JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

AFLY YESSIE, SE, Msi

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

Presentation Outline

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti:

Majalah Bisnis dan Iptek Vol.7, No. 2, Oktober Yusup, 2014, Audit Manajemen 2014 AUDIT MANAJEMEN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan masyarakat. Faustino Cardoso Gomes (2003:6).

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDITING 2 (Pemeriksaan Akuntansi 2)

RINGKASAN MATA KULIAH BAB 2 LANGKAH-LANGKAH AUDIT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser


PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan. Manajemen tersebut disusun dari manajemen tingkat atas sampai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat memunculkan adanya

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Penerimaan negara atau pemasukan bagi negara di masa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Dimanakah Akuntansi? Pengertian Akuntansi Akuntansi Sebagai Bahasa Bisnis Persamaan Dasar Akuntansi Matematika Akuntansi? Perusahaan PABU Mengapa

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik bersifat non profit oriented, maupun profit oriented

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan secara maksimal sehingga laba diharapakan diperoleh juga secara

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan tentunya dapat mengurangi kualitas keputusan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Profesi auditor tidak terlepas dari perkembangan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

MANAJEMEN AUDIT. (disebut juga operational audit, functional audit, systems audit ) Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan kenaikan aset dalam satu perioda akibat kegiatan produksi yang

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA 4 TH MEETING

BAB I PENDAHULUAN. (BUMD) dan sekarang bekerja sama dengan pihak swasta memiliki tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf,A A. (2003:1)

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jenis jenis audit Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN UMUM AUDIT KEUANGAN NEGARA

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB I PENDAHULUAN. (2006) menyebutkan bahwa informasi asimetri mempunyai dua tipe. Tipe pertama

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator baik buruknya tata kelola keuangan serta pelaporan keuangan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha menghadapi perubahan lingkungan dengan karakteristik yang jauh berbeda

BAB II LANDASAN TEORI. auditing. Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai auditing yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

Transkripsi:

BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000) 2. Shinta Dwi Paramitha (115020000000000) 3. Intan Aisyah (115020000000000) 4. Intan Azizah Rochmah (115020000000000) 5. Rahmatul Fauzia (115020000000000) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN Perusahaan harus membuat perencanaan yang tepat dalam hal alokasi sumberdaya yang dimilikinya dengan melaksanakan operasional yang efektif dan efisien demi mencapai tujuannya. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, perusahaan memerlukan pengawasan dan pengendalian manajemen yang memadai. Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen menimbulkan aktivitas audit. Selain itu audit juga diperlukan untuk menilai kinerja manajemen dan tanggung jawab mereka terhadap pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Hubungan dan fungsi yang ditimbulkan audit dapat digambarkan sebagai berikut: Pihak 1 (or) Pihak 3 (Pemegang Saham) Pihak 1 atau auditor melakukan audit terhadap pertanggungjawaban perusahaan (auditee) sebagai pihak ke 2 dan memberikan pengesahan hasil auditnya untuk kepentingan pemegang saham atau pihak ke 3. KONSEP DAN DEFINISI Menurut IBK Bayangkar, manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Tujuan dari audit manajemen adalah untuk mengidentifikasi kegiatan, program, aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT Ruang lingkup audit manajemen meliputi keseluruhan aspek kegiatan manajemen, dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Terdapat tiga elemen pokok dalam tujuan audit yaitu: Kriteria, Penyebab, Akibat Pertanggungjawaban Pihak 2 (Perusahaan)

PRINSIP DASAR AUDIT Terdapat 7 prinsip dasar yang harus diperhatikan auditor agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan baik, meliputi: 1. dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki 2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit 3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan yang bersifat positif 4. Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan yang 5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab 6. Pelanggaran hukum 7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DAN AUDIT KEUANGAN manajemen dirancang untuk menemukan penyebab dari kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pengelolaan program/aktivitas perusahaan, (rekomendasi), sedangkan audit keuangan yang menekankan auditnya pada data-data transaksi, proses pencatatan, dan laporan akuntansi yang dibuat perusahaan. No Pembeda Keuangan Manajemen 1 Tujuan Untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (manajemen) telah disusun melalui proses akuntansi yang berlaku umum dan menyajikan dengan sebenarnya kondisi keuangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan kinerja manajemen pada period tersebut Untuk mencapai perbaikan atas berbagai program/aktivitas dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan. Oleh sebab itu, auditnya dirancang untuk menemukan berbagai kelemahan dalam operasional perusahaan, menentukan penyebabnya, menganalisis akibat yang ditimbulkan, dan mencari jalan perbaikan atas kelemahan tersebut. 2 Ruang Lingkup Menekankan auditnya pada data-data akuntansi perusahaan dan proses penyajian laporan yang disajikan manajeme. Oleh Meliputi keseluruhan fungsi manajemen dan unit-unit terkait yang ada didalamnya. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh program/aktivitas atau dapat

karena itu, ruang lingkup auditnya berkisar pada buktibukti transaksi dan proses akuntansi yang diterapkan pada objek audit. Dalam menentukan luas audit, auditor mendasarkan keyakinannya pada efektivitas pengendalian internal perusahaan. juga hanya mencakup bagian tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Dalam menentukan luas auditnya, auditor menekankan keyakinannya pada efektivitas pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan. 3 Dasar Yuridis Keharusan perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen (akuntan publik) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. Hanya sebagai pilihan manajemen untuk memperbaiki berbagai program/aktivitas yang berjalan di perusahaan. 4 Pelaksana keuangan dilakukan dalam rangka mendapatkan pengesahan (opini) secara independen dari pihak auditor atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan tersebut. Pertimbangan objektivitas dan biaya audit menjadi dasar untuk menentukan siapa yang akan dipilih perusahaan untuk melakukan audit manajemen. Pelaksananya : Bisa Internal atau Eksternal Pelaksananya : or Eksternal 5 Frekuensi Dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun dan ini bersifat reguler untuk kepentingan penerbitan laporan keuangan. Tidak ada ketentuan mengikat yang mengharuskan untuk melakukan audit setiap periode waktu tertentu. Kebutuhan audit sangat dipengaruhi oleh kepedulian manajemen dalam mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang paling tinggi 6 Orientasi Hasil keuangan dilakukan terhadap data-data keuangan perusahaan yang bersifat historis. Oleh karena itu, audit ini lebih menekankan pada audit manajemen lebih menekankan auditnya untuk kepentingan perbaikanperbaikan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.

penilaian tehadap kinerja masa lalu yang telah dicapai manajemen pada periode pelaporan. 7 Bentuk laporan Laporan bentuk pendek yang menyertai laporan keuangan hasil audit. (Menurut SPAP) Laporan yang bersifat komprehensif, dimana di dalam laporan tersebut disamping menyampaikan kesimpulan audit, juga disajikan temuantemuan penting hasil audit yang menjadi dasar dalam pembuatan kesimpulan dan rekomendasi. 8 Pengguna Laporan TAHAP TAHAP AUDIT 1. pendahuluan Ditujukan kepada pengguna eksternal, di antaranya adalah pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan sebagainya. Ditujukan kepada pihak internal perusahaa, seperti : direktur, manajer dan sebagainya. dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit lalu dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. 3. Terinci pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Serta dilakukan pengembangan temuan. 4. Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. 5. Tindak Lanjut Bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

MEMAHAMI PERMASALAHAN SECARA DINI Dalam hal ini dilakukan penilaian secara tepat terhadap proses (pengelolaan) yang telaah terjadi, mengidentifikasi kelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas kekurangan perusahaan. EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan yang harus dicapai perusahaan dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Ekonomisasi Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil, ini berarti prinsip ekonomisasi telah diterapkan. Efisiensi Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga dicapai optimisasi pengguna sumber daya yang dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam hubungan input-proses-output, efisiensi adalah rasio antara output dan input.seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan. Efektifitas Merupakan tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah pelaksanaan suatu program/ aktifitasn telah mencapai tujuannya. Efektifitas merupakan ukuran dari output. Hubungan Ekonomisasi- Efisiensi- Efektifitas

RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen pada Fungsi Pemasaran bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien serta menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi: Lingkungan Pemasaran, Strategi Pemasaran, Organisasi Pemasaran, Produktivitas Pemasaran, dan Fungsi Pemasaran. Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan dan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi: Perencanaan produksi, Pengendalian kualitas (quality control), Produktivitas dan efisiensi, Metode standar kerja, Pemeliharaan peralatan, Organisasi manajemen produksi dan operasi, dan Plant dan layout. Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi: Perencanaan tenaga kerja, Penerimaan (rekrutmen) karyawan. Seleksi, Orientasi dan penempatan, Pelatihan dan pengembangan, Penilaian kerja, Pengembangan karier, Sistem imbalan dan kompensasi, Perlindungan karyawan, Hubungan karyawan, Pemutusan hubungan kerja (PHK). Manajemen pada Fungsi Sistem Informasi

menekankan pada penilaian terhadap keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Keandalan suatu sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit sistem informasi yang berbasis komputer (electronic data processing-edp). Ruang lingkup audit ini meliputi: Dukungan satuan pengelola data, Perencanaan pengelolaan data, Organisasi pengelolaan data, Pengendalian pengelolaan data. Manajemen Lingkungan Tujuan utama yaitu untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Mengapa hal ini menjadi perlu? Banyak kasus pengelolaan tanggung jawab lingkungan yang kurang baik, yang merupakan pemborosan sumber daya bagi perusahaan. Tujuan audit pada fungsi ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya (keselamatan dan kesehatan kerja) maupun tanggung jawab lingkungan eksternal (pencemaran limbah). Sistem Manajemen Kualitas Kualitas pada saat ini banyak digunakan sebagai strategi dalam memenangkan persaingan. Menawarkan produk dengan kualitas yang relatif lebih tinggi dan harga yang relatif sama dari pesaing dapat menjadi modal bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya. Tetapi kualitas juga bisa menjadi pemborosan bagi perusahaan. Produk dengan kualitas rendah (tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan) akan membutuhkan berbagai tambahan sumber daya (tenaga, bahan, waktu dan sebagainya) untuk menjadikan produk tersebut mencapai kualitas yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan dengan kualitas yang rendah merupakan salah satu sumber pemborosan bagi perusahaan. sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Produk yang memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Manajemen Bidang Perpajakan Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada bagaimana perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan kewajiban perpajakannya. Melalui perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan dapat mengelola berbagai transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban yang bisa dikurangkan terhadap penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat memperkecil penghasilan kena pajak (yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi perusahaan). perpajakan (tax review) dapat membantu Wajib Pajak dengan melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan: 1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense). 2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku. 3. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu. Pelaksanaan audit perpajakan dapat membantu perusahaan dalam mengelola kewajiban perpajakannya dengan efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat meminimalkan kewajiban perpajakannya tanpa melanggar ketentuan perpajakan yang berlaku. Bidang audit manajemen tidaklah terbatas hanya pada bidang dan ruang lingkup yang telah diuraikan diatas karena audit manajemen dipengaruhi oleh komitmen dari manajemen untuk memperbaiki setiap kekurangan yang terjadi pada perusahaan.