OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

STUDI KELAYAKAN RENCANA PENERAPAN SOFTWARE ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kedua aspek ini bekerja untuk saling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN EVALUASI PROSES MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP PADA PT. UNILEVER INDONESIA, TBK.

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. dapat telah membantu pengambilan keputusan dengan baik? hubungannya dengan lingkungan sekitar?

EVALUASI PROSES BISNIS MATERIAL MANAGEMENT BERBASIS SAP: STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

STUDI KELAYAKAN PENERAPAN APLIKASI ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) PADA PT. BLAZER INDO GARMEN SKRIPSI. Oleh : Yusyonin

REFERENSI. Brady, J.A.; Monk, E.F.; Wagner, B.J. (2008). Concept in Enterprise Resource Planning. Course Technology Thomson Learning, Canada.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT MITRA SINERGI ADHITAMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI SISTEM ERP BERBASIS SUNFISH MODUL PRODUCTION PADA PT. GARUDA TWINJAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai infrastruktur yang mampu menangani pengelolaan data dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

EVALUASI DAN REKOMENDASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL HUMAN RESOURCES PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat dalam era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. terintegrasi agar mampu memberikan informasi yang real time sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan (trading). Tanpa teknologi

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEGIATAN ADMINISTRASI SERTIFIKASI PADA PT. PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UNIT SERTIFIKASI

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak menentu bahkan meningkatnya peraturan dan kekacauan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi tersebut di dalam perusahaannya. canggih, mengakibatkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PADA PT RACKINDO SETARA PERKASA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. WIDE AND PIN DENGAN PENDEKATAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE

BAB 1 PENDAHULUAN. industri membutuhkan pembaharuan yang akan mendukung kegiatan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEGIATAN OPERASIONAL PADA SMP BONAVITA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING BERBASIS SAP MODUL SALES AND DISTRIBUTION PADA PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

PENGEMBANGAN SISTEM ERP MODUL PROJECT MANAGEMENT PADA CLIENT PT. JIVA VENTURES (STUDI KASUS : PT. BEST PLANTATION INTERNATIONAL)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Komponen Sistem

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI

PENILAIAN 1 KEHADIRAN (80%) 0% 2 TUGAS TERSTRUKTUR 40% 3 UTS 25% 4 UAS 35% TOTAL 100%

BAB 2 LANDASAN TEORI

Organisasi dan System Analyst

IT VALUATION PENERAPAN ORACLE E-BUSINESS SUITE MODUL PLAN TO PRODUCE PADA PT. XYZ DENGAN PENDEKATAN B3E

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dapat memberikan informasi yang real-time sehingga dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi sekarang ini,

EVALUASI MODUL FINANCIAL ACCOUNTING BERBASIS SAP R/3 PADA PT. SARIHUSADA GENERASI MAHARDHIKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem basis data merupakan sistem yang membantu organisasi untuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) KONSEP SISTEM INFORMASI

ABSTRAK. Kata Kunci. Implementasi, ERP, Proyek, Sistem Informasi, Implementasi ERP, Proyek Sistem Informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PENJUALAN PADA PT.TETSIN MOCHI INDONESIA BERBASIS WEB

Arsitektur Teknologi Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : dalam proses transformasi yang teratur.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan IS/IT yang pesat menyebabkan

PENERAPAN SISTEM ERP DALAM MEMBUAT PROJECT FEASIBILITY, PROJECT STATUS DAN PROJECT MONITORING PADA PERUSAHAAN DI BIDANG KONTRAKTOR

BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) adalah dengan melakukan implementasi sistem Enterprise

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. telah menyebar luas di berbagai aspek kehidupan manusia. akurat, sehingga membuat organisasi memiliki keunggulan kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan mendapatkan informasi, teknologi informasi juga dapat. memberikan data yang akurat dan tepat kepada top level management

IMPLEMENTASI SISTEM ERP DENGAN TOOL SAP MODUL MATERIAL MANAGEMENT, PRODUCTION PLANNING DAN FINANCIAL ACCOUNTING PADA PT. J

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Anonim-2. Pengertian Analisis. Answer.com Inc., Tanggal akses : 11 Oktober 2006.

Transkripsi:

OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO Fransisca (Binus University, Jl. Haji Senin no.64 Kemanggisan, Jakarta Barat, 087885885493, fransisca.lim.91@gmail.com ) Muna Zakiah (Binus University, Jl. Palmerah Barat 8 no.60, Jakarta Barat, 081315754178, muna_zakiah@yahoo.com) Aprillia Setianingsih (Binus University, Jl.K.H. Syahdan, GG.HJ.Aliyah no 5F, Jakarta Barat, 081914622569, aprillia.setianingsih@gmail.com) (Pembimbing : D2924-Yuliana Lisanti, S.Kom, M.ITM) ABSTRAK Tujuan penulisan adalah melakukan optimalisasi penerapan fitur SAP Business One yang sesuai dengan user requirement PT Mitra Buana Komputindo. Metodologi pertama untuk melakukan optimalisasi dan rekomendasi adalah metode pengumpulan data dengan wawancara dan observasi secara langsung. Metodologi selanjutnya adalah menganalisis proses bisnis yang berjalan dan user requirement pada PT Mitra Buana Komputindo. Analisis yang dilakukan digambarkan dengan flow chart. Sedangkan untuk metodologi evaluasi yang digunakan adalah metodologi Fit/Gap Analysis. Hasil yang dicapai dari evaluasi yang dilakukan adalah report yang dihasilkan dari Fit/Gap Analysis Report yang berisi penentuan terhadap kondisi fit (F), partial fit (P), dan gap (G) dan juga rank (High / Medium / Low) dari suatu proses bisnis dan kebutuhan sistem. Kemudian dari partial fit (P) dan gap (G) yang ditemukan akan diberikan rekomendasi berdasarkan fungsi sistem SAP Business One yang dapat digunakan. Rekomendasi yang diberikan disesuaikan berdasarkan user requirement user agar dapat diterapkan, sehingga dapat mengoptimalisasi penggunaan sistem SAP Business One. Simpulan yang di dapat dengan adanya evaluasi dan pemberian rekomendasi ini adalah mengoptimalisasi penerapan fitur yang ada pada sistem SAP Business One sehingga dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan dan penyesuaian kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang. Kata Kunci : Analisis, Evaluasi, Optimalisasi, ERP, SAP Business One, Fit/Gap Analysis PENDAHULUAN Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang berkualitas, perusahaan dapat mengelola sebuah tantangan menjadi keuntungan bagi perusahaan dan dapat menghadapi persaingan dari industri-industri yang muncul. Oleh sebab itu, hampir semua perusahaan berusaha untuk mengelola Information Technology (IT) agar proses bisnis perusahaan dapat berubah menjadi lebih efektif dan efisien. Setiap perusahaan dalam lingkungan kompetisinya didesak untuk bertahan dengan mencari cara yang terbaik dan efektif dalam pemanfaatan informasi sebagai

pendukung rencana strategis perusahaan untuk menghasilkan keunggulan kompetitif. Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kebutuhan informasi yang diinginkan, oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang terintegrasi untuk dapat memberikan informasi yang real-time. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan suatu konsep sistem yang dapat membantu perusahaan untuk mengintegrasikan seluruh area fungsional bisnisnya dalam satu sistem informasi yang dapat diandalkan, serta membuat sistem perusahaan menjadi real-time. ERP menyediakan sebuah overview yang komprehensif yang akan mempengaruhi keputusan bisnis secara produktif. PT Mitra Buana Komputindo (PT MBK) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Information Technology (IT) yang menyediakan kebutuhan teknologi, hardware, maupun service bagi customer-nya. PT MBK sadar sistem yang terintegrasi sangatlah penting untuk mendukung proses bisnis yang sedang berjalan. Oleh karena itu PT MBK mengimplementasikan sistem ERP berbasis SAP untuk membantu tercapainya visi dan misi perusahaan. Dalam penelitian ini akan dilakukan optimalisasi penerapan fitur SAP Business One yang sesuai dengan user requirement PT MBK. METODE PENELITIAN Untuk dapat menganalisa dengan baik masalah yang ada di PT Mitra Buana Komputindo dan mengusulkan pemecahan masalah yang tepat maka digunakan beberapa metode penelitian. Penelitian ini memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Objek Penelitian a. Visi, misi, strategi, struktur organisasi, dan sistem ERP SAP Business One PT Mitra Buana Komputindo. b. Proses bisnis dan user requirement pada PT Mitra Buana Komputindo. 2. Metode Penelitian 2.1. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Data yang dikumpulkan melalui tanya jawab dengan pihak-pihak/user yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam pemanfaatan sistem ERP SAP Business One di PT Mitra Buana Komputindo. b. Observasi secara langsung Proses optimalisasi dapat diawali dengan mengamati proses bisnis dan sistem ERP SAP Business One berjalan yang ada di PT Mitra Buana Komputindo selama menjalani internship. 2.2. Metode Analisa a. Metode Studi Kepustakaan Data dikumpulkan melalui pencarian dari buku literatur, internet, jurnal serta media informasi lainnya yang berhubungan dengan objek dan topik penelitian. b. Analisa Sistem Berjalan Menganalisa sistem ERP SAP Business One yang sedang berjalan dalam PT Mitra Buana Komputindo. 2.3. Metode Evaluasi Menggunakan Analisis Fit/Gap untuk mengukur sejauh mana kinerja yang telah dilakukan oleh sistem yang berjalan sekarang dan perbandingannya dengan kemampuan potensial dari SAP Business One untuk memenuhi user requirement. Analisis fit/gap selama implementasi sistem digunakan untuk tujuan di bawah ini: Untuk menyesuaikan proses lokal ke best-practices industri.

Untuk menilai perundang-undangan dan/atau persyaratan hukum. Untuk mengidentifikasi praktek lokal dan global yang tidak tercakup dalam pelaksanaan percobaan atau percontohan. Tujuan dari Analisis Fit/Gap adalah: 1. Mengumpulkan Requirement dari perusahaan. 2. Langkah awal untuk menentukan penyesuaian yang diperlukan. 3. Memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan proses bisnis perusahaan. 4. Memastikan bahwa proses bisnis akan menjadi Best Practice. 5. Mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan perubahan kebijakan. Langkah-langkah Analisis Fit/Gap Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis fit/gap: a. Ranking requirements Tahapan ini mendukung tim proyek dan sponsor proyek untuk memastikan proses bisnis dapat diakomodasikan selama implementasi sistem yang baru. Selain itu berfungsi untuk memastikan tim proyek berfokus pada area yang paling penting bagi organisasi agar functionality yang baru dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatkan proses bisnis. Tabel 2.2 Ranking Requirements dalam Analisis Fit/Gap (Sumber: ([http 8])) Rank H M L Keterangan HIGH/ Mission Critical Requirement adalah kebutuhan yang merupakan tugas krisis/penting, diperlukan untuk dioperasi dan tanpanya organisasi tidak dapat berfungsi, termasuk di dalamnya kebutuhan laporan yang penting bagi ekternal dan internal. MEDIUM/ Value Add Requirement - adalah kebutuhan yang jika ditemukan, akan secara signifikan meningkatkan proses di perusahaan. Kebutuhan ini seringkali proses sistem bisnis yang bukan merupakan tugas kritis/penting bagi bisnis organisasi, tetapi jika ditemukan akan mempengaruhi cost benefit organisasi. LOW/ Desirable Requireement adalah kebutuhan yang bagus untuk dimiliki dan hanya akan menambahkan nilai yang tidak terlalu besar bagi proses bisnis perusahaan dan mungkin ditemukan melalui perbaikan sementara atau perubahan pada proses bisnis. b. Degree of Fit Menentukan sejauh mana kebutuhan dapat diakomodir oleh sistem yang baru. Berikut ini akan diuraikan kode-kode yang digunakan dalam menentukan tingkat kesesuaian untuk analisis fit/gap:

Fit Gap Partial Fit Tabel 2.3 Degree of Fit dalam Analisis Fit/Gap (Sumber: ([http 8])) H ASIL DAN BAHAS AN Kode F G P Keterangan Fit kebutuhan sepenuhnya dipenuhi oleh software Gap software tidak dapat memenuhi kebutuhan. Komentar, alternatif saran dan rekomendasi yang dibuat akan menghasilkan rekomendasi untuk melakukan customization terhadap software. Partial Fit software mempunyai fungsionalitas yang memenuhi kebutuhan. Perubahan sementara, laporan khusus atau customization, bagaimanapun akan dibutuhkan kemudian agar dapat memenuhi kebutuhan secara maksimal. Laporan Analisa Fit/Gap Analisis Proses Bisnis Tabel 4.3 Tabel Persentase Degree of Fit untuk Analisis Fit/Gap Proses Bisnis High Medium Low Total % Total % Total % Fit 36 72% 8 16% - - Partial-fit 3 6% - - - - Gap 3 6% - - - - Dari tabel diatas, didapatkan informasi-informasi sebagai berikut: High/Mission Critical Requirements memiliki requirement dengan total 42 requirements yang terdiri dari 36 requirements yang mengalami kondisi fit (F) dengan proses bisnis, dengan persentase 72%, 3 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P) dengan proses bisnis, dengan persentase 6%, dan 3 requirements yang mengalami kondisi gap (G) dengan proses bisnis, dengan persentase 6%. Medium/Value Add Requirements memiliki requirement dengan total 8 requirements yang terdiri dari 8 requirements yang mengalami kondisi fit (F) dengan proses bisnis, dengan persentase 16%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P) dengan proses bisnis, dengan persentase 0%, dan 0 requirements yang mengalami kondisi gap (G) dengan proses bisnis, dengan persentase 0%. LOW/Desirable Requirements tidak memiliki requirement yang berada pada tingkat kebutuhan ini.

Dari tabel diatas, dapat ditampilkan diagram batang yang merepresentasikan data dari laporan hasil analisis Fiit/Gap untuk level manajemen. Gambar 4.1 Grafik Persentase Degree of Fit untuk Analisis Fit/Gap Proses Bisnis Laporan Analisa Fit/Gap Analisis Level Manajemen Tabel 4.4 Tabel Persentase Degree of Fit untuk Analisis Fit/Gap Level Manajemen High Medium Low Total % Total % Total % Fit 6 50% 3 25% 1 8,3% Partial-fit 2 16,67% - - - - Gap - - - - - - Dari tabel diatas, didapatkan informasi-informasi sebagai berikut: High/Mission Critical Requirements memiliki requirement dengan total 8 requirements yang terdiri dari 6 requirements yang mengalami kondisi fit (F) dengan proses bisnis, dengan persentase 50%, 2 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P) dengan proses bisnis, dengan persentase 16,67%, dan 0 requirements yang mengalami kondisi gap (G) dengan proses bisnis, dengan persentase 0%. Medium/Value Add Requirements memiliki requirement dengan total 3 requirements yang terdiri dari 3 requirements yang mengalami kondisi fit (F) dengan proses bisnis, dengan persentase 25%, 0 requirement yang mengalami kondisi partial-fit (P) dengan proses bisnis, dengan persentase 0%, dan 0 requirements yang mengalami kondisi gap (G) dengan proses bisnis, dengan persentase 0%. LOW/Desirable Requirements memiliki requirement dengan total 1 requirements yang terdiri dari 1 requirements yang mengalami kondisi fit (F) dengan proses bisnis, dengan persentase 8,3%, 0 requirement yang mengalami kondisi

partial-fit (P) dengan proses bisnis, dengan persentase 0%, dan 0 requirements yang mengalami kondisi gap (G) dengan proses bisnis, dengan persentase 0%. Dari tabel diatas, dapat ditampilkan diagram batang yang merepresentasikan data dari laporan hasil analisis Fit/Gap untuk level manajemen. Gambar 4.2 Grafik Persentase Degree of Fit untuk Analisis Fit/Gap Level Manajemen SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah dilakukan penelitian dan analisis, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis fit/gap, menunjukkan bahwa sistem SAP Business One di PT MBK sudah mampu memenuhi requirement proses bisnis dengan persentase Fit sebesar 88%, persentase Partial Fit sebesar 6%, dan persentase Gap sebesar 6%. 2. Berdasarkan hasil analisis fit/gap, menunjukkan bahwa sistem SAP Business One di PT MBK sudah mampu memenuhi requirement level manajemen dengan persentase Fit sebesar 83,3% dan persentase Partial Fit sebesar 16,67%. 3. Rekomendasi usulan dari hasil analisis fit/gap pada perusahaan adalah dengan pembuatan Add-On Web Portal Project Calculation, menggunakan Dunning Wizard, pemanfaatan report dalam modul Sales Opportunity (Opportunities Statistic, My Open Opportunities, My Closed Opportunities, Opportunity Pipeline) dan modul Service (Service Calls by Queue, Response Time by Assigned To, Average Closure Time, Customer Equipment Card Report, Service Monitor). 4. Berdasarkan hasil analisis fitur yang digunakan di PT MBK, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan SAP Business One masih kurang maksimal dengan persentase 33,33%.

5. Setelah dilakukan rekomendasi fitur, pemanfaatan SAP Business One dapat dimaksimalkan hingga 44,03%. Rekomendasi fitur-fitur tersebut adalah Activity, Customer Receivable Aging, Vendor Liabilities Aging, dan Alternative Items. 6. Dengan rekomendasi pemanfaatan fitur sebesar 44,03%, maka user requirement perusahaan sudah dapat terpenuhi. Saran Dari hasil kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diberikan beberapa saran untuk pengembangan sistem kedepan, sebagai berikut: 1. Menggunakan Add-on Web Portal Project Calculation untuk memperlancar proses approval ke manager. 2. Memberikan pelatihan kepada user agar dapat lebih memahami manfaat SAP Business One dan dapat menggunakannya secara maksimal. REFERENSI Boulmetis, J. & Dutwin, P. (2005). The ABCs of Evaluation: Timeless Techniques for Program and Project Managers 2nd edition. San Fransisco : Jossey-Bass. Brian K.William., Sawyer,Stacey C.(2010). Using Information Technology: a Practical Introduction to Computers &Communication.Edisi ke-7.mcgrawhill. Dewanto, Wawan., Falahah. (2007). ERP : Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan strategi bisnis. Bandung : Informatika. Kumar, D. (2010). Enterprise Growth Strategy : Vision, Planning, Execution. England : Gower Publishing Limited. Laudon, Kenneth C., Jane P.(2010). Management Information Systems : Managing the Digital Firm.Edisi ke-11.jakarta : Pearson Education. McLeod, R.(2007). Sistem Informasi Manajemen Jilid 1.Edisi ke 10. Penerjemahan Hendra Teguh. Jakarta: PT Prenhallindo. O Brien,JamesA.(2005). Introduction to Information Systems : Pengantar Sistem Informasi. Edisi ke-12. Jakarta: Salemba Empat. Rainer,R.Kelly., Turban, Efraim., Potter, Richard E.(2007). Introduction to information Systems Supporting and Transforming Business.United States of America: Willey. Rama, Dasaratha V, Jones, Frederick L.(2008). Accounting Information Systems : A Business Process Approach. South-Western College Publishing. Teufel, Thomas, dkk (2005). SAP Business One. Thomson Course Technology PTR : Boston. Wijaya, Santo F., Darudiato, Suparto.(2009). ERP (Enterprise Resource Planning) dan Solusi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. RIWAYAT PENULIS Fransisca lahir di kota Belinyu pada tanggal 19 September 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University, Jakarta dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2013.

Muna Zakiah lahir di kota Jakarta pada tanggal 16 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University, Jakarta dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2013. Aprillia Setianingsih lahir di kota Semarang pada tanggal 5 April 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University, Jakarta dalam bidang Sistem Informasi pada tahun 2013.