BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan masyarakat. Faustino Cardoso Gomes (2003:6).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. dan masyarakat. Faustino Cardoso Gomes (2003:6)."

Transkripsi

1 5 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi, organisasi, individu dan masyarakat. Faustino Cardoso Gomes (2003:6). Manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi, dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan hubungan industrial. Marwansyah (2010:3) Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Tujuan manajemen sumber daya manusia menurut Barry Cushway (1996:6) meliputi: 5

2 6 1. Memberikan saran kepada manjemen tentang kebijakan sumber daya manusia guna memastikan organisasi memilki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk menghadapi perubahan dan dapat memenuhi kebutuhan pekerjaannya. 2. Melaksanakan dan memelihara semua kebijakan dan prosedur sumber daya manusia yang diperlukan untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi. 3. Membantu perkembangan arah strategi organisasi secara keseluruhan, terutama dengan memperhatikan segi-segi sumber daya manusia. 4. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi yang dapat membantu manajer lini dalam mencapai tujuan mereka. 5. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pegawai untuk memastikan tidak adanya gangguan dalam pencapaian tujuan organisasi. 6. Menyediakan sarana komunikasi antara karyawan dengan manajemen organisasi. 7. Bertindak sebagai penjamin standar dan nilai organisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam menajemen sumber daya manusia, terdapat sejumlah fungsi operasional menurut Marwansyah (2010:8) antara lain:

3 7 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia adalah proses yang secara sistematis mengkaji kebutuhan sumber daya manusia untuk menjamin tersedianya tenaga kerja dalam jumlah dan mutu, atau kompensasi yang sesuai pada saat dibutuhkan. 2. Rekrutmen dan Seleksi Rekrutmen adalah proses menarik perhatian sejumlah calon karyawan potensial dan mendorong mereka agar melamar pekerjaan pada sebuah organisasi. Seleksi adalah proses identifikasi dan pemelihan orang-orang dari sekumpulan pelamar yang paling cocok dengan posisi yang ditawarkan dan dengan organisasi. 3. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan sumber daya manusia adalah upaya terencana yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan kinerja organisasi melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan. 4. Kompensasi ompensasi atau balas jasa didefinisikan sebagai semua imbalan yang diterima oleh seseorang sebagai balasan atau konstribusinya terhadap organisasi. 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan kerja meliputi upaya untuk melindungi para pekerja dari cidera akibat kecelakaan kerja. Kesehatan kerja adalah terbebasnya para pekerja dari penyakit dan terwujudnya kesejahteraan fisik dan mental pekerja.

4 8 6. Hubungan Industrial Hubungan industrial adalah sebuah sistem hubungan yang terbentuk antara para para pelaku dalam proses produksi barang dan atau jasa yang terdiri atas unsur pengusaha, pekerja, dan pemerintah. 7. Penelitian Sumber Daya Manusia Penelitian sumber daya manusia adalah studi sistematis tentang sumber daya manusia sebuah perusahaan dengan maksud memaksimalkan pencapian tujuan individu dan tujuan organisasi Auditing Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antar asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hariyono Jusup (2001:11). Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevalusi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyatan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Mulyadi (2002:9).

5 Audit Manajemen Pengertian Audit Manajemen Pemeriksaan manajemen adalah suatu penilaian dari program manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan sub-entitas yang dapat di audit. Penekanan dari audit manamen ini adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektifitas, dan ekonomisasi dalam usaha dan orgainisasi yang lain. Tungggal (2000:10). Audit manajemen adalah alat bantu untuk mengetahui kelemahankelemahan yang terjadi pada fungsi sumber daya manusia agar pihak manajemen sumber daya manusia dapat meminimalkan dan melakukan perbaikan supaya mendukung terjadinya kefektivan kinerja perusahaan. Siagian (2001: 101). Management audit, disebut juga operational audit, functional audit, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Agoes (2004:175) Tujuan Audit Manajemen Tujuan audit manajemen menuurut Sukrisno Agoes (1996:173). antara lain:

6 10 1. Untuk menilai berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana,harta, dan lainnya) yang dimiliki perusahaan dan telah digunakan secara efisien dan ekonomis. 2. Untuk menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan. 3. Untuk menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah diterapkan oleh top manajer. 4. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki kelemahan yang terdapat dalam penerapan struktur sistem pengendalian intern, sistem pengendalian manajemen dan prosedur-prosedur operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi, dan ekonomisasi kegiatan operasi perusahaan Manfaat Audit Manajemen Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan audit manajemen menurut Amin Widjaja Tunggal (2000:14) sebagai berikut: 1. Memberikan informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan. 2. Mengidentifikasi area misalnya potensial, pada tahapan ini untuk menetukan tindakan preventif yang akan diambil. 3. Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

7 11 4. Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya teramasuk memperkecil pemborosan Perbandingan Audit Manajemen dengan Audit Keuangan Perbandingan audit manajemen dengan audit keuangan menurut bayangkara (2008:6-9) antara lain: 1. Tujuan audit Audit keuangan dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan (manajemen) telah disusun melalui proses akuntansi yang berlaku umum dan menyajikan dengan sebenarnya, kondisi keauangan perusahaan pada tanggal pelaporan dan kinerja manajemen pada periode tersebut. Sedangkan audit manajemen ditujukan untuk mencapai perbaikan atas berbagai program dalam pengelolaan perusahaan yang masih memerlukan perbaikan. Oleh sebab itu, auditnya dirancang untuk menemukan berbagai kelemahan dalam opersional perusahaan, menentukan penyebabnya, menganalisis akibat yang ditimbulkan, dan mencari jalanperbaikan atas kelemahan tersebut. 2. Ruang Lingkup Audit Audit keuangan menekankan auditnya pada data-data akuntansi perusahaan dan proses penyajian laporan yang disajikan manjemen. Oleh karena itu ruang lingkup auditnya berkisar pada bukti-bukti transaksi dan proses akuntansi yang

8 12 diterapkan pada objek audit. Dalam menentukan luas audit, auditor mendasarkan keyakinannya pada efektivitas pengendalian internal perusahaan. Sedangkan pada audit manajemen, ruang lingkup audit meliputi keseluruhan fungsi manajemen dan unit-unit terkait yang ada di dalamnya. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh progaram atau juga hanya mencakup bagian tertentu dari program yang dilakukan. Dalam menentukan luas auditnya, auditor menekankan keyakinannya pada efektivitas pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan. 3. Dasar Yuridis Secara hukum semua perusahaan harus menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen (akuntan publik) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan llaporan keuangan tersebut. Bagi perusahaan yang telah go public penyajian laporan keuangan yang telah diaudit merupakan salah satu bentuk penyajian informasi yang jujur dan bertanggung jawab kepada investor/calon investor. Oleh sebab itu, salah satu prasyarat perusahaan untuk tetap dapat mencatat sahamnya dibursa adalah penyajian laporan keuangan yang intren yang telah diaudit oleh auditor independen. Bagi perusahaan yang belum go public, pelaporan pajak (dalam bentuk surat pemberitahuan) ke Kantor Pelayanan Pajak, dilampiri laporan keuangan. Wajib pajak yang baik akan melampirkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen. Berbeda dengan audit keuangan, audit manajemen bukanlah merupakan sesuatu keharusan yang memiliki wewenang lebih tinggi untuk memperbaiki

9 13 berbagai program yang berjalan perusahaan. Audit amanjemen dalam hal ini dapat menjadi pilihan dalam mencari penyebab terjadinya kelemahan proses yang berjalan dan menganalisis akibatnya serta menetuka langkah perbaikan yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut. 4. Pelaksanaan Audit Audit keuangan dilakukan dalam rangka mendapat pengesahan (opini) secara independen dari pihak auditor atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan tersebut, oleh karena itu audit juga harus dilakukan oleh pihak independen (auditor eksternal) agar penggunaan informasi merasa yakin akan keakuratan dan kebenaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut. Sedangkan audit manajemen dilakukan dalam rangka untuk menemukan kekurangan pengelolaan perusahaan yang dilakukan manajemen, sehingga dapat ditentukan langkah-langkah perbaikan terhadap kekurangan tersebut.oleh karena itu, selain auditor independen, audit juga bisa dilakukan oleh auditor internal (staf auditor yang dimiliki perusahaan). 5. Frekuensi Audit Kebutuhan audit berhubungan langsung dengan penerbitan laporkan keuangan, audit keuangan dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun dan ini bersifat reguler. Sedangkan audit manajemen, tidak ada ketentuan. Mengikat yang mengharuskan untuk melakukan audit setiap periode waktu tertentu. Kebutuhan audit sangat dipengaruhi oleh kepedulian manajemen dalam mencapai

10 14 tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi dan kebutuhan untuk memperbaiki berbagai progam aktivitas yang hasilnya belum optimal. 6. Orientasi Hasil Audit Audit keuangan dilakukan terhadap data-data keuangan perusahaan yang bersifat historis. Oleh karena itu, audit ini lebih menekankan pada penilaian terhadap kinerja masa lalu yang telah dicapai manjemen pada periode pelaporan. Sedangkan audit manajemen lebih menekankan auditnya untuk kepentingan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Audit manajemen lebih merupakan anticipatory audit, sebagai sarana untuk mengantisipasi atau mencegah kemungkinan terjadinya kegagalan akibat kelemahan-kelemahan yang ada pada perusahaan. 7. Bentuk Laporan Audit Audit keuangan telah mamiliki standar bentuk laporan audit yang bersifat baku bagi seluruh akuntan independen yang melakukan audit keuangan. Hal ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Bentuk laporan yang disampaikkan biasanya adalah laporan bentuk pendek yang menyertai laporan hasil audit. Sedangkan laporan hasil audit manajemen, biasanya disajikan dalam bentuk laporan yang bersifat komprehennsif, dimana dalam laporan tersebut disamping menyampaikan kesimpulan hasil audit, juga disajikan temuan-temuan penting hasil audit yang menjadi dasar dalam pembuatan kesimpulan dan rekomendasi. Audit manajemen belum memiliki standar laporan yang baku sehingga penyajian

11 15 laporan sangat dipengaruhi oleh kemampuan auditor berkreasi untuk menyampaikan informasi yang selengkap mungkin dalam laporannya kepada berbagai pihak yang membutuhkan hasil audit tersebut. 8. Pengguna Laporan Audit Laporan audit keuangan ditujukan kepada berbagai kelompok pengguna yang berada diluar perusahaan. Berbagai kelompok tersebut diantaranya, pemegang saham, kreditor, pemerintah dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai kelompok tersebut, laporan keuangan disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai. Sedangkan laporan audit manajemen lebih ditujukan kepada pihka internal perusahaan. Berbagai pihak sesuai dengan biidangnya membutuhkan informasi tentang potensi perbaikan yang bisa dilakukan perusahaan dimmasa yang akan datang. Oleh karena itu, laporan audit manajemen dapat menyajikan berbagai informasi untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang ada pada perusahaan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Audit Manajemen Sumber Daya Manusia audit manajemen sumber daya manusia adalah seluruh upaya penelitian yang dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber daya manusia untuk mencari, menemukan dan mengevaluasi fakta tentanf sejauh mana manajemen

12 16 berhasil memberikan dukungan kepada berbagai satuan kerja pelaksana tugas poko peusahaan. Siagian (1997: 68). Audit manajemen sumber daya manusia adalah mengevaluassi aktivitasaktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi aktivitas tersebut, jadi audir merupakan kontrol kualitas keseluruhan yang mengecek aktivitas-aktivitas sumber daya manusia disebuah departemen, divisi, atau keseluruhan perusahaan. Simamora (2004:673). Audit manajemen sumber daya manusia adalah penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya manusia. Audit manajemen sumber daya manusia menekakan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas sumber daya manusia yang terjadi pada perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas tersebut telah berjalan secara ekonomis, efisien, dan efektif dalam mencapai tujuannya dan memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekuarangannyayang masih terjadi pada aktivitas SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktivitas tersebut. Bayangkara (2008: 60) Manfaat Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Beberapa manfaat dari audit manajemen sumber daya manusia menurut Sondang P. Siagian (1997:63-67) sebagai berikut: a. Mengidentifikasi konstribusi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia.

13 17 b. Memperbaiki citra satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia. Mungkin dapat dikatakan bahwa timbulnya citra negatif atau paling tidak benar merupakan akibat ketidak mampuan manajer sumber daya manusia dalam satu organisasi dan tidak sepenuhnya disebabkan oleh persepsi para pelaksana tugas pokok. c. Kejelasan tugas dan tanggung jawab satuan kerja yang menangani sumber daya manusia. d. Mendorong penetapan kebijakan yang seragam dalam praktek-praktek pengurus sumber daya manusia. Karena audit merupakan suatu bentuk penelitian, informasi yang terungkap harus dapat memberikan indikasi apakah dalam perusahaan terdapat maslah-masalah sumber daya manusia yang serius. e. Salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan melalui berbagai kebijakan praktek-praktek penaga sumber daya manusia adlah ketaatan pada peraturan perundang-undanga yang dikeluarkan oleh pemerintah dibidang ketenaga kerjaan. f. Jika salah satu konstribusi yang dapat dan harus diberikan manajemen sumber daya manusia kepada perusahaan adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja, berarti satuan kerja menangani sumber daya manusia harus mampu pula untuk menyelenggarakan fungsi dan kegiatan dengan tingkat efisien dan efektifitas yang tinggi. g. Perusahaan yang dilayani oleh sumber daya manusia selalu dihadapakan kepada perubahan, baik yang sifatnya eksternal maupun internal.

14 18 h. Senagai karya ilmiah yang membahas manajemen sumber daya manusia menekankan pentingnya penciptaan sistem informasi sumber daya manusia Tujuan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Tujuan audit manajemen sumber daya manusia antara lain: 1. Menilai efektifitas dari fungsi sumber daya manusia. 2. Menilai apakah program sumber daya manusia telah berjalan secara ekonomis, efektif, dan efisien. 3. Memastikan ketaatan berbagai program terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku diperusahaan. 4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas sumber daya manusia dalam menunjang konstribusinya terhadap perusahaan. 5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas berbagai program sumber daya manusia. (Bayangkara 2008:61) Langkah-langkah Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Ada lima tahap yang harus dilakukan dalam audit manajemen dan audit sumber daya manusia menurut Bayangkara (2008:64-67) meliputi: 1. Audit Pendahuluan Pada tahap ini auditor menekankan pada pencarian informasi latar belakang dan gambaran umum terhadap program sumber daya manusia yang diaudit

15 19 informasi, yang diperoleh pada tahap ini akan mengantarkan auditor pada perumusan tujuan audit sementara. 2. Review Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen Sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan oleh para manajer dan supervisor dalam mengendalikan proses yang berjalan agar tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. 3. Audit Lanjutan Dari temuan yang diperoleh, auditor meringkas dan melakukan pengelompokan terhadap temuan tersebut kedalam kelompok kondisi, penyebab dan akibat. Berbagai temuan kelompok tersebut kemudian di analisis untuk memahami apakah permasalahan yang terjadi merupakan permasalahan yang berdiri sendiri atau saling terkait dengan permasalahan-permasalahan yang lain. 4. Pelaporan Laporan harus disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami. Laporan audit harus memuat tentang informasi latar belakang, kesimpulan audit dan disertai dengan temuan-temuan audit sebagai bukti pendukung kesimpulan tersebut. 5. Tindak Lanjut Tindak lanjut merupakan implementasi dari rekomendasi yang diajukan auditor. Manajer dan auditor harus sepakat dan secara bersama-sama dalam melaksanakan tindak lanjut tersebut.

16 Ruang Lingkup Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Ruang lingkup audit sumber daya manusia dibagi kedalam tiga kelompok, sesuia dengan administrasi aset tetap pada umunya menurut Bayangkara (2008:68-109) yaitu: 1. Audit atas Perolehan Sumber Daya Manusia a. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses analisis dan identifikasi tentang kebutuhan dan ketersediaan sumber daya manusia untuk menyelesaikan berbagai bidang tugas dan tanggung jawab yang harus dikelola perusahaan dalam mencapai tujuannya. b. Rekrtumen Rekrtumen meliputi upaya pencarian sejumlah karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. c. Seleksi dan Penempatan Seleksi adalah proses mendapatkan dan menggunakan informasi mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa yang seharusnya diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan penempatan adalah berkaitan dengan pecocokan seseorang dengan jabatan yang akan dipegangnya. 2. Audit atas Pengelolaan Sumber Daya Manusia

17 21 a. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Pelatiahan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan tanggung jawabnya, baik saat ini maupun di masa yang akan datang. b. Perencanaan dan Pengembangan Karier Tujuan dasar dari program perencanaan dan pengembangan karier adalah untuk membantu karyawan untuk menganalisis kemampuan dan minat dalam penyesuaian antara kebutuhan untuh tumbuh dan berkembang dengan kebutuhan perusahaan. c. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja karyawan pada dasarnya adalah menghubungkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan standar keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tugas dan tanggung jawab terrsebut. d. Kompensasi dan Balas Jasa Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti atas konstribusi yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan. e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

18 22 Keselamatan dan kesehatan kerja mengacu kondisi fisiologis-fisik dan psikologis karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan dan fasilitas kerja yang disediakan perusahaan. f. Kepuasan Kerja Karyawan Kepuasan kerja merupakan gambaran evaluasi seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. 3. Audit atas Pengurangan Sumber Daya Manusia Pengurangan tenaga kerja merupakan keputusan yang tidak berdiri sendiri. Berbagai kepentingan perusahaan harus diselamatkan agar perusahaan bisa bertahan hidup (survive) dan ikut bermain dalam persaingan yang sangat tinggi intensitasnya. 2.2 Penalitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Heny S (Universitas Airlangga 2007) dengan judul evaluasi efektitivitas pelaksanaan audit operasional aktivitas pelayanan jasa kapal pada PT. (persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak. Penelitian tersebut membahas tentang pelaksanaan audit operasioanal aktivitas pelayanan jasa kapal pada PT. (persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit operasional atas aktivitas pelayanan kapal sudah efektif karena tahapantahapan proses pelaksanaan audit operasioanal telah terpenuhi sehingga tujuan dari pelaksanaan audit operasional tersebut dapat dicapai dengan baik.

19 23 Pada penelitian yang lainnya dilakukan juga oleh Reni Indahyani (STIESIA 2012) dengan judul Audit Manajemen Sebagai Alat Untuk Perbaikan Fungsi Sumber Daya Manusia pada Yayasan Pendidikan Islam Taruna Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen audit yang digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi perbaikan dalam sumber daya manusia di Yayasan Pendidikan Islam Taruna Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis data, dari hasil penelitian dapat disimpulakan bahwa sumber daya manusia dalam Yayasan Pendidikan Islam Taruna Surabaya sudah berjalan dengan baik namun ada kelemahan dalam penilaian kinerja karena penilaian kinerja ini karena tidak melibatkan pihak ke tiga (pihak diluar lembaga yang berpengalaman). Perbedaan dari sebelumnya dengan penelitian ini adalah lokasi penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian. Penelitian sebelumnya mengambil lokasi di PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Perak yang dilakukan oleh Heny S (Universitas Airlangga 2007) dan pada Yayasan Pendidikan Islam Taruna Surabaya sedangkan penelitian ini dilakukan pada Kopertis Wilayah VII. Kriteria efektivitas yang ditetapkan oleh Heny S (Universitas Airlangga 2007) dikelompokkan sesuai dengan norma praktek profesional audit internal yaitu independensi, kemampuan profesional, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan yang meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, penyampaian hasil pemeriksaan serta tindak lanjut hasil pemeriksaan, dan pada Yayasan Pendidikan Islam Taruna Surabaya adalah berdasarkan Manajemen Audit dan Manajemen sumber daya manusia. Sedangkan dalam penelitian ini

20 24 hanya terbatas pada ruang lingkup audit manajemen sumber daya manusia meliputi: perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi pegawai, penilaian kinerja, proses pembayaran gaji, serta perlindungan karyawan.

21 Rerangka Pemikiran Penelitian Gambar 1 Rerangka Pemikiran Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Perencanaan Pelaksanaan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Ruang Lingkup Meliputi: 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia 2. Rekruitmen dan Seleksi 3. Penilaian Kinerja 4. Proses Pembayaran Gaji 5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Temuan Audit Rekomendasi Kesimpulan Pelaksanaan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)

Lebih terperinci

AUDITING 2 (Pemeriksaan Akuntansi 2)

AUDITING 2 (Pemeriksaan Akuntansi 2) Dosen: Christian Ramos K AUDITING 2 (Pemeriksaan Akuntansi 2) Konsep Dasar dan Perilaku Audit Manajemen REFERENSI: Amin Wijaya Tunggal, Audit Manajemen Kontemporer, Penerbit Harvarindo, Jakarta (BOOK)

Lebih terperinci

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Sumber Daya Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Pengawasan dan Pengendalian Aktivitas audit Tujuan Audit: 1. Dapat dipercaya

Lebih terperinci

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP-TAHAP AUDIT 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci 4. Pelaporan 5.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya mempunyai pertimbangan dalam berbagai hal untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan

Lebih terperinci

AFLY YESSIE, SE, Msi

AFLY YESSIE, SE, Msi MANAJEMEN AUDIT MATERI KULIAH TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Penyusun Oleh: AFLY YESSIE, SE, Msi PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ta. 2010/2011 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN 1 Audit manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Teori 1. Audit Manajemen Perusahaan memiliki keterbatasan dalam berbagai hal untuk melaksanakan operasional dalam perusahaannya, baik dalam hal kepemilikan sumber daya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha diberbagai negara di dunia. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mencapai 5,2%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi

Lebih terperinci

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING

KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING Penyebab Resiko Informasi Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak dapat dipercaya Jauhnya sumber informasi Bias dan motif penyedia informasi Jumlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 : Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang : Kuesioner : Hasil Uji Deskriptif : Hasil

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

Presentation Outline

Presentation Outline Audit Manajemen - Sesi 1 KONSEP DASAR Basic Concepts 1 Presentation Outline 1. Konsep dan Definisi 2. Ruang Lingkup dan Sasaran 3. Kerangka Kerja Audit Manajemen 4. Prinsip Dasar Audit Manajemen 5. Perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajarannya sering dibutuhkan judgment (Zulaikha, 2006). Dalam pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. atas kewajarannya sering dibutuhkan judgment (Zulaikha, 2006). Dalam pembuatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang

Lebih terperinci

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA 4 TH MEETING

AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA 4 TH MEETING AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA 4 TH MEETING AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA Audit SDM membantu perusahaan kinerja atas pengelolaan SDM degan cara : Menyediakan umpan balik nilai kontibusi fungsi SDM terhadap strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut 6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang disediakan untuk pemakai informasi keuangan. Berkembangnya profesi akuntan publik di suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah Sakit menjadi semakin ketat. Persaingan yang dihadapi oleh Rumah Sakit saat ini bukan hanya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) serta pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV yaitu menjawab identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti pada kasus PT Petral, anak perusahaan dari PT Pertamina, yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti pada kasus PT Petral, anak perusahaan dari PT Pertamina, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini ketidakpuasan terhadap hasil audit laporan keuangan terjadi dimanamana seperti pada kasus PT Petral, anak perusahaan dari PT Pertamina, yang melakukan penyimpangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi menyajikan informasi keuangan di berbagai entitas dalam dunia usaha. Salah satu entitas usaha yaitu perusahaan yang menjalankan aktivitas untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dunia usaha. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan ekonomi yang tak berkesudahan. Namun ada juga perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi keuangan disajikan oleh manajemen kepada para pengguna untuk memungkinkan para pengguna menilai pertanggungjawaban manajemen keuangan dan untuk menilai

Lebih terperinci

RINGKASAN MATA KULIAH BAB 2 LANGKAH-LANGKAH AUDIT

RINGKASAN MATA KULIAH BAB 2 LANGKAH-LANGKAH AUDIT Nama : Sugeng Setya C. Jurusan : Akuntansi Angkatan : 2008 RINGKASAN MATA KULIAH BAB 2 LANGKAH-LANGKAH AUDIT I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam melakukan audit, seorang auditor haruslah mengetahui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang pesat di negara kita telah mendorong suatu organisasi pemerintah untuk meningkatkan kegiatan usahanya yang berorientasi pada pelayanan publik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi persaingan dan globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan mempertajam persaingan-persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda perusahaan dalam usaha mewujudkan visi misi serta tujuannya. karenanya harus dipastikan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk melindungi kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dan menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat tanggung jawab dari aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia sedang melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley dalam buku berjudul Auditing dan Jasa Assurance (2011:4) audit adalah pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit sebagai : Pengertian Auditing menurut Sukrisno Agoes (01:3), auditing adalah: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era dimana kita hidup sekarang ini merupakan zaman yang berubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era dimana kita hidup sekarang ini merupakan zaman yang berubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era dimana kita hidup sekarang ini merupakan zaman yang berubah dengan cepat. Revolusi teknologi informasi, komunikasi dan transportasi telah membuat dunia semakin kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Audit merupakan proses yang sistematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menjalankan roda perusahaan, prinsip efektivitas mutlak dipegang teguh dan diterapkan. Penerapan prinsip efektivitas dipandang mutlak karena pada

Lebih terperinci

MSDM Materi 14 Audit SDM

MSDM Materi 14 Audit SDM MSDM Materi 14 Audit SDM http://deden08m.com 1 Lingkup Audit SDM Audit SDM adalah proses evaluasi atas berbagai aktivitas manajemen SDM yang bertujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit SDM

Lebih terperinci

MSDM Materi 14. Audit SDM. 1

MSDM Materi 14. Audit SDM.  1 MSDM Materi 14 Audit SDM http://deden08m.com 1 Lingkup Audit SDM Audit SDM adalah proses evaluasi atas berbagai aktivitas manajemen SDM yang bertujuan memperbaiki aktivitas-aktivitas tersebut. Audit SDM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan. Ketika seorang investor akan menanamkan modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan. Standar Profesi

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut berdampak sangat besar terhadap aktivitas perusahaan di dunia. Banyak perusahaan yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan, baik besar maupun kecil pada umumnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba. Laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi informasi laporan keuangan yang diperoleh, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. menanggapi informasi laporan keuangan yang diperoleh, ditambah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit judgment merupakan suatu pertimbangan atas persepsi dalam menanggapi informasi laporan keuangan yang diperoleh, ditambah dengan faktor-faktor dari dalam diri

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan dalam bentuk badan hukum di Indonesia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu A. Pengertian Audit Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Auditing didefinisikan sebagai suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal dalam meningkatkan efektivitas penggajian pada PT PLN (Persero)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal dalam meningkatkan efektivitas penggajian pada PT PLN (Persero) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam meningkatkan efektivitas penggajian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor eksternal yang berprofesi sebagai akuntan publik. Terkait dengan itu, bahwa laporan keuangan sudah menjadi

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI KEUANGAN PADA PT. PLN (PERSERO) KANTOR CABANG MAKASSAR Astuty Hasti*) Abstract : Every company has a goal is to earn a profit and stabilize the company's survival. To achieve

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA CV. MEDIA PRINTIKA

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA CV. MEDIA PRINTIKA AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA CV. MEDIA PRINTIKA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1 Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2016 BAB I PROFESI AKUNTAN PUBLIK Timbul dan Berkembangnya Profesi Akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori Keagenan (Agency Theory) menjelaskan adanya konflik antara manajemen selaku agen dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung dengan sistem kontrol yang baik, untuk menetukan apakah kinerja dari perusahaan tersebut berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan pemakai laporan keuangan mengharapkan agar auditor dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Profesi akuntan publik diperlukan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan informasi yang menyesatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting dan memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur yang lainnya.sumber

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial

BAB I. Pendahuluan. Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial BAB I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Sarana transportasi berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan, serta mendukung mobilitas manusia, mendukung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan audit operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan

BAB I PENDAHULUAN. ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stabil dan menunjukkan perubahan positif dan signifikan, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. stabil dan menunjukkan perubahan positif dan signifikan, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu perusahaan dilihat dari bagaimana posisi keuangan yang di laporkannya setiap tahun. Apabila posisi keuangan perusahaan tersebut terus stabil dan menunjukkan

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa auditor independen, yang umumnya disebut akuntan publik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mangkunegara (2002) menyatakan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan merupakan suatu profesi yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan memberikan opini atau pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam era globalisasi saat ini, diketahui bahwa mayoritas mahasiswa memilih jurusan Ekonomi baik jurusan Manajemen maupun Akuntansi. Diimbangi dengan pesatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan Intern a. Pengertian Pemeriksaan Intern Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, internal artinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun

Lebih terperinci

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI BAB XI. AUDITING AUDITING ; pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi auditor telah menjadi sorotan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada perusahaan go public yang harus memberikan informasi berupa laporan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit Perkembangan jasa audit sejalan dengan berkembangnya kebutuhan, baik bagi pihak manajemen maupun pihak luar manajemen yang

Lebih terperinci

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang mengalami keadaan yang tidak menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam

Lebih terperinci

Oleh Untung Widodo, SE, MM

Oleh Untung Widodo, SE, MM Oleh Untung Widodo, SE, MM Mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia yang dilakukan dalam suatu organisasi. Mencakup satu departemen atau perusahaan keseluruhan. Hasilnya memberikan umpan balik tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern),

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern), mendapatkan laba (profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang disajikan oleh manajeman dapat dipercaya.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang disajikan oleh manajeman dapat dipercaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu diperlukan pihak ketiga (Akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas yang dapat menjamin bahwa laporan (informasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas yang dapat menjamin bahwa laporan (informasi) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Opini auditor merupakan sumber informasi bagi pihak di luar perusahaan sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan. Hanya auditor yang berkualitas yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Institusi keuangan telah menjadi financial supermarket dengan jaringan

BAB I PENDAHULUAN. Institusi keuangan telah menjadi financial supermarket dengan jaringan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Institusi keuangan telah menjadi financial supermarket dengan jaringan global. Bersamaan dengan kemampuan mereka menciptakan dan menawarkan seluruh rentang instrument

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Lebih terperinci