BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment/eksperimen semu. Eksperimen dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan dengan membandingkan satu atau lebih kelompok pembanding yang menerima perlakuan lain. Pada penelitian ini peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS kelas yang menggunakan metode Guided Note Taking dengan yang menggunakan metode Peer Lesson. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Pretest-Postest, Nonequivalent Multiple- Group Design. Desain eksperimen dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat Wiersma (2009: 169) adalah sebagai berikut: Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok Awal Perlakuan (Treatment) Akhir Eksperimen 1 Y 1 Ta Y 2 Eksperimen 2 Y 1 Tb Y 2 Keterangan: Y 1 = Pre test Ta = Perlakuan dengan metode Guided Note Taking Tb = Perlakuan dengan metode Peer Lesson Y 2 = Post test 29
30 Penelitian ini melibatkan dua kelas yang mempunyai karakteristik hampir sama. Karakterisitk tersebut dilihat dari nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester (UTS) II IPS yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 75. Kedua kelas ini selanjutnya disebut dengan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Pada kelas eksperimen 1 diberi perlakuan dalam pembelajaranya menggunakan metode Guided Note Taking, sedangkan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan dengan menggunakan metode Peer Lesson. Sebelum diberi perlakuan, kedua kelas diberikan pre test untuk mengetahui adakah perbedaan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Setelah diberi perlakuan terhadap dua kelas tersebut, kedua kelas diberi post test. Hasil kedua tes awal dan akhir dibandingkan untuk mengetahui perbedaan yang menunjukkan pengaruh perlakuan yang sudah diberikan. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Klaten yang beralamat di Jalan Andalas No. 05, Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah. 2. Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai September 2014, disesuaikan dengan jam mata pelajaran IPS pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.
31 C. Definisi Operasional Variabel 1. Metode Guided Note Taking Metode Guided Note Taking merupakan merupakan metode yang menekankan pada kemampuan siswa dalam menangkap poin-poin penting dengan cara memberikan handout berupa kisi-kisi yang belum sempurna. Tujuan metode pembelajaran Guided Note Taking adalah agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak. Adapun langkah-langkah pelaksanaan Guided Note Taking dalam pembelajaran IPS sebagai berikut: 1) Guru memberikan handout kepada siswa; 2) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa beberapa bagian handout sengaja dikosongkan untuk diisi oleh siswa; 3) Guru menyampaikan materi IPS dengan metode ceramah kepada siswa; 4) Selama ceramah berlangsung, siswa diminta untuk mengisi bagian yang dikosongkan dalam handout; 5) Setelah menyampaikan materi, guru meminta siswa untuk membacakan handoutnya dan mengklarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dalam pekerjaan handout siswa. 2. Metode Peer Lesson Peer Lesson adalah sebuah strategi yang mengembangkan Peer Teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar para peserta didik sebagai anggota kelas. Metode ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada teman-temannya.
32 Adapun langkah-langkah pelaksanaan Peer Lesson dalam pembelajaran IPS sebagai berikut: 1) Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah materi yang akan disampaikan; 2) Guru memberi tugas kepada kelompok-kelompok kecil untuk mempelajari materi IPS yang telah diberikan, dimana materi yang diberikan saling berhubungan; 3) Setiap kelompok mempersiapkan strategi untuk menyampaikan materi di depan teman-teman; 4) Guru memberikan saran untuk tidak menggunakan metode ceramah atau membaca laporan, sehingga setiap kelompok disarankan untuk menggunakan alat bantu visual, menyiapkan media pengajaran, kuis, maupun bermain peran; 5) Guru memberikan siswa waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas; 6) Setiap kelompok mempresentasikan materi sesuai materi yang telah diberikan; 7) Setelah semua kelompok mempresentasikan materi, guru memberi kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa. 3. Hasil Belajar IPS Hasil belajar IPS adalah kemampuan siswa yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran IPS. Hasil belajar IPS dalam penelitian ini diperoleh dari tes hasil belajar yang ditekankan pada pencapaian nilai kognitif siswa. Hal ini karena ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Pengukuran hasil belajar IPS siswa dilakukan dengan menggunakan tes pilihan ganda yang diperoleh dari pre test dan post test yang diberikan
33 pada kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2. Pre test diberikan untuk mengetahui hasil kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan post test bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi yang dapat dikuasai oleh siswa setelah diberi perlakuan. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Suharsimi Arikunto (2013: 173) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 3 Klaten Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 254 siswa yang terdiri dari 7 kelas dengan distribusi siswa sebagai berikut: Tabel 2. Populasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Klaten Kelas Jumlah VIII A 37 Siswa VIII B 37 Siswa VIII C 36 Siswa VIII D 36 Siswa VIII E 36 Siswa VIII F 36 Siswa VIII G 36 Siswa Total 254 Siswa 2. Sampel Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling digunakan apabila anggota sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan
34 penelitian. Sampel dalam penelitian ini, ditentukan berdasarkan pertimbangan hasil ulangan tengah semester II tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPS. Sampel dari penelitian ini adalah kelas VIII A dan VIII E SMP Negeri 3 Klaten. Kedua kelas dipilih karena berdasarkan hasil ulangan tengah semester II tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPS, kedua kelas merupakan kedua kelas yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 75. Penentuan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan dengan mengundi kedua kelas dengan cara melempar uang logam sehingga kedua kelas mempunyai peluang yang sama. Berdasarkan pertimbangan ulangan tengah semester II tahun ajaran 2013/2014 dan hasil pengundian, maka dipilihlah kelas VIII E sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VIII A sebagai kelas eksperimen 2. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Penelitian ini menggunakan teknik observasi sebagai salah satu teknik pengumpulan data. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati dan diteliti. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran IPS yang diterapkan oleh guru pada kelas yang menggunakan metode Guided Note Taking dan metode Peer Lesson. Observasi dilakukan dengan mencatat hasil pengamatan pada lembar
35 observasi. Kriteria pencatatan observasi dilakukan dengan memberikan tanda check ( ) pada alternatif jawaban ya atau tidak. 2. Tes Tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian adalah jenis pre test dan post test yang dilakukan sebelum dan setelah materi pembelajaran selesai dibahas. Pre test diberikan kepada kelompok eksperimen 1 maupun eksperimen 2 untuk mengetahui hasil kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan. Post test diberikan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi yang dapat dikuasai oleh siswa setelah diberi perlakuan. Test yang digunakan dalam pre test dan post test berbentuk tes obyektif pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban (A, B, C, D). F. Instrumen Penelitian Suharsimi Arikunto (2013: 192) menjelaskan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Arti konsep instrumen dalam penelitian adalah alat ukur. Dalam penelitian ini digunakan 2 instrumen penelitian, antara lain: 1. Lembar Observasi Lembar observasi merupakan lembar pengamatan untuk melakukan pencatatan pengamatan guru dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran baik pada kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2.
36 Pencatatan observasi guru dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran dilakukan dengan memberikan tanda check ( ) pada alternatif jawaban Ya atau Tidak. Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Metode Guided Note Taking No Aspek Indikator No. Butir 1. Pendahuluan Membuka pelajaran (salam, doa, dan presensi). 1, 2 Menyampaikan apersepsi dan motivasi serta tujuan pembelajaran 3, 4 2. Kegiatan Inti Menjelaskan pada siswa mengenai metode Guided Note Taking 5 Guru Membagikan handout kepada siswa dan meminta siswa mengisi 6, 7 bagian yang kosong pada handout. Guru menjelaskan materi pembelajaran secara interaktif 8, 9, 10 Membahas handout hasil pekerjaan siswa 11, 12 3. Penutup Menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. 13, 14 Guru mengakhiri pembelajaran 15
37 Tabel 4. Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Metode Peer Lesson No Aspek Indikator No. Butir 1. Pendahuluan Membuka pelajaran (salam, doa, dan presensi). 1, 2 Menyampaikan apersepsi dan motivasi serta tujuan pembelajaran. 3, 4 2. Kegiatan Inti Menjelaskan pada siswa mengenai metode Peer Lesson. 5 Guru Membagi siswa kedalam beberapa kelompok. 6, 7 Guru memberi saran dan waktu kepada setiap kelompok untuk mempersiapkan strategi dalam 8, 9 menyampaikan materi. Guru memberi waktu kepada setiap kelompok untuk menyampaikan 10, 11, 12 materi. 3. Penutup Menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. 13, 14 Guru mengakhiri pembelajaran 15 2. Tes Tes ini berupa tes hasil belajar kognitif, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari materi. Tes hasil belajar terdiri dari 20 soal berbentuk pilihan ganda, dan hanya ada satu jawaban yang benar untuk setiap soalnya. Skor benar pada setiap soalnya adalah 1 (satu), dan untuk jawaban salah adalah 0 (nol). Alternatif jawaban yang disediakan adalah A, B, C, dan D.
38 Standar Kompetensi Memahami kegiatan perekonomian Indonesia Tabel 5. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Kompetensi Indikator Dasar Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga pasar Mendiskripsikan pengertian dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang/jasa. Mendefinisikan hukum permintaan dan menjelaskan kurva permintaan Mengidentifikasi macam-macam permintaan Mendiskripsikan pengertian dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran barang/jasa Mendefinisikan hukum penawaran dan menjelaskan kurva penawaran Mendiskripsikan pengertian harga keseimbangan dan mengidentifikasi proses terbentuknya harga keseimbangan Nomor Soal 1, 3 2, 5, 8, 12, 14 4, 7 6, 9, 17, 18 10, 11, 15, 20 13, 16, 19 G. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Validitas Isi Validitas isi dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh instrumen mencerminkan tujuan yang diperlukan. Sebuah tes dikatakan memiliki
39 validitas isi apabila mengukur tujuan khusus yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Cara untuk mengetahui validitas isi instrumen dalam penelitian ini dengan menyusun kisi-kisi terlebih dahulu, setelah itu mengkonsultasikan instrumen penelitian kepada ahli (expert judgement) untuk diperiksa dan dievaluasi. Ahli tersebut adalah dosen pembimbing dan narasumber. Setelah dilakukan evaluasi oleh ahli, maka peneliti melakukan revisi berdasarkan masukan dari ahli. 2. Validitas Konstruk Validitas konstruk merupakan ukuran yang menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara (Sukardi, 2009: 123). Pada penelitian ini untuk menguji validitas konstruk, digunakan pendapat dari ahli (expert judgment). Sebelum divalidasi, instrumen disusun terlebih dahulu. Setelah instrumen disusun, kemudian dikonsultasikan dosen pembimbing dan narasumber yang dapat memberikan masukan tentang instrumen yang telah disusun. 3. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi, sebelum suatu instrumen digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian yang sesungguhnya. Nana Syaodih (2006: 229-230) menjelaskan bahwa suatu instrumen dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang memadai apabila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. Teknik pengujian reliabilitas
40 soal dalam penelitian ini menggunakan rumus split-half (belah dua) dari Spearman-Brown dengan bantuan program SPSS 16 for windows. H. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak. Data yang memiliki distribusi normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula, yang berarti data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov melalui bantuan program SPSS 16 for windows. Data tersebut dikatakan normal apabila probabilitas (sig) > 0,05, pada uji normalitas Kolmogorov Smirnov. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak dengan membandingkan kedua variasinya. Cara mengetahui homogenitas data dilakukan dengan uji Leavene (One-way anova) berbantuan program SPSS 16 for windows dengan kriteria jika F hitung < F tabel atau jika probabilitas (sig) > 0,05 maka populasi homogen. 3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPS siswa antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t (t-test) dengan bantuan program
41 program SPSS 16 for windows. Kriteria penerimaan atau penolakan H 0 pada taraf signifikansi 0,05 adalah sebagai berikut: a. Jika t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 5%, dan nilai probabilitas (sig) < 0,05 maka H 0 ditolak, dan Ha diterima. b. Jika t hitung < t tabel pada taraf signifikansi 5%, dan nilai probabilitas (sig) > 0,05 maka H 0 diterima, dan Ha ditolak.