BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

dokumen-dokumen yang mirip
A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

ANUGRAH HASRULLANA, 2015 MARI BERKETERAMPILAN CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA. Karya cerita bergambar Bintang Jatuh ini dibuat melalui tahapan-tahapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Kebesaran nusantara adalah kebhinekaan suku bangsa yang dimilikinya.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Dongeng Sebagai Media Edukatif bagi Kepribadian Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

BAB I PENDAHULUAN. dari Banten tentang asal usul suatu daerah Pandeglang. telah menjadi hal yang dominan dalam sebuah buku Livre De Peintre (Triyadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FILM ANIMASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MEMACU KEAKSARAAN MULTIBAHASA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB III DATA DAN TEORY

2014 GENDERANG BARATAYUDHA VISUALISASI NOVEL PEWAYANGAN KE DALAM BENTUK KOMIK SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN CERITA PEWAYANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya. Manusia yang memiliki sifat Human Society (sosialisasi

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. cerita rakyat buatan Indonesia, masyarakat juga dibanjiri oleh cerita-cerita dari

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. diproduksi semenarik mungkin agar penonton tidak merasa bosan. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

GELAR SENI MAHASISWA GUNADARMA (GSMG) 2018 KETENTUAN TANGKAI LOMBA LUKIS, DESAIN, KOMIK STRIP, FOTOGRAFI, FILM PENDEK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah Pembuatan film

BAB II METODE PENULISAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB III GAGASAN BERKARYA

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari sikap manusia (2010:6). Danandjaya (1997) mengatakan (dalam

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan cabang dari seni yang menjadikan bahasa sebagai mediumnya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu untuk browsing internet atau menonton televisi dan film-film yang cenderung menampilkan kekerasan serta adegan-adegan yang tidak cocok bagi anak. Anakanak jarang sekali menghabiskan waktu untuk membaca buku-buku. Kurangnya masukan nilai-nilai moral tentunya membahayakan perkembangan anak di kemudian hari. Di sinilah peran orang tua dalam menanamkan moral dan membentuk kepribadian anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendongeng (storytelling) pada anak. Mendongeng akan membawa banyak manfaat bagi anak. Kebiasaan mendongeng membantu menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Kebiasaan membaca akan memudahkan proses belajar si kecil ketika mereka mulai memasuki jenjang pendidikan. Orang tua juga dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan serta moral pada anak dengan cara yang lebih mudah dan mengasyikan bagi anak. Anak tidak akan merasa digurui sehingga secara tidak langsung pesan moral yang ingin disampaikan tertangkap lebih mudah oleh anak. Membiasakan mendongeng untuk anak juga dapat membantu anak belajar mendengarkan dan menyimak. Ia akan lebih menghargai orang yang sedang berbicara padanya dan menghargai nilai-nilai dalam pembicaraan itu. Akhirnya dengan kebiasaan 1

2 mendongeng, hubungan fisik dan emosional antara orang tua dan anak juga akan lebih dekat dan komunikasi akan terjalin baik. Ilustrasi pada cerita dongeng dapat menjadi media komunikasi yang efektif. Peran ilustrasi pada cerita anak sangatlah penting. Ilustrasi pada bacaan anak bukan hanya semata-mata memiliki fungsi untuk melengkapi teks, tapi juga menjadi satu kesatuan dengan cerita. Bahkan gambar ilustrasi dapat merangsang kreativitas anak secara visual. Selain nilai moral, bahasa asing juga dapat diterapkan melalui dongeng pada cerita bergambar, dimana teks pada cerita dibuat dengan dua bahasa. Proses pengenalan bahasa kedua (bilingual) akan memberikan dampak positif yang potensial bagi anak, diantaranya komunikasi lebih luas, kemampuan mengenal budaya asing dan berkembangnya kemampuan kognitif (Baker, 2000). Sebagai kontribusi terhadap hal tersebut penulis menggunakan teks cerita bergambar berbentuk dwibahasa, dan bahasa asing yang dipilih adalah bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling banyak digunakan dan merupakan bahasa pengantar utama di dunia. Seth Mydans dalam artikel di harian New York Times (www.nytimes.com: 14 Mei 2007) mengemukakan bahwa: By the most common estimates, 400 million people speak English as a first language, another 300 million to 500 million as a fluent second language, and perhaps 750 million as a foreign language. (dengan perkiraan yang paling umum, 400 juta orang berbahasa Inggris sebagai bahasa pertama, lainnya sebanyak 300-500 juta orang sebagai pengguna bahasa kedua, dan sekitar 750 juta sebagai bahasa asing).

3 Cerita dongeng bergambar dengan menggunakan bahasa Inggris dalam teksnya dapat membantu anak dalam memahami dan mempelajari bahasa tersebut. Pemilihan judul Bintang Jatuh sebagai judul utama disesuaikan dengan cerita, dimana diceritakan tokoh utama cerita adalah bintang yang terjatuh dari langit dan mengalami petualangan ketika terdampar di Bumi. Penulis tidak menggunakan nama tokoh utama sebagai judul melainkan hanya kata Bintang Jatuh, dengan pertimbangan bahwa hal tersebut akan jauh lebih menarik perhatian. Penulis berpendapat bahwa pembaca akan bertanya-tanya mengenai judul cerita dan kemudian tertarik untuk membaca guna mengetahui lebih lanjut. Penulis mengkhususkan cerita dongeng bergambar Bintang Jatuh untuk anak usia 9-12 tahun, akan tetapi buku cerita bergambar ini dapat juga dibaca oleh anak usia lainnya. Berkaitan dengan pemilihan rentang usia 9-12 tahun ini penulis berasumsi bahwa anak pada usia ini sudah dapat membaca sendiri. Selain itu anak pada usia ini sedang memiliki minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus. misalnya bahasa asing (Noehi Nasution, 1993), sehingga cocok untuk diperkenalkan dengan bahasa asing melalui narasi teks cerita yang memiliki dua bahasa. Melalui tugas akhir ini, penulis menyajikan sebuah dongeng yang bercerita mengenai bagaimana akibatnya apabila kita tidak mengindahkan perkataan orang tua. Menggunakan penokohan dan setting cerita yang sesuai dengan imajinasi anak yang luas, serta penambahan elemen visual khas budaya Nusantara, diharapkan cerita dan ilustrasi yang dihadirkan dapat membantu dalam proses

4 pembentukan karakter dan pembangunan moral anak, serta kecintaan pada budaya nasional. B. Masalah Penciptaan Sebuah gambar dapat bercerita melebihi kata-kata serta kalimat. Karya ilustrasi khususnya dapat memfasilitasi penyampaian informasi tertentu pada anak tanpa membuat anak merasa digurui atau dipaksa. Karya ilustrasi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak yang membacanya. Hasil karya dari ilustrasi ini akan dikemas dalam sebuah buku bertajuk Bintang Jatuh. Adapun rumusan masalah dari skripsi ini yaitu: 1. Bagaimana proses dan teknik dalam pembuatan buku cerita bergambar Bintang Jatuh ini? 2. Bagaimana analisa visual dan konsep dari buku cerita bergambar Bintang Jatuh ini? 3. Apa saja aspek nilai moral serta seni budaya yang terdapat dalam buku cerita bergambar Bintang Jatuh ini? 4. Mengapa cerita bergambar Bintang Jatuh menggunakan dua bahasa? C. Tujuan dan Manfaat Penciptaan Pembuatan karya skripsi ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui bagaimana proses dan teknik dalam pembuatan buku cerita bergambar Bintang Jatuh.

5 2. Untuk memperoleh gambaran tentang visual dan konsep dari buku cerita bergambar Bintang Jatuh. 3. Menyampaikan nilai moral melalui cara yang menyenangkan dan disesuaikan dengan kepribadian anak-anak. Nilai moral yang menjadi tema utama cerita bergambar ini adalah pentingnya mematuhi larangan orang tua serta contoh akibat yang mungkin timbul apabila melanggarnya. 4. Menumbuhkembangkan kecintaan pada budaya nasional Indonesia dalam diri anak. Budaya nasional yang turut diangkat dalam karya skripsi ini diantaranya adalah kebaya dan batik. 5. Menarik dan mengembangkan minat anak usia sekolah dasar dalam mempelajari bahasa Inggris melalui tampilan buku cerita bergambar dwibahasa. Selain itu pembuatan skripsi penciptaan ini dibuat sebagai syarat penyelesaian studi S1 di Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Pendidikan Indonesia. Hasil penciptaan ini diharapkan memiliki manfaat: 1. Bagi penulis, yaitu sebagai media penyampai ide, gagasan dan aspirasi mengenai pentingnya nilai-nilai moral serta kecintaan budaya nasional dengan cerita dan visualisasi cerita melalui ilustrasi yang ditampilkan. 2. Bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan seni rupa, diharapkan memberi gagasan dan pemahaman baru akan ilustrasi sebagai media pembelajaran nilai moral dan budaya nasional bagi anak.

6 3. Bagi dunia seni rupa, diharapkan memberikan suatu perbandingan dalam hal ide atau gagasan dalam menciptakan karya seni rupa di masa depan. D. Metode Penciptaan 1. Pendekatan Penulis mengambil pendekatan melalui studi banding terhadap karya-karya cerita bergambar serta jenis-jenis ilustrasi lainnya. Pendekatan terutama berfokus pada gaya penggambaran iustrasi yang kira-kira cocok dengan karakter anak dan gaya ilustrasi yang dimiliki penulis. 2. Prosedur Penciptaan Prosedur penciptaan karya dalam pembuatan buku cerita bergambar Bintang Jatuh ini diantaranya: a. Berukuran 21 cm x 29, 7 cm. b. Isi cerita dwibahasa (bahasa Indonesia-bahasa Inggris). c. Gaya gambar ilustrasi realis dengan tema mengenai nilai moral agar selalu mematuhi perkataan orang tua. d. Ditujukan bagi anak usia 9-12 tahun. e. Jumlah halaman 24 halaman dengan jumlah ilustrasi sebanyak 20 gambar. 3. Sumber Ide Berawal dari ketertarikan penulis terhadap dunia ilustrasi dan dunia sastra, khususnya cerita anak. Penulis mendapatkan pemikiran untuk menggabungkan

7 keduanya ke dalam bentuk karya cerita yang dilengkapi gambar ilustrasi menjadi buku cerita dongeng bergambar. Ide untuk mengangkat cerita berjenis fantasi muncul berdasarkan kenangan masa kecil penulis yang senang membaca buku-buku fiksi, khususnya cerita-cerita bergenre fantasi. Sedangkan gagasan yang datang dari luar diri penulis terutama banyak berasal dari film-film bergenre fantasi. 4. Analisis Karya Cipta Visual Buku cerita bergambar Bintang Jatuh ini menceritakan petualangan seorang putri bintang yang berasal dari langit dan terdampar di bumi. Teknik ilustrasi yang digunakan bersifat manual freehand, menekankan pada teknik pewarnaan dengan cat air dan bantuan efek komputerisasi. Tokoh yang dipilih adalah tokoh dewasa. Gaya penggambaran karakter tokoh menggunakan perpaduan gaya Barat dan Indonesia. Latar cerita menggunakan tempat-tempat fiktif hasil imajinasi penulis, diantaranya hutan dan suasana langit (khayangan). Narasi (teks) berbentuk dwibahasa selain sebagai media hiburan dan nilai moral juga sebagai media pembelajaran bahasa asing (bahasa Inggris). 5. Teknik dan Medium Penciptaan Teknik utama dalam pembuatan cerita bergambar ini adalah teknik manual, yaitu pembuatan sketsa terlebih dahulu pada kertas kerja kemudian diwarnai dengan teknik watercolour. Setelah gambar jadi, kemudian gambar di-scan dan

8 diperbaiki secara digital dengan bantuan program komputer seperti Adobe Photoshop CS3. Hasil akhir cerita bergambar kemudian dicetak dan dijilid. E. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah penulisan, penulis merancang skripsi ini ke dalam sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, bab ini memuat pokok bahasan yang mendorong proses penciptaan berdasarkan permasalahan pada skripsi Bintang Jatuh (Cerita Bergambar Dwibahasa bagi Anak Usia 9-12 Tahun). Bab ini menguraikan latar belakang masalah penciptaan, masalah penciptaan, tujuan dan manfaat penciptaan, metode penciptaan (pendekatan, prosedur penciptaan, sumber ide, analisis karya cipta visual, serta teknik dan medium penciptaan), dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN KARYA, bab kedua ini menjelaskan landasan yang mendasari proses penciptaan dengan pokok bahasan yang berasal dari kajian kepustakaan dan informasi dari sumber lainnya. Bab ini menguraikan kajian pustaka (ilustrasi, konsep visual, cerita dongeng, buku cerita bergambar, teori pendidikan moral anak), dan kajian empiris (karakteristik anak usia 9-12 tahun, dan contoh buku cerita dongeng bergambar). BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA, memuat deskripsi karya cipta cergam Bintang Jatuh yang diuraikan dalam tiga bagian: perwujudan karya (ide penciptaan, tema, plot, sudut pandang, karakter, dan setting cerita), persiapan (observasi dan studi pustaka, alat dan bahan), dan proses penciptaan (tahap

9 pembuatan naskah, tahap pembuatan storyboard, tahap pembuatan sketsa, tahap pewarnaan, tahap pemindaian (scanning), serta tahap editing dan lettering) BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA, mendeskripsikan analisis karya cipta cerita bergambar Bintang Jatuh secara visual dan konsep yang melatarbelakanginya. Bab ini terbagi kedalam empat bagian pembahasan: 1) analisis konseptual (karakter (penokohan) dan sinopsis cerita bergambar Bintang Jatuh); 2) analisis visual (isi cerita bergambar Bintang Jatuh, gaya penggambaran, unsur visual seni budaya, teks dan penomoran halaman (page numbering), sampul (cover) cerita bergambar Bintang Jatuh, dan halaman pendukung); 3) pesan dan nilai moral; dan 4) uji coba pada anak usia 9-12 tahun. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, bab ini berisi kesimpulan serta saransaran dari pembahasan karya skripsi cerita bergambar Bintang Jatuh. DAFTAR PUSTAKA, memuat studi literatur dan referensi yang telah diperoleh dalam pembuatan skripsi ini. DAFTAR GAMBAR, memuat nomor, halaman gambar dan judul gambar yang terdapat dalam skripsi ini. DAFTAR ISTILAH, memuat daftar istilah yang terdapat dalam pembahasan skripsi ini.

10 LAMPIRAN, berisi lampiran-lampiran yang menyertai dan menunjang proses pembuatan skripsi ini.