BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Central RSUP Dr. Kariadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi kadar hemoglobin,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang rata-rata memiliki kira-kira 70 ml darah setiap kilogram berat

Indek Eritrosit (MCV, MCH, & MCHC)

BAB IV METODE PENELITIAN. Onkologi dan Bedah digestif; serta Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian ilmu penyakit dalam yang menitikberatkan pada

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. Penelitian akan dilakukan di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Penyakit Kandungan dan Ilmu Patologi Klinik. Penelitian telah dilaksanakan di bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin, jumlah lekosit, hitung jenis lekosit, Laju Endap Darah (LED).

BAB I PENDAHULUAN. (agregasi) atau menempel pada benda asing (adhesi). Menghitung jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Fungsi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indeks Eritrosit atau Mean Cospuscular Value adalah suatu nilai rata-rata

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Salah satu kondisi berbahaya yang dapat terjadi. pada ibu hamil adalah anemia.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Viskositas darah didefinisikan sebagai kontribusi faktor reologik darah terhadap

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2016,

BAB I PENDAHULUAN. kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraseluler. mengenai organ lain kecuali susunan saraf pusat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam system sirkulasi darah merupakan bagian penting yaitu dalam

BAB III RESUME KEPERAWATAN

GAMBARAN DARAH ANJING KAMPUNG JANTAN (Canis familiaris) UMUR 3 SAMPAI 7 BULAN KRESNA NURDIN NUNU NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi dokter yang bertugas di laboratorium, dokter

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ketersediaan kantong darah di Indonesia masih. sangat kurang, idealnya 2,5% dari jumlah penduduk untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Darah merupakan salah satu bagian dari tubuh yang sangat memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

!"#!$%&"'$( )) Kata kunci: Differential counting, zona atas dan bawah

ILMU PATOLOGI KLINIK. Dr. BURHANUDDIN NST, SpPK-KN,FISH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang

BAB I PENDAHULUAN. β-thalassemia mayor memiliki prognosis yang buruk. Penderita β-thalassemia. 1.1 Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kapang Rhizopus oryzae

ABSTRAK KESESUAIAN PERHITUNGAN NILAI RATA-RATA ERITROSIT FLOW CYTOMETER DENGAN GAMBARAN POPULASI ERITROSIT PADA PEMERIKSAAN SEDIAAN APUS DARAH TEPI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit idiopatik, yang diperkirakan melibatkan. reaksi imun dalam tubuh terhadap saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kanker kolorektal adalah kanker urutan ketiga yang banyak yang menyerang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (cairan darah) dan 45% sel-sel darah.jumlah darah yang ada dalam tubuh sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Darah merupakan salah satu komponen yang paling penting di dalam tubuh

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk cakram dan mengandung granula. Terdapat keping

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hasil Perlakuan Dosis Akut Asap Divine Pada Mencit (Blood count dan Lineage Erytrocyte)

GAMBARAN HEMATOLOGI ANJING PELACAK OPERASIONAL RAS LABRADOR RETRIEVER DI SUBDIT SATWA POLRI-DEPOK GITA WIDARTI ANGGAYASTI

GAMBARAN INDEKS ERITROSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bagian Ilmu Penyakit Dalam, sub

PENGARUH PENUNDAAN PEMERIKSAAN TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN PARAMETER ERITROSIT MENGGUNAKAN HEMATOLOGY ANALYZER SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB I PENDAHULUAN. laboratorium dituntut untuk memberikan hasil yang tepat, cepat dan akurat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

HASIL DAN PEMBAHASAN

Comparison of Routine Hematology Results Based on Local Laboratory Reference Value and Sysmex KX-21 Reference Value in Hasan Sadikin Hospital Bandung

Disusun oleh : Jheniajeng Sekartaji A. NIM. G0C

HASIL DAN PEMBAHASAN

NILAI RUJUKAN HEMATOLOGI ORANG DEWASA NORMAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 di kandang peternak di

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Gamal Glirici~lirr: sepi- Penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Vertebrata Harna, Virologi Tumbuhan,

GDS (datang) : 50 mg/dl. Creatinin : 7,75 mg/dl. 1. Apa diagnosis banding saudara? 2. Pemeriksaan apa yang anda usulkan? Jawab :

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kejang demam merupakan salah satu kejadian bangkitan kejang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN CAIRAN AMNION DALAM AIR MINUM TERHADAP PROFIL HEMATOLOGIS AYAM BROILER UMUR 28 HARI SKRIPSI. Oleh: SETYO INGGARIS AMIEN RAIS

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan (WHO,2009). Terapi

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kehamilan. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering. walaupun massa eritrosit sendiri meningkat sekitar 25%, ini tetap

PERBANDINGAN MUTASI BAND

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI PERHITUNGAN JUMLAH ERITROSIT DARAH

BAB III METODE PENELITIAN

1 Universitas Kristen Maranatha

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2. : ISSN : Agustus 2011 GAMBARAN SEL DARAH MERAH SAPI BALI (STUDI RUMAH POTONG)

BAB I PENDAHULUAN. diakses dan terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab atas

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikrositer hipokrom adalah gambaran morfologi sel darah merah

Profil Sel Darah Merah Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) Obes yang Hidup Liar di Pura Uluwatu, Bali

BAB V PEMBAHASAN. (2009), dimana kesalahan pengambilan spesimen pada fase pra-analitik dari

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu pra eksperimental dengan tipe pre dan post

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kalsium. Trombosit melekat pada lapisan pembuluh darah yang rombak. (luka) dengan membentuk plug trombosit (Rukman, 2010).

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Central RSUP Dr. Kariadi Semarang. Kegiatan penelitian dilakukan oleh peneliti baik dalam perencanaan maupun kegiatan penelitian di lapangan. Sampel penelitian yang dipergunakan adalah darah lengkap (whole blood)pasien yang periksa indeks eritrosit. Jumlah sampel keseluruhan adalah 30 sampel. Sampel yang sudah didapat 1 jam kemudian dilakukan pengukuran nilai indeks eritrosit, sampel kemudian disimpan dalam suhu ruang 22 C, 7 jam kemudian dilakukan pengukuran nilai indeks eritrosit. 2. Deskripsi Hasil Penelitian a. Deskripsi Nilai MCV Tabel dan grafik berikut menggambarkan nilai MCV pengambilan 1 jam dan 7 jam pengambilan. Tabel 5. Deskripsi Nilai MCV 1 Jam dan 7 Jam Pengambilan MCV n rerata minimal maksimal 1 jam 30 83,51 66,10 95,60 7 jam 30 84,14 66,50 96,40

Tabel 5 menjelaskan bahwa dari 30 sampel diperoleh hasil MCV 1 jam setelah pengambilan minimal 66,10 fl, maksimal 95,60 fl dan rerata 83,51 fl. Nilai MCV 7 jam setelah pengambilan minimal 66,50 fl, maksimal 96,40 fl dan rerata 84,14 fl. Grafik 1. Nilai MCV 1 jam dan 7 jam pengambilan Tabel dan grafik diatas memperlihatkan bahwa nilai MCV 7 jam pengambilan lebih tinggi dibanding nilai MCV 1 jam pengambilan. b. Deskripsi Nilai MCH Tabel dan grafik berikut menggambarkan nilai MCH pengambilan 1 jam dan 7 jam pengambilan.

Tabel 6. Deskripsi Nilai MCH 1 Jam dan 7 Jam Pengambilan MCH n rerata minimal maksimal 1 jam 30 29,92 17,80 31,60 7 jam 30 26,87 17,40 32,10 Tabel 4 menjelaskan bahwa dari 30 sampel diperoleh hasil MCH 1 jam pengambilan minimal 17,80 pg maksimal 31,60 pg dan rerata 26,92. Nilai MCH 7 jam pengambilan minimal 17,40 pg, maksimal 32,10 pg dan rerata 26,87 pg. Grafik 2. Nilai MCH 1 jam dan tunda 7 jam Tabel dan grafik diatas memperlihatkan bahwa nilai MCH 7 jam pengambilan lebih rendah dibanding nilai MCH 1 jam pengambilan.

c. Deskripsi Nilai MCHC Tabel dan grafik berikut menggambarkan nilai MCHC pengambilan 1 jam dan 7 jam pengambilan. Tabel 7. Deskripsi Nilai MCHC 1 Jam dan 7 Jam Pengambilan MCHC n rerata minimal maksimal 1 jam 30 32,14 25,50 34,60 7 jam 30 31,83 24,90 34,30 Tabel 7 menjelaskan bahwa dari 30 sampel diperoleh hasil MCHC 1 jam pengambilan minimal 25,50 gram%, maksimal 34,60 gram% dan rerata 32,14 gram%. Nilai MCHC 7 jam pengambilan minimal 24,90 gram%, maksimal 34,30 gram% dan rerata 31,83 gram%. Grafik 3. Nilai MCHC 1 jam dan tunda 7 jam Tabel dan grafik diatas memperlihatkan bahwa nilai MCHC 7 jam pengambilan lebih rendah dibanding nilai MCHC 1 jam pengambilan.

3. Analisa Bivariat Dari proses penghitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil analisa perbedaan antara variabel nilai indeks eritrosit 1 jam pengambilan dengan varibel nilai indeks eritrosit 7 jam pengambilan. Tabel 8. Hasil Uji Beda Indeks Eritrosit 1 Jam dan 7 Jam Pengambilan Indeks Eritrosit nilai p MCV 0,000 MCH 0,286 MCHC 0,000 Tabel 8 memperlihatkan bahwa hasil pengukuran indeks eritrosit 1 jam dan 7 jam pengambilan suhu 22 C adalah MCV dan MCHC, nilai p = 0,000 memberi arti bahwa terdapat perbedaan yang bermakna. MCH, nilai p = 0,286 memberi arti bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna. B. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan nilai MCV setelah 7 jam pengambilan, rata-rata peningkatan 0,63 fl atau 0,74%. Pengujian statistik menggunakan uji beda Wilcoxon diperoleh hasil nilai p = 0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna pada variabel MCV 1 jam pengambilan dengan 7 jam pengambilan suhu 22 C. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan nilai MCH setelah 7 jam pengambilan, rata-rata penurunan 0,05 pg atau 0,20%. Pengujian statistik menggunakan uji beda Wilcoxon diperoleh hasil nilai p = 0,286 (p>0,05) yang

artinya tidak terdapat perbedaan bermakna pada variabel MCH 1 jam pengambilan dengan 7 jam pengambilan suhu 22 C. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan nilai MCHC setelah 7 jam pengambilan. Rata-rata penurunan 0,30 gram% atau 0,95%. Pengujian statistik menggunakan uji beda Wilcoxon diperoleh hasil nilai p = 0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna pada variabel MCHC 1 jam pengambilan dengan 7 jam pengambilan suhu 22 C. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada dimana batas waktu pemeriksaan untuk eritrosit adalah 6 jam, hematokrit 6 jam dan hemoglobin relatif stabil (Harun,2005) (Witono,Puslabkes). Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan hasil penelitian, diantaranya : 1. Suhu Darah EDTA stabil pada suhu 4 C sedangkan pada suhu kamar darah EDTA akan stabil dalam waktu kurang dari 1 jam (Gandasoebrata,2013). 2. Waktu. Darah EDTA stabil pada suhu kamar kurang dari 1 jam, apabila lebih dari 1 jam akan terjadi perubahan jumlah sel maupun kerusakan morfologi sel (Gandasoebrata,2013). 3. Antikoagulan EDTA Perbandingan jumlah darah dengan antikoagulan yang tidak sesuai menyebabkan hitung jumlah sel tidak tepat. Antikoagulan berlebihan menyebabkan penurunan jumlah eritrosit (Wirawan,2002).

4. Alat Alat pemeriksaan bila tidak dilakukan perawatan secara rutin maupun kalibrasi maka akan mempengaruhi hasil pemeriksaan jumlah eritrosit menjadi lebih tinggi atau menjadi rendah (Abbout).