MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan perawatan intensif untuk mempermudah mengamati

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

METODE PEMBEBANAN BOP

Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA TARIF RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing?

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

Ahmad Ansyori. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Pada RSUP Dr.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

BAB I PENDAHULUAN. aliran biaya dua tahap. Tahap pertama adalah pembebanan sumber daya kegiatan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel dalam bentuk CV atas nama Hendro Wibowo beserta putrinya,

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Pelangi Malang Periode 2012)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Dalam hal ini, pelayanan jasa

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang)

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dengan demikian industri kecil dan rumah tangga merupakan

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Metode Hasil 1. Rafiequl Jannah, 2009.

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADAA LOTUS GARDEN HOTEL AND RESTAURANT KEDIRI PERIODE 2014

: MIRD FAHMI NPM : PEMBIMBING : Prof. Dr. DHARMA TINTRI EDIRARAS, SE., AK., CA., MBA FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

ABTSRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

AKRUAL Jurnal Akuntansi

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI. industi (industrial engineer) untuk tujuan penghitungan secara akurat kos produk.

BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

PERHITUNGAN UNIT COST

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DAN METODE BIAYA KONVENSIONAL PADA HOTEL PATRA JASA SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. A. Latar Belakang Adanya metode Activity Based Costing. sumber data dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk secara

PENETAPAN HARGA POKOK SEBAGAI DASAR PENENTUAN TARIF RAWAT INAP BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENINGKATKAN KEAKURATAN HARGA POKOK PENJUALAN PADA UD MEBEL JAYA MANDIRI

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 5

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA KLINIK PKU MUHAMMADIYAH KANIGORO KRAS

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

Transkripsi:

MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL Heri Wahyudi 1 *, Susanto Halim 2 & Fahmi Sulaiman 3* 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Medan 3* Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan Tel: 061-7867311 Fax: 061-7874466 *E-mail: (fahmisulaiman19902gmail.com) ABSTRAK Meningkatnya tingkat persaingan antar perusahaan mengakibatkan banyaknya perusahaan yang mengadopsi penggunaan sistem penentuan harga pokok (costing) berbasis aktivitas (ABC) dengan tujuan pihak manajemen perusahaan dapat menganalisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses, mengembangkan kinerja yang lebih inovatif, dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan strategis. Selain pada perusahaan manufaktur penentuan harga pokok berbasis aktivitas juga dapat diterapkan pada perusahaan di bidang jasa seperti jasa perhotelan. Madani Hotel, menyediakan jasa penginapan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para tamu yang menggunakan jasa penginapan. Jasa penginapan di ketiga hotel merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar dari jasa perhotelan lainnya yang ditawarkan. Akan tetapi dalam penentuan tarif jasa penginapan di Garuda Plaza Hotel, Madani Hotel dan Novotel Soechi masih menggunakan metode biaya tradisional, sehingga jasa penginapan yang ditawarkan jadi lebih murah (undercosting) atau lebih mahal (overcosting) dari beban biaya yang seharusnya dikonsumsi pada jasa penginapan tersebut. Untuk menjaga dan meningkatkan profitabilitas dari Garuda Plaza Hotel, Madani Hotel dan Novotel Soechi, maka akan dilakukan perhitungan untuk menentukan tarif jasa penginapan berdasarkan metode activity based costing. Tujuan penelitian ini diharapkan akan mendapatkan perbedaan yang terjadi dalam penentuan tarif jasa penginapan yang digunakan pihak hotel dengan metode ABC, di karenakan pembebanan biaya yang dikonsumsi jasa pelayanan penginapan dengan metode ABC dan tradisional berbeda, sehingga biaya yang diperoleh dapat lebih besar atau lebih kecil. Oleh karena itu pihak hotel sebaiknya meninjau kembali tarif jasa penginapan yang digunakan sehingga tidak merugikan pihak hotel ataupun tamu. Keyword: Activity Based Costing, Hotel, Jasa Penginapan, tarif PENDAHULUAN Hotel-Hotel di Kota Medan menyediakan jasa penginapan bagi para tamu yang untuk beristirahat atau menghabiskan waktu liburan. Jasa penginapan pada hotel-hotel di Kota Medan merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar dari jasa perhotelan lain yang ditawarkan oleh hotel-hotel tersebut tersebut. Akan tetapi dalam penentuan tarif jasa penginapan hotel-hotel di Kota Medan masih menggunakan metode biaya tradisional, sehingga jasa penginapan yang ditawarkan menjadi lebih murah (undercosting) atau lebih mahal (overcosting) dari beban biaya yang seharusnya dikonsumsi pada jasa penginapan tersebut. Metode tradisional kurang efektif digunakan dalam penentuan harga pokok dari produk, karena hanya mempokuskan pada penyajian informasi keuagan berupa biaya yang terjadi pada tahap perawatan pasien. Sedangkan dalam pengelolaan pelayanan penginapan diperlukan informasi tentang penyebab timbulnya biaya berupa aktivitas. Adanya informasi yang lengkap mengenai aktivitas penyebab timbulnya biaya dapat mempengaruhi tarif jasa penginapan.

Metode tradisional menyediakan informasi biaya tarif penginapan berdasarkan wewenang yang dimiliki oleh manajer atau direktur. Akan tetapi wewenang yang dimiliki manajer ataupun direktur tidak dapat dingunakan untuk mempengaruhi biaya tarif penginapan karena manajer ataupun direktur tidak memiliki informasi mengenai aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya tersebut. Metode ABC menyajikan data tentang aktivitas yang menginformasikan kepada manajer ataupun direktur tentang aktivitas dari sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Metode tradisional menyediakan informasi tentang biaya tarif penginapan yang kurang akurat, karena informasi biaya tarif penginapan hanya memperhitungkan biaya penginapan sebagai bagian biaya penginapan. Pada metode ABC disajikan informasi tentang semua biaya yang dibebankan pada tarif penginapan, sehingga biaya penginapan yang diperoleh akurat. Informasi yang akurat mengenai biaya tarif penginapan dapat membantu manajer ataupun direktur dalam menganalisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses, mengembangkan kinerja yang lebih inovatif, dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan strategis. Aktivitas merupakan faktor utama penyebab timbulnya biaya dan biaya hanya dapat dikurangi secara signifikan melalui pengelolaan terhadap aktivitas tersebut. Biaya tarif penginapan dapat diperkirakan dengan baik melalui perencanaan aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya. Untuk menjaga dan meningkatkan profitabilitas dari hotel-hotel di Kota Medan, maka akan dilakukan perhitungan untuk menentukan tarif jasa penginapan berdasarkan metode Activity Based Costing. Sehubungan dengan uraian latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yakni adanya kesenjangan dalam penentuan tarif jasa penginapan dengan metode tradisional dan metode ABC sehiongga peneliti membuat penelitian untuk melalukan perbaikan dalam penentuan tarif penginapan dengan metode ABC dan nantinya akan dapat diketahu cara penentuan tarif penginapan dengan menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Adapun tujuan penelitian ini antara lain: 1. Menghitung biaya operasional penginapan dengan menggunakan metode Activity Based Costing(ABC). 2. Menentukan tarif penginapan yang sesuai dengan mempertimbangkan laba yang ingin dicappai pihak hotel. 3. Membandingkan hasil perhitungan tarif penginapan yang telah diterapkan pihak hotel dengan metode Activity Based Costing (ABC). METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan terdiri: 1. Data Primer Pengumpulan data primer yaitu dengan cara melakukan peninjauan secara langsung di hotel. Adapun data yang dikumpulkan, yaitu: a. Aktivitas yang ada pada jasa penginapan b. Jumlah kamar yang tersedia c. Fasilitas yang ada pada kamar hotel 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan, laporan, buku dari bagian atau instansi yang terkait. Data sekunder yang dikumpulkan adalah: a. Gambaran umum perusahaan yang meliputi, sejarah perusahaan, jenis pelayanan dan fasilitas perusahaan, dan organisasi maanjemen. b. Biaya yang berhubungan dengan jasa penginapan c. Jumlah dan lama hari tamu menginap. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: 1. Metode Observasi Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti mencari dengan cara mengamati objek secara langsung. 2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti mencari dan memperoleh data berupa catatan, buku, selebaran, agenda, kerja dan sebagainya. 3. Metode interview Metode interview adalah teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan tanya jawab secara lisan kepada staff dan pembimbing lapangan. Data yang diperoleh melalui pengamatan kenudian diolah melalui dua tahap, yaitu: 1. Tahap I a. Mengidentifikasi aktivitas dan Menggolongkan Biaya ke Berbagai Aktivitas b. Mengklasifikasikan Aktivitas Biaya ke Bebagai Aktivitas c. Mengidentifikasi Cost Driver (Pemicu Biaya) d. Menentukan Tarif perunit Cost Pool 2. Tahap II Melakukan penelusuran dan pembanan biaya dari aktivitas ke produk HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk menentukan tarif jasa penginapan dengan m,etode ABC, maka perlu diketahui bebrapa datan yang di ambil dari Hotel Madani Medan, diantaranya: 1. Tarif Jasa Penginapan Saat Ini Pihak Hotel Madani Medan saat ini menggunakan metode tradisonal dalam penentuan tarif jasa penginapannya berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dan fasilitas yang ada pada setiap tingkatan kelas penginapan. Berikut ini adalah tarif jasa penginapan yang ditawarkan oleh pihak Hotel Madani Medan. Tabel 1. Tarif Jasa Penginapan Tahun 2016 No Kelas Tarif / Hari (Rp) 1. Executive Suite 600.000 2. Executive Deluxe 500.000 3. Deluxe 400.000 4. Superior 300.000 2. Elemen Biaya Selain data tarif jasa penginapan, ada juga data elemn biaya yang dikeluarkan oleh Pihak Hotel Mdani Medan dalam menjalani aktifitas bisnisnya seperti biaya gaji, listrtik dan air, biaya konsumsi, biaya administrasi, biaya bahan habis pakai, biaya laundry, biaya kebersihan, dan biaya pemelihataan bangunan dan fasilitas gedung yang total biaya Rp. 2.779.620..860. berikut adalah tabel rincian elemen biaya yang dikeluarkan oleh Hotel Madani Medan. Tabel 2. Data Biaya Jasa Penginapan Tahun 2016 No Elemen Biaya Jumlah Biaya (Rp) 1. Biaya Gaji 1.651.241.100 2. Biaya Listrik dan Air 293.847.587 3. Biaya Konsumsi 473.107.000 4. Biaya Administrasi 184.686.500 5. Biaya Bahan Habis Pakai 887.767.670 6. Biaya Laundry 37.320.000 7. Biaya Kebersihan 115.885.275 8. Biaya Pemeliharaan Bangunan 135.765.728 &Fasillitas Gedung Total 2.779.620.860 3. Data Lama Hari Penginapan Tamu

Untuk mengetahu biaya yang dikeluarkan dan besarnya tarif jasa penginapan, maka Hotel Madani Medan merincikan jumlah hari tamu menginap per bulan dan per type kamar. Tabel 3. Data Pendukung Lama Hari Tamu Menginap Tahun 2016 N o Bula n Executi ve Suite Executi ve Delu xe Sup e rior Deluxe 1. I 216 129 207 227 2. II 9 79 196 280 3. III 17 95 191 256 4. IV 41 51 227 252 5. V 106 0 141 217 6. VI 76 0 144 288 7. VII 13 62 294 277 8. VIII 23 138 241 299 9. IX 17 147 138 235 1 0. 11. 1 2. X 17 214 214 249 XI 23 143 189 245 XII 23 50 157 245 Total 388 1.108 2.339 3.07 0 4. Data Jumlah Tamu Menginap Hotel Madani mendata jumlah tamu yang menginap per type kamar dan per bulan untuk menentukan tartif jasa penginapannya Tabel 4. Data Pendukung Jumlah Tamu Menginap Tahun 2016 No. Kamar Jumah Tamu 1. Executive Suite 89 2. Executive Deluxe 241 3. Deluxe 487 4. Superior 557 Total 2.488 5. Data Luas Kamar Berikut ini adalah data luas kamar per type kamar. Tabel 5. Data Pendukung Luas Kamar No. Kamar Luas Kamar (m 2 ) 1. Executive Suite 240 2. Executive Deluxe 240 3. Deluxe 240 4. Superior 240 6. Biaya Konsumsi Tarif konsumsi didata untuk menentukan rincian biaya per type kamar Tabel 6. Tarif Konsumsi Tiap Kamar

No. Kamar Tarif Makanan (Rp) 1. Executive Suite 80.000 2. Executive Deluxe 60.000 3. Deluxe 45.000 4. Superior 35.000 Penentuan Tarif Jasa Penginapan Menggunakan Activity Based Costing Ada lima langkah dalam perhitungan harga pokok jasa penginapan berdasarkan metode activity based costing dalam penelitian ini (Tunggal A. Widjaja. 1992:113) [1] yaitu : a. Mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas b. Mengklasifikasi biaya berdasar aktivitas ke dalam berbagai aktivitas c. Mengidentifikasi cost driver d. Menentukan tarif per unit cost driver e. Membebankan biaya ke produk dengan menggunakan tarif cost driver dan ukuran aktivitas. Mengidentifikasi dan Mendefinisikan Aktivitas Berdasarkan wawancara dengan pihak Hotel Madani Medan di dapat aktivitas-aktivitas yang ada didalam jasa penginapan. Aktivitas-aktivitas itu meliputi: 1. Akitvitas Penginapan a. Biaya Karyawan 2. Aktivitas Pemeliharaan Inventaris a. Biaya Peliharaan Bangunan Dan Fasilitas Gedung Perawatan b. Biaya Kebersihan 3. Aktivitas Penambahan Tamu a. Biaya Konsumsi 4. Aktivitas Pelayanan a. Biaya Listrik Dan Air b. Biaya Administrasi c. Biaya Bahan Habis Pakai d. Biaya Laundry Mengklasifikasi Aktivitas Biaya ke Dalam Berbagai Aktivitas Adapun aktivitas biaya ke dalam berbagai aktivitas pada Hotel Madani Medan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan Unit-level activity cost Biaya unit-level activity cost adalah biaya yang pasti bertambah ketika sebuah unit produk di produksi yang sebanding dengan proporsi volume produk tersebut. (Dunia Firdaus A. 1994:76) [2]. Aktivitas ini dilakukan setiap hari dalam menjalani jasa penginapan. Aktivitas yang termasuk dalam kategori ini adalah aktivitas penginapam, penyediaan tenaga listrik dan air dan biaya konsumsi. 2. Berdasarkan Batch-related activity cost Biaya batch-related activity cost adalah biaya yang disebabkan oleh sejumlah batches yang di produksi dan terjual. Besar kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi order produksi yang di olah oleh fungsi produksi. Aktivitas ini tergantung pada jumlah batch produk yang di produksi. Yaitu biaya administrasi, biaya bahan habis pakai, dan biaya kebersihan. 3. Berdasarkan Product-sustaining activity cost Biaya ini merupakan biaya yang digunakan untuk mendukung produksi produk yang berbeda. (Hansen Don R, Maryanne M. Mowen. 2004:24) [3]. Aktivitas ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan. Aktivitas ini tidak ditemui dalam penentuan tarif jasa penginapan pada Hotel Madani Medan. 4. Berdasarkan Fasilitas-sustaining activity cost

Biaya ini merupakan biaya kapasitas pendukung pada tempat dilakukannya produksi. Aktivitas ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Aktivitas yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya laundry, biaya pemeliharaan gedung dan fasilitas gedung perawatan [1]. Dalam tahap ini, biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas produk [3]. Dengan mengetahui BOP (biaya over head) yang dibebankan pada masingmasing produk, maka dapat dihitung tarif jasa penginapan per kamar. Menurut (Mulyadi, 1993:89) [4]. perhitungan tarif masing-masing tipe kamar dengan metode ABC dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Tarif Per Kamar = Cost Penginapan + Laba ` Yang Diinginkan Untuk cost penginapan per kamar diperoleh dari total biaya yang telah dibebankan pada masing-masing produk dibagi dengan jumlah hari pakai. Sedangkan laba yang diharapkan ditetapkan pihak manajemen Hotel yaitu kelas Executive Suite 35 % Executive Deluxe 30 % Deluxe 25 % Superior 20 % Sumber : Pihak Manajemen Hotel Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk kelas Executive Suite Rp. 511.808,52, Executive Deluxe Rp. 491.924,34, Deluxe Rp. 392.805,66, Superior Rp. 360.530,42. Dari hasil yang diperoleh dapat dibandingkan selisih harga jasa penginapan yang telah ditentukan oleh manajemen Hotel dengan hasil perhitungan menggunakan pendekatan Activity Based Costing. Terdapat selisih antara penentuan tarif yang telah ditentukan oleh pihak hotel dengan metode Activity Based Costing. Terjadinya selisih harga dikarenakan pada metode Activity Based Costing, pembebanan biaya overhead pada masingmasing produk (Nurhayati, 2004:77) [5]. Pada metode akuntansi biaya tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan biaya overhead. Sedangkan pada metode ABC, biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga dalam metode ABC, telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masingmasing aktivitas.. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis pada Hotel-Hotel, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perhitungan biaya produk yang telah digunakan oleh manajemen hotel telah banyak menimbulkan distorsi biaya, hal ini dikarenakan konsumsi sumber daya pada masingmasing aktivitas tidaklah sama. Sedangkan pada metode Activity Based Costing, biayabiaya yang terjadi dibebankan pada produk aktivitas dan sumber daya yang dikonsumsikan oleh produk dan juga menggunakan dasar lebih dari satu cost driver. 2. Perhitungan tarif jasa penginapan dengan menggunakan pendekatan Activity Based Costing, dilakukan melalui beberapa tahap. Yaitu pertama biaya ditelusur ke aktivitas yang menimbulkan biaya dan tahap selanjutnya membebankan biaya aktivitas ke produk. Sedangkan tariff diperoleh dengan menambah biaya (cost) rawat inap dengan laba yang diharapkan pihak rumah sakit. 3. Hasil dari penentuan tarif jasa penginapanpada hotel-hotel tersebut menggunakan pendekatan Activity Based Costing

REFERENCES [1]. Tunggal A. Widjaja. 1992. Activity Based Costing Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta [2]. Dunia Firdaus A. 1994. Akuntansi Biaya. Jakarta: Penerbit Fakulttas Ekonomi Universitas Indonesia [3]. Hansen Don R, Maryanne M. Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat [4]. Mulyadi Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta : Jakarta [5]. Nurhayati. 2004. Perbandingan Sistem BiayaTradisional dengan Sistem Biaya ABC. Jurnal Teknik Industri. Medan: USU