Menggali Kearifan Lokal Bumi Kediri

dokumen-dokumen yang mirip
Menggali Kearifan Lokal Bumi Kediri

Dua Mahasiswi Jerman dan Estonia Ikuti Pertukaran Pelajar di Farmasi UNAIR

MENUMBUHKAN RASA SOLIDARITAS ANTARA UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL TERBUKA. Disusun Oleh: Universitas Airlangga 2012/2013

Suasana Hangat Warnai Halal Bi Halal Civitas UNAIR

Dikti Evaluasi Program World Class University

MAN Lamongan Belajar Trik Masuk PTN Pada Ahlinya

UKM Pramuka, Berkemah dan Menyelami Kehidupan Wirausaha

Study Excursie Mahasiswa Universitas Airlangga untuk Mengenal Kebhinekaan di Indonesia

Ratusan Anak TK Meriahkan Hari Jadi UNAIR

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

Museum Sejarah dan Budaya UNAIR Resmi Dibuka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

Persiapan FKMB Jatim Menuju Munas Dibahas di UNAIR Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kemeriahan Dies Natalis FF ke-54

Agar Tidak Dianggap Kuno, Pramuka Harus Ikuti Perkembangan

Inilah Perubahan Arus Lalu Lintas di Kampus B

Kampus Jadi Tempat Kaderisasi Paham Radikal

STUDY EXCURSIE TEMA : DIALOG PERADABAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA : KEBHINEKAAN, ETNISITAS, GAYA HIDUP, DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA

Salat Ied Adha dan Kurban di Rektorat Berlangsung Khidmat dan Lancar

Perencanaan Tata Ruang Perlu Libatkan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

UNAIR Dipilih Sebagai Pioner Pencegahan Korupsi

Mahasiswa Baru Terkesan dengan Amerta-PKKMB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kental kehidupannya

Beragam Narasumber Bahas Masa Depan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. potensi wisata dengan keunikan yang khas dan siap untuk memanjakan para

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

Kembangkan SDM, Timor Leste Bakal Kirim SDM untuk Belajar di UNAIR

Sumpah Profesi Bukan Sekadar Ucapan

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

Beragam Program Warnai KKN di Nganjuk

Inilah Tiga Hal yang Dibahas dalam Rapat Rektor PTN se- Jatim

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ESSAY STUDY EXCURSIE KEBERAGAMAN ETNIS DAN AGAMA DALAM MASYARAKAT LAMONGAN

Wisudawan UNAIR: Kami Siap Menjadi Pemain Masa Depan

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

Rektor UNAIR Kukuhkan Mahasiswa Baru Pascasarjana

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

I. PENDAHULUAN. Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau

Indahnya Berbagi Bareng Satuan Resimen Mahasiswa UNAIR

BAB I PENDAHULUAN. kesenian yang ada di Indonesia sangat beragam. Di setiap wilayah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan

PERBEDAAN ADA UNTUK MENJADI BUMBU PEMERSATU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

Inilah Tantangan Pustakawan di Era Digital

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

Menengok sejarah hubungan Bali dan Tiongkok di Shapowei

Menuju World Class University, Mahasiswa UNAIR Study Visit ke NUS

2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN

Dari Bulgaria, Mahasiswa FK Boyong Pulang Medali Perak

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

FK UNAIR Sematkan Gelar Kehormatan pada Pakar Bedah Saraf Dunia

PERBEDAAN ADA UNTUK MENJADI BUMBU PEMERSATU DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.

PIMNAS ke-29, UNAIR Unggul Bidang Presentasi

STUDY EXCURSIE DIALOG PERADABAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: KEBHINEKAAN, ETNISITAS, GAYA HIDUP, DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

Lebih Dekat dengan Rachmah Ida, Sang Profesor Media

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

Mawapres UNAIR Sebut Pemerintah Harus Perbaiki Sistem Pendidikan

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PPJPI UNAIR Kenalkan Lembaga Pengindeks Internasional DOAJ dan Scopus

LAPORAN ESSAY STUDY EXCURSIE

Camp Bidikmisi, Siap Mengabdi untuk Cerdaskan Anak Negeri

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

STUDY EXCURSIE PERBEDAAN LINTAS AGAMA DAN BUDAYA: KEBHINEKAAN, ETNISITAS, GAYA HIDUP, DAN SOLIDARITAS SOSIAL TERBUKA

23. URUSAN KEBUDAYAAN

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

A. Judul. B. Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 3 Agustus 2011 Rabu, 03 Agustus 2011

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PPJPI UNAIR Kenalkan Lembaga Pengindeks Internasional DOAJ dan Scopus

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan mampu berbuat hamemayu hayuning bawana (Suwardi Endraswara,

BAB I PENDAHULUAN. unsur tari-tarian dan lagu merupakan tari tradisi dan lagu daerah setempat, musik

I. Pendahuluan Bahasa adalah salah satu alat perhubungan paling utama untuk berkomunikasi karena dengan adanya bahasa seseorang akan mampu

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan Kreatif posted : 24 Oktober 2013, diakses : 8 Maret 2015)

ESSAY STUDY EXCURSIE GAYA HIDUP DAN SOLIDARITAS DALAM SUATU PERBEDAAN

Bagi-bagi Telur Ayam dan Sate ala FKH UNAIR

INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udkhiyah, 2013

Pengusaha, Artis, Musisi hingga Menteri Datang ke UNAIR

Transkripsi:

Menggali Kearifan Lokal Bumi Kediri UNAIR NEWS Alam dan cerita sejarah membentuk nilai-nilai budaya. Masyarakat, sebagai subjek budaya, bertugas untuk mewarisi nilai-nilai serta melestarikannya hingga anak cucu. Kearifan lokal itu terjaga agar keharmonisan manusia, budaya, dan alam tetap seimbang. Begitulah yang terjadi di masyarakat Kediri, tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar. Desa yang terletak di kaki Gunung Kelud tersebut menyimpan salah satu mitos yang diyakini oleh masyarakat hingga sekarang. Mitos mengenai asal muasal Gunung Kelud yang tak lepas dari cinta Lembu Sura. Cintanya bertepuk sebelah tangan oleh Dewi Kilisuci. Amarah Sura yang berkecamuk akibat ulah Kilisuci, oleh masyarakat diyakini sebagai penyebab letusan Kelud. Untuk meredam amarah Sura dan Kelud, setiap tahunnya masyarakat menggelar ritual sesaji. Ketika masih terdapat kawah, masyarakat menyumbangkan hasil bumi dengan cara melarung. Ketika area kawah telah ditumbuhi Anak Gunung Kelud, ritual pun berubah. Namun, ritual itu masih berlangsung setiap tahunnya. Kediri tak hanya menyimpan satu kearifan lokal. Seni jaranan ialah salah satu kesenian yang masih eksis dan digemari masyarakat Kediri hingga saat ini. Seni jaranan dimainkan mulai dari anak-anak kecil hingga dewasa. Pada saat pementasan seni jaranan berlangsung, warga sekitar berbondong-bondong menyaksikan pertunjukan. Mereka menonton dan larut dalam dua pertunjukan jaranan yang berlangsung pada Sabtu malam (14/5). Pementasan dan cerita film mengenai Kelud dan Kediri ini merupakan bagian dari kegiatan study excursie (SE) tim Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Direktorat Pendidikan Universitas

Airlangga (UNAIR). Kegiatan SE merupakan agenda tahunan yang diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang sarjana yang sedang mengambil MKWU, seperti Pendidikan Kewarganegaraan, dan Agama. Kegiatan SE bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman dan kearifan lokal yang terdapat di suatu daerah. Dialog dan studium general bertema Menggali Kearifan Lokal dalam Tradisi Masyarakat Indonesia menjelaskan kepada peserta SE mengenai Kelud, tradisi, dan seni jaranan. Dialog tersebut dihadiri oleh Camat Ngancar, Kepala Desa Sugihwaras, serta tokoh masyarakat, di halaman Gedung Teater dan Museum Gunung Kelud. Keberadaan Kelud bukanlah bencana bagi warga sekitar. Alam di dataran tinggi memberikan anugerah kehidupan bagi mereka. Beragam profesi pekerjaan yang bisa diterapkan di sana, seperti petani, pelayan penginapan, hingga pemandu wisata. Meski Kelud tercatat pernah menumpahkan magmanya berulang kali sehingga meruntuhkan sendi perekonomian masyarakat sekitar, mereka tak menganggap itu sebagai ujian walau ada sedih yang tersisa.

1. Pelakon Seni Jaranan Senterewe Memainkan Aksinya Dihadapan Ratusan Mahasiswa UNAIR, Penduduk Sugihwaras, Turis di Gedung Teater Dan Museum Gunung Kelud. (Foto: UNAIR NEWS) Letusan bukanlah bencana bagi kami karena Kelud telah memberikan berkah juga. Setiap pemerintah memberikan catatan kepada kami, masyarakat sudah siap lahir batin. Kelud sudah mengayomi masyarakat sekitarnya. Meski letusan tapi juga rezeki karena tanaman-tanaman kami subur, tutur Sukemi, Kades Sugihwaras. Apabila PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, -red) sudah menetapkan statusnya naik, masyarakat sudah tata-tata barang. Surat-surat berharga disimpan. Jadi, ketika Kelud meletus, masyarakat sudah siap, imbuh Sukemi. Terkait dengan seni jaranan, Sukemi mengatakan, tradisi untuk melestarikan salah satu kesenian khas Kediri itu juga sudah diturunkan hingga anak cucu. Meski kembang kempis, seni ini harus tetap dilestarikan. Bahkan, anak TK (taman kanak-kanak) juga ada yang menjadi anggota jaranan, tutur Sukemi.

Sukemi benar. Ketika dialog berakhir, acara malam hari itu ditutup dengan pementasan seni jaranan senterewe. Sebagian besar pelakonnya adalah anak-anak usia sekolah menengah pertama, dan sekolah dasar. Mereka memainkan tarian jaranan dengan lincah dan energik. Aksi-aksi mereka mendapatkan kemeriahan tepuk tangan dari penonton. Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Sambil menahan dinginnya udara Kelud, penonton masih setia memberikan atensinya kepada pelakon seni jaranan Kediri. Memang, kearifan lokal seharusnya tak lekang oleh derasnya arus zaman. (*) Penulis : Defrina Sukma S Editor : Nuri Hermawan Kediri Sambut Baik Peserta Study Excursie UNAIR UNAIR NEWS Sebanyak 262 mahasiswa dan perwakilan dosen Universitas Airlangga mengikuti study excursie (SE) periode tahun 2016. Rombongan secara langsung diterima oleh Bupati Kabupaten Kediri yang diwakili oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Kediri, Sabtu (14/5), di Pendopo Kabupaten Kediri. Dalam sambutannya, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Kediri Drs. Mujahid, MM, merasa terhormat dengan terpilihnya Kediri sebagai lokasi kajian lapangan Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU). Dengan adanya kegiatan SE yang mempelajari tentang kemajemukan, Mujahid berharap mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai keberagaman dalam kehidupan

sehari-hari. Seandainya dari kalian ada yang menjadi pemimpin, tetaplah untuk memegang teguh ideologi Pancasila, tutur Mujahid. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Kediri Drs. D. Sampurno, MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa ada banyak potensi wisata di Kota Tahu yang bisa dikembangkan. Saat ini, pihaknya tengah mengembangkan berbagai program pariwisata, baik wisata sejarah maupun wisata pendidikan. Dengan terlaksananya program SE, Direktur Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, mengatakan bahwa mahasiswa bisa menerima banyak pelajaran mengenai kemajemukan di Kediri. Prof. Nyoman juga memperkenalkan 24 mahasiswa asing program AMERTA. Mahasiswa asing tersebut berasal dari berbagai negara diantaranya Malaysia, Filipina, dan Kamboja. Dengan adanya mahasiswa asing yang mengikuti program ini, ketika mereka kembali, mereka bisa memperkenalkan Indonesia di negara asalnya, tutur Prof. Nyoman. Prof Nyoman juga menjelaskan, dengan adanya arus globalisasi, mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa harus bisa mempertahankan jati diri kebangsaan. Setelah diterima oleh Pemkab Kediri, peserta diajak mengunjungi beberapa situs wisata budaya kuno dan modern. Diantaranya Gedung Teater dan Museum Kelud, pertunjukan seni jaranan, Candi Tegowangi, Sendang Kamandanu, dan Simpang Lima Gumul. (*) Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh

Tim MKWU Pilih Kediri sebagai Tempat Study Excursie UNAIR NEWS Sebagai upaya pengembangan karakter kebangsaan bagi para mahasiswa, tim Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) UNAIR mengadakan Study Excursie atau yang lebih dikenal dengan sebutan SE. Kali ini, SE yang diselenggarakan rutin tiap tahun ini mengangkat tema Kejayaan Sejarah Bangsa dalam Membangun Kehidupan Kebhinekaan dan Wawasan Kebangsaan. Kabupaten dan Kota Kediri dipilih sebagai tempat dilangsungkan Study Excursie tahun ini, hal ini dikarenakan kediri memiliki potensi yang kuat dibidang sejarah, budaya, pariwisata, serta kerukunan umat beragama. Kediri merupakan salah satu kota tua yang meninggalkan jejak historis pahlawan masa kerajaan. Ada jejak-jejak pahlawan yang bisa kita pelajari di sana, ujar Listiyono Santoso, S.S., M.Hum., saat memberikan sambutan dalam pengarahan dan technical meeting SE 2016, Rabu (11/5). Menurut dosen pengampu MKWU tersebut, SE diadakan dalam rangka internalisasi nilai-nilai karakter kebangsaan. Internalisasi nilai karakter kebangsaan tersebut bukan hanya berlangsung di ruang kelas, namun melalui pengalaman langsung di lapangan. SE diupayakan dalam rangka membangun harmonisasi sosial. Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM., selaku Wakil Rektor I UNAIR dalam pengarahannya mengatakan bahwa SE ini merupakan the real experience, karena mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan kehidupan lokal masyarakat Kediri. Ini adalah studi kehidupan. Tidak berhenti sampai di sini, pondasi berbangsa harus kuat karakter kebangsaannya, ujar Prof. Djoko. Di lokasi SE nanti, mahasiswa akan melakukan observasi di

berbagai tempat, seperti Museum Gunung Kelud, Komplek Petilasan Joyoboyo, Sendang Kamandanu, dan Candi Tegowangi. Peserta juga akan diajak ke Simpang Lima Gumul, dan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Ada 262 mahasiswa dari beragam fakultas di UNAIR yang akan mengikuti SE kali ini. 25 mahasiswa diantaranya merupakan mahasiswa program AMERTA UNAIR, yang sebagian besar berasal dari Negara Malaysia. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Nuri Hermawan