BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. paparkan pada bab Pendahuluan. Adapun pertanyaan penelitian yaitu :

dokumen-dokumen yang mirip
Relationship of Emotional Intelligence with the Transformational Leadership. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah membuktikan bahwa guru mempunyai peranan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB X KEPEMIMPINAN TRANFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Persaingan juga telah menyebabkan

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

ABSTRAK. dalam menghasilkan mahasiswa yang berkompeten. perilaku belajar sebesar 8,9%. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PENGADILAN NEGERI KLAS 1B RABA BIMA

BAB IV METODE PENELITIAN. Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

Instrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ)

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA SEKOLAH UNGGUL (Studi di SMA Negeri 1 Sumatera Barat)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BARVO SATRIA PERKASA AREA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada dengan arah strategis organisasi. Arah strategis organisasi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

Oleh. Arga Satria D, 1). Dra. Lily Hendrasti Novadjaja, MM. 2), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Abstrak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang mendasari

ABSTRACT. Keywords: Management Control System, Style of Leadership, employee s work performance. vii

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. kesimpulan deskriptif dan kesimpulan hipotesis. Penelitian ini didominasi

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pemahaman mengenai hasil penelitian. Penelitian ini membahas

ABSTRAK. Kata kunci: kompensasi finansial, gaya kepemimpinan, motivasi kerja, kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. heterogen terdiri dari penduduk asli, penduduk urbanisasi maupun imigran

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

PERANAN KEPEMIMPINAN. Oleh : Denizia Rizky Kartiko Renardy H Rendy Agung Permana

BAB II LANDASAN PUSTAKA

PENGARUH KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Deskriptif Kuantitatif di Kelurahan Cigembor Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. 1. Pengertian Kinerja. tujuan organisasi (Viswesvaran & Ones, 2000). McCloy et al. (1994)

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance). Tata kelola kepemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

Bab III. Metode Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA KOSTI SOLO

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

Hubungan Tingkat Kepemimpinan Transformasional Dengan Tingkat Kinerja Karyawan Bagian Press Pt Kompindo Wiratama

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang di

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah 78 orang. Adapun

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN CABANG PEKANBARU RAYON PANAM

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA KREATIVITAS KARYAWAN DENGAN IKLIM INOVATIF DAN IDENTIFIKASI PEMIMPIN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

THE EFFECT OF THE TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE EMPLOYEE JOB SATISFACTION Empirical Study of PT. Pos Indonesia (Company) Sumedang Subsidiary

Masih dari hasil penelitian Al-Ababneh (2010), tidak ada gaya kepemimpinan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi adalah perusahaan terutama melakukan kegiatan usaha dengan tujuan

4. METODE PENELITIAN

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN


THE INFLUENCE OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON SERVICE COMMITMENT (Survey in Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Tenaga Kerja at Cirebon City)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. LEMBAR PENGESAHAN ii. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Kepemimpinan Transformasional

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1. Simpulan Kesimpulan dibuat untuk menjawab 3 pertanyaan penelitian yang peneliti paparkan pada bab Pendahuluan. Adapun pertanyaan penelitian yaitu : 5.1.1. Pertanyaan penelitian 1: apakah ada pengaruh positif kepemimpinan inspirasional guru terhadap hasil pembelajaran peserta didik? Dalam menjawab pertanyaan penelitian ini, peneliti mengembangkannya menjadi 3 hipotesis, yaitu kepemimpinan inspirasional berpengaruh positif pada motivasi peserta didik, kredibilitas guru pada persepsi peserta didik dan perilaku/afektif peserta didik (Model 1) Pada pengujian regresi sederhana model 1 penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan inspirasional berpengaruh positif pada motivasi peserta didik, kredibilitas guru pada persepsi peserta didik dan perilaku/afektiv peserta didik. Hal ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa kepemimpinan trasnformasional (yang identik dengan kepemimpinan inspirasional) sangat berpengaruh pada hasil hasil pembelajaran peserta didik (Hoehl, 2008). Hasil penelitian yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Griffith( 2004), Politis (2001) (dalam Hoehl, 2008) yang menyatakan: The results of this regression analysis were consistent with past findings concerning transformational leadership and student educational outcomes. Specifically, affective learning potential, student achievement, motivation, and knowledge management are student benefits that have been positively associated with transformational educators (Griffith, 2004; Politis, 2001). 141

Apakah Pengaruh kepemimpinan Inspirasional guru terhadap hasil pembelajaran peserta didik akan semakin kuat jika dimoderasi oleh pola kedekatan verbal dan nonverbal? 5.1.2. Pertanyaan penelitian 2: Apakah ada pengaruh positif pola kedekatan verbal dan non verbal guru terhadap hasil pembelajaran peserta didik? Menjawab pertanyaan penelitian 2, dipergunakan model regresi 2 dan 3 yang dikembangkan menjadi 6 hipotesis yaitu hipotesis 4 sampai dengan hipotesis 9. Berdasarkan pembahasan tentang pengaruh penerapan pola kedekatan verbal dan nonverbal terhadap hasil pembelajaran peserta didik, membuktikan hipotesis yang ada pada bab sebelumnya yaitu hipotesis 4 s/d 9 ditemukan bahwa pola kedekatan baik verbal maupun nonverbal guru berpengaruh positif terhadap hasil hasil pembelajaran peserta didik kecuali terhadap sikap/afektif peserta didik. Ketidak konsistenan terjadi pada hipotesis ke 6 dan ke 9 Untuk penjelasan lebih rinci, peneliti akan memaparkan satu persatu hasil regresi antara pola kedekatan verbal dan nonverbal guru terhadap hasil hasil pembelajaran peserta didik. Pertama, pola kedekatan verbal dan nonverbal berpengaruh positif pada motivasi siswa. Hasil pengujian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Hoehl (2008) yang menyatakan bahwa baik pola kedekatan verbal maupun nonverbal merupakan variabel yang sangat mempengaruhi untuk hasil pembelajaran berupa motivasi peserta didik. Tidak hanya hasil penelitian Hoehl (2008) saja, banyak penelitian telah membuktikan bahwa pola kedekatan verbal 142

dan nonverbal berpengaruh positif pada motivasi siswa. Penelitian tersebut antara lain Cristophel (1990) menyatakan: The Positive correlation between immediacy and state motivation provided the support for the theory that these variables were substantiatively interrelated. These results confirmed the prediction that highly motivated student also reported observing more immediate teachers. Kedua, pola kedekatan verbal dan nonverbal berpengaruh positif pada penilaian siswa terhadap kredibilitas guru. Hasil yang sama juga ditunjukkan pada penelitian Hoehl (2008) yang menyatakan bahwa baik pola kedekatan verbal maupun nonverbal secara statistik merupakan predictor yang signifikan untuk evaluasi peserta didik terhadap kredibilitas guru. Ketiga, seperti telah diulas sedikit pada pembukaan sub bab ini, bahwa pola kedekatan verbal dan nonverbal tidak berpengaruh terhadap hasil pembelajaran berupa perilaku/afektif perserta didik. Temuan ini bertentangan dengan hasil penelitian dari Hoehl (2008) yang menyatakan bahwa dengan sangat jelas menunjukkan baik pola kedekatan verbal dan nonverbal secara statistik merupakan predictor yang signifikan untuk hasil pembelajaran perilaku / afektif peserta didik. Hasil penelitian lain untuk pengaruh pola kedekatan terhadap hasil pembelajaran, juga menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif pada pola kedekatan guru baik verbal maupun dalam mengembangkan hasil pembelajaran afektif dan kognitif peserta didik (Mottet & Richmond; Richmond,Gorham, & McCroskey, 1987; Titsworth, 2001 dalam Hoehl, 2008). 143

5.1.3. Pertanyaan penelitian 3: Apakah pengaruh kepemimpinan inspirasional guru terhadap hasil pembelajaran peserta didik akan semakin kuat jika dimoderasi oleh pola kedekatan verbal dan nonverbal? Menjawab pertanyaan penelitian ke 3 ini, peneliti menggunakan model 4 dan 5, dengan pengembangan menjadi 6 hipotesis yaitu hipotesis 10 sampai dengan 15. Kesimpulan hasil penelitian yang terakhir ini adalah uji regresi moderasi dengan menggunakan uji selisih mutlak. Data menunjukkan bahwa baik pola kedekatan verbal maupun pola kedekatan nonverbal guru tidak memoderasi pengaruh kepemimpinan inspirasional guru terhadap hasil pembelajaran peserta didik kecuali hasil pembelajaran berupa penilaian siswa terhadap kredibilitas guru. Untuk satu pengecualian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian milik Hoehl (2008) sedangkan uji selisih mutlak lainnya konsisten. Secara umum dapat disimpulkan telah terjadi ketidak konsistenan terhadap hasil penelitian ini terhadap penelitian terdahulu dalam hal hasil penelitian pada regresi sederhana antara pola kedekatan verbal dan nonverbal terhadap perilaku/afektif peserta didik dan hasil regresi moderasi antara Zkepemimpinan inspirasional, Zpola kedekatan verbal dan AbsX1_X3 terhadap penilaian peserta didik terhadap kredibilitas guru. 5.2. Keterbatasan Penelitian ini masih belum sempurna mengingat waktu yang tersedia untuk pelaksanaan penelitian sangat singkat, yaitu kurang lebih 03 bulan. Dengan keterbatasan waktu tersebut, peneliti tidak mempunyai waktu untuk melakukan pengambilan data secara kualitatif sebagai bahan perbandingan. Pengujian 144

penelitian hanya pada data kuantitatif persepsi peserta didik. Tentu akan berbeda hasil yang akan diperoleh dengan perbandingan data kualitatif. Model penelitian ini mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh Stacy E.Hoehl pada tahun 2008, namun sekali lagi, karena keterbatasan waktu dan juga biaya, maka di dalam pengambilan data, tidak persis sama dengan apa yang dilakukan oleh Hoehl (2008). Beberapa keterbatasan yang mempengaruhi hasil penelitian ini sehingga sedikit bias dengan hasil penelitian acuan terdahulu, dapat peneliti paparkan sebagai berikut: 1. Pertimbangan waktu yang meleset dari 06 bulan menjadi kurang lebih 03 bulan, sebagai mana yang ditetapkan oleh kemendikbud melalui program pengembangan PTK Dikmen. Hal ini membuat ada beberapa pelaksanaan yang tidak dilakukan, yaitu pengambilan data sebagai tri anggulasi ditiadakan. 2. Pada penelitian Hoehl (2008) pengambilan data dilakukan perkelas permata pelajaran, artinya adalah siswa sebagai responden diminta mengisi kuisioner, pada saat guru sedang melaksanakan pembelajaran untuk mata pelajaran tertentu, sehingga penilaian benar benar berdasarkan kemampuan guru saat itu. Dalam penelitian ini, situasi pengambilan data seperti itu tidak mungkin dilaksanakan mengingat akan memakan waktu yang sangat lama dan data yang sangat banyak, juga biaya yang tidak sedikit. 3. Penjaringan data dari responden seharusnya juga melibat seorang pengawas pendidikan, yang nota bene sudah sangat kompeten di dalam 145

menilai kompetensi guru di dalam mengajar. Data ini sangat penting mengingat bahwa di dalam mengisi kuisioner sangat dimungkinkan peserta didik melakukannya dengan sangat subjektif. Bisa saja karena suka guru dan mata pelajaran tertentu, maka pemberian skor pada kuisioner akan sangat tinggi, begitu juga sebaliknya. 4. Pada variabel X1, seharusnya peneliti menggunakan kuisioner kepemimpinan transformasional yang diterbitkan oleh lembaga profesi tertentu secara komersil. Untuk menghindari pembiayaan, maka peneliti menggunakan kuisioner yang hampir sama dengan kepemimpinan tersebut yang dinamakan kepemimpinan inspirasional yang juga sudah dipakai oleh peneliti sebelumnya dalam penelitian yang berbeda dengan Hoehl (2008). Tidak seperti kuisioner kepemimpinan transformasional yang memilah dimensinya menjadi masing masing variabel, kepemimpinan inspirasional merangkum keempat dimensi tersebut menjadi satu variabel saja, sehingga model penelitian sedikit berbeda, yaitu tidak menggunakan uji regresi simultan. Keempat keterbatasan diatas diduga menjadikan hasil penelitian kali ini menghasilkan kesimpulan yang sedikit berbeda dengan hasil peneltian acuan sebelumnya. 5.3. Implikasi Hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan di dalam praktek guru mengajar di kelas. Hasil-hasil yang ditampilkan pada penelitian ini menunjukkan bagaimana pengaruh pola kepemimpinan guru di kelas akan mempengaruhi hasil 146

hasil pembelajaran. Berikut akan dibahas satu persatu variabel di dalam penelitian ini yang telah dibuktikan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil hadil pembelajaran peserta didik. 5.3.1. Kepemimpinan Inspirasional. Pada pernyataan hipotesis, disebutkan bahwa kepemimpinan inspirasional berpengaruh positif terhadap hasil pembelajaran peserta didik. Adapun dimensi yang ada di dalam kepemimpinan inspirasional adalah Charisma, Inspiration, Individual Consideration, Intellectual Stimulation. Sedangkan hasil pembelajaran yang dibahas di sini adalah motivasi belajar peserta didik, penilaian peserta didik terhadap kredibilitas guru dan perilaku / afektif peserta didik. Istilah kharisma merupakan dimensi pertama dari kepemimpinan transformasional yang merupakan buah fikiran (Bass, 1985), mempunyai kesamaam pengertian dengan idealized influence yang merupakan dimensi pertama pada kepemimpinan transformasional yang terkini (Bass & Avolio, 1999). Adapun pengertian dari kharisma adalah Perilaku kepemimpinan transformasional dengan jelas mengartikulasikan visi untuk pengikut dan kemampuan untuk memotivasi pengikutnya untuk bergabung dalam visi melalui kekuatan komunikasi dan berperan sebagai role model. Bahkan idealized influence mempunyai pengertian (Banjeri and Krishnan, 2000 dalam Hoehl, 2008) bahwa guru yang menerapkan idealized influence atau kharisma mempunyai kemampuan untuk membuat peserta didik merasa senang dan antusias pada tugas tugas sekolah, guru akan mendapatkan rasa hormat peserta didik dan akan mengkomunikasikan misi / tujuan belajar pada peserta didiknya. 147

Guru yang menerapkan kepemimpinan transformasional (Bass, 1985 dalam Hoehl, 2008) akan mampu membangun rasa bangga peserta didiknya akan hasil pekerjaan peserta didik tersebut. Pemimpin tersebut akan menjadi contoh (teladan) bagi peserta didiknya. Untuk itu guru diharapkan mampu membaca kebutuhan peserta didik di masa yang akan datang. Kepemimpinan transformasional yang identik dengan kepemimpinan inspirasional jika diterapkan oleh guru akan memberikan tantangan untuk memotivasi peserta didiknya. Sudah jelas sekali bahwa kepemimpinan inspirasional sangat penting untuk diterapkan oleh setiap guru di dalam kelas. Penelitian kali ini telah membuktikan bahwa kepemimpinan inspirasional yang diterapkan di dalam kelas, akan berpengaruh positif kepada banyak hasil pembelajaran peserta didik. 5.3.2. Pola Kedekatan Pola kedekatan juga menghasilkan pengaruh yang positif terhadap beberapa hasil pembelajaran. Dari hasil pengujian regresi, yaitu hasil pembelajaran berupa sikap/afektif peserta didik buka merupakan hasil penerapan pola kedekatan guru di dalam kelas, walaupun hal ini bertentangan dengan hasil penelitian terdahulu. Keadaan ini muncul menurut peneliti karena beberapa keterbatasan di dalam melaksanakan pengambilan data dan penyelesaikan penelitian secara kesesluruhan. Namun banyak hasil hasil penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa sikap/afektif peserta didik merupakan hasil dari penerapan pola kedekatan guru di dalam kelas. Kegiatan pembelajaran di kelas sangat didominasi pola pola komunikasi antara guru dan peserta didik. Maka diharapkan melalui komunikasi yang sehat 148

dan menyenangkan akan menghasilkan banyak hasil pembelajaran bagi para peserta didik. Guru sangat perlu menerapkan pola kedekatan verba dan nonverbal mengingat hasil yang ditimbulkannya dapat mempengaruhi siswa didalam keberhasilan belajar mereka. 5.4. Saran Dari pelaksanaan keseluruhan penelitian ini, peneliti ingin memberikan saran yang mungkin dapat meningkatkan hasil hasil pembelajaran di kemudian hari maupun bagi meningkatnya hasil penelitian sejenis di kemudian hari pula. Untuk meningkatkan hasil hasil pembelajaran sangat disarankan guru menerapkan pola kepemimpinan inspirasional di dalam kelas guna menginspirasi peserta didik dalam meningkatkan motivasi, pola fikir dan perilakunya. Demikian juga untuk pola kedekatan verbal dan nonverbal, peneliti sangat menyarankan untuk pola pola ini diterapkan dalam berinteraksi dengan peserta didik untuk lebih meningkatkan pemahaman peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas. Bagi penelitian sejenis berikutnya, peneliti menyarankan agar penelitian berikutnya dapat memasukkan unsur unsur lain guna meningkatkan pengaruh eksternal yang positif terhadap hasil hasil pembelajaran peserta didik. Unsur unsur lain tersebut dapat saja berupa budaya organisasi, pola kepemimpinan kepala sekolah, tingkat keterlibatan komite sekolah, self eficasy guru dan lain lain. 149