Standar Kompetensi Lulusan. Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif

dokumen-dokumen yang mirip
ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MATA PELAJARAN : FISIKA : LINTAS FISIKA : SENIN, 7 OKTOBER 2013 ;120 MENIT

BAHAN AJAR LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

Pentalogy BIOLOGI SMA

BAB I BESARAN DAN SATUAN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

ujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

BESARAN VEKTOR B A B B A B

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

BAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52

BESARAN DAN PENGUKURAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

DASAR PENGUKURAN FISIKA

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

Antiremed Kelas 10 Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya.

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

Antiremed Kelas 10 Fisika

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

BAB II BESARAN VEKTOR

BESARAN DAN SATUAN. tindakan MKS. angka pasti CGS. angka taksiran. dimensi. notasi ilmiah BESARAN SATUAN. besaran pokok. besaran turunan.

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

B a b 2. Vektor. Sumber:

PREDIKSI UJIAN NASIONAL

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

VEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

HANDOUT FISIKA KELAS X BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Uji Kompetensi Semester 1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

SILABUS : : : : Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

BAB VI Usaha dan Energi

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Di unduh dari : Bukupaket.com

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

Soal Latihan 2. Vektor. 1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pengukuran. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

SILABUS PEMBELAJARAN

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Doc. Name: XPFIS0201 Version :

I. Ulangan Bab 2. Pertanyaan Teori 1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor berikut : a. V = 3, 1. b. V = 1, 3. c. V = 5, 8.

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

Antiremed Kelas 10 Fisika

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

Antiremed Kelas 10 Fisika

Gambar mengukur menggunakan jengkal

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SMA KOTA SUKABUMI

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

FISIKA KINEMATIKA GERAK LURUS

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

SOAL UJIAN PRAKTIK SMA NEGERI 78 JAKARTA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

KODE SOAL A (NO ABSEN GANJIL) SOAL ULANGAN FORMATIF II Nama : MATA PELAJARAN : FISIKA Kelas / No Absen :.../...

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

SILABUS. Kegiatan pembelajaran Teknik. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur.

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

Tri Widodo FISIKA untuk SMA/MA Kelas X

Antiremed Kelas 11 FISIKA

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009 UJIAN SEMESTER GANJIL

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

FIsika USAHA DAN ENERGI

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Diferensial Vektor. (Pertemuan III) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

dengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : Besaran dan Pengukuran

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

Transkripsi:

Standar Kompetensi Lulusan 1 Standar Kompetensi Lulusan Memahami prinsip-prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan objektif Indikator Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Menentukan besar dan arah vektor serta menjumlah/mengurangkan besaran-besaran vektor dengan berbagai cara 1 Pengukuran Panjang a. Mengukur Panjang Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang benda maksimum 10 cm dengan ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Macam-macam jangka sorong: Mikrometer sekrup digital Jangka sorong analog Mikrometer serup analog Jangka sorong manual b. Mengukur Massa Massa suatu benda dapat diukur menggunakan neraca/timbangan. Misalnya neraca Ohaus, neraca lengan, dan timbangan dacin. c. Mengukur waktu Besaran waktu dapat diukur menggunakan jam atau stopwatch. Ada dua jenis stopwatch yaitu topwatch pegas dan digital. Jangka sorong digital Mikrometer sekrup, digunakan untuk mengukur panjang benda maksimum 25 mm dengan ketelitian 0,01 mm. 1

Contoh Soal 1. Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : A. 4,19 B. 4,20 C. 4,29 D. 5,19 E. 5,90 5. Pengukuran sebuah plat besi menggunakan jangka sorong diperoleh hasil sebagai berikut: dilaporkan diameter bola kecil adalah (UN 2011) A. 11,15 mm B. 9,17 mm C. 8,16 mm D. 5,75 mm E. 5,46 mm 2. Perhatikan gambar di bawah ini! dilaporkan bahwa panjang plat tersebut A. 6,00 cm B. 5,85 cm C. 5,80 cm D. 5,75 cm E. 5,50 cm 6. Perhatikan gambar pengukuran panjang balok di bawah ini! Hasil pengukuran jangka sorong di atas A. 15,00 cm D. 15,35 cm B. 15,10 cm E. 15,40 cm C. 15,30 cm 3. Kedudukan skala sebuah jangka sorong yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah kaleng seperti gambar berikut : Hasil pengukuran yang diperoleh adalah A. 3,00 cm D. 3,19 cm B. 3,04 cm E. 4,19 cm C. 3,09 cm 7. Posisi skala utama dan skala nonius sebuah jangka sorong ditunjukkan seperti gambar berikut ini. dilaporkan diameter kaleng adalah A. 5,52 cm B. 5,70 cm D. 5,75 cm E. 5,80 cm C. 5,74 cm 4. Hasil pembacaan mikrometer sekrup di bawah ini adalah... mm Panjang benda yang diukur adalah A. 2,40 cm D. 2,50 cm B. 2,42 cm E. 2,80 cm C. 2,44 cm 8. Perhatikan gambar berikut ini! 2 3 4 25 20 15 2

Hasil pengukuran jangka sorong di atas cm. A. 4,30 D. 4,35 B. 4,32 E. 4,37 C. 4,34 9. Suatu pengukuran dengan mikrometer skrup (ketelitian 0,01 mm) ditunjukkan seperti gambar : 10. Hasil pengukuran dari jangka sorong pada gambar di bawah adalah. cm. 4 5 Pernyataan yang benar tentang besaran dan angka hasil pengukuran yang sesuai dengan gambar. A. 4,68 B. 4,86 C. 4,86 0 5 10 D. 5,36 E. 5,87 2 Vektor Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai. Operasi penjumlahan vektor dapat dilakukan dengan berbagai metode berikut: a. Metode poligon b. Metode analisis c. Berdasarkan komponen vektor satuan Operasi perkalian vektor dilakukan dengan metode berikut: a. Dot product (perkalian titik) A.B = A.B cos θ A.B = B.A b. Cross product (perkalian silang) A x B = A.B cos θ A x B = -B x A Besar vektor resultan dapat ditentukan dengan dalil Phytagoras sebagai berikut: r 2 = a 2 + b 2 r = a 2 + b 2 b r a Penguraian Vektor Misalkan sebuah vektor gaya F diuraikan menjadi komponen-komponennya pada sumbu-x dan sumbu-y maka: F x = F cos θ F y = F sin θ Keterangan: F x = Komponen vektor gaya F pada sumbu x F y = Komponen vektor gaya F pada sumbu y θ = Sudut yang dibentuk antara vektor dengan sumbu x-positif F y F F x 3

Contoh Soal 1. Sebuah benda bergerak dengan lintasan seperti grafik berikut: Perpindahan yang dialami benda sebesar (UN 2011) A. 23 m D. 17 m B. 21 m E. 15 m C. 19 m 2. Seorang anak berjalan 2 meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 6 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal... (UN 2010) A. 12 m arah barat daya B. 10 m arah selatan C. 10 m arah tenggara D. 4 m arah timur E. 3 m arah tenggara 3. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke arah barat, kemudian belok ke selatan sejauh 12 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 15 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal... (UN 2010) A. 18m arah barat daya B. 14m arah selatan C. 13m arah tenggara D. 12 m arah timur E. 10m arah tenggara 4. Perhatikan gambar di bawah ini! Pada gambar grafik di atas, bila setiap skala pada gambar grafik =1 m/s maka besarnya komponen kecepatan pada sumbu-x dan sumbu-y a. v x = 10 m/s dan v y = 12 m/s b. v x = 12m/s dan v y = 10m/s c. v x = 7 m/s dan v y = 12 m/s d. v x = 12m/s dan v y = 7m/s e. v x = 15 m/s dan v y = 12m/s 5. Dua buah vektor gaya F 1 dan F 2 masingmasing sebesar 3 N dan 5 N mengapit sudut 60 dan bertitik tangkap sama. Jumlah kedua vektor gaya tersebut adalah A. 7 N B. 8 N C. 9 N D. 10 N E. 12 N 6. Dua vektor gaya F 1 dan F 2 masing-masing sebesar 3 N dan 8 N bertitik tangkap sama, ternyata membentuk resultan gaya yang besarnya 7 N. Sudut apit antara kedua vektor gaya tersebut adalah A. 30 B. 45 C. 60 D. 90 E. 120 7. Vektor F 1 = 14 N dan F 2 = 10 N diletakkan pada diagram Cartesius seperti pada gambar. Resultan R = F 1 + F 2 dinyatakan dengan vektor satuan A. 7i + 10 3j D. 3i + 10j B. 7i + 10j E. 3i + 7j C. 3i + 7 3j 8. Gerak seorang pemain bola dalam suatu pertandingan dicatat sebagai berikut: 3 detik pertama bergerak ke utara sejauh 3m, 3 detik kedua bergerak ke timur sejauh 3m, 4 detik ketiga bergerak ke selatan sejauh 7m. Diagram vektor perpindahan pemain yang sesuai dengan informasi di atas 4

A. D. A. 15 N B. 20 N C. 21 N D. 24 N E. 30 N B. E. 10. Tiga buah vektor setitik tangkap terlihat seperti gambar berikut. Besar masingmasing vektor adalah: V1 = 30 satuan V2 = 30 satuan V3 = 40 satuan C. 9. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masingmasing besarnya 15 N dan 9 N, bertitik tangkap sama dan saling mengapit sudut 60, nilai resultan dari kedua vektor tersebut Besar resultan ketiga vektor tersebut adalah A. 30 satuan D. 90 satuan B. 40 satuan E. 110 satuan C. 50 satuan 5