BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh Istijanto (2010) bahwa desain penelitian adalah kerangka kerja yang secara detail merinci prosedur yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi guna menjawab masalah dalam penelitian dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian asosiatif, dimana penelitian ini bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih dan dalam hal ini hubungan tersebut bersifat kausal, yaitu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. (Sugiyono, 2008, p55). Pendapat dari Istijanto (2010, p27) menyatakan penelitian yang bersifat kausal berguna untuk membuktikan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini biasa menggunakan data kuantitatif yang bisa dikumpulkan dengan metode survei (Istijanto, 2010, p33). Menurut Indrianto dan Supomo (2002, p95), horison waktu dalam mengumpulkan data ada empat macam, salah satunya adalah cross sectional, yang memiliki arti bahwa data dikumpulkan pada suatu titik tertentu pada periode yang sama (Mudrajad, 2003, p125). Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Unit Analisis Penelitian Time Horizon 1 2 3 4 5 T-1 Asosiatif Survey Individu -> Karyawan Cross Sectional PT. Megah Karya
1 2 3 4 5 T-2 Asosiatif Survey Individu -> Karyawan Cross Sectional PT. Megah Karya T-3 Asosiatif Survey T-4 Asosiatif Survey T-5 Asosiatif Survey Individu -> Karyawan PT. Megah Karya Individu -> Karyawan PT. Megah Karya Individu -> Karyawan PT. Megah Karya Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Keterangan: T-1 Menganalisis bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Megah Karya. T-2 Menganalisis bagaimana pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Megah Karya. T-3 Menganalisis bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Megah Karya. T-4 Menganalisis bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Megah Karya. T-5 Menganalisis bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Megah Karya. 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Penggunaan skala pada awal penelitian adalah skala ordinal karena data yang diperoleh dari kuesioner akan berbentuk ordinal, yaitu hanya menyatakan peringkat tanpa disertai jarak atau interval antar peringkat (Indriantoro dan Supomo, 2002:p.98). Kemudian
dalam pengolahan akan diubah menjadi data interval dengan transformasi data karena ini merupakan salah satu syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval (Riduwan dan Kuncoro, 2008:p.30). Kemudian pengukuran skala sikap yang dipakai adalah skala Likert yang menurut Istijanto (2010:p.87) berguna untuk mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan. Skala Likert ini menggunakan lima angka penilaian yaitu angka 5 untuk alternatif Sangat Setuju, angka 4 untuk Setuju, angka 3 untuk Netral, angka 2 untuk Tidak Setuju, dan angka 1 untuk alternatif Sangat Tidak Setuju (Mudrajad, 2003:p.104). Untuk singkatnya dapat dilihat pada tabel di bawah: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala Instrumen 1 2 3 4 5 - Ketahanan Karakteristik stres pemimpin - Keterampilan Ordinal Kepemimpinan Karakteristik situasi - Penggunaan kekuasaan - Struktur tugas - Jumlah (Likert) -> Interval Kuesioner karyawan - Gaji Motif - Pengakuan sebagai Ordinal Motivasi Harapan individu - Rasa ikut terlibat (Likert) -> Interval Kuesioner - Suasana kerja
Insentif - Finansial - Nonfinansial 1 2 3 4 5 - Minat Pekerjaan itu - Kemampuan sendiri karyawan - Peralatan Kepuasan Kerja Kondisi kerja Rekan kerja kantor - Kebijakan perusahaan - Jam kerja - Dukungan - Hubungan Ordinal (Likert) -> Interval Kuesioner - Penguasaan Kualitas kerja tugas - Pencapaian target Ordinal Kinerja Karyawan Tanggung jawab - Kehadiran - Ketepatan waktu (Likert) -> Interval Kuesioner Dukungan - Pelatihan yang - Peralatan dan diterima teknologi 3.3 Sumber dan Jenis Data Penelitian
Adapun sumber data yang dikumpulkan dibedakan menjadi: 1) Data primer, yaitu data yang didapat secara langsung oleh peneliti dari sumber. Data primer dalam penelitian ini berupa pendapat karyawan PT. Megah Karya yang diperoleh melalui kuesioner yang disebar oleh peneliti. 2) Data sekunder, yaitu data yang didapat dari pihak lain. Data sekunder yang ada dalam penelitian ini adalah company profile PT. Megah Karya, dan daftar karyawan perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif yang menurut Istijanto (2010, p39) yaitu data yang dikumpulkan dengan pertanyaan yang terstruktur seperti menyediakan alternatif jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan ke responden lalu jawaban para responden diubah menjadi angka dan dipaparkan melalui pendekatan statistik (2010, p94). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1) Library research (studi pustaka) Penelitian ini dilakukan dengan membaca, mempelajari dan mencatat dari text book serta berbagai sumber lain seperti jurnal dan internet. Data ini berguna sebagai landasan teori pada penelitian ini. 2) Field research Penelitian dengan menghimpun data menggunakan kuesioner dan wawancara dengan para karyawan perusahaan. a. Kuesioner Merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan untuk karyawan PT. Megah Karya guna mendapatkan informasi mengenai kepemimpinan, motivasi, kepuasan kerja yang berdampak pada kinerja mereka. b. Wawancara
Melakukan tanya jawab seputar prestasi perusahaan, jumlah karyawan, dan tingkat kinerja karyawan akhir-akhir pada pihak pimpinan PT. Megah Karya guna mendapatkan data primer untuk penelitian ini. 3.5 Teknik Pengambilan Data Umar mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dan sampel itu sendiri adalah bagian kecil dari populasi (2008, p77). Dalam statistik kita mengenal dua cara pengambilan data, yaitu sensus dan sampling (Supranto, 2000, p22). Hermawan berpendapat bahwa teknik sensus dapat digunakan jika populasi dari objek yang akan diteliti relatif sedikit (2005, p147). Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini akan mengambil seluruh populasi yang ada. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staf karyawan PT. Megah Karya yang berjumlah 102 orang. 3.6 Metode Analisis Penelitian ini diawali dengan menguji validitas serta reliabilitas dari kuesioner. Dari data hasil kuesioner tersebut akan diperoleh data yang dapat dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan penelitian. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, berguna untuk membuktikan hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. Dan teknik analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan atau keterikatan antar variabel, serta analisis jalur yang berguna untuk mengetahui pengaruh variabel eksogen terhadap endogen secara langsung maupun tidak langsung. Segala pengolahan data yang ada di dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 16.0.
Tabel 3.3 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode Analisis Teknik Analisis T-1 Asosiatif Korelasi Pearson dan path analysis T-2 Asosiatif Korelasi Pearson dan path analysis T-3 Asosiatif Korelasi Pearson dan path analysis T-4 Asosiatif Korelasi Pearson dan path analysis T-5 Asosiatif Korelasi Pearson dan path analysis 3.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 1) Uji Validitas Uji validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang harus diukur. (Sugiyono, 2008, p172). Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari nilai korelasi antara bagian-bagian alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan tiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (Riduwan dan Kuncoro, 2008, p216). Dasar pengambilan keputusan untuk uji validitas adalah nilai r. Jika nilai r hitung positif dan lebih besar dari r tabel maka butir tersebut valid. Sebaliknya, jika r hitung tidak positif dan lebih kecil dari r tabel maka butir itu tidaklah valid.
2) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini berguna untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data yang dipakai. Dikatakan reliabel jika data dipakai beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2008, p172) dan apabila koefisien alpha lebih besar dari 0,6, maka tingkat reliabilitas data dinilai dapat diterima (Sekaran, 2000). Menurut Triton (2007, p248), realibilitas memiliki lima kelas dengan range yang sama. Jika nilai alpha berkisar antara 0 0,20 maka tingkatnya kurang reliabel, nilai alpha antara 0,21 0,40 adalah agak reliabel, nilai alpha 0,41 0,60 maka cukup reliabel, nilai alpha 0,61 0,80 termasuk reliabel, dan nilai 0,81 1,00 maka tingkatannya adalah sangat reliabel. 3) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisi untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga data dapat diolah lebih lanjut pada path diagram. Pengujian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dimana ada pengambilan keputusan jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. Dan sebaliknya jika Sig < 0,05 maka pendistribusian data tidak normal. 3.6.2 Korelasi Pearson Berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2008, p62), apabila nilai koefisien korelasi Pearson (r) = +1 maka korelasinya positif dan sempurna. Sedangkan kalau nilai koefisiennya (r) = -1 maka korelasinya negatif dan sempurna. Positif dalam konteks ini adalah searah, jika variabel X naik maka variabel Y ikut naik dan begitu juga sebaliknya. Jika negatif maka hubungannya berbanding terbalik, misalkan
variabel X naik maka variabel Y akan turun. Ini berlaku untuk hal sebaliknya. Jika harga r = 0 maka artinya tidak ada korelasi. berikut: Arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80-1,00 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008, p62) Besar kecilnya nilai X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan: KP = r² 100% dimana KP adalah koefisien determinasi dan r adalah koefisien korelasi (Riduwan dan Kuncoro, 2008:p.62). 3.6.3 Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik ini digunakan dalam pengujian kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada tiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1, X 2, X 3 terhadap Y serta dampaknya pada Z. (Riduwan dan Kuncoro, 2008:p.115). Dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan dari software SPSS versi 16.
Dasar perhitungan teknik ini adalah analisis korelasi dan regresi. Dalam teknik ini akan menggunakan dua macam anak panah, yaitu panah satu arah yang menyatakan pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen dan panah dua arah yang menyatakan hubungan korelasional antara variabel dependen. Ada beberapa asumsi dalam Path Analysis, diantaranya adalah: a. Hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif, dan normal. b. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang terbaik. c. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio. d. Menggunakan probability sampling. e. Observed variabels diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobeservasi secara langsung. f. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel yang diteliti. Arti koefisien jalur akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi sebagai berikut: Tabel 3.5 Kategori Hubungan Pengaruh Variabel yang Diteliti Koefisien Path Daya/Pengaruh 0,05-0,09 Lemah 0,10-0,29 Sedang 0,30 keatas Kuat Sumber: Suwarno dalam Kuncoro 3.6.3.1 Langkah-langkah pengujian dengan Path Analysis
Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Rachmat Kuncoro (2008:p.116-118), ada beberapa langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan struktural Struktur : Y = ρzxx + ρzyy + ρz 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotsis yang diajukan. Hipotesis : Naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X 1 dan X 2 ). b. Menghitung koefisien jalur secara keseluruhan Persamaan regresi ganda : Y = a + b1x1 + b2x2 +... +bnxn c. Menghitung koefisien secara keseluruhan - Kaidah pengujian signifikan secara manual: menggunakan tabel F - Kaidah pengujian signifikan : program SPSS Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. d. Menghitung koefisien jalur secara individu Untuk mengetahui signifikan analisi jalur bandingan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. e. Meringkas dan menyimpulkan. 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Rancangan uji hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana nilai sebesar 5% atau 0.05 sehingga dasar pengambilan keputusan dapat ditentukan dengan: - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak. - Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel: X 1 = Kepemimpinan X 2 = Motivasi Y = Kepuasan Kerja Z = Kinerja Tujuan 1 dan Tujuan 2 (T-1 dan T-2) Tujuan 1 dan 2 berdasarkan sub-struktur adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur X 1 1 Y
X 2 1. Pengujian antara X 1 dan Y: Hipotesis: H 0 = kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. H a = kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. 2. Pengujian antara X 2 dan Y: H 0 = motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. H a = motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja. Tujuan 3, Tujuan 4, dan Tujuan 5 (T-3, T-4, dan T-5) Tujuan 3, 4, dan 5 berdasarkan sub-struktur 2 adalah sebagai berikut: Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur X 1 1 Y Z X 2 2 Sumber:Riduwan dan Kuncoro 3. Pengujian secara individual antara Y dan Z: Hipotesis: H 0 = kepuasan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. H a = kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
4. Pengujian antara X 1 dan Z: Hipotesis: H 0 = kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. H a = kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. 5. Pengujian antara X 2 dan Z: Hipotesis: H 0 = motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. H a = motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. 3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Untuk mendapatkan data penelitian maka akan dilakukan survei dengan membagikan kuesioner pada karyawan staff di kantor PT. Megah Karya. Setelah mendapatkan data tersebut maka akan dianalisis dengan path analysis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan, motivasi terhadap kepuasan kerja dan dampaknya atas kinerja karyawan dengan mencocokkan koefisien jalur dan dayanya pada tabel kategori hubungan variabel di atas. Dengan diketahui tujuan penelitian ini maka diharapkan perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai pengaruh variabel-variabel yang diteliti terhadap kinerja karyawan-karyawannya serta menjadikannya bahan pertimbangan dalam membuat keputusan perusahaan.