SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Halaman Judul... i Abstrak... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... x Daftar Diagram...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Scanned by CamScanner

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BAB II PEMAHAMAN TENTANG CO-WORKING SPACE

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG 1

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB II PEMAHAMAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY

DAFTAR ISI EAT) HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel... xiv Daftar Diagram... xvi

BAB III METODE PERANCANGAN

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Pasar Umum Sukawati. 1.1 Latar Belakang

RESTORAN ANEKA BOGA BALI DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

Kantor Produksi Iklan di Badung

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB V PENUTUP. Dari tinjauan dan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Seminar Tugas Akhir 1

Rumah Susun Sederhana Sewa di Denpasar

TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK KHUSUS PERMAINAN TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Komunitas Fotografi di Denpasar

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci: pendidikan, Pasraman, pengetahuan, agama Hindu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. penelitian membahas tentang alasan dari pemilihan judul penelitian. Pokok

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bebas tanpa hambatan tarif maupun non-tarif. Dari total. penduduk Indonesia. Indonesia dengan SDM dan SDA nya

FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN ARSITEKTUR 2012 E-SPORT ARENA BERSTANDAR INTERNASIONAL DI BADUNG, BALI BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. ii Denpasar Aquatic Centre

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian kota Binjai dilihat dari struktur PDRB riil kota Binjai yang menunjukkan karakteristik sebagai berikut : 2

BAB I PENDAHULUAN. City Hotel di Denpasar

darah tidak berfungsi dengan baik.

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB III METODE PERANCANGAN

WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR TABEL...viii

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

KATA PENGANTAR. Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana dan Penguji II.

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11


KATA PENGANTAR Pusat Perbelanjaan Batu Permata di Denpasar Bali

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB III METODE PERANCANGAN

Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia IT (Information Technology) sekarang ini demikian

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB I PENDAHULUAN. ibid 3 Profil Universitas Darussalam Gontor, Jawa Timur Dalam Angka 2013, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur.

KATA PENGANTAR Pabrik Pengolahan Kopi Arabika Flores Bajawa Di Kabupaten Ngada, Flores.

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

I KOMANG YOGI PURWANTA

GEDUNG PENJUALAN SARANA PENDIDIKAN DI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x

KATA PENGANTAR. Seminar Tugas Akhir Pusat Olahraga Tenis Meja di Denpasar

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Gagasan awal,strategi/pendekatan Perancangan. Skywalk merupakan akses pejalan kaki yang letaknya dua

BAB I PENDAHULUAN. Directorat Data Center UBiNus)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DALAM BIDANG SENI TRADISIONAL BALI DI DENPASAR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Sensus Penduduk dan Tabel 2. Data Proyeksi Perkembangan Sensus Penduduk

GEREJA HKBP DI SEMARANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, yang akan dibahas adalah mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode perancangan. 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan sesuatu, tentu saja setiap orang menginginkan suasana nyaman dan kemudahan setiap saat. Misalnya dalam bekerja atau mengerjakan tugas, suasana tempat kerja atau kantor yang tidak nyaman tentu saja mempengaruhi kinerja seseorang karena hal tersebut mampu mengurangi niat seseorang untuk bekerja sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan pekerjaan atau tugas mereka secara maksimal. Dengan perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat dan perangkat keras menjadi lebih mudah untuk dibawa kemana-mana, kenyataan bagi pekerja kantoran untuk bekerja diluar kantor menjadi semakin berkembang (Marmot dan Eley, 2000:18). Masyarakat Indonesia sendiri menggunakan tempat-tempat seperti rumah, gedung, ruko, dan Co-working Space sebagai tempat kerja mereka. Istilah Coworking Space memang masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia, khususnya di Bali. Co-working Space merupakan istilah dari kantor perorangan CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 1

para freelancer yang dulunya lebih dikenal dengan istilah SOHO (Small Office Home Office). Perkembangan Co-working Space ini cukup pesat, dikarenakan bertambahnya jumlah startup, freelancer, dan orang-orang yang bekerja hanya menggunakan telepon genggam dan laptop sehingga mereka membutuhkan tempat yang menyediakan fasilitas untuk bekerja tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Atau bagi kalangan pekerja yang selalu berpindah-pindah tempat kerja sesuai proyek yang mereka kerjakan, tentu saja bekerja di Co-working Space ini akan lebih efisien dan dapat menghemat biaya. Dalam proses bekerja atau mengerjakan tugas, biasanya seseorang akan menemui berbagai masalah baik teknis ataupun non-teknis. Misalnya, para mahasiswa ataupun freelancer merasa bosan dan tidak nyaman dengan suasana kamar ataupun ruang kerjanya. Permasalahan lainnya yaitu mereka tidak memiliki printer untuk mencetak laporan ataupun tugas mereka, sehingga harus mencari tempat bekerja lain dan tempat penyewaan printer di luar rumah. Atau mereka tidak memiliki persediaan kopi ataupun minuman dan makanan lainnya di rumah, sehingga harus mencari mini market ataupun café untuk berbelanja makanan dan minuman yang dikonsumsi selama bekerja. Dan buruknya lagi, dari sekian banyak tempat yang dibutuhkan tersebut, tidak banyak tempat yang membuka layanannya hingga 24 jam/7 hari di area Kota Denpasar. Banyak orang yang duduk dan membuka laptopnya di beberapa café atau restoran untuk mengerjakan pekerjaannya sambil menyantap kopi atau makanan lainnya. Akan tetapi, beberapa tempat tersebut tidak buka selama 24 jam/7 hari, bahkan ada yang melarang penggunaan laptop di tempat mereka agar pengunjung tidak berlama-lama duduk dan menjadikan pengunjung lainnya menunggu untuk bersantap disana. Di beberapa restoran cepat saji juga tidak sedikit dijumpai pengunjung yang membawa laptop untuk mengerjakan tugas dikarenakan tempat tersebut memberikan layanan Wi-Fi gratis dan dibuka bebas selama 24 jam/7 hari. Dari berbagai permasalahan inilah, tercipta gagasan untuk mendesain sebuah tempat di Kota Denpasar dengan fasilitas yang memadai untuk pengunjungnya mengerjakan tugas dengan nyaman, santai, dan fleksibel. Coworking Space ini merupakan sebuah wadah yang lebih praktis dan kompak untuk bekerja dan menyediakan layanan selama 24 jam/7 hari dengan berbagai varian CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 2

kopi, makanan dan minuman lainnya, Wi-Fi berkecepatan tinggi, serta meja dan kursi untuk bekerja lebih kondusif sekaligus bersantai. Tempat ini juga akan dilengkapi dengan mesin printer, scanner, fax, loker penyimpanan barang, serta coffee brewer dan café sebagai fasilitas tambahan untuk pelanggan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan hasil dari uraian latar belakang yang menimbulkan permasalahan, dan akan dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut. 1.2.1 Bagaimana mewujudkan desain Co-working Space yang mencakup dan mewadahi fungsinya sebagai tempat bekerja dan bersantai di Kota Denpasar? 1.2.2 Bagaimana perencanaan fasilitas Co-working Space sehingga mampu menjadi obyek yang diminati dan menarik di Kota Denpasar? 1.2.3 Bagaimana alur sistem kepengurusan, aktivitas dan civitas yang nantinya berpengaruh kepada penentuan kapasitas yang ditampung dalam Coworking Space di Kota Denpasar? 1.3 Tujuan Tujuan merupakan jawaban atas rumusan masalah yang muncul setelah menguraikan latar belakang dari perancangan Co-working Space di Kota Denpasar, yaitu sebagai berikut. 1.3.1 Mewujudkan Co-working Space yang mencakup dan mewadahi fungsinya sebagai tempat bekerja dan bersantai di Kota Denpasar. 1.3.2 Menciptakan fasilitas Co-working Space sebagai wadah yang mampu menjadi obyek yang diminati dan menarik sehingga meningkatkan dan mengembangkan fungsi dari tempat bekerja atau kantor di Kota Denpasar pada umumnya. 1.3.3 Menentukan alur sistem kepengurusan, aktivitas dan civitas yang nantinya berpengaruh kepada penentuan kapasitas yang ditampung dalam Coworking Space di Kota Denpasar. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 3

1.4 Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan adalah metode glass box atau kotak kaca. Metode ini merupakan jenis metode perancangan berdasarkan pemikiran secara rasional dan dapat diketahui bagaimana proses kreatifnya hingga menghasilkan suatu rancangan. Dalam metode perancangan Co-working Space di Kota Denpasar ini melalui beberapa tahap perancangan sesuai dengan metode yang telah disebutkan diatas, dimana tahapannya adalah sebagai berikut. 1.4.1 Pengumpulan Data A. Data Primer Data ini merupakan data dan informasi yang dikumpulkan dengan penelitian langsung dari sumbernya. Dalam hal ini, penulis bertindak sebagai pengumpul data (Soemanto, Wasty, 2009). Data primer diperoleh melalui. 1. Observasi Merupakan tahap pengumpulan data melalui pengamatan langsung ke lapangan mengenai lokasi, aktivitas serta fasilitas yang tersedia. Berikut merupakan beberapa tempat yang dijadikan objek studi banding. (1) Hubud, Ubud (2) Lineup Hub, Seminyak (3) WAVE, Kuta 2. Wawancara Merupakan tahap tanya jawab yang dilakukan dengan narasumber yang kompeten dan pihak-pihak yang memiliki relevansi dengan data yang dibutuhkan untuk perancangan Co-working Space. B. Data Sekunder Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh penulis secara tidak langsung melalui media perantara (kepustakaan). Data sekunder diperoleh melalui. 1. Studi Literatur Segala data dan informasi yang berkaitan dengan perancangan Co-working Space di Kota Denpasar yang didapat dari buku-buku literatur, majalah, jurnal, dan internet. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 4

2. Studi Instansional Segala data terkait dengan peraturan yang diperlukan dalam perancangan, yaitu peraturan daerah di Kota Denpasar yang diperoleh dari instansi terkait. 1.4.2 Pemahaman dan Spesifikasi Proyek Dengan dilakukannya pengumpulan data baik secara primer berupa data observasi dan wawancara, ataupun secara sekunder berupa data terkait yang didapat dari studi literatur dan studi instansional, maka dihasilkan pemahaman terhadap proyek. Kemudian menghasilkan spesifikasi proyek baik secara umum dan khusus menjadi dasar pokok perencanaan sebuah Co-working Space di Kota Denpasar dan diharapkan tempat ini menjadi objek yang menarik dan diminati oleh masyarakat Kota Denpasar. 1.4.3 Pemrograman Setelah memahami dan menghasilkan spesifikasi proyek, tahapan selanjutnya adalah pemrograman. Tahapan pemrograman terdiri dari program kuantitatif dan kualitatif yang terkait dengan penentuan tema perancangan dari Co-working Space di Kota Denpasar. Program tersebut terdiri dari program tapak, program fungsional, program performansi, dan program arsitektural. Program tapak meliputi kebutuhan luasan tapak, analisis pemilihan lokasi tapak, data eksisting, analisis tapak, serta karakteristik tapak yang dipilih. 1.4.4 Konsep Perancangan Hasil dari pemrograman yang dilakukan, yaitu program ruang dan program tapak, menjadi dasar dalam penyusunan konsep perancangan tapak dan bangunan pada Co-working Space di Kota Denpasar. Konsep perancangan tapak tersebut meliputi konsep entrance, zoning, bentuk massa, pola dan komposisi massa, sirkulasi, pola parkir, ruang luar, dan utilitas pada tapak. Konsep perancangan bangunan meliputi konsep entrance, zoning, tampilan bangunan, ruang dalam, struktur, dan utilitas bangunan. CO-WORKING SPACE DI KOTA DENPASAR 5