai adalah agar peserta didik mampu menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Adapun kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk memaparkan konflik sosial, politik, ekonomi, dan kebijakan publik. C. Peta Konsep BAHASA INDONESIA KELAS X SMA MARI BERPENDAPAT DENGAN SANTUN

179 KB1: Berbahasa dengan Santun KB 2: Berdiskusi dengan santun D. Petunjuk Penggunaan Modul a) Petunjuk untuk siswa 1. Bacalah modul ini dengan teliti. Materi dalam modul ini merupakan pengetahuan dan keterampilan yang Anda perlukan untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. 2. Siswa mengetahui kesantunan berbahasa. 3. Anda diperbolehkan bertanya selama proses berlangsung. 4. Kerjakanlah latihan yang disediakan dan jawablah tes yang diberikan dengan teliti. 5. Periksakan hasil pekerjaan Anda kepada fasilitator atau guru Anda. b) Petunjuk untuk fasilitator/guru 1. Bacalah modul ini dengan teliti. Materi dalam modul ini merupakan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh siswa Anda untuk mencapai kompetensi berkomunikasi dengan santun.

180 2. Jelaskanlah terlebih dahulu kepada siswa tentang cara mempelajari modul ini dan kaitkanlah dengan kesantunan yang diperlukan dalam berkomunikasi. 3. Bimbinglah siswa Anda agar tidak mendapat kesulitan selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Berikanlah penjelasan berupa materi, dan contoh agar keterangan yang diperlukan oleh siswa Anda mengenai modul ini semakin jelas. 5. Buatlah suasana pembelajaran yang menyenangkan. 6. Berilah penilaian atas kinerja siswa Anda. E. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai mempelajai modul ini, siswa diharapkan dapat 1. mampu berbicara dengan santun dalam setiap kesempatan; 2. mampu berdiskusi dengan santun. KEGIATAN BELAJAR 1 BERBAHASA DENGAN SANTUN Tujuan: Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu 1. menjelaskan kesantunan berbahasa; 2. mengetahui maksim kesantunan Leech; 3. berbicara dengan memperhatikan kesantunan. A. Kesantunan Berbahasa

181 Apakah Anda pernah berpikir bahwa apa yang Anda katakan terdengar santun bagi orang lain? Atau Anda hanya asal berbicara tanpa memikirkan perasaan orang lain? Sehingga tidak jarang Anda menemui bahwa segala sesuatu bisa menimbulkan masalah hanya karena perkataan. Oleh sebab itu kita berbicara harus memperhatikan kesantunan supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kesantunan? Kesantunan merupakan suatu tindakan bertutur yang membuat lawan berbicara kita tidak merasa tersinggung dengan apa yang kita katakan. Ada beberapa alasan mengapa kita harus berbicara santun antara lain 1. Penghormatan kepada orang lain Menggunakan bahasa yang santun berarti seseorang telah menunjukkan sikap penghargaannya kepada orang lain serta memperlakukan manusia sebagaimana seharusnya manusia. Penghargaan kepada lawan berbicara akan membuat mitra tutur kita nyaman sehingga konflik akan terhindar. 2. Harmonis Kehidupan yang harmonis antarindividu dalam masyarakat akan sulit tercapai jika anggota-anggota masyarakat tersebut tidak memiliki etika dan sopan santun berbahasa. Saling ejek, saling melontarkan kata-kata kasar, menghina, dan merendahkan lawan bicara dapat memancing emosi yang berujung pada perkelahian. Jangankan kata-kata yang yang memang kasar dan bermuatan penghinaan, kata-kata yang awalnya dimaksudkan untuk bercanda saja pun dapat mengundang datangnya pertengkaran jika disampaikan pada orang dan saat yang tidak tepat. 3. Saling pengertian Santun berbahasa juga dapat menghindarkan terjadinya kesalahpahaman antara orang-orang yang melakukan kegiatan komunikasi tersebut.

182 Kesantunan berbahasa harus Anda terapkan dalam setiap komunikasi yang dilakukan supaya komunikasi yang dilakukan berjalan dengan lancar. Perhatikan dialog berikut. Ini merupakan salah satu percakapan yang memperhatikan kesantunan berbahasa Bagaimana menurut Anda kasus di bea cukai ini? Saya pikir ini merupakan prestasi kepolisian yang harus kita aparesiasi. Inilah era kebangkita kepolisian. Dialog di atas memperlihatkan bagaimana lawan tutur memberikan pujian kepada kepolisian yang telah mengungkap kasus korupsi di bea cukai dengan memberi pujian berarti menghargai orang lain. Dari tuturan politisi tersebut juga tidak ada unsur yang membuat orang lain mendengar percapakan tersebut tersinggung. Kita tidak perlu selalu memuji lawan tutur dalam setiap kegiatan

183 komunikasi karena akan terkesan berlebihan dan tidak tulus, tetapi setidaknya dalam komunikasi kita sebisa mungkin jangan menyakiti perasaan lawan tutur. Agar terwujudnya kesantunan berbahasa tersebut, ada hal hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah teori kesantunan Leech yang menyatakan adanya beberapa maksim yang harus diperhatikan supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar, yaitu 1. Maksim kebijaksanaan Maksim ini menggariskan bahwa setiap peserta tuturan harus meminimilkan kerugian orang lain, atau memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. 2. Maksim penerimaan Maksim penerimaan mengharuskan penutur untuk meminimilkan keuntungan diri sendiri dan memaksimalkan kerugian diri sendiri. 3. Maksim Kemurahan Maksim kemurahan mengharuskan penutur untuk meminimalkan kecaman terhadap orang lain, tetapi memaksimalkan pujian kepada orang lain. 4. Maksim kerendahan hati Maksim ini mengharuskan penutur untuk meminimalkan pujian kepada dirinya, tetapi harus mengecam diri sendiri sebanyak mungkin. 5. Maksim Kecocokan Maksim kecocokan mengharuskan seseorang untuk memaksimalkan kesepakatan dengan orang lain dan meminimalkan ketidasepakantan dengan orang lain. 6. Maksim Kesimpatian Maksim ini mengharuskan penutur dan mitra tutur memaksimalkan rasa simpati dan meminimalkan rasa antipati di antara mereka. Sebagai kesimpulan terhadap teori kesantuan dari Leech (Chaer, 2010: 61 67) mengemukakan kesimpulan dari maksim Leech

184 a) Maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kemurahan hati dan maksim kerendahan hati adalah maksim yang berhubungan degan keuntungan atau kerugian diri sendiri dan orang lain. b) Maksim kecocokan dan maksim kesimpatian adalah maksim yang berhubungan degan penilaian buruk atau baik penutur terhadap dirinya sendiri atau orang lain. c) Maksim kebijaksanaan dan maksim kemurahan hati adalah maksim yang berpusat pada orang lain. d) Maksim penerimaan dan kerendahan hati adalah maksim yang berpusat pada diri sendiri. Dengan memperhatikan maksim kesantunan dari Leech kamu akan dapat berbahasa dengan santun. Mungkin pertama akan sulit, tetapi selanjutnya akan menjadi kebiasaan dan membuat kamu disukai di mana saja. B. Tugas/Latihan 1. Bergabunglah dengan teman sebangkumu ( 2 orang ) untuk mengamati percakapan yang ada di masyarakat! 2. Transkripsikanlah percakapan tersebut! 3. Tentukanlah percakapan tersebut apakah santun atau tidak santun dengan menerapkan prinsip kerja sama dari Grice dan kesantunan dari Leech! 4. Persentasikanlah hasil kerjamu di depan kelas dan tanggapilah respon dari temanmu dengan memperhatikan kesantunan berbahasa! C. Rangkuman Kesantunan berbahasa merupakan hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi supaya komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Supaya kesantunan dalam berkomunikasi dapat tercapai maka ada beberapa hal yang

185 harus diperhatikan salah satunya teori kesantunan yang dipaparkan oleh Leech yang terdiri dari maksim: a. maksim kebijaksanaan; b. maksim penerimaan; c. maksim kecocokan; d. maksim kesimpatian; e. maksim kerendahan hati; f. maksim kemurahan.

186 KEGIATAN BELAJAR 2 BERDISKUSI MASALAH POLITIK DENGAN SANTUN Tujuan: Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk 1. melakukan persiapan diskusi; 2. menentukan secara jelas jenis diskusi yang akan digunakan untuk keperluan tertentu; 3. melakukan kegiatan diskusi masalah politik dengan memperhatikan kesantunan berbahasa. A. Diskusi Pernahkah kamu menyaksikan acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan di TV One setiap hari Selasa. Bagaimana menurutmu acara yang

187 dipandu oleh Karni Ilyas tersebut? Tayangan tersebut merupakan salah satu contoh diskusi. Apakah Anda pernah terlibat dalam sebuah diskusi? Atau ikut dalam sebuah diskusi? Dalam kehidupan sehari-hari, Anda sering berdiskusi. Diskusi pada dasarnya merupakan kegiatan bertukar pikiran. Dalam konteks formal, diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Dalam hal ini, yang bertukar pikiran adalah pembicara dan peserta diskusi. Pembicara menyampaikan gagasan, pendapat, dan saran; peserta menyimak dan meresponsnya. Agar mudah dipahami oleh peserta; gagasan, pendapat, dan saran tersebut perlu disampaikan secara runtut atau teratur. Hal itu berarti bahwa sebelumnya harus ada penataan ide lebih dahulu. Ada beberapa jenis diskusi antara lain 1. Sarasehan/ Simposium Sarasehan /Simposium adalah pertemuan dengan beberapa pembicara atau para ahli yang mengemukakan sebuah pidato atau pendapat tentang suatu hal masalah dalam bidang tertentu. 2. Seminar Seminar adalah pertemuan para pakar ilmu pengetahuan yang berusaha untuk mendapatkan kata sepakat dalam suatu hal. 3. Santiaji Santiaji adalah pertemuan/ pengarahan singkat yang digunakan untuk pengarahan/ pelatihan menjelang pelaksanaan kegiatan. 4. Lokakarya/ Sanggar Kerja Lokakarya/ sanggar kerja adalah pertemuan antara sesama pakar ahli dalam bidang tertentu yang membahas masalah praktis atau masalah yang bersangkutan dengan bidangnya. 5. Muktamar

188 Muktamar adalah pertemuan para wakil organisasi untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. 6. Konferensi Konferensi adalah pertemuan untuk membahasa suatu masalah yang dihadapi bersama. 7. Diskusi Panel Diskusi panel adalah pertemuan yang dilangsungkan oleh panelis dan disaksikan oleh para pendengar lalu diatur oleh seorang moderator. 8. Diskusi Kelompok Diskusi kelompok adalah pertemuan untuk mencari pemecahan masalah yang dilakukan oleh suatu kelompok kecil. Diskusi juga harus memperhatikan kesantunan dalam berbahasa seperti yang telah kita pelajari dalam pembelajaran sebelumnya agar berjalan dengan lancar. Indonesia Lawyers Club merupakan salah satu acara yang selalu menayangkan diskusi secara langsung di TV One. Acara yang dipandu oleh Karni Ilyas tersebut merupakan salah satu acara yang mengangkat masalah dalam masyarakat Indonesia. Narasumber yang sering diundang dalam acara tersebut adalah politisi. Politisi merupakan orang yang berkecimpung dalam dunia politik. Kesantunan berbahasa politisi dalam acara tersebut merupakan hal yang menarik diamati dan dapat menjadi contoh saat kamu berdiskusi dalam kehidupan sehari hari terutama masalah politik. Di bawah ini merupakan tuturan dari politisi dalam acara Indonesia Lawyers Club yang tayang tanggal 19 November 2013 dengan judul Rusuh MK; Puncak Pelecehan Peradilan" yang memperhatikan kesantunan berbahasa yang dapat kalian contoh saat melakukan kegiatan diskusi. Silahkan Pak Yani tanggapan Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia Anda terhadap lawyers club kasus di ini. tv one dan

189 Narasi yang dilakukan oleh TV One saya kira cukup bagus dan baik sekali menggambarkan fenomena yang ada. Tuturan politisi di atas memperlihatkan kesantunan berbahasa dengan memberikan pujian kepada acara tersebut karena memberikan narasi yang baik menurut politisi tersebut. Tuturan politisi tersebut mematuhi maksim kemurahan karena memberi penghormatan kepada lawan tutur. Dengan melihat tuturan di atas, diharapkan Anda dapat berbendapat masalah politik dengan santun dengan penerapan maksim dari Leech. B. Tugas/Latihan 1 Bergabunglah dalam kelompok (maksimal empat orang). Diskusikanlah masalah masalah politik. Setelah melakukan diskusi paparkanlah hasil kerja kelompok Anda di depan kelas dengan tetap memperhatikan kesantunan berbahasa. Topik pilihan

190 1. Kriteria presiden yang diperlukan masyarakat Indonesia 2. Kepala daerah yang ideal 3. Black campain dalam pemilihan presiden 2014 C. Rangkuman Diskusi merupakan sebuah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikrian mengenai suatu masalah. Dalam kegiatan diskusi kita juga harus memperhatikan kesantunan berbahasa supaya dapat berjalan dengan lancar. Diskusi dibagi dalam beberapa jenis antara lain: a. Sarasehan/ Simposium b. Seminar c. Santiaji d. Lokakarya/ Sanggar Kerja e. Muktamar f. Konferensi g. Diskusi Panel h. Diskusi Kelompok TES FORMATIF 1. Selenggarakanlah diskusi kelas dengan masalah politik yang menurut kalian menarik. Anda bersama teman Anda dapat menggunakan wacana di bawah ini sebagai bahan diskusi atau memilih permasalah diskusi yang lebih menarik! 2. Tetaplah memperhatikan kesantunan berbahasa dalam diskusi Anda! 3. Laporkanlah hasil diskusi kelas kepada guru atau fasilitator! KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

191 Kesantuan berbahasa merupakan kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang untuk kelancaran dalam berkomunikasi. Kesantunan berbahasa sangat penting karena dengan memperhatikan kesantunan berbahasa tidak akan membuat lawan bicara menjadi sakit hati. Pada kenyataanya tidak mudah untuk menerapkan kesantunan berbahasa karena adanya perbedaan kepentingan dan perbedaan pendapat. Adanya perbedaan dalam setiap individu sering menimbulkan permasalahan. Misalnya dalam sebuah diskusi sering sekali adanya perbedaan yang tidak dapat diselesaikan dengan baik sehingga menimbulkan permusuhan. Salah satu penyebabnya adalah peserta diskusi tidak lagi memperhatikan kesantunan berbahasanya dalam mengemukakan pendapat. Salah satu kelompok yang menarik untuk mengkaji kesantunan berbahasanya adalah politisi. Politisi merupakan orang yang berkecimpung di dunia politik. Seorang politisi akan selalu berusaha dengan segala cara untuk membela kepentingan kelompoknya. Salah satu acara yang sering mendatangkan politisi sebagai narasumber dalam diskusi adalah Indonesia Lawyers Club di TV One yang ditayangkan setiap hari Selasa pukul 19.30 23.00 WIB. Di Indonesia Lawyers Club dapat dilihat bagaimana mereka mengemukakan pendapat dengan santun maupun tidak santun. Di bawah ini akan di paparkan beberapa tuturan politisi yang tergolong santun dan tidak santun dalam acara tersebut. Pada tanggal 6 November 2013 Acara tersebut menayangkan diskusi dengan judul Terbongkarnya Korupsi di Bea Cukai banyak politisi yang hadir pada saat itu terutama dari Komisi III DPR yang membawahi bidang hukum. Salah satu tuturan dalam diskusi tersebut adalah pembawa acara menanyakan kepada salah satu politisi mengenai tanggapannya terhadap kasus korupsi di bea cukai politisi tersebut menjawab dengan tuturan sebagai berikut,

192 Baik Bang Karni. Saya kira yang pertama kita patut memberikan apresiasi terhadap institusi kepolisian dan jajarannya karena tadi sudah disampaikan bahwa didasarkan laporan dari BPATK yang tidak ada predikat rainnya. Itu berarti pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan yang begitu panjang akhirnya menemukan satu tindak pidana dalam laporan BPATK itu yang diduga kuat itu adalah transaksi yang mencurigakan. Tuturan di atas memperlihatkan bagaimana politisi tersebut memuji pihak kepolisian yang telah berhasil mengungkap kasus tersebut ini terlihat dari penggunaan kata apresiasi yang digunakan. Tuturan tersebut tergolong santun dan tidak ada perkataan yang menyinggung pihak lain. Selain tuturan yang santun ada juga tuturan politisi yang kurang santun dalam diskusi tanggal 12 November 2013 dengan tema diskusi Hambalang semakin Terang tersebut salah satunya adalah ketika Karni Ilyas menanyakan tentang tanggapan politisi tesebut mengenai wawancara politisi tersebut di suatu majalah tentang anggot anggota DPR yang telah terima duit (adanya korupsi). Dalam salah satu tuturanya politisi tersebut mengatakan Dari situlah saya kemudian menelepon Bapak Mustafa Bubakar, Pak Mustafa ini ada direktur BUMN yang telah membagi bagikan uang di DPR saya bilang direktur ini sangat kurang ajar, sepantasnya bapak pecat. Penggunaan kata kurang ajar dan sepantasnya bapak pecat merupakan pelanggaran terhadap kesantunan berbahasa. Tuturan tersebut pasti membuat orang yang dituduhkan merasa tersinggung. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua politisi dapat mematuhi kesantunan berbahasa walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada politisi yang santun. Politisi merupakan orang yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya terutama dari segi pengetahuan dan bidang politik atau pemerintahan. Mereka merupakan wakil wakil rakyat yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Akan terasa aneh apabila kita melihat politisi mengucapkan kata kata yang tidak pantas diucapkan dalam

193 sebuah diskusi dan ditayangkan secara live sehingga dapat disaksikan oleh semua masyarakat Indonesia. Kesantunan berbahasa politisi merupakan salah satu faktor penentu dalam karier politik suatu politisi. Apabila kita melihat satu politisi yang berbahasa kurang santun, akan membuat masyarakat tidak memilihnya lagi sebagai wakil rakyat dan juga berdampak terhadap tidak senang masyarakat terhadap politisi yang tidak santun. Apalagi masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang masih sangat teguh memegang budaya. Diharapkan politisi senantiasa memperhatikan kesantunan berbahasanya karena mereka merupakan contoh bagi masyarakat. Kunci Jawaban Jawaban disesuaikan dengan rubrik penilaian berbicara. Nama : Kelas : Tanggal : Rubrik Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa No Aspek yang Dinilai Skor

194 1 Isi pembicaraan 2 Kesantunan Berbahasa 3 Penyampaian 4 Performansi 4 3 2 1 Keterangan Penilaian: Isi Pembicaraan 4 3 2 1 Kesantunan Berbahasa 4 3 2 Jika isi pembicaraan sesuai dengan topik, isi terjalin dengan baik, gagasan menarik,dan menyajikan unsur politik Jika isi pembicaraan hanya menyajikan tiga dari keempat unsur di atas Jika isi pembicaraan hanya memuat dua dari keempat unsur Jika isi pembicaraan hanya memuat satu dari empat unsur Jika bahasa yang digunakan menerapkan kesantunan berbahasa antara lain: memaksimalkan keuntungan orang lain, memaksimalkan kerugian diri sendiri, memaksimalkan rasa hormat orang lain, dan memaksimalkan rasa simpati kepada orang lain Jika isi pembicaraan hanya menyajikan tiga dari keempat hal di atas Jika isi pembicaraan hanya menyajikan dua dari keempat hal di atas

195 1 Jika isi pembicaraan hanya menyajikan satu dari keempat hal di atas Penyampaian 4 3 2 1 Jika unsur pembicaraan disampaikan dengan penguasaan materi yang baik, tidak terlalu banyak membaca, alami dan santai Jika unsur pembicaraan hanya menyajikan tida dari keempat hal di atas Jika unsur pembicaraan hanya menyajikan dua dari keempat hal di atas Jika unsur pembicaraan hanya menyajikan satu dari keempat hal di atas Performansi 4 Jika penyampaian dilakukan dengan lancar, menhormati siswa lain, bahasa tubuh yang santai, dan penampilan sesuai dengan tema 3 Jika penyampaian yang diperlihatkan memnuhi tiga unsur dari empat hal di atas 2 Jika penyampaian yang diperlihatkan memenuhi dua unsur dari empat hal di atas 1 Jika penyampaian yang diperlihatakan memenuhi satu unsur dari empat hal di atas DAFTAR PUSTAKA

196 Chaer, A. (2010) Kesantunan Berbahasa. Bandung: Rineka Cipta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013) Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta: Kemendikbud. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X. Jakarta: Kemendikbud. Wijaya, I.D.P.(1996) Dasar Dasar Pragmatik. Yogyakarta: ANDI Yule, G. (2006). Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.