BAB I PENDAHULUAN. kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan

Transkripsi

1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara tersebut. Dengan kata lain, pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi rakyat. Industri pariwisata yang berkembang dengan baik dengan sendirinya akan memberikan dampak yang positif bagi daerah itu karena dapat menciptakan lapangan kerja yang cukup luas bagi penduduk setempat serta dapat menigkatkan penerimaan devisa negara (Yoeti, 1977: 33). Pembangunan kepariwisataan diharapkan tetap menjaga terpeliharanya kepribadian bangsa dan kelestarian lingkungan hidup. Pembangunan kepariwisataan dilakukan secara menyeluruh, terpadu dengan sektor-sektor lainnya. Serta antara berbagai usaha-usaha kepariwisataan dari yang kecil, menengah atau besar agar saling menunjang. Mengacu pada hal tersebut, maka penataan, pengelolaan, dan pengembangan sebuah kawasan yang memiliki potensi pariwisata yang besar agar tetap berkelanjutan. Pulau Jawa yang banyak memiliki potensi yang besar pada sektor pariwisata, khususnya Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi yang didukung dengan daya tarik yang khas seperti keindahan alam, kebudayaan, tata kehidupan masyarakatnya, serta sejarah yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Sektor pariwisata di Jawa Timur sendiri dewasa ini lebih memfokuskan pada upaya menarik investasi untuk mengembangkan potensi 1

2 2 wisata yang ada yang terdapat di masing-masing wilayah, seperti Kabupaten Jombang yang memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang pariwisata baik potensi pariwisata alam, budaya dan sejarah ( /wisatajatim,2002). Kabupaten Jombang yang dikenal sebagai kota santri dan berlokasi dekat dengan Kota Surabaya. Dengan adanya otonomi daerah yang memberikan dampak positif kepada daerah-daerah otonom seperti Kabupaten Jombang dalam memperoleh sumber pendapatan daerah secara mandiri. Dalam proses tersebut Pemerintah Kabupaten Jombang harus berperan aktif untuk memberdayakan segala potensi dan sumber daya yang ada guna meningkatkan pendapatan daerah dan mensejahterakan Masyarakat Kabupaten Jombang. Kabupaten Jombang yang memiliki banyak potensi pariwisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Beberapa potensi wisata itu antara lain. Wanawisata Sumberboto Wisata Agro Perkebunan Panglungan Air Terjun Tretes Goa Sigolo-golo Kedung Cinet Sendang Made Makam K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Wachid Hasyim, Candi Ngrimbi Makam K.H. Abdurahman Wahid atau Gus Dur Kelenteng Hong San Kiong Gereja Mojowarno

3 3 Pada tabel 1.1. disajikan jumlah kunjungan wisatawan yang telah berkunjung ke Kabupaten Jombang. Tabel 1.1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Jombang No. Tahun Jumlah Wisatawan Pertumbuhan (%) (orang) , , , ,846 Rata-rata Pertumbuhan -1,478 Sumber : Data Statistik Dispar Kab. Jombang Berdasarkan tabel 1.1. jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jombang dengan tidak membedakan wisatawan lokal dan wisatawan asing mengalami kenaikan pada tiga tahun pertama yaitu 2007 sampai Pada tahun 2007 sebanyak jiwa, pada tahun 2008 sebanyak jiwa, kenaikan kunjungan wisatawan ini dikarenakan promosi pariwisata yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang pada acara Jatim Expo pada tahun Pada tahun 2009 sebanyak jiwa dan pada tahun 2010 sebanyak jiwa mengalami penurunan karena sedikitnya wisatawan yang melakukan perjalanan wisata yang disebabkan oleh faktor ekonomi, yaitu kenaikan BBM (bahan bakar minyak) sehingga mempengaruhi harga-harga kebutuhan yang lain. sedangkan mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebanyak jiwa, dikarenakan adanya lonjakan kunjungan yang terjadi di Makam K.H. Abdurrahman Wahid maka mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Jombang. Berdasarkan lonjakan kunjungan yang ada pada tahun terakhir yang menyebabkan

4 4 salah satunya terciptanya wisata baru yaitu adanya Makam K.H. Abdurrahman Wahid sebagai tempat untuk dikunjungi wisatawan. Makam K.H. Abdurahman Wahid atau yang sering disapa Gus Dur sebagai salah satu potensi wisata ziarah pada Kabupaten Jombang. Presiden RI yang ke empat ini merupakan sosok yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Berbagai kalangan kagum atas sosok Gus Dur. Beliau juga merupakan tokoh organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama, Sosok Gus Dur sendiri yang dikenal sebagai da i dengan pemikiran dan ide-ide modern, serta menjadi panutan umat muslim semasa beliau hidup. Faktor tersebut menyebabkan banyaknya wisatawan lokal terutama umat muslim yang berkunjung ke makam beliau untuk berziarah. Sesuai dengan sifat dan latar belakang objek, motivasi kedatangan peziarah, pada dasarnya dipengaruhi karena nilai sejarah dan kepuasan batin setelah mendoakan orang yang telah meninggal. Disamping itu juga ada niatan lain dari wisatawan seperti memohon berkah, keberuntungan, atau petunjuk hidup dari orang yang telah meninggal, yang mana dalam ajaran islam itu termasuk syirik. Untuk mengetahui tingkat daya tarik suatu daerah tujuan wisata dapat diketahui pula dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut dalam hal ini Makam K.H abdurahman Wahid. Berikut merupakan jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Makam K.H Abdurahman Wahid selama periode Oktober 2011 Pebruari 2012.

5 5 Tabel 1.2. Data Kunjungan Wisatawan Ke Makam K.H. Abdurahman Wahid Selama Bulan Oktober 2011 Januari 2012 No. Bulan Jumlah Wisatawan (Orang) 1 September Oktober ,19 2 November ,23 3 Desember ,11 4 Januari ,28 Rata-rata Pertumbuhan 0,05 Sumber: Pusat Data Ponpes Tebuireng, Pertumbuhan (%) Dalam pendataan wisatawan yang berkunjung ke Makam K.H. Abdurahman Wahid, pusat data Ponpes Tebuireng tidak memisahkan antara wisatawan lokal dan wisatawan manca negara karena sangat sedikit wisatawan manca negara yang berkunjung ke Makam K.H. Abdurahman Wahid. Pada bulan September sebanyak jiwa, pada bulan Oktober jumlah kunjungan sebanyak jiwa, pada bulan Oktober ini banyak peziarah yang melakukan ziarah karena bulan itu adalah bulan Sya ban menurut penanggalan Islam yang mana adalah bulan penuh berkah dan bagus untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. pada bulan November jumlah kunjungan wisatawan sebanyak jiwa, penurunan jumlah dari bulan berikutnya adalah disebabkan oleh berakhirnya bulan Sya ban dan kunjungan stabil pada hari biasa dan bertambah banyak pada hari libur, Sabtu, atau Minggu. Pada bulan Desember jumlah kunjungan sebanyak jiwa, karena pada bulan desember ada beberapa tanggal merah/hari libur nasional yang mempengaruhi kunjungan yang meningkat dan tidak hanya dikarenakan penanggalan islam. Pada bulan Januari jumlah pengunjung sebanyak jiwa. Dikarenakan waktu libur akhir tahun telah berakhir berimbas pada

6 6 jumlah kunjungan yang menurun. Penurunan ini juga di sebebkan oleh fasilitas yang ada pada area Makam K.H. Abdurrahman Wahid kurang memadahi untuk terlaksananya kepariwisataan. Potensi yang masih belum dimaksimalkan di area Makam K.H. Abdurrahman Wahid dan fasilitas pendukung kepariwisataan sehingga perlu adanya pengkajian tentang potensi dan fasilitas pendukung Makam K.H. Abdurrahman Wahid sebagai wisata ziarah. Potensi yang ada merupakan salah satu faktor penting yang menentukan pambangunan fasilitas pendung untuk mendukung kepariwisataan dan memberikan kenyamanan untuk wisatawan atau peziarah yang datang. Berdasarkan latar belakang ini guna menerima kehadiran pariwisata yang diharapkan terus berkembang sehingga patut dikaji. Mengingat objek dan daya tarik wisata ini belum pernah ada peneliti yang ingin pemasalahan yang timbul dapat terselesaikan. Seperti masalah area parkir, sarana jalan, kesiapan sumber daya, dan kemungkinan pembangunan di tempat lain yang diharapkan dapat meningkatkan rasa nyaman dan sekaligus pengunjung dapat lebih lama tinggal di daerah tujuan wisata. Mengidentifikasi potensi Makam K.H. Abdurrahman Wadih dan fasilitas pendukung sebagai daya tarik wisata ziarah di Kabupaten Jombang, maka penelitian ini diarahkan agar dapar mengidentifikasi potensi wisata yang dimiliki Makam K.H. Abdurrahman Wahid dan fasilitas pendukung pariwisata sehingga nantinya dapat diberikan berbagai pilihan untuk dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat memberikan nilai guna, baik dari segi ekonomis, pendidikan, maupun sosial budaya.

7 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka lingkup permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa potensi Makam K.H. Abdurrahman Wahid sebagai wisata ziarah? 2. Bagaimana strategi pengembangan potensi dan fasilitas pendukung di area Makam K.H. Abdurrahman Wahid sebagai wisata ziarah? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah. 1. Untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh Makam K.H Abdurahman Wahid sebagai wisata ziarah. 2. Untuk mengetahui strategi pengembangan potensi dan fasilitas pendukung yang ada di area Makam K.H. Abdurrahman Wahid untuk mendukung wisata ziarah Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Penelitian ini dapat menambah wawasan mahasiswa dan mengaplikasikan konsep-konsep yang didapatkan di bangku kuliah dalam bidang manajemen objek dan daya tarik wisata Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Jombang sebagai bahan informasi dalam mengidentifikasi potensi dan pengembangan fasilitas pendukung wisata ziarah Makam K.H Abdurahman Wahid.

8 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini akan disusun dalam 5 bab dan masing-masing akan diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang telaah hasil penelitian sebelumnya dan deskripsi konsep yang terdiri dari tinjauan tentang potensi, tinjauan tentang daya tarik, tinjauan tentang wisata spiritual, tinjauan tentang wisatawan, tinjauan tentang wisata ziarah, tinjauan tentang makam, tinjauan tentang wisata ziarah menurut Islam, tinajuan tentang ziarah menurut budaya, tinjauan tentang Pondok Pesantren Tebuireng, tinjauan tentang pengembangan, dan tinjauan tentang fasilitas pendukung BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, metode penentuan informan, metode penentuan sampel, dan teknik analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan gambaran umum lokasi penelitian, potensi makam K.H. Abdurrahman Wahid, analisis SWOT terhadap

9 9 potensi dan fasilitas pendukung di area Makam K.H. Abdurrahman Wahid, analisis potensi Makam K.H. Abdurrahman Wahid sebagai wisata ziarah ditinjau dari karakteristik peziarah, analisis potensi Makam K.H. Abdurrahman Wahid sebagai wisata ziarah ditinjau dari tanggapan wisatawan, dan strategi pengembangan potensi dan fasilitas pendukung di area Makam K.H. Abdurrahman Wahid. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Terdiri dari simpulan yang diperoleh atas pembahasan dari variabel yang diteliti terhadap objek. Sedangkan saran merupakan sumbangan pikiran yang diperoleh dari hasil penelitian.