BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

EVALUASI KINERJA APOTEK 128 KARTASURA DENGAN PERSPEKTIF CUSTOMER DAN KEUANGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB II LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA APOTEK MITRA SEHAT COLOMADU KARANGANYAR DENGAN PERSPEKTIF CUSTOMER DAN KEUANGAN SKRIPSI

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan tempat penyelenggaraan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan, pemilik, dan stakeholder dengan kata lain kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kinerja Dan Pengukuran Kinerja. seperti koreksi akan kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembangunan kesehatan di Indonesia, bertanggung jawab untuk

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. entitas yang memiliki tanggungjawab kepada shareholder, dan stakeholder

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini. Teori-teori tersebut meliputi pengertian organisasi sektor publik,

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

Prepared by Yuli Kurniawati

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

Mengenal Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI. dan David P. Norton pada tahun 1990, namun sistem penilaian kinerja ini mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terlatih dan terdidik untuk mengatasi masalah-masalah ilmu pengetahuan. pengembangan, serta administrasi umum dan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahan tersebut. (Helfert, 1996)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Republik Indonesia Nomor: 35.3/Per/M.KUKM/X/2007. Unit Jasa

Balanced Scorecard untuk pengukuran kinerja organisasi berdasarkan tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)

BAB II PENINGKATAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dari cost center menjadi profit oriented membutuhkan suatu peraturan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

yang dicapai dalam melaksanakan fungsi-fungsi khusus suatu pekerjaan atau termasuk informasi atas : efisiensi penggunaan sumber daya dalam

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. yang lainnya menjadi sangat pelik dan kompetitif, perusahaan dituntut untuk

Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT. Taspen (Persero) Kcu Bandung

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang atau. berdasarkan asas kekeluargaan (Hanel, 1989).

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rizal melakukan penelitian pengukuran kinerja menggunakan Balanced

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. sekelompok orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Rebublik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/Menkes/SK/X/2002 mengenai Ketentuan dan Tata cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu yang digunakan unutk melakukan pekerjaan kefarmasian berupa penyaluran perbakalan farmasi kepada masyarkat. Sedangkan, menurut PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian atau tempat dilakukannya praktik kefarmasian oleh apoteker. Menurut Bogadenta (2012), apotek adalah suatu tempat atau terminal distribusi obat dan perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker. Apoteker adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan di bidang kefarmasian melalui keahlian yang diperolehnya selama pendidikan tinggi kefarmasian. Selain itu, apotek juga menjadi tempat pengabdian profesi apoteker sesuai dengan standar dan etika kefarmasian. Berdasarkan PP No. 51 Tahun 2009, tugas dan fungsi apotek adalah: 1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker. 2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian. 3. Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan sediaan farmasi, antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika. 4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atau resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional (Menteri Kesehatan RI, 2009). 5

6 B. Kinerja Kinerja didefinisikan secara beragam. Benang merah dari definisi kinerja adalah hasil perilaku (kerja) yang dicapai individu maupun organisasi. Kinerja individu dalam organisasi merupakan bagian dari kinerja organisasi. Kinerja karyawan secara individu merupakan dasar atau fondasi keberhasilan organisasi (Rosen, 1999). Faktor yang mempengaruhi kinerja meliputi faktor-faktor personal seperti skill, kompetensi, motivasi dan komitmen. Kedua adalah faktor leadership seperti kualitas dukungan, pemberian semangat dan team leader. Ketiga, faktor team, antara lain dukungan yang disediakan team leader. Keempat, faktor sistem yang meliputi sistem kerja dan fasilitas yang disediakan organisasi. Dan yang kelima adalah faktor situasional dan kontekstual yang berupa tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal (Kaplan dan Norton, 2000). Pengukuran kinerja merupakan bagian dari manajemen kinerja yang dipandang penting baik pada organisasi private maupun publik. Keinginan organisasi untuk mengetahui kinerjanya sering terhambat oleh masalah yang berkaitan dengan pengukuran. Aspek yang dinilai dari kinerja organisasi antara lain bagaimana pengelolaan sumberdaya keuangan dan SDM, apakah pelanggan telah puas, jika tidak puas siapa yang harus menghadapi keluhan, dan seterusnya. C. Balanced scorecard Balanced Scorecard dipelopori oleh Robert Kaplan dan David Norton. Balanced Scorecard terdiri dari dua kata kartu skor (scorecard) dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua aspek yaitu keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Balanced Scorecard menyediakan kerangka komprehensif dan koheren untuk menilai kinerja.

7 Balanced Scorecard mengukur kinerja melalui 4 perspektif, yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dari segi pembelajaran dan pertumbuhan, ukuran-ukuran yang digunakan adalah kapabilitas pekerja (kepuasan kerja pegawai, turnover, produktivitas pegawai), kapabilitas sistem informasi, dan motivasi, pemberdayaan dan keselarasan (empowering). Selanjutnya perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini akan berpengaruh terhadap proses bisnis internal, ukuran-ukuran yang digunakan dalam perspektif ini adalah inovasi, proses, dan layanan purna jual. Kinerja proses bisnis internal akan berpengaruh terhadap kinerja pelanggan, yang diukur dari: pangsa pasar, kepuasan pelanggan, retensi dan akuisisi pelanggan. Pada akhirnya ke-3 perspektif kinerja akan bermuara kepada kinerja keuangan, yang dapat diukur dari profitabilitas, solvabilitas, rentabilitas, dan performanc.(kaplan & Norton, 2000). Keuangan Bagaimana organisasi menggunakan sumber dana secara efektif dan efisien Pelanggan Bagaimana memuaskan pelanggan Visi, misi dan strategi Proses bisnis internal Bagaimana menciptakan mutu pelayanan yang baik Pembelajaran dan pertumbuhan Bagaimana meningkatkan kapabilitas dan kepuasan pegawai Gambar 1. Pengukuran kinerja dalam perspektif balanced scorecard (Kaplan dan Norton, 2000) Pertama, pengukuran kinerja keuangan menunjukan apakah strategi, implementasi dan pelaksanaan kebijakan keuangan memberikan kontribusi terhadap keuntungan perusahaan. Tujuan keuangan dari organisasi bisnis

8 adalah profitabilitas, return of investment, dan economic value added. Pada perusahaan dagang, sangat penting untuk menentukan turn over ratio dan net profit margin (Kaplan dan Norton, 2000). Kedua, perspektif pelanggan, pada organisasi bisnis, faktor pelanggan sangatlah sentral. Ukuran utama terhadap penilaian pelanggan adalah kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan pangsa pasar. Proporsi nilai pelanggan menjadi faktor pendorong apakah pelanggan akan tetap loyal, ataukah sebaliknya. Persepsi pelanggan menyatakan perbandingan antara produk serta jasa yang diterima pelanggan dengan apa yang diharapkannya (Kotler, 2003). Terdapat lima determinan kualitas jasa yang dapat dirincikan sebagai berikut (Kotler, 2003): 1. Kehandalan (reliability) Adalah kemampuan untuk melakukan pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. 2. Daya Tanggap (responsiveness) Adalah kesediaan untuk membantu konsumen dan menyediakan layanan yang disajikan. 3. Jaminan (assurance) Adalah pengetahuan dan perilaku karyawan serta kemampuan untuk menginspirasikan kepercayaan dan keyakinan. 4. Empati (emphaty) Adalah syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. 5. Bukti langsung (tangibles) Adalah fasilitas fisik, peralatan, dan penampilan dari personil. Ketiga, perspektif proses bisnis internal. Salah satu variabel penting dalam perspektif proses internal adalah kemampuan operasi. Pengertian operasi adalah proses produksi yang menitikberatkan pada cara penyampaian jasa pada pelanggan yang menyangkut efisiensi, konsistensi dan tepat waktu. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek dispensing time dan ketersediaan obat.

9 Keempat, perspektif pembelajaran pertumbuhan. Kemampuan organisasi untuk berubah, meningkatkan diri dalam merespon perubahan lingkungan yang terjadi dengan cara terus menerus memperbaiki sumber daya manusia, sistem dan prosedur serta informasi (Kaplan dan Norton, 2000). D. Kerangka Konseptual Variabel bebas Kepemilikan apotek - APA - PSA Variabel kontrol Lingkungan eksternal apotek : - Kenaikan harga obat - Sosial masyarakat : lokasi apotek di wilayah kecamatan tertentu Variabel tergantung Kinerja apotek dalam 4 perspektif ; 1. Keuangan 2. Pelanggan 3. Proses bisnis internal 4. Pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan Gambar 2. Diagram kerangka konseptual