BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berlangsung selama periode Juli 2017.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 7 bulan. Dan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan otokratis, budaya organisasi, stress kerja dan kinerja karyawan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan pengertian objek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:38)

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

2 METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Blitz Theater Grand Dadap City.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bintaro Jaya Sektor IV Tangerang Selatan pondok betung no. 88 bintaro jaya sektor IV Tangerang Selatan

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis explanative research menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan jumlah keseluruhan sampel kurang dari 100. Dikarenakan penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Awal. Tahap Analisis Variabel - variabel Penerimaan SAP. (Model UTAUT)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB V ANALISA HASIL. convergent validity yaitu apakah loading factor indikator untuk masing-masing konstruk sudah

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Hipotesis (hypothesis testing). Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) adalah

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memiliki nomor ijin usaha No /P-01/ Dengan memulai bisnis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulan yang dapat digeneralisasikan.1. (variabel terikat) yang lain. Dalam penelitian ini ingin diketahui apakah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Ex post facto, yang berarti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

Transkripsi:

35 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikas permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga penentuan teknik pengukian statistik yang dipergunakan. Pada proses ini dibutuhkan penelitian waktu penelitian sejak bulan Maret sampai dengan Desember 2016. 2. Tempat Pelaksanaan Penelitian Untuk memperoleh data guna penyusunan skripsi, penulis mengambil tempat penelitian di CV. Pacific Utama Teknik di Jl. Gaga, Semanan, Kalideres Jakarta Barat. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan penelitian kausal. Kausal adalah melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan variabel Dependen (Sugiono, 2013). Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh dua variabel 35

36 dependen (endogen) yaitu kinerja pegawai. Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi, Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja pada Karyawan CV. Pacific Utama Teknik C. Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel merupakan unsur penting dalam penelitian karena dengan variabel inilah penelitian bisa dikembangkan dan bisa diolah sehingga diketahui pemecahan masalahnya. Untuk melaksakan pengolahan data, diperlukan unsur lain yang berhubungan dengan variabel, indikator, ukuran dan skala. Berdasarkan judul proposal skripsi yang diambil penulis yaitu Pengaruh Persepsi Dukungan Organisasi,Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja pada Karyawan CV. Pacific Utama Teknik. Maka penulis mendefinisikan pengertian masing-masing variabel dan membuat operasional variabel penelitian. 1. Definisi Variabel Seorang peneliti akan selalu berhubungan dengan variabel penelitian karna variabel inilah yang mengungkapkan penelitian tersebut. Menurut Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam buku yang sammenururt Hatch dan Farhady yang dikutip oleh Sugiyono (2013) menyebutkan bahwa variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang

37 mempunyai pariasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut penjelasannya: a. Variabel Independen Menurut sugiyono (2013) mendefinisikan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang termasuk variabel independen adalah: 1) Gaya Kepemimpinan Otoriter Menurut Sutikno (2014), gaya kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan dengan hak pribadi penuh, sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain ataupun adanya campur tangan dari orang lain. Segala keputusan, diambil sendiri oleh pemimpin; tugas tugas diperinci oleh pemimpin; pemimpin bersifat subjektif; dan berpura pura baik kepada bawahan. 2) Persepsi Dukungan Organisasi Menurut Robbins (2008), persepsi dukungan organisasi adalah tingkat sampai mana karyawan yakin organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli dengan kesejahteraan mereka. Menurut Eisenberger (2002), dimensi yang membentuk persepsi dukungan organisasi adalah keadilan; dukungan atasan; dan penghargaan dan kondisi kerja.

38 3) Lingkungan Kerja Menurut Nitisemito (dalam Intanghina, 2008) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut: Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi drinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan. Menurut Sedarmayanti (2009), hal ini diukur dengan penerangan/cahaya di tempat kerja; sirkulasi udara di tempat kerja; kebisingan di tempat kerja; bau tidak sedap di tempat kerja; dan keamanan di tempat kerja. b. Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel dependen adalah: 1) Kinerja Karyawan Kinerja yang baik merupakan suatu langkah untuk menuju tercapainya tujuan individu. Oleh karena itu kinerja merupakan sasaran penentu dalam mencapai tujuan individu. Kinerja (perfomance) mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan (Simamora, 2006). Lalu, menurut Martha (2009), kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor individual, faktor psikologis, dan faktor organisasi. 2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel merupakan penjelasan secara rinci mengenai variabel yang diteliti oleh penulis mengenai variabel, konsep variabel,

39 indikator variabel, dan skala pengukuran dengan tujuan untuk memperoleh nilai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, variabel yang dianalisis ada 4 variabel yaitu Persepsi Dukungan Organisasi,Gaya Kepemimpinan Otoriter, Lingkungan Kerja dan Kinerja pada KaryawanUntuk lebih rinci mengenai operasional variabel tersebut bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Gaya Kepemimpina n Otoriter. Sutikno (2007) - Segala keputusan diambil pemimpin Interval - Tugas bawahan di perinci pemimpin - Pemimpin bersifat subjektif - Berpura pura dalam baik pada karyawan Persepsi Dukungan Organisasi. Eisenberger(2 002) Keadilan Keryawan berperilkau layak terhadap rekan kerja Berlaku jujur akan hasil kerja Interval Dukungan atasan Atasan bertindak sebagai agen organisasi yang memiliki tanggung jawab Penghargaan dan kondisi kerja Kemandirian Pengakuan, gaji Keamanan dalam bekerja Peran stresor Pelatihan Lingkungan Kerja. Sedarmayanti. (2009) Penerangan/ cahaya di tempat kerja Sirkulasi udara di tempat kerja Penerangan cahaya ynag terang Penerangan membuat efisien dalam bekerja Udara yang baik di sekitar tempat kerja Interval Kebisingan di tempat kerja Dampak jangka panjang dari kebisingan Merusak pendengaran Bau tidak sedap di tempat kerja Bau tidak sedap di tempat kerja menganggu konsentrasi.

40 Keamanan di tempat kerja Keamanan dalam bekerja Kinerja Karyawan (Martha, 2009) Faktor individu Faktor psikologis Faktor organisasi Kemampuan Keahlian Latar nelakang Demografi Motivasi kerja Persepsi Sikap Personality Pembelajaran Sistem organisasi sumber daya Kepemimpinan Komunikasi Lingkungan kerja Budaya kerja Budaya organis Penghargaan Struktur Diklat dan job design Interval D. Skala Pengukuran Pada penelitian ini, metode pengukuran variabel menggunakan skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada jawaban yang tersedia. Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di perusahaan Anda? a. Sangat Tidak Setuju b. Tidak Setuju c. Ragu ragu/netral d. Setuju e. Sangat Setuju

41 Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda beda. Untuk jawaban di atas sangat tidak setuju diletakkan pada jawaban nomor pertama. Untuk item selanjutnya, jawaban sangat setuju dapat diletakkan pada jawaban nomor terakhir. Dalam penyusunan instrumen untuk variabel tertentu, sebaiknya butir butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral atau negatif, sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan konsisten. Contoh: 1. Saya mencintai mobil Diesel karena hemat bahan bakar. (positif) 2. Mobil Diesel banyak diproduksi di Jepang (netral) 3. Mobil Diesel sulit dihidupkan di tempat dingin. (negatif) Dengan cara demikian, maka kecenderungan responden untuk menjawab pada kolom tertentu dari bentuk checklist dapat dikurangi. Dengan model ini juga, responden akan selalu membaca pertanyaan setiap item instrumen dan juga jawabannya. Pada bentuk checklist, sering jawaban tidak dibaca, karena letak jawaban sudah menentu. Tetapi, dengan bentuk checklist, maka akan dibuat keuntungan dalam hal ini singkat dalam pembuatannya, hemat kertas, mudah mentabulasikan data, dan secara visual lebih menarik. Data yang diperoleh dari skala tersebut adalah berupa data interval. Tabel di bawah ini, adalah tabel penilaian skala Likert untuk masing masing jawaban.

42 Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert Pernyataan Kode Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Netral (N) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2013) Sementara itu, skala pengukuran data, menggunakan skala interval. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan CV. Pacific Utama Teknik, Sampel penelitian dalam hal ini 38 orang. 2. Sampel Berhubung jumlah populasi karyawan sedikit, maka penelitian ini menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel atau sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2014) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus,

43 dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Seluruh karyawan CV. Pasifik Utama Teknik yang dijadikan sampel berjumlah 38 orang. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data mengenai teori yang mendukung penelitian. Sementara itu, penelitian lapangan dilakuakan untuk mengetahui kondisi yang terjadi dilapangan secara lebih jelas dan menbandingkan dengan teori yang telah didapatkan, dengan melakukan observasi dan survey secara langsung pada object penelitian, menggunakan kuesioner karyawan CV. Pacific Utama Teknik G. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif a. Deskripsi Responden Pada penelitian ini, penulis mendeskripsi repsonden dengan kategori sebagai berikut: Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan Terakhir, dan Lama Bekerja.

44 b. Deskripsi Jawaban/Kuesioner Mendeskripsikan jawaban kuesioner responden dengan melihat rata rata jawaban responden dan berapa banyak responden yang menjawab 5 (SS), 4 (S), 3 (N), 2 (TS), dan 1 (STS). 2. Analisis Partial Least Square(PLS) Jenis data dalam penelitian ini menggunakan component atau Variance Based Structural Equation Modeling dimana dalam pengolahan datanya menggunakan program Partial Least Square (Smart-PLS) versi 3.0. PLS (Partial Least Square) adalah model alternative dari covariance based SEM. PLS dimaksud kan untuk causal-perdictive analysis dalam situasi komplektisitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali, 2014).Tujuan dari PLS adalah mencari hubungan linear prediktif optimal yang ada pada data. Walaupun PLS dapat jg digunakan untuk mengkonfirmasi teori, tetapi dapat juga digunakan untuk word dalam Ghozali (2014) partial least Square (PLS) merupakan metode analisi yang powerfull oleh karena tidak didasakan banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi normal multivariate, dan sample tidak harus besar. Langkah-langkah pengujian yang akan dilakukan sebagai berikut: a. Evaluasi Measurement (outer) Model Outer Model sering disebut juga (Outer Relation atau Measurement Model) mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya. Block dengan indikator refleksif dapat ditulis persamaannya sebagai berikut:

45 χ = Λ x ξ + ε x y = Λ у η + ε у Dimana x dan y adalah indikator atau manifest variabel laten eksogen dan endogen ξ dan η, sedangkan Λ x dan Λ у merupakan matrik lopading yang menggambarkan koefisien regresi sederhana yang menghubungkan variabel laten dengan indikatornya. Residual yang diukur dengan ε x dan ε у dapat diinterpresentasikan sebagai kesalahan pengukuran (Ghozali, 2014). 1) Convergent Validity Pengujian Convergent validity dari masing-masing indikator konstruk. Menurut Chin dalam Ghozali (2014), suatu indikator dikatakan mempunyai valid yang baik jika nilainya lebih besar dari 0,70, sedangkan loading factor 0,50 sampai 0,60 dapat dianggap cukup. Berdasarkan kriteria ini bila ada loading factor dibawah 0,60 maka akan didrop model. 2) Discriminant Validity Pengujian discriminant validity, indikator reflektif dapat dilihat pada cross-loading antara indikator dengan konstruknya. Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk yang lain. Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat Square root of Average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk

46 korelasi dengan konstruk lainnya dalam model, makadikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Berikut ini rumus menghitung AVE: 3) Composite Reliability Pengujian composite reability bertujuan untuk menguji reabilitas instrumen dalam suatu model penelitian. Apabila seluruh nilai variabel laten memiliki nilai composite teability maupun cronbach alpa 0,7 hal ini berarti bahwa konstruk memiliki reabilitas yang baik atau kuisoner yang digunakan sebagai alat dalam penelitian ini telah andal atau konsisten. Berikut ini, rumus menghitung CR: b. Pengujian Model Struktural/Uji Hipotesis (Inner Model) Pengujian inner model adalah pengembangan model berbasis konsep dan teori dalam rangka menganalisis hubungan antara variabel eksogen dan endogen telah menjabarkan dalam kerangkla konseptual.ppengujian terhadap model structural dilakuakan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Tahapan pengujian terhadap model struktural (uji hipotesis) dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: 1) Goodness of Fit Model Nilai Melihat R-square yang merupakan uji goodness-fit model. Uji yang kedua dapat dilihat dari hasil R- square untuk variabel laten endegen sebesar

47 0.67, 0.33 dan 0.19 dalm model structural mengidentifikasi bahwa model tersebut baik, moderat, lemah. Rumus R-square, adalah sebagai berikut: Keterangan: : observasi respon ke i : ramalan respon ke i : rata rata Selain itu, bisa dinilai dari predivtive relevance (Q 2 ). Nilai Q-square lebih besar dari 0 (nol) menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance yang baik. Keterangan: : R Square variabel endogen dalam model. : Koefisien determinasi total pada analisis jalur. 2) Hasil Pengujian Hipotesis (Estimasi Koefisien Jalur) Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model structural harus signifikan. Nilai signifikan ini, dapat diperoleh dengan prosedur bootstrapping. Melihat signifikansi pada hipotesis dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T-statistic pada algorithm bootstrapping report nilai signifikansi T-statistic harus lebih dari 1,96.

48 Selain itu, penentuan signifikansi juga dapat ditentukan dengan membandingkan p-value dengan tingkat ketidakyakinan.jika p-value lebih kecil dari alfa (α) 0.05; maka hipotesis diterima. Sebaliknya, jika p-value lebih besar dari alfa (α) 0.05; maka hipotesis ditolak.