ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM
|
|
- Deddy Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) (Studi pada Guest House Hasanah Buring Kota Malang Tahun 2016) Nivo Haneda Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang Еmail: ABSTRACT More accurate determining of cost is important as a basis for decision-making for the management of service company. During this time Hasanah Buring Guest House isn t use special method in determining the rate of rent room. Rate of rent room is determined by the owner and manager by doing simple calculations, that way can make distorted calculations. One method that can be used to calculate cost of the rent room is by using Activity Based Costing System, so that researchers interested in making the research under the title "Cost Calculation Analyzes of Rent Room with Activity Based Costing System This research used descriptive method and case study approach with two research problems, they were How to cost of rent room by the management of Hasanah Buring? How to calculate cost of rent room in Hasanah Buring by using Activity Based Costing System? Data sources obtained from internal data, that was financial data of Hasanah Buring. Data analyzes used three stages: The calculation of the cost of rent room in Hasanah Buring; Calculating the cost of renti room by using the ABC System method; Conducting comparison between the calculation of the cost rent room currently used by Hasanah Buring and the calculation that used the ABC System method. Kеywords: Service Company, Guest House, Rent Room АBSTRАK Penentuan harga pokok yang lebih akurat penting bagi manajemen perusahaan jasa sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Selama ini Guest House Hasanah Buring belum menggunakan metode khusus dalam menentukan tarif sewa kamar. Tarif sewa kamar tersebut ditentukan oleh owner dan manajer dengan melakukan perhitungan yang sederhana, namun cara tersebut dapat menghasilkan perhitungan yang terdistorsi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung harga pokok sewa kamar adalah dengan menggunakan Activity Based Costing System (ABC System), sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat judul Analisis Perhitungan Harga Pokok Sewa dengan Activity Based Costing System(ABC System). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan studi kasus dengan dua rumusan masalah, yaitu Bagaimana harga pokok sewa kamar menurut manajemen Hasanah Buring? Bagaimana perhitungan harga pokok sewa kamar pada Hasanah Buring dengan menggunakan Activity Based Costing System (ABC System)?. Sumber data diperoleh dari data internal yaitu data keuangan yang diperoleh dari Hasanah Buring. Analisis data menggunakan 3 tahap yaitu Perhitungan harga pokok sewa kamar pada Hasanah Buring; Melakukan perhitungan harga pokok sewa kamar menggunakan metode ABC System; Melakukan perbadingan antara perhitungan harga pokok sewa kamar yang saat ini digunakan oleh Hasanah Buring dengan perhitungan menggunakan metode ABC System. Kаtа Kunci: Perusahaan Jasa, Guest House, Sewa 48
2 PЕNDАHULUАN Penentuan harga pokok produk yang lebih akurat penting bagi manajemen sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Secara umum, harga pokok produk adalah biaya-biaya yang timbul karena adanya aktivitas produksi. Proses produksi suatu perusahaan akan mengeluarkan biaya-biaya yang akan digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Harga pokok produk bisa ditentukan berdasarkan akuntansi biaya tradisional maupun menggunakan metode Activity Based Costing System (ABC System). Menurut Bastian dan Nurlela (2009:23), biaya tradisional adalah dimana biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap menjadi biaya produk. Dalam perhitungan sistem tradisional memfokuskan pengendaliannya terhadap biaya dengan manajer yang mempunyai wewenang atas terjadinya biaya yang menyebabkan banyak biaya overhead pabrik yang tidak berhubungan dengan volume produk yang diproduksi. Akibatnya, sistem akuntansi biaya tradisional dapat menghasilkan perhitungan yang terdistorsi. Dengan adanya kelemahan dalam perhitungan biaya tradisional tersebut, sistem akuntansi baru yaitu metode Activity Based Costing System (ABC System) dapat memberikan solusi dalam menentukan harga pokok produk. Firdaus dan Wasilah (2012:320) menyatakan bahwa sebagai pendekatan yang baru dalam penentuan harga pokok produk, ABC System dapat menghasilkan informasi biaya produk yang lebih akurat dan dapat dipercaya dibandingkan dengan sistem penentuan biaya atau harga pokok yang sudah ada sebelumnya, oleh karena sistem ini mengunakan jenis pemicu biaya (cost driver) yang lebih banyak, sehingga dapat mengukur secara lebih tepat sumber daya yang dikonsumsi oleh produk. Agar tidak terjadi distorsi penentuan harga pokok per unit, banyak perusahan yang menggunakan sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas (ABC System) dengan harapan manajemen melakukan analisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses, mengembangkan ukuran kinerja yang lebih inovatif, dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan yang strategis. Sistem informasi ini dapat diterapkan pada perusahaan manufaktur, dagang, dan jasa seperti jasa akomodasi. Maraknya pertumbuhan jumlah akomodasi per tahunnya menuntut setiap perusahaan untuk bisa bersaing secara kompetitif. Salah satu strateginya yaitu dengan persaingan penawaran harga. ABC System dapat digunakan sebagai perhitungan harga pokok untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat. Kota Malang tidak hanya pusat segala kegiatan ekonomi, bisnis, perdagangan dan industri tetapi juga sebagai tempat persinggahan sementara bagi sebagian pengunjung. Melihat potensi yang dimiliki, kota Malang dimungkinkan menjadi kota modern sehingga memerlukan fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana akomodasi. Dengan adanya peluang tersebut maka jumlah akomodasi di Kota Malang semakin meningkat setiap tahunnya. Kota Malang memiliki peningkatan yang pesat baik pada hotel berbintang, hotel melati, dan akomodasi lain. Meningkatnya jumlah akomodasi menyebabkan berbagai jenis akomodasi di Kota Malang harus dapat mengembangkan penawaranpenawaran dalam berbagai aspek agar dapat meningkatkan kunjungan hotel dan kepuasan bagi konsumen. Hal yang membedakan dari ketiga jenis akomodasi tersebut adalah harga, kenyamanan, serta kelengkapan fasilitas yang didapatkan. Salah satu akomodasi yang dibutuhkan diantaranya adalah Guest House. Guest House merupakan sejenis fasilitas baik milik perorangan maupun perusahaan yang diperuntukkan khusus bagi tamu yang menginap. Fasilitas yang ditawarkan Guest House cukup sederhana meliputi AC, TV, Wifi, Laundry, serta keperluan makanan dan minuman. Ciri khas yang menjadi perbedaan antara Guest House dan hotel berbintang adalah pada tarif yang ditetapkan, penetapan tarif Guest House cenderung lebih murah dari hotel. Untuk dapat bersaing dengan baik, suatu Guest House harus dapat mengambil keputusan dan tindakan yang tepat untuk memperoleh keuntungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan Guest House dalam menentukan harga pokok sewa kamar adalah dengan menggunakan metode Activity Based Costing System (ABC System). Hasanah Guest House merupakan perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi. Guest House ini adalah salah satu Guest House di Malang Raya yang banyak diminati oleh wisatawan karena fasilitas, kenyamanan, serta pelayanan yang ramah. Di Kota Malang Hasanah Guest House tersebar di empat tempat dan satu sama lain memiliki konsep yang berbeda-beda. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya fokus kepada satu Guest House. Guest House tersebut berlokasi di Jalan Buring No. 9 Malang dan biasa disebut dengan nama Hasanah Buring. Hasanah Buring merupakan penginapan yang didirikan pertama kali oleh Hasanah Guest House. Memiliki 49
3 kamar berjumlah 17 dengan 4 tipe yaitu 1 kamar Suite, 2 kamar Deluxe, 10 kamar Superior, dan 4 kamar Standart. Dari tahun ke tahun jumlah guest pada Hasanah Buring selalu mengalami peningkatan. Pada dasarnya dalam menentukan tarif sewa kamar Hasanah Buring belum menggunakan metode Actvity Based Costing System (ABC System). Tarif sewa kamar tersebut ditentukan oleh owner dan manajer Hasanah dengan cara yang sederhana yaitu menyesuaikan harga yang ditawarkan oleh pesaing yang berlokasi di sekitar Hasanah Buring. Berdasarkan latar belakang diatas, untuk menentukan harga pokok sewa kamar dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan yang lebih akurat, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perhitungan Harga Pokok Sewa dengan Activity Based Costing System (Studi pada Guest House Hasanah Buring Kota Malang Tahun 2016). KАJIАN PUSTАKА Activity Based Costing System (ABC System) Menurut Blocher, Chen dan Lin (2000:120) ABC System adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut mengunakaan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya. Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya berdasarkan penggunaannya. ABC System memperkenalkan hubungan sebab akibat antara cost driver dengan aktivitas. Penentuan Harga Pokok menggunakan ABC System Menurut Siregar., et al (2013:233) langkah pengaplikasian sistem ABC adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas Tahap pertama adalah melakukan analisis aktivitas untuk mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas di perusahaan. Setelah aktivitas diidentifikasi dan diketahui biayanya, sering kali didapatkan aktivitas yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam pengelolaan, termasuk dalam perhitungannya, aktivitas-aktivitas yang dianggap memiliki karakteristik konsumsi sumber daya yang sama akan dijadikan satu kelompok aktivitas yang disebut pool. Pengelompokkan ke dalam pool dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, aktivitas yang memiliki level aktivitas sama dikumpulkan menjadi satu. Kedua, aktivitas dibagi ke dalam pool-pool aktivitas berdasarkan kesamaan rasio konsumsi aktivitas oleh setiap produk yang sama. Identifikasi biaya sumber daya untuk berbagai macam aktivitas dapat dilakukan dengan cara membedakan aktivitas berdasarkan cara aktivitas mengkonsumsi sumber daya. Dengan cara ini, aktivitas dikelompokkan menjadi empat level aktivitas sesuai dengan tingkatan yang dilakukan aktivitas tersebut. 1) Aktivitas level unit (unit-level activity) adalah aktivitas yang dilakukan dalam rangka menghasilkan satu unit individual dari produk atau jasa. 2) Aktivitas level batch (batch-level activity) adalah aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan setiap batch atau grup dari produk atau jasa. 3) Aktivitas level produk (product-level activities) adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung produksi dari satu tipe produk atau jasa yang spesifik. 4) Aktivitas level fasilitas (facility-level activities) merupakan aktivitas pendukung operasi secara umum. b. Mengalokasikan biaya ke dalam objek biaya ABC menggunakan dasar pemicu konsumsi biaya sumber daya dalam mengalokasikan biaya sumber daya ke produk. Biaya sumber daya dapat dialokasikan kedalam aktivitas berdasarkan estimasi atau penelusuran langsung. Penelusuran langsung membutuhkan pengukuran penggunaan sumber daya yang sesungguhnya. c. Mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biaya Langkah terakhir adalah mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biaya berdasarkan pemicu biaya aktivitas yang sesuai. Pemicu biaya aktivitas harus dapat menjelaskan naik turunnya biaya. Pengalokasian biaya aktivitas kedalam objek biaya dilakukan dengan menggunakan tarif 50
4 pembebanan. Tarif pembebanan dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Pool Rate = Anggaran biaya overhead per pool aktivitas Cost Driver Satu kelompok dapat berisi beberapa aktivitas sekaligus sehingga perhitungan tarif dapat dipilih salah satu aktivitas tertentu dalam pool tersebut. Penggunaan aktivitas yang berbeda akan menghasilkan tarif yang berbeda pula, tetapi nantinya biaya yang dibebankan akan tetap sama karena kesamaan rasio aktivitas. Oleh karena itu, dalam satu fasilitas produksi sangat dimungkinkan untuk memiliki banyak tarif pembebanan overhead. Langkah pembebanan biaya overhead dihitung menggunakan rumus berikut: Overhead dibebankan = Pool Rate x Unit Cost Driver yang digunakan ABC System pada Perusahaan Jasa Karakteristik jasa berdasarkan sifat tidak terwujudnya. Jasa tidak terpisah dari pelanggan dan tidak dapat disimpan. Sistem akuntansi tradisional menekankan manufaktur dan mengabaikan jasa. Sekarang berbeda dengan sebelumnya, pendekatan ini tidak digunakan lagi. Manajer harus mampu untuk menelusuri biaya jasa yang diserahkan sama akuratnya dengan mereka menelusuri harga pokok produksi (Hansen dan Mowen, 2000:135). Menurut Hansen dan Mowen (2000:325), organisasi jasa sekarang menekankan penghilangan limbah, meningkatkan produktivitas, teknologi baru, manajemen mutu terpadu, dan pengurangan biaya. Dengan adanya informasi biaya secara teliti dapat menjadikan organisasi untuk merubah campuran jasa dan membantu mengurangi biaya jasa yang akan ditawarkan. ABC dapat berguna bagi organisasi jasa. Semua organisasi jasa mempunyai kegiatan dan keluaran yang menempatkan kebutuhan akan kegiatan-kegiatan ini. Namun ada beberapa perbedaan dasar antara organisasi jasa dan produksi. Kegiatan dalam organisasi produksi cenderung menjadi jenis yang sama dan dilaksanakan dengan cara yang serupa. Hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk organisasi jasa. Untuk perusahaan manufaktur, keluaran mudah ditentukan (produk-produk nyata yang diproduksi), tetapi untuk organisasi jasa, pendefinisian keluaran lebih sulit. Keluaran untuk organisasi jasa kurang nyata. Keluaran harus didefinisikan sehingga keluaran dapat dihitung harganya. MЕTODE PЕNЕLITIАN Pеnеlitian ini mеrupakan mеtodе pеnеlitian dеskriptif dеngan pеndеkatan Studi kasus. Pеnеlitian ini mеnggambarkan adanya suatu variabеl, gеjala atau kеadaan. Tеknik mеtodе ini lеbih sеsuai dan mampu mеnjawab pеrmasalahan yang ditеliti. Pеnеlitian ini diharapkan mampu mеmbеrikan hasil dan jawaban yang jеlas. Fokus Pеnеlitiаn 1. Harga pokok sewa kamar menurut manajemen Hasanah Buring. 2. Perhitungan harga pokok sewa kamar pada Hasanah Buring dengan menggunakan Activity Based Costing System (ABC System). Lokаsi Pеnеlitiаn Pеnеlitian ini dilakukan di Hasanah Guest House Malang yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akomodasi. Hasanah Guest House yang dipilih dalam penelitian ini beralamatkan di Jalan Buring No. 9 Malang dan biasa disebut dengan nama Hasanah Buring. Lokasi penelitian ini dipilih karena Hasanah Buring masih menggunakan perhitungan sederhana dalam menentukan tarif sewa kamar HАSIL DАN PЕMBАHАSАN Perhitungan Pendapatan Jasa Hasanah Buring Hasanah Buring memiliki dua tipe harga yang berbeda yaitu pada waktu weekday dan weekend. Berikut perhitungan pendapatan jasa kamar pada Hasanah Buring. Tabel 1. Pendapatan Penjualan Jasa Hasanah Buring Tahun 2016 No. Jenis Harga Jual Lama Hari Menginap Pendapatan Penjualan Jasa Weekday Standart ,00 Superior Deluxe Suite , , , Total Pendapatan Jasa Weekday Pendapatan Jasa (4)=x , , , ,00 51
5 Pendapatan Penjualan Jasa Weekend Standart ,00 Superior Deluxe Suite , , , Total Pendapatan Jasa Weekend Total Pendapatan Penjualan Jasa , , , , , , ,00 Berdasarkan tabel diatas diketahui pendapatan penjualan jasa kamar Hasanah Buring tahun 2016 sebesar ,00. Perhitungan Persentase Pendapatan Penjualan Jasa Hasanah Buring Persentase pendapatan dapat dihitung berdasarkan pendapatan jasa kamar tiap tipe dengan total pendapatan jasa kamar secara keseluruhan. Berikut merupakan perhitungan persentase pendapatan penjualan jasa kamar pada Hasanah Buring: Tabel 2. Persentase Pendapatan Penjualan Jasa Hasanah Buring Tahun 2016 Jenis Pendapatan Jasa Persentase Pendapatan Jasa Standart ,00 21% Superior ,00 61% Deluxe ,00 11% Suite ,00 7% Jumlah ,00 100% Berdasarkan tabel 2 persentase pendapatan tertinggi terdapat pada kamar tipe Superior yaitu memiliki persentase 61%, sedangkan persentase pendapatan jasa terendah terdapat pada tipe kamar Suite yang hanya memiliki persentase 7%. Perhitungan Harga Pokok Sewa Hasanah Buring Pada dasarnya penentuan tarif sewa kamar di Hasanah Buring ditentukan oleh owner dan manajer dengan cara yang sederhana yaitu menjumlahkan beberapa elemen biaya. Elemenelemen biaya tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3. Rincian Elemen-Elemen Biaya dalam Menentukan Harga Pokok Sewa Hasanah Buring Tahun 2016 No. Elemen Biaya Jumlah 1. Biaya Gaji Tetap Tidak Langsung ,00 2. Biaya Listrik ,00 3. Biaya Air (PDAM) ,00 4. Biaya Telepon ,00 5. Biaya Bahan Bakar ,00 6. Biaya Konsumsi ,00 7. Biaya Laundry ,00 8. Biaya Perawatan ,00 9. Biaya Penyusutan Gedung ,00 Jumlah ,00 Sumber: Hasanah Buring, 2016 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa, semua elemen-elemen ditambahkan untuk menentukan harga pokok sewa kamar. Elemenelemen tersebut meliputi biaya gaji tetap tidak langsung, biaya listrik, biaya air, biaya telepon, biaya bahan bakar, biaya konsumsi, biaya laundry, biaya perawatan, dan biaya penyusutan gedung. Penambahan elemen tersebut menghasilkan jumlah sebesar ,00. Setelah melakukan penambahan pada tingkat unit, Hasanah Buring menentukan biaya operasional setiap kamar berdasarkan persentase pendapatan yang diterima tiap kamar. Adapun biaya operasional untuk setiap tipe kamar adalah sebagai berikut: Tabel 4. Biaya Operasional tiap Hasanah Buring Tahun 2016 Jenis Persentase Pendapatan Jasa Standart 21% Total Biaya Operasional Biaya Operasional tiap Tipe (4) = x ,00 Superior 61% , ,00 Deluxe 11% ,64 Suite 7% ,68 Jumlah 100% , ,00 Pada tabel 4 dimaksudkan untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan oleh setiap kamar, yang 52
6 selanjutnya akan ditentukan harga pokok sewa kamar. Harga pokok sewa kamar Hasanah Buring didapatkan melalui pembagian antara biaya operasional dengan jumlah lama hari menginp atau Long of Stay. Berikut dicantumkan pada tabel 19 harga pokok sewa kamar Hasanah Buring tahun Tabel 5. Harga Pokok Sewa Hasanah Buring Tahun 2016 No. Tipe Biaya Operasional per Tipe Lama Hari Mengi nap (4) Harga Pokok Sewa per Hari (5) = : (4) 1. Standart , ,05 2. Superior , ,16 3. Deluxe , ,99 4. Suite , ,83 Penentuan Harga Pokok Sewa Menggunakan Metode ABC System Mengidentifikasi Biaya Sumber Daya dan Aktivitas Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Hasanah Buring, aktivitas-aktivitas biaya yang ada di Hasanah Buring meliputi: 1) Pembayaran Gaji Tetap Tidak Langsung 2) Pemakaian Listrik 3) Pemakaian Telepon 4) Pemakaian Air (PDAM) 5) Pemakaian Bahan Bakar 6) Konsumsi (F&B) 7) Laundry 8) Perawatan 9) Penyusutan Gedung Berikut ini dijelaskan mengenai elemen biaya di atas sebagai berikut: 1) Biaya Gaji Tetap Tidak Langsung Biaya gaji bersifat tetap karena jumlah rupiah yang dikeluarkan relatif tetap dan tidak tergatung pada banyak atau sedikitnya tingkat hunian kamar. Aktivitas ini dikategorikan sebagai unit-level activity cost. 2) Biaya Listrik Semua tipe kamar Hasanah Buring membutuhkan tenaga listrik untuk penerangan kamar atau menjalankan aktivitas lainnya yang membutuhkan energi listrik. Aktivitas listrik ini dikategorikan sebagai unit-level activity cost karena biaya bisa berubah sesuai dengan pemakaian listrik yang terpakai. 3) Biaya Air Pada Hasanah Buring air di dapat dari dua saluran yaitu melalui sumur dan PDAM. Setiap harinya Hasanah Buring memakai air dari sumur dan menggunakan PDAM hanya saat sumur bermasalah. Sehingga Hasanah Buring hanya mengeluarkan biaya air PDAM sebesar ,00 pada tahun Aktivitas air ini dikategorikan sebagai unitlevel activity cost. 4) Biaya Telepon Hasanah Buring mengeluarkan biaya telepon sebesar ,00 untuk memberikan kemudahan para tamu dalam hal komunikasi dengan teman ataupun pihak hotel. Aktivitas biaya telepon ini dikategorikan sebagai unitlevel activity cost. 5) Biaya Bahan Bakar Hasanah Buring mengeluarkan biaya bahan bakar sebesar ,00. Biaya bahan bakar dikategorikan sebagai facility-level activity cost. 6) Biaya Konsumsi Biaya konsumsi tamu yang dikeluarkan oleh Hasanah Buring pada tahun 2016 adalah sebesar ,00. Aktivitas biaya konsumsi ini dikategorikan sebagai unit-level activity cost. 7) Biaya Laundry Aktivitas laundry mempunyai hubungan secara tidak langsung terhadap aktivitas operasional kamar yang menyediakan linen bersih seperti sprei, selimut, sarung bantal, dan korden. Biaya laundry yang dikeluarkan sebesar ,00 dan termasuk dalam kategori facility- level activity cost. 8) Biaya Perawatan Biaya perawatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh pihak Hasanah Buring untuk menyelenggarakan servis peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Biaya yang dikeluarkan oleh Hasanah Buring selama tahun 2016 sebesar ,00. Biaya ini termasuk dalam kategori facility- level activity cost. 9) Biaya Penyusutan Gedung Biaya penyusutan gedung sebesar ,00. Aktivitas ini dikategorikan sebagai facility-level activity cost. 53
7 Membebankan Biaya Sumber Daya pada Aktivitas Langkah selanjutnya dalam penerapan Activity Based Costing System (ABC System) adalah membebankan biaya-biaya yang mengkonsumsi sumberdaya pada aktivitasnya. Aktivitas biaya pada Hasanah Buring diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu unitlevel activity dan facility-level activity. Unit-level activity merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari saat tamu menginap di Hasanah Buring, aktivitas yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya gaji tetap tidak langsung, biaya listrik, biaya air, biaya telepon, dan biaya konsumsi. Sedangkan facility-level activity adalah aktivitas yang berhubungan dengan mempertahankan fasilitas yang dimiliki oleh Hasanah Buring. Aktivitas ini meliputi biaya laundry, biaya bahan bakar, biaya perawatan, dan biaya penyusutan gedung. Tabel 6. Klasifikasi Aktivitas Biaya Sewa pada Kelompok Aktivitas Hasanah Buring Tahun 2016 Level Activities Unit Level Activity Pool 1 Pembayaran Gaji Tetap Tidak Langsung Cost Driver Cost Pool LOS ,00 Pemakaian air (PDAM) LOS ,00 Pemakaian Telepon LOS ,00 Konsumsi LOS ,00 Jumlah ,00 Pool 2 Pemakaian Listrik KWH ,00 Facility Sustaining Activity Pool 3 Laundry LOS ,00 Perawatan LOS ,00 Jumlah ,00 Pool 4 Pemakaian Bahan Bakar Pool 5 Penyusutan Gedung Jumlah Tamu Luas , ,00 Diketahui pada tabel 6 yaitu cost driver yang akan datang dibebankan pada setiap aktivitas biaya dalam menentukan harga pokok kamar hotel. Cost driver yang digunakan yaitu long of stay (LOS), kilo watt hours (Kwh), jumlah tamu menginap, dan luas kamar (m²). Identifikasi cost driver yang digunakan pada Hasanah Buring ditunjukkan sebagai berikut: 1. Aktivitas biaya gaji tetap tidak langsung menggunakan long of stay (LOS) sebagai cost driver. 2. Aktivitas listrik menggunakan kilo watt hours (KWH) sebagai cost driver. 3. Aktivitas air menggunakan long of stay (LOS) sebagai cost driver. 4. Aktivitas telepon menggunakan long of stay (LOS) sebagai cost driver. 5. Aktivitas konsumsi menggunakan long of stay (LOS) sebagai cost driver. 6. Aktivitas laundry menggunakan long of stay (LOS) sebagai cost driver. 7. Aktivitas bahan bakar menggunakan jumlah tamu menginap sebagai cost driver. 8. Aktivitas perawatan menggunakan long of stay (LOS) sebagai cost driver. 9. Aktivitas penyusutan gedung menggunakan luas tiap kamar (m²) sebagai cost driver. Menentukan Tarif Kelompok (Pool Rate) Tabel 7. Penentuan Tarif per Cost Pool Hasanah Buring dengan Menggunakan Metode ABC System Cost Pool Total Cost Pool Cost Driver Cost Pool Rate (4) = : , , , , , , , , , ,39 Menentukan Biaya Aktivitas pada Produk dan Jasa dengan Menggunakan Cost Pool Rate dan Ukuran Aktivitas Tabel 8. Rekapitulasi Biaya FOH pada Setiap Tipe Hasanah Buring Tahun 2016 dengan ABC System Cost Pool Standart Superior Deluxe Suite , , , , , , , , , , ,86 54
8 Total Biaya ,11 Jumlah Hari Pakai Harga Pokok per Hari , , , , , , , , , , ,06 Berdasarkan tabel 8 diketahui harga pokok dengan ABC System pada tipe kamar Standart sebesar ,42; Superior ,02; Deluxe ,45; dan Suite ,06. Perbandingan Harga Pokok Sewa Menurut Hasanah Buring dengan Harga Pokok Sewa Menggunakan Metode ABC System Tabel 9. Perbandingan Harga Pokok Sewa per Hari Hasanah Buring dengan Harga Pokok Sewa Menggunakan Metode ABC System Tipe Standart Superior Deluxe Suite Harga Pokok per Hari Hasanah Buring , , , ,83 Harga Pokok per Hari dengan Metode ABC System , , , ,06 Selisih (4) = ( ,37) ,14 ( 1.651,46) ,77 Analisis (5) Undercosted Overcosted Undercosted Overcosted Berdasarkan tabel 9 diketahui adanya perbedaan antara harga pokok sewa kamar yang telah ditentukan oleh manajemen Hasanah Buring dengan perhitungan harga pokok menggunakan metode Activity Based Costing System (ABC System). Dari hasil tersebut jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode ABC System, selisih pada kamar tipe Standart sebesar ,37 dan Deluxe sebesar 1.651,46 sehingga selama ini Hasanah Buring menghitung harga pokok sewa kamar lebih rendah (undercosted). Sedangkan selisih untuk tipe Superior ,14 dan Suite sebesar ,77 sehingga selama ini Hasanah Buring menghitung harga pokok sewa kamar yang lebih besar (overcosted). Terjadinya selisih harga pada metode ABC System dengan metode perhitungan yang digunakan oleh Guest House Hasanah Buring. Perhitungan harga pokok sewa kamar yang digunakan oleh Guest House Hasanah Buring dihitung berdasarkan persentase pendapatan yang dikalikan dengan total biaya operasional. Sedangkan pada metode ABC System dibebankan pada banyak cost driver. Cost driver yang digunakan meliputi LOS, KWH, Jumlah Tamu, dan Luas. Sehingga dalam metode ABC System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. Penerapan metode ABC System dalam menetapkan harga pokok sewa kamar menggunakan pembebanan biaya tidak langsung akan menghasilkan perhitungan yang lebih akurat. KЕSIMPULАN DАN SАRАN Kеsimpulаn 1. Harga pokok sewa kamar yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen Hasanah Buring ditentukan dengan mengalokasikan biaya operasional yang terjadi pada setiap tipe kamar dengan persentase pendapatan. Harga pokok sewa kamar menurut manajemen Hasanah Buring yaitu, tipe Standart ,05 ; Superior ,16 ; Deluxe ,99 ; dan Suite , Perhitungan harga pokok sewa kamar menggunakan metode Activity Based Costing System (ABC System) yaitu, Standart ,42 ; Superior ,02 ; Deluxe ,45 ; dan Suite ,06. Dengan demikian terdapat selisih antara hasil perhitungan harga pokok dari manajemen Hasanah Buring dengan perhitungan metode ABC System tipe kamar Standart dan Deluxe menghasilkan perhitungan harga pokok yang lebih rendah (undercosted) yaitu sebesar ,37 dan 1.651,46, sedangkan pada tipe kamar Superior, dan Suite menghasilkan perhitungan harga pokok yang lebih tinggi (overcosted) sebesar ,14 dan ,77. Sаrаn Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran terkait hasil penelitian yang 55
9 dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen Hasanah Buring, saran yang dapat diberikan sebaiknya manajemen Hasanah Buring dapat menerapkan metode Activity Based Costing System (ABC System) dalam menentukan harga pokok sewa kamar karena dapat menghasilkan perhitungan secara lebih akurat. DАFTАR PUSTАKА Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin Manajemen Biaya: Dengan Tekanan Stratejik. Jakarta: Salemba Empat. Bustami, Bastian dan Nurlela Akuntansi Biaya: Melalui Pendekatan Manajerial. Jakarta: Mitra Wacana Media. Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah Akuntansi Biaya Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat Akuntansi Biaya Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen Manajemen Biaya: Akuntansi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. Siregar, Baldric., et al Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. 56
Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)
19 Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ) Riadi Budiman Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Lebih terperinciPENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR
PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Pelangi Malang Periode 2012)
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Pelangi Malang Periode 2012) SEPTYA DEWI CINDRAWATI M. DZULKIROM ZAHROH Z.A Faculty of Administration
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU
ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU Novita Ariyani Dibawah bimbingan: Gusnardi dan Rina Selva Johan Fakultas
Lebih terperinciPenentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti
Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Desen Pembimbing: Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak
Lebih terperinciMODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL
MODEL ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI MODEL PENENTUAN TARIF JASA PENGINAPAN HOTEL Heri Wahyudi 1 *, Susanto Halim 2 & Fahmi Sulaiman 3* 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan 2 Program Studi
Lebih terperinciPenerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B
PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B12 2009 01411 UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO ABSTRACTION This study aims to determine how
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat
Analisis Penggunaan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Tarif Kamar Pada Hotel Cendrawasih Lahat Nana Tristiyanti (nanatristiyanti@yahoo.com) Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com)
Lebih terperinciBagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing?
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing? Hendra Gunawan *, Stefania Fatma ** Politeknik Negeri Batam Business Management Department
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA Nurul Aini Fanny Dwi Septiana Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya
Lebih terperinciAnalisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan.
Analisa Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Menggunakan Activity Based Costing System (ABCS) di Rumah Sakit Paru Pamekasan Nuzulul Qurnain Universitas Madura Abstrak Activity Based Costing System (ABCS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern, dimana perkembangan dunia usaha berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dan beradu strategi dalam menarik konsumen.
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA
PERBANDINGAN PENENTUAN TARIF KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING PADA HOTEL TIRTONADI PERMAI SURAKARTA Budi Satria Trimurti Endang Masitoh 1,2,3 Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015
ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR PADA HOTEL LOTUS GARDEN AND RESTAURANT KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING
PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) ABSTRACT
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (STUDI PADA HOTEL GREEN EDEN MANADO) Shelby Estereniy Siby 1, Ventje Ilat 2, Meily Y.B Kalalo 3 1,2,3 Jurusan Akuntansi,
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :
ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (Studi Kasus Pada Hotel Istana Hapsari Sukoharjo) Arofah Nur Sholihah, Endang Masitoh, Siti
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciIMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR
IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED ANALYSIS METHOD COSTING SYSTEM IN PRICING COST OF ROOMS IN HOTEL DYNASTY MAKASSAR Oleh : Muh.Nur Hatta Email :nhunhogarca@gmail.com Pembimbing I : Mukhtar sapiri Email
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA Kuat Sudrajat 1 1 Fakultas Ekonomi, Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda. Indonesia. sudrajat@untag-smd.ac.id
Lebih terperinciMETODE PEMBEBANAN BOP
METODE PEMBEBANAN BOP ~ Kalkulasi Biaya Berdasar Aktivitas ~.[metode tradisional] Kalkulasi biaya atau costing, adalah cara perhitungan biaya, baik biaya produksi maupun biaya nonproduksi. Yang dimaksud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen sendiri digunakan di semua organisasi: manufacturing, merchandising and service (Hansen, Mowen, 2005).
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi manajemen dipandang sebagai suatu tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masingmasing perusahaan saling beradu
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan profitabilitas dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Pada zaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan adalah dapat menjaga kelangsungan hidupnya secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan diharapkan untuk dapat semakin berkembang dan meningkatkan
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK JASA RAWAT INAP (Studi pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Tahun 2013)
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK JASA RAWAT INAP (Studi pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik Tahun 2013) Uyun Nailufar Suhadak Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai biaya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang)
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENETAPAN TARIF RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Pada Rumah Sakit Islam Gondanglegi Malang) Rizal Andriansyah Siti Ragil Handayani Devi Farah Azizah Fakultas
Lebih terperinciBab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk
Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi
Lebih terperinciDAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)
ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST SYSTEM DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya) Oleh: ALVIRA DEWI MUTIARAWATI (123403267)
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU
ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU Veronika Hotmauli Sugiarto Salmon Sihombing Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel dalam bentuk CV atas nama Hendro Wibowo beserta putrinya,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat The Cipaku Garden Hotel Hotel Cipaku Indah Bandung didirikan pada tanggal 27 September 1983 dalam bentuk CV atas nama Hendro
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAKSI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xiii
Lebih terperinciSUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR MENENTUKAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ARAFAH ANWAR MEDIKA SUKODONO, SIDOARJO Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING
ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) ANISA NURSALEHA TRI LESTARI
Lebih terperinciBAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya
BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam bidang perhotelan sedang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Tingkat hunian kamar hotel berbintang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Konsep Biaya Dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan dan pengendalian manajemen membutuhkan pemahaman yang berkaitan dengan biaya.
Lebih terperinciPenerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)
1 Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo) Application of Activity Based Costing (ABC) As Determination of Hospitalization
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 2. Diskripsi CV. Jawa Dipa CV. Jawa Dipa merupakan salah satu badan usaha yang bergerak dibidang permebelan yang ada di Desa Bondo, Kecamatan
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU Selvia Puspa Sari dan Dewi Anggraini ABSTRAK Penerapan Activity Based Costing
Lebih terperinciANALISIS PЕRBANDINGAN PЕNЕNTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTЕL DЕNGAN MЕTODЕ TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASЕD COSTING SYSTЕM (Studi pada Hotеl UMM INN)
ANALISIS PЕRBANDINGAN PЕNЕNTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTЕL DЕNGAN MЕTODЕ TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASЕD COSTING SYSTЕM (Studi pada Hotеl UMM INN) Diah Agustina Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas
Lebih terperinciSKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI SKRIPSI Digunakan
Lebih terperinciCarissa Vaudia Carmelita Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI GUNA MENENTUKAN HARGA JUAL GULA (Studi Kasus pada PT. PG. Kebon Agung Unit PG. Kebon Agung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan
Lebih terperinciMANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri)
MANFAAT ACTIVITY BASED MANAGEMENT DALAM RANGKA PENCAPAIAN COST REDUCTION UNTUK MENINGKATKAN LABA (Studi Kasus pada RS Islam Al-Arafah Kediri) Angga Dwi Pamungkas S. Jurusan Akuntansi Fakultas Manajemen
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Definisi Biaya Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang ditunjang dengan kemajuan teknologi serta perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, mengakibatkan persaingan bisnis semakin
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan berdasarkan pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat berguna bagi perusahaan.
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC
PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC Tiyas Dewi Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Tugurejo Hospital Semarang is one of
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari wawancara mendalam dengan informan, observasi di lapangan dan data-data sekunder menghasilkan analisa penelitian
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA. E-Journal
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA E-Journal Dibuat Oleh: Vito Vitalogi 022113164 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling beradu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang begitu pesat dari tahun ke tahun, menyebabkan begitu banyaknya perusahaan yang berkembang dan hidup dalam lingkungan yang berubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan bebas telah membawa perubahan bagi dunia usaha khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam negeri yaitu semakin ketatnya
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Titi Wahyuningsih
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Activity-Based Costing Activity Based Costing merupakan metode yang menerapkan konsepkonsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara menyediakan sarana kesehatan bagi masyarakat berupa rumah
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Negara menyediakan sarana kesehatan bagi masyarakat berupa rumah sakit dan laboratorium. Rumah sakit milik pemerintah bersifat non profit sehingga tarif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis di era globalisasi ini. Semakin berkembangnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Untuk mendefinisikan biaya secara jelas, penulis akan memberikan
Lebih terperinciPENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM
PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT BERSALIN JEUMPA PONTIANAK MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Tabita Dwilova Wijayanti Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok dari suatu produk yang diproduksi, baik untuk memenuhi
Lebih terperinci1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.
ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENINGKATKAN AKURASI BIAYA PADA PT. MARTINA BERTO Hesti Wulandari Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciArdi Helmy Maulana Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) SEBAGAI DASAR MENENTUKAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL (Studi Kasus pada Hotel Selecta Kota Batu Tahun 2014) Ardi Helmy Maulana Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto
Lebih terperinciPENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)
PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENDAHULUAN Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii v vi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan berbagai macam teknologi dewasa ini semakin canggih. Hal ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan dunia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian di PT. Jaya Sakti Tekstil dan melakukan pembahasan atas hasil penelitian tersebut, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi
BAB1I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi untuk dapat bersaing dengan organisasi (perusahaan) lain dalam negeri maupun luar
Lebih terperinciGloria S.Rotikan, Penerapan Metode Activity... PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA Oleh: Gloria Stefanie Rotikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA
25 PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA Novy Karmelita Indrawati Email : Nov_karmel@yahoo.com STIE INDOCAKTI Jl. Besar Ijen No. 90-92 Malang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan sekaligus sebagai suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga kesehatan ini dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V. Kesimpulan dan Saran 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penetapan harga jual produk pada perusahaan percetakan M, maka penulis menarik kesimpulan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2014 1 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN
Lebih terperinciMETODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK
METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK Gusti Ayu Wilda Agustina Mahasiswa Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini arus globalisasi semakin mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di bidang ekonomi dan sektor bisnis. Dengan adanya arus globalisasi yang
Lebih terperinciPENENTUAN BIAYA PEMERIKSAAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA LABORATORIUM KLINIK PRIMA. Indah Setya Utami
1 PENENTUAN BIAYA PEMERIKSAAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA LABORATORIUM KLINIK PRIMA Indah Setya Utami indah.setyautami87@gmail.com Dini Widyawati Abstract At this time the competition in
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)
0 PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten) SKRIPSI Disusun Dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat pesat dalam dunia bisnis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Masingmasing perusahaan saling
Lebih terperinciPERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG
PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG Lourencia Devie Pamela Sandy, M.Th.Heni Widyarti Politeknik Negeri Semarang, Jl.Prof Sudarto,SH Tembalang Semarang
Lebih terperinciManagement Analysis Journal
Management Analysis Journal 4 (3) (2015) Management Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Tradisional Pada PT. XYZ Perhitungan harga pokok produksi dalam perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur masalah
Lebih terperinciDewi. Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak
ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK JASA SNORKELING KARANG SARI PEMUTERAN DI DESA PEMUTERAN, KECAMATAN GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG 1 Luh Ayu Paramita Wulandari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Untuk mendukung kesehatan bagi masyarakat maka banyak didirikan lembaga atau organisasi yang memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam penerapan activity based costing, pemahaman konsep dan klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kos adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi
Lebih terperinciABC SYSTEM (ACTIVITY BASED COSTING) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGHITUNG TARIF KAMAR PADA HOTEL INDRAPRASTA SEMARANG
ABC SYSTEM (ACTIVITY BASED COSTING) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGHITUNG TARIF KAMAR PADA HOTEL INDRAPRASTA SEMARANG Tony Fajar Yulianto Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula
Lebih terperinci