STUDI KOMPARASI TINGKAT KESEJAHTERAAN PEKERJA INDUSTRI KERUPUK KULIT DI KELURAHAN ANDALAS DAN KAMPUNG LALANG KOTA PADANG Oleh: Melia Andika Sari* Slamet Rianto** Widya Prari Keslan** * Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat * Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara mendalam kondisi tingkat kesejahteraan pekerja industri kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, dilihat dari : 1) Pangan, 2) Sandang, 3) Papan, 4) Kesehatan, 5) Pendidikan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif komparatif. Sampel penelitian adalah pekerja industri kerupuk kulit secara total sampling yaitu sebanyak 42 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah observasi dan angket. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data, membuat table persiapan data, menghitung frekuensi dari setiap jawaban responden, menghitung persentase dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan sandang di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, karena t hitung < t table (1,906 < 2,021 ) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang ke dua di tolak, (2) Tidak terdapat perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, karena t hitung < t table ( 0,689 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang pertama di tolak, (3) Terdapat perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan papan di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, karena t hitung > t table (2,627 > 2,021 ) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang ke tiga di terima. (4) Tidak terdapat perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, karena t hitung < t table ( 0,658 < 2,021 ) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang ke empat di tolak, (5) Tidak terdapat perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, karena t hitung < t table (0,000 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang ke lima di tolak. Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Tingkat Kesejahteraan Pekerja Industri Kerupuk Kulit Kelurahan Andalas Dan Kampung Lalang Kota Padang termasuk pada tingkat kesejahteraan keluarga sejahtera tahap II, yaitu keluarga di samping telah dapat memenuhi kebutuhan sosial spikologis tapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangan seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi ( Soetisno dalam Elnatasya 2007 ). Kata kunci : kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan
Comparative Study of Industrial Workers Welfare Levels Crackers Leather Village Andalas and Kampung Padang Lalang. Geography Education Study Program STKIP PGRI West Sumatra in 2015. By : Melia Andika Sari* Slamet Rianto** Widya Prari Keslan** * Geography Department Of Students Education STKIP PGRI West Sumatera *Guest Lecturer Of Geography Department STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACT This study aimed to describe in depth the condition of the welfare of industrial workers in the Village Andalas skin crackers and Kampung Padang Lalang, views of: 1) Food, 2) Clothing, 3) Board, 4) Health, 5) Education. This study used a comparative descriptive study. Samples were crackers leather industry workers in total sampling as many as 42 people. Research instrument used was the observation and questionnaires. The collected data were analyzed using data reduction techniques, making data preparation table, calculate the frequency of each respondent's answer, calculate the percentage and presentation of data. The results showed that: (1) There is a difference in meeting the needs of clothing in the Village of Andalas and Kampung Padang Lalang, for t <t table (1.906 <2.021) at significance level of 0.05, the second research hypothesis was rejected, (2) There were no differences in food needs in the Village of Andalas and the Kampung Padang Lalang, for t <t table (0.689 <2.021) at significance level of 0.05, the first research hypothesis was rejected, (3) are difference in meeting the needs of the board in the Village of Andalas and Kampung Padang Lalang, for t> t table (2.627> 2.021) at significance level of 0.05, the research hypothesis that all three received. There is a difference in meeting the needs of healthcare in Sub Andalas and the Kampung Padang Lalang, for t <t table (0.658 <2.021) at significance level of 0.05, the fourth research hypothesis was rejected, (5) No there is a difference in meeting the needs of healthcare in Sub Andalas and the Kampung Padang Lalang, for t <t table (0.000 <2.021) at significance level of 0.05, the research hypothesis that the five rejected. From the above it can be concluded that the level of Crackers Leather Industry Workers Welfare Sub Andalas And Kampung Padang Lalang, including at the level of family welfare prosperous phase II, in addition to the family has been able to meet the social needs spikologis but have not been able to meet the overall needs of developments such as the need for save and retrieve information (Soetisno in Elnatasya 2007) Key Word : 1) Food, 2) Clothing, 3) Board, 4) Health, 5) Education
PENDAHULUAN Pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus meningkatkan pendapatan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata. Pembangunan nasional diarahkan untuk mencapai kemajuan dan pendapatan lahir batin, termasuk terpenuhinya rasa aman, tentram dan rasa keadilan. Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan serangkaian usaha sadar yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan. Tujuan pembangunan yang bersifat universal adalah meningkatkan taraf kehidupan rakyat baik materil maupun spiritual, ini berarti untuk meningkatkan pendapatan nasional termasuk pendapatan pekerja. Menurut Soetisno dalam Elnatasya (2010), keluarga sejahtera adalah keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani seperti makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan, dan rekreasi. Keinginan dan cita-cita manusia banyak dicapai karena ia dapat memelihara hubungan dengan baik dengan sesamanya, dan ia dapat bergaul. Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti telah mengunjungi lokasi ini sehingga menarik perhatian peneliti untuk mengadakan penelitian di kedua kelurahan ini yaitu Kelurahan Andalas dan Kelurahan Kampung Lalang Kota Padang. Pekerja industri kerupuk kulit di kedua kelurahan ini umumnya warga yang bertempat tinggal di sekitar pabrik kerupuk kulit. Biasanya mereka datang pagi hari dan sore hari baru lah mereka kembali ke rumah mereka masing- masing. Berdasarkan observasi awal, bahwa pekerja industri kerupuk kulit pekerja kerupuk kulit di Kelurahan Andalas secara umum terlihat lebih sejahtera dibandingkan dengan kerupuk kulit Kelurahan Kampung Lalang Kota Padang, ditandai dengan di Kelurahan Andalas pada umumnya kondisi kebutuhan sandang yang terpenuhi, kebutuhan pangan yang tercukupi, dan kebutuhan papan atau perumahan yang layak dibandingkan dengan Kelurahan Kampung Lalang. Dan peneliti melihat dari segi Kesehatan peneliti melihat di Kelurahan Kampung Lalang pekerja tidak mengkonsumsi vitamin dan mineral untuk tubuh mereka sementara di Kelurahan Andalas pekerja bisa mencukupi vitamin dan mineral untuk kesehatan tubuh mereka. Pekerja yang bekerja di industri kerupuk kulit mempunyai latar belakang pendidikan yang beragam. Diantara pekerja ada yang tidak sekolah, ada yang tidak tamat sekolah dasar, tamat sekolah dasar, tidak tamat SLTP, tamat SLTP, dan ada juga pekerja yang tamatan SLTA. Hubungan antara pekerja terlihat begitu akrab dan saling mengenal antara satu dengan yang lain. Ini di sebabkan karena mereka bekerja pada suatu lokasi yang sama dan saling berjumpa serta bergaul dengan orang yang sama setiap harinya. Selain lokasi yang sama ada juga pekerja yang mempunyai hubungan family, adik kakak, dan ada juga hubungan ibu dan anak. Berdasarkan observasi awal bahwa pekerja industri kerupuk kulit pada kedua kecamatan ini, pekerja kerupuk kulit di Kelurahan Andalas secara umum terlihat lebih sejahtera dibandingkan dengan kerupuk kulit Kelurahan Kampung Lalang Padang, ditandai dengan di Kelurahan Andalas pada umumnya kondisi rumah lebih baik dibandingkan dengan Desa Kampung Lalang. Padahal mereka merupakan pekerja yang berada pada industri yang sama yaitu industri kerupuk kulit. Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis tertarik melakukan penelitan dengan judul Studi Komparasi Tingkat Kesejahtaraan Pekerja Industri Kerupuk Kulit Di Kelurahan Andalas Dan Kampung Lalang Kota Padang. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan masalah, maka dirumuskan tujuan penelitian untuk mendapatkan data, informasi, menganalisis, dan membahas tentang : Kebutuhan sandang pekerja industri kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang,Kebutuhan pangan pekerja industri kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, Kebutuhan papan pekerja industri kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, Kebutuhan kesehatan pekerja industri kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang, Kebutuhan pendidikan pekerja indusri kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di atas maka penelitian ini berguna untuk memenuhi salah satu syarat mendapat gelar sarjana (strata satu) pada jurusan geografi STKIP PGRI SUMBAR, Sumbangan informasi bagi masyarakat instansi terkait dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja industri kerupuk kulit, Penelitian ini penulis harapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti tentang tingkat kesejahteraan pekerja kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang dan bagi
peneliti lain yang berminat menindak lanjutkan penelitian ini. METODE PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bab terdahulu, maka penelitian Deskriptif Komparatif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa variable yang ada pada dua, tiga atau lebih kelompok. (Arikunto 2010). Maka yang menjadi populasi ini adalah semua pekerja industri kerupuk kulit yang berada di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang. Berdasarkan populasi dalam penelitian ini maka responden penelitian diambil secara total sampling yaitu 40 orang.variabel dalam penelitian ini adalah (a)kondisi pemenuhan sandang (b) kondisi pemenuhan pangan (c) kondisi pemenuhan papan, (d)kondisi pemenuhan pendidikan (e) kondisi pemenuhan kesehatan.jenis Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.data primer dip eroleh langsung dari responden yaitu para pekerja industri Kerupuk Kulit di Kelurahan Andalas dan Lampung Lalang Kota Padang, data sekunder diperoleh dari pengusaha industri kerupuk kulit di Kelurahan Andalas dan Kampung Lalang Kota Padang.Data primer dikumpulkan melalui angket yang telah dipersiapkan sebelumnya sedangkan data sekunder diperoleh melalui wawancara, observasi dan pencatatan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Letak Geografis Keadaan Topografi Kelurahan Andalas merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Padang Timur Kota Padang, secara astronomis, kelurahan Andalas terletak pada 100 o 22 30 BT 100 o 22 55 BT dan 0 o 56 07 LS 0 o 56 25 LS, dan mempunyai batas- batas wilayah tertentu yaitu :Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Kuranji,Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah,Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Kuranji, Sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Sawahan Timur dan Kelurahan Simpang Haru. Kelurahan Kampung Lalang (Kelurahan Kuranji) merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Kuranji Kota Padang, secara astronomis, Kelurahan Kampung Lalang terletak pada 100 o 24 34 BT 100 o 27 40 BT dan 0 o 50 15 LS 0 o 55 05 LS, dan mempunyai batas- batas wilayah tertentu yaitu:sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Koto Tangah,Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Pasar Ambacang,Sebelah Sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Gunung Sarik dan Kelurahan Korong Gadang 2.Keadaan Iklim Kelurahan Andalas dan Kelurahan Kampung Lalang yang terletak di Kota Padang berkisar 22 31,7 o C dan curah hujan berkisar 384,88 mm/bulan. Iklim di Kota Padang merupakan daerah tropis, dengan instensitas panas matahari merata sepanjang tahun, curah hujan dan kemarau yang seimbang menyebabkan daerah ini subur ( Badan Pusat Statistik 2013 ). Jumlah penduduk di Kelurahan Andalas sebanyak 78,789 jiwa terdiri dari 39,660 perempuan dan 39,129 lakilaki. Sedangkan jumlah penduduk di Kelurahan Kampung Lalang sebanyak 135.787 jiwa, terdiri dari 68,339 perempuan dan 67,448 lakilaki ( Badan Pusat Statistik 2013 ). Keadaan Tofografi Kelurahan Andalas merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Padang Timur Kota Padang, secara astronomis, kelurahan Andalas terletak pada 100 o 22 30 BT 100 o 22 55 BT dan 0 o 56 07 LS 0 o 56 25 LS, dan mempunyai batas- batas wilayah tertentu yaitu :Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Kuranji,Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah,Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Kuranji, Sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Sawahan Timur dan Kelurahan Simpang Haru. Kelurahan Kampung Lalang (Kelurahan Kuranji) merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Kuranji Kota Padang, secara astronomis, Kelurahan Kampung Lalang terletak pada 100 o 24 34 BT 100 o 27 40 BT dan 0 o 50 15 LS 0 o 55 05 LS, dan mempunyai batas- batas wilayah tertentu yaitu:sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Koto Tangah,Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Pasar Ambacang,Sebelah Sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Gunung Sarik dan Kelurahan Korong Gadang. Pembahasan. Analisa data dalam penelitian ini yaitu untuk melihat komparasi pekerja industri kerupuk kulit di kelurahan Andalas dengan pekerja industri kerupuk kulit di Kelurahan Kampung Lalang, dilihat dari pemenuhan kebutuhan : 1)
Pangan, 2) Sandang, 3) Papan, 4) Kesehatan dan 5) Pendidikan. Berdasarkan pengamatan dari 20 orang responden dari Kelurahan Andalas dan 22 orang responden dari Kelurahan Kampung Lalang, didapat gambaran hasil penelitian sebagai berikut: Pertama pangan dilihat dari kemampuan memenuhi kebutuhan pokok, jenis makanan, kebutuhan gizi, komsumsi sayuran, kebutuhan buahbuahan dan berapa kali makan dalam sehari. Dari hasil analisis data didapat hasil penelitian bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pekerja industri kerupuk kulit dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Kampung Lalang. Hal ini disimpulkan dari hasil uji t test, dimana t hitung < t table (0,404 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang pertama ditolak. Kedua sandang dilihat dari jenis pakaian yang dimiliki, frekuensi berganti pakaian dalam sehari, kecukupan jumlah pakaian, kemampuan membeli pakaian dalam setahun dan cara pemenuhan kebutuhan sandang. Dari hasil analisis data didapat hasil penelitian bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pemenuhan kebutuhan sandang di kelurahan Andalas dengan Kelurahan Kampung Lalang. Hal ini disimpulkan dari hasil uji t test, dimana t hitung < t table (1,906 > 2,021) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang kedua diterima. Ketiga papan dilihat dari jenis rumah yang dimiliki, jenis lantai rumah, jenis dinding rumah, jenis atap rumah, fasilitas yang dimiliki, jenis alat penerangan, banyaknya ruangan yang ada, ventilasi, dan pagar pekarangan, Dari hasil analisis data didapat hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pemenuhan kebutuhan papan di kelurahan Andalas dengan Kelurahan Kampung Lalang. Hal ini disimpulkan dari hasil uji t test, dimana t hitung > t table (2,627 > 2,021) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang ketiga diterima. Keempat, kesehatan dilihat dari jenis penyakit yang dialami, tempat berobat, frekuensi mengalami sakit, frekuensi mandi, sumber air bersih, frekuensi membersihkan rumah dan temapat buang air besar. Dari hasil analisa data didapat hasil penelitian bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pekerja industri kerupuk kulit dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan di Kampung Lalang. Hal ini disimpulkan dari hasil uji t test, t hitung < t table (0,658 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang keempat ditolak. Kelima pendidikan dilihat dari kemampuan memenuhi kebutuhan pendidikan, jenjang pendidikan formal, ijazah tertinggi yang dimiliki. Dari hasil analisa data didapat hasil penelitian bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pekerja industri kerupuk kulit dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan di Kampung Lalang. Hal ini disimpulkan dari hasil uji t test, t hitung < t table (0,000 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, maka hipotesis penelitian yang kelima ditolak. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pemenuhan kebutuhan pangan di kelurahan Andalas dengan Kelurahan Kampung Lalang, dimana t hitung < t table (0,689 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, Tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pekerja industri kerupuk kulit dalam pemenuhan kebutuhan sandang di Kampung Lalang, dimana t hitung < t table (1,906 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, Terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pemenuhan kebutuhan papan di kelurahan Andalas dengan Kelurahan Kampung Lalang, dimana t hitung > t table (2,627 > 2,021) pada taraf signifikan 0,05, Tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pekerja industri kerupuk kulit dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan di Kampung Lalang, dimana t hitung < t table (0,658 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05, Tidak terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan pemenuhan kebutuhan pendidikan di kelurahan Andalas dengan Kelurahan Kampung Lalang, dimana t hitung < t table (0,000 < 2,021) pada taraf signifikan 0,05.
DAFTAR PUSTAKA Aliazar, (1992). Beberapa Pokok Pemikiran Untuk Mewujudkan Keluarga Bahagia Dan Sejahtera. Padang : IKIP Padang Afdal, (1989) Pengaruh Luas Lahan Dan Kualifikasi Petani Terhadap Tingkat Kesejahteraan Di Desa Aliran Batang Anai, (Tesis) padang : FIPS IKIP Arief, Armen. (1992). Pendidikan Keluarga Makalah Nasional Pendidikan Kehidupan Keluarga Bahagia. Tanggal 14-9-1992 Pusat Studi IKIP Padang Arikunto, Suharsimi. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratikum. Rineka Cipta : Jakarta Maffah, Benyamin. (1996) Penentuan Belajar Sosiologi2. Bandung : Ganesa Excat Nawi, Marnis (1990). Metodologi penelitian.padang FIPS IKIP Ernawati. (2008). Pengetahuan Tata Busana. Padang. Universitas Negeri Padang Press Prawirohartono, Slamet. (2004) Biologi. Bumi Aksara. Jakarta Notoadmojo,Soekidjo. (2007) Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta Victorya, Niken. (2005) Persepsi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Air Dingin Di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. IKIP Padang :FIPS Elvia, Desmi. (1994) Hubungan Motivasi Kerja Dan Jumlah Anggota Kelurga Dengan Kesejahteraan Keluraga Pedagang Kaki Lima. IKIP Padang: FIPS Soekidjat. (1983). Pembinaan Motivasi Kerja. Jakarta : Balai Pustaka