Agrium, April 2012 Volume 17 No 2

dokumen-dokumen yang mirip
PENCANGKOKAN METIL METAKRILAT PADA KARET ALAM SIKLIS DENGAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA: EFEK KONSENTRASI MONOMER.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaki, Aboe. 2013

Analisis Sifat Kimia dan Fisika dari Maleat Anhidrida Tergrafting pada Polipropilena Terdegradasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GRAFTING PRODUCT OF MALEIC ANHYDRIDE ONTO CYCLIZED NATURAL RUBBER IN AN INTERNAL MIXER: PHYSICAL PROPERTIES AND COMPATIBLITY WITH POLYAMIDE

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

PEMANFAATAN SERBUK BAN BEKAS YANG DICANGKOK DENGAN MALEAT ANHIDRIDA MENGGUNAKAN METODE GRAFT COPOLYMERIZATION BLENDING SEBAGAI PENYERAP MINYAK SKRIPSI

KIMIA. Sesi. Polimer A. PENGELOMPOKAN POLIMER. a. Berdasarkan Asalnya

MODIFIKASI CYCLIC NATURAL RUBBER (CNR) MELALUI METODE EPOKSIDASI DAN GRAFTING MONOMER ASAM AKRILAT MENGGUNAKAN BENZOIL PEROKSIDA (BPO)

4 Hasil dan Pembahasan

4. Hasil dan Pembahasan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

PENGARUH WAKTU DAN SUHU PENCAMPURAN TERHADAP DERAJAT GRAFTING MALEATED NATURAL RUBBER DENGAN INISIATOR BENZOIL PEROKSIDA

Optimasi Kadar Maleat Anhidrat Dan Suhu Pada Pembuatan Maleated Natural Rubber Melalui Proses Grafting

3 Metodologi penelitian

4 Hasil dan Pembahasan

3. Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

4 Hasil dan Pembahasan

3 Metodologi Penelitian

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

MODIFIKASI PROSES PEMBUATAN KARET ALAM SIKLIS (CYCLIC NATURAL RUBBER) MELALUI REAKSI PEMUTUSAN RANTAI (CHAIN SCISSION) DAN SIKLISASI

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERUBAHAN KARET ALAM (SIR-10) MENJADI KARET ALAM CAIR DAN KARET ALAM SIKLIS (CYCLIC NATURAL RUBBER)

4. Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4 Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universita Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

3 Percobaan. 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENELITIAN PEMBUATAN POLIMETIL METAKRILAT (PMMA)

4 Hasil dan pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

kimia MINYAK BUMI Tujuan Pembelajaran

3. Metodologi Penelitian

4 Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Waktu Dan Suhu Reaksi Grafting Pada Proses Pembuatan Maleated Natural Rubber

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

4. Hasil dan Pembahasan

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan. IV.2.1 Proses transesterifikasi minyak jarak (minyak kastor)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

MODIFIKASI KARET ALAM MENJADI MALEATED NATURAL RUBBER MELALUI PROSES GRAFTING DENGAN VARIASI KADAR MALEAT ANHIDRIDA DAN TEMPERATUR

3 Metodologi Penelitian

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Universitas Jember Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Agrium, April 2011 Volume 16 No 3

ESTERIFIKASI MINYAK LEMAK [EST]

Presentation Title PENGARUH KOMPOSISI PHENOLIC EPOXY TERHADAP KARAKTERISTIK COATING PADA APLIKASI PIPA OVERHEAD DEBUTANIZER TUGAS AKHIR MM091381

3. Metodologi Penelitian

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

STUDY PERSYARATAN FISIK ASPAL MODIFIKASI DENGAN PEMANFAATAN KARET ALAM SIKLIK (CYCLIC NATURAL RUBBER) Oleh: ABSTRAK

PEMANFAATAN KARET BAN BEKAS (GROUND RUBBER) DAN POLISTIRENA BEKAS SEBAGAI BAHAN ADITIF DALAM PEMBUATAN ASPAL POLIMER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

2018 UNIVERSITAS HASANUDDIN

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Prosedur Penelitian 1. Epoksidasi Minyak Jarak Pagar

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab III Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODIFIKASI DAN KARAKTERISASI KARET ALAM SIKLIS (RESIPRENA 35) DENGAN ANHIDRIDA MALEAT SEBAGAI SUBSTITUEN BAHAN PENGIKAT CAT SINTETIS

Pengaruh Agen Pengikat Silang Terhadap Kekuatan Tarik Perekat Akrilat Termoset Serta Degradasi Termalnya

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MODIFIKASI ASPAL PENETRASI DENGAN KARET ALAM BANDAR BETSY

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun belakangan ini penelitian mengenai polimer

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3. Metodologi Penelitian

4 Pembahasan Degumming

Transkripsi:

Agrium, April 2012 Volume 17 No 2 GRAFTING MALEAT ANHIDRAT PADA KARET ALAM SIKLIS (CYCLIC NATURAL RUBBER/CNR) DENGAN INISIATOR DICUMYL PEROKSIDA Eddiyanto 1, M. Said Siregar 2 dan Ichlas Rawo Syaputra 1 1 Jurusan Kimia Universitas Negeri Medan, 2 Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan FP UMSU Email: msaidregars@gmail.com Abstract The research on the degree of grafting of maleic anhydride (MA) on Cyclic Natural Rubber/CNR with the initiator Dicumyl Peroxide (DCP) has done. Grafting process carried out by reflux in a flask technique coupled with the base of the condenser and oil bath at a temperature of (105-110) C, variations in the concentration of MA (3, 6, 9, 12, 15) phr, DCP variation inisiator concentration (0.05; 0.1; 0.15) molar ratio and variation in time (15, 30, 60, 90) minutes. Determination of the degree of grafting is then performed by the method of titration and FTIR spectra analysis to determine the grafting of MA on CNR chain. The results showed that the MA-g-CNR occurs at 15 phr comparison with the degree of grafting of 0.12% for the variation of the concentration of MA; 0.15 molar ratio to the degree of grafting of 0.07% for the variation in concentration of DCP inisiatior; 90 minutes with a degree grafting of 0.14% for the time variation. Keywords: grafting, cyclic natural rubber, maleic anhydride, dicumyl peroxide Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang derajat grafting maleat anhidrat (MA) pada karet siklis (Cyclic Natural Rubber) dengan inisiator Dicumyl Peroksida (DCP). Proses grafting dilakukan dengan teknik refluks dalam labu alas yang dirangkai dengan kondensor dan oil bath pada suhu (105-110) 0 C, variasi konsentrasi MA (3, 6, 9, 12, 15) phr, variasi konsentrasi inisiator DCP (0,05; 0,1; 0,15) molar ratio dan variasi waktu (15, 30, 60, 90) menit. Selanjutnya dilakukan penentuan derajat grafting dengan metode titrasi dan analisis spektra FTIR untuk menentukan adanya grafting MA pada rantai CNR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses MA-g-CNR maksimum terjadi pada perbandingan 15 phr dengan derajat grafting 0,12% untuk variasi konsentrasi MA; 0,15 molar ratio dengan derajat grafting 0,07% untuk variasi konsentrasi inisiatior DCP; 90 menit dengan derajat grafting 0,14% untuk variasi waktu. Kata unci: pencangkokan, karet alam siklis, anhidrid maleat, dikumil peroksida A. PENDAHULUAN Karet alam siklis merupakan material turunan dari karet alam yang menjadi produk unggulan industri hilir karet. Karet siklis merupakan salah satu hasil modifikasi karet alam secara kimia. Karet siklis memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai bahan baku perekat dan cat karena memiliki sifat fisik yang khas, yaitu ringan, kaku serta tahan terhadap abrasi (daya gesek) serta mempunyai daya rekat yang baik terhadap logam, kayu, karet, kulit, tekstil dan kertas 1. Karet siklis dihasilkan melalui perlakuan karet alam dengan asam-asam kuat 2 (seperti asam sulfat, asam p- toluensulpfonat) atau katalis friedel-crafts 3 (seperti FeCl 3, SnCl 4, TiCl 4 ). Dalam reaksi tersebut, karet kehilangan sifat elstisitasnya dan berubah menjadi material yang keras dan rapuh 4. Namun proses siklisasi yang terjadi hanya berjalan sebagian atau tidak sempurna 5. Artinya ada ikatan rangkap yang tersisa dari poliisopren sebagai tulang punggung polimer karet alam. Studi tentang struktur karet siklis yang dihasilkan dapat berupa mono-, bi-, maupun polisiklik. Hal ini tergantung pada proses reaksi dan pelarut yang. Karet siklis merupakan polimer nonpolar dengan energi permukaan yang rendah sehingga menyebabkan interaksi antar-muka dan sifat adhesif yang rendah terutama bila dicampurkan dengan polimer polar. Karet siklis tidak kompatibel terhadap polimer polar seperti serat alam. Untuk mengatasi permasalahan ini, modifikasi dari struktur kimia karet siklis menjadi penting untuk dilakukan. Anhidrat maleat adalah senyawa vinil tidak jenuh merupakan bahan mentah dalam sintesa resin poliester, pelapis permukaan karet, deterjen, bahan aditif dan minyak pelumas, plastisizer dan kopolimer. Anhidrat maleat mempunyai sifat kimia khas yaitu adanya ikatan etilenik dengan gugus karbonil didalamnya, ikatan ini berperan dalam reaksi adisi. Peroksida organik seperti dicumyl peroksida merupakan sumber radikal bebas yang kuat. Digunakan sebagai inisiator polimerisasi, katalis dan agen vulkanisir. Bereaksi keras dengan zat yang tidak kompatibel atau sumber pengapian (asam, basa, mengurai agen dan logam berat). Grafting merupakan metode yang relatif sederhana dan mudah dilakukan. Secara luas teknik grafting telah banyak dilakukan karena efektif untuk meningkatkan 128

Eddiyanto 1, M. Said Siregar 2 dan Ichlas Rawo Syaputra kompatibilitas dalam campuran reaktif. Secara garis besar proses grafting diawali dengan inisiasi radikal, propagasi dan terminasi pertumbuhan polimer. Berbagai zat telah digunakan sebagai monomer cangkok pada berbagai jenis rantai polimer menggunakan metode grafting seperti sintesis PP-g-MA 6, NRg-GMA 6 dan NR-g-MA 7,8,9, MA tercangkok paraffin 10, HDPE-g-MA 11,12, LLDPE-g-AA 13, PB-g-MA 14 ; NR-g-MMA 15. Belum ada penelitian tentang CNR-g- MA dengan inisiator dicumyl peroksida. Dalam penelitian ini maleat anhidrat diharapkan menempel (grafting) pada karet siklis (CNR) dengan menggunakan inisiator dicumyl peroxide sehingga akan dihasilkan suatu produk yang lebih baik dari produk sebelumnya. Pada proses grafting tersebut, monomer cangkok secara kovalen dikaitkan pada rantai polimer. Kehadiran maleat anhidrat pada rantai polimer akan menyebabkan perubahan sifat dari struktur polimer tersebut sehingga polimer yang telah dicangkok tersebut dapat berinteraksi dengan zat polar maupun nonpolar. B. METODE PENELITIAN Bahan Aquadest, Toluen Metanol, CNR(Cyclic Natural Rubber), DCP (Dicumyl Peroxide), MA (Maleat Anhidrat), Fenolfthalein dan Oil Prosedur Kerja Preparasi Alat Dihidupkan alat pemanas, diletakkan labu alas 250 ml dengan rangkaian kondensor dalam oil bath hingga suhu mencapai suhu (105-110) 0 C Preparasi Sampel Ditimbang CNR (Cyclic Natural Rubber), MA (Maleat Anhidrat), DCP (Dicumyl Peroksida) dengan berbagai variasi seperti pada tabel 1, 2 dan 3 di bawah. Pembuatan larutan KOH 0,05 N Ditimbang 2,8 g KOH dilarutkan dengan metanol kemudian dimasukkan kedalam labu takar 1000 ml hingga tanda batas maka diperoleh larutan KOH 0,05 N dalam metanol. Proses Grafting 1. Dimasukkan 5 gram sampel dan 100 ml toluen kedalam labu alas 250 ml dalam oil bath 2. Dihidupkan pemanas dan stirer hingga CNR larut dengan toluen 3. Kemudian dimasukkan MA dan DCP sampai bercampur, diamati pada suhu (105-110) 0 C selama 15 menit 4. Setelah bercampur alat dimatikan lalu dikeluarkan hasilnya dan didinginkan. 5. Prosedur yang sama dilakukan untuk sampel berikutnya dengan variasi waktu penambahan MA dan DCP masing-masing 15, 30, 60 dan 90 menit. Menghitung Derajat Grafting 1. Polimer CNR yang sudah tergrafting ditambahkan metanol untuk membentuk endapan, lalu disaring dengan kertas saring whattman yang terhubung dengan pompa vakum 2. Dicuci berulang-ulang dengan metanol 3. Endapan yang diperoleh dikeringkan dalam oven pada suhu 120 0 C. Tabel 1. Variasi MA (Maleat Anhidrat) CNR (Cyclic Natural Rubber) (g) MA (Maleat Anhidrat) DCP (Dicumyl Peroxide) (phr) (g) (molar ratio) (g) 5 3 0,15 0,1 0,04 5 6 0,30 0,1 0,08 5 9 0,45 0,1 0,12 5 12 0,60 0,1 0,16 5 15 0,75 0,1 0,20 Tabel 2. Variasi DCP (Dicumyl Peroksida) CNR (Cyclic Natural Rubber) (g) MA (Maleat Anhidrat) DCP (Dicumyl Peroxide) (phr) (g) (molar ratio) (g) 5 9 0,45 0,05 0,06 5 9 0,45 0,10 0,12 5 9 0,45 0,15 0,19 129

GRAFTING MALEAT ANHIDRAT PADA KARET Tabel 3. Variasi waktu Waktu (s) CNR (Cyclic Natural Rubber) (g) MA (Maleat Anhidrat) DCP (Dicumyl Peroxide) (phr) (g) (molar ratio) (g) 15 5 9 0,45 0,1 0,12 30 5 9 0,45 0,1 0,12 60 5 9 0,45 0,1 0,12 90 5 9 0,45 0,1 0,12 4. Ditimbang 1 gram endapan yang sudah kering kemudian direfluks kembali dengan 100 ml toluen, dan dipanaskan hingga larut 5. Ditambahkan 1 tetes air dan direfluks 15 menit 6. Ditambahkan indikator fenolfthalein 1 % 7. Lalu dititrasi dengan 0,05 N KOH dalam keadaan panas 8. Titrasi dihentikan bila terjadi perubahan warna dari putih menjadi merah jingga 9. Dicatat volume titran KOH yang terpakai dan dihitung derajat graftingnya (MA %) MA V1 - V0 N KOH Mr MA 100% 2 Ws 1000 Keterangan: V 0 = KOH yang terpakai pada blanko V 1 = KOH yang terpakai pada sampel Ws = Berat sampel 1000 = Faktor konversi dua gugus karboksilat dari satu molekul MA Uji Spektroskopi FTIR Endapan kering yang diperoleh dari hasil refluks dengan derajat grafting paling banyak dicetak tekan panas dan akan didapat film campuran polimer. Film spesimen ini dijepit pada tempat sampel kemudian diletakkan pada alat kearah sinar infra merah. Hasil akan direkam pada kertas berskala aluran kurva bilangan gelombang terhadap intensitas, hasilnya akan dilihat pada spektra FTIR. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4. CNR-g-MA variasi Anhidrat) CNR-g-MA Volume KOH (g) MA (Maleat Derajat Grafting (ml) 1 0,4 0,04 1 0,5 0,04 1 0,5 0,07 1 0,7 0,12 1 0,7 0,12 Hasil Pencampuran Polimer Pada penelitian ini dilakukan pencampuran antara CNR/MA/DCP. Hasil pencampuran variasi komposisi campuran dapat dilihat pada tabel dan volume KOH pada blanko adalah 0,2 ml. Tabel 5. CNR-g-MA variasi DCP (Dicumyl Peroksida) CNR-g-MA Volume KOH (g) (ml) Derajat Grafting 1 0,4 0,04 1 0,5 0,04 1 0,5 0,07 Tabel 6. CNR-g-MA variasi waktu Waktu (menit) CNRg-MA Volume KOH Derajat Grafting (g) (ml) 15 1 0,5 0,07 30 1 0,6 0,09 60 1 0,8 0,14 90 1 0,8 0,14 Tabel 7. Derajat grafting CNR-g-MA variasi MA (Maleat Anhidrat) MA Derajat Grafting (Maleat Anhidrat) (phr) 3 0,04 6 0,07 9 0,07 12 0,12 15 0,12 Tabel 8. Derajat grafting CNR-g-MA variasi DCP (Dicumyl Peroksida) DCP Derajat Grafting (Dicumyl Peroksida) (molar ratio) 0,05 0,04 0,10 0,07 0,15 0,07 130

Derajat grafting Derajat grafting Derajat grafting Eddiyanto 1, M. Said Siregar 2 dan Ichlas Rawo Syaputra 1 Tabel 9. Derajat grafting CNR-g-MA variasi waktu Waktu (menit) Derajat Grafting 15 0,07 30 0,09 60 0,14 90 0,14 Pembahasan Reaksi poliadisi yang terjadi oleh radikal bebas dari monomer kedalam hidrokarbon adalah jenis inisiasi melalui dekomposisi peroksida. Pencangkokan maleat anhidrat kedalam CNR terjadi ketika polimer tersebut menjadi radikal. Bentuk formasi pencangkokan maleat anhidrat ke dalam CNR dapat berupa ikat silang (cross-linking). Semakin banyak jumlah maleat anhidrat tergrafting pada CNR maka semakin tinggi juga derajat graftingnya. Pada penelitian ini, penentuan derajat grafting dilakukan dengan metode titrasi asam basa. Pengaruh variasi konsentrasi MA terhadap derajat grafting Persentase derajat grafting mengalami pertambahan dan stabil pada konsentrasi 6, 9; 12,15. Ini menunjukkan bahwa kenaikan derajat grafting disebabkan oleh terjadinya formasi cross-linking polimer dan maleat anhidrat. Kestabilan disebabkan karena terjadinya homopolimerisasi, yang menyebabkan monomer-monomer maleat anhidrat cendrung untuk membentuk polimer sendiri dibandingkan dengan menempel pada rantai CNR. Pengaruh konsentrasi maleat anhidrat terhadap derajat grafting tertera pada gambar 1. 0,15 0,05 Derajat grafting vs Konsentrasi MA (phr) 0,1 0 0 5 10 15 20 Pengaruh variasi konsentrasi inisiator DCP terhadap derajat grafting Persentase derajat grafting mengalami pertambahan dan stabil pada konsentrasi inisiator 0,1 dan 0,15 molar ratio. Ini menunjukkan bahwa jumlah inisiator memiiki pengaruh terhadap tergraftingnya MA pada CNR. Pengaruh konsentrasi dicumyl peroksida terhadap derajat grafting tertera pada gambar 2. Derajat grafting vs Konsentrasi DCP (molar ratio) 0,1 0,05 0 0 0,05 0,1 0,15 0,2 Konsentrasi DCP (molar ratio) Gambar 2. Grafik perbandingan derajat grafting dengan konsentrasi DCP Pengaruh variasi waktu terhadap derajat grafting Pengaruh variasi waktu terhadap derajat grafting tertera pada gambar 3. Persentase derajat grafting mengalami pertambahan dan stabil pada waktu 60 dan 90 menit. Ini menunjukkan bahwa waktu pada saat bereaksi memilki pengaruh terhadap tergraftingnya MA pada CNR. Inisiator DCP memilki titik didih 70 0 C dan waktu paruh yang cukup besar yaitu 890 pada 100 0 C.Waktu maksimum yang digunakan pada penelitian ini yaitu 90 menit sehingga meyebabkan reaksi grafting maleat anhidrat pada CNR tidak terjadi secara optimal. Derajat grafting vs Waktu (menit) 0,2 0,15 0,1 0,05 0 0 50 100 Waktu (menit) Konsentrasi MA (phr) Gambar 1. Grafik perbandingan derajat grafting dengan konsentrasi MA Gambar 3. Grafik perbandingan derajat grafting dengan waktu 131

GRAFTING MALEAT ANHIDRAT PADA KARET Analisa FTIR CNR-g-MA Penerapan spektroskopi infra merah dalam penelitian polimer mencakup dua aspek yaitu aspek kualitatif dan aspek kuantitatif. Penelitian ini lebih menekankan aspek kualitatif karena berupa penentuan struktur dengan cara mengamati frekuensi-frekuensi yang khas dari gugus fungsi spektra FTIR yang didapat dengan cara membandingkan spektra karet siklis murni dengan spektra campuran karet siklis dengan maleat anhidrat dan dicumyl peroksida yang dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2. Hasil spektra FTIR menunjukkan telah terjadi interaksi antara CNR, MA dan DCP. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya puncak serapan bilangan gelombang pada daerah 1713 dan 1790 cm -1 (serapan gugus karbonil) khas untuk C=O dari maleat anhidrat. D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakter reaksi grafting yang terjadi yaitu poliadisi denagn bentuk susunan rantai berupa ikat silang (cross-linking). 2. Variasi konsentrasi MA maksimum adalah 15 phr dengan derajat grafting sebesar 0,12%; 0,15 molar ratio dengan derajat grafting sebesar 0,07% untuk variasi konsentrasi inisiatior DCP dan 90 menit dengan derajat grafting 0,14% untuk variasi waktu. Saran Dilakukan penelitian lebih lanjut dengan monomer lain seperti Glycidyl methacrylate (GMA), Trimethylol propane triacrylate (TRIS), Divinyl benzene (DVB) dan juga dengan inisiator lain seperti Azoisobutyronitrile (AIBN) E. DAFTAR PUSTAKA 1. Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia, (2009), Roadmap Industri Pengolahan Karet Dan Barang Karet, Departemen Perindustrian, Jakarta. 2. Golub, A.M., & Heller, J.,(1963), The Reaction Of Polyisoprene With Titanium Tetrachloride, Canadian Journal Of Chemistry, Vol.41. 3. Mirzatheri, M., (2000), The Cyclization of Natural Rubber, Iran J. Chem. &Chem. Eng.,Vol.19 4. Riyajan, S., Sakdapipanich, J.T., (2006), Cationic Cyclization Of Deproteinized Natural Rubber Latex Using Sulfuric Acid, Mahidol University. 5. Saunders, K.J.,(1988), Organic Polymer Chemistry, Second Edition, Blackie Academic & Professional, Glasgow 6. Eddyanto, (2007), Functionalitation Of Polymers: Reactive Processing, Structure and Peformance Characteristics, Thesis, Aston University 7. Nakason, C., A. Kaesaman., Z.Samoh., S.Homsin., S.Kiatkomjornwong., (2002), Rheological properties of maleated natural rubber and natural rubber blends, Polymer Testing 21: 449-455 8. Nakason, C., A. Kaesaman., P. Supasanthitikul., (2004), The grafting of maleic anhydride onto natural rubber, Polymer Testing 23; 35-41 9. Nakason, C., S. Saiwaree., S Tatun., A. Kaesaman., (2006), Rheological, thermal and morphological properties of maleated natural rubber and its reactive blending with poly(methyl methacrylate), Polymer Testing 25: 656-667. 10. Krump, H., P. Alexy., A.S. Luyt., (2005), Preparation of a maleated Fischer- Tropsch paraffin wax and FTIR analysis of grafted maleic anhydride, Polymer Testing 24: 129-135 11. Sitepu, Iwan P., (2009), Pengaruh Konsentrasi Maleat Anhidrat Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrat Pada High Density Polyethylen (HDPE) Dengan Inisiator Benzoil Peroksida, Skripsi, FMIPA, USU, Medan. 12. Harahap, Halomoan., (2009), Pengaruh Waktu Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrat Dalam High Density Polyethylen (HDPE) Dengan Inisiator Benzoil Peroksida, Skripsi, FMIPA, USU, Medan 13. Yohan., Rifaid M.Nur., Lilik Hendrajaya., E.S. Sirajd., (2006), Sintesis Kopolimer Tercangkok Asam Akrilat pada Film LLDPE, Jurnal Kimia Indonesia, Vol.1(1): 32-38 132

Eddiyanto 1, M. Said Siregar 2 dan Ichlas Rawo Syaputra 1 14. Ferrero, F., (2005), Solvent effect in grafting of liquid polybutadienes with maleic anhydrate, Progress in Organic Coatings 53: 50-55 15. George, Valsa., I. Jhon Britto., M.Sunny Sebastian., (2003), Studies on radiation grafting of methyl methacrylate onto natural rubber for improving modulus latex film, Radiation physics and chemistry 66: 367-37 Lampiran 1. Spektrum FTIR CNR Lampiran 2. Spektrum FTIR CNR-g-MA 133