Jurnal Taman Vokasi Vol. 1. No

dokumen-dokumen yang mirip
Hepi Supriyadi* Subagyo** ABSTRAK

Harianto Widyantoro* Tarto Sentono** ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: bimbingan karir, motivasi, prestasi belajar

Saffri* Supriyoko** ABSTRAK

Lukman Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin FKIP UST Yogyakarta. ABSTRAK

HEVRI GUNAWAN SUBAGYO ABSTRAK. Kata Kunci: kepedulian orang tua, kebiasaan belajar, prestasi belajar

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

Fatah Nur Arifin. Jurusan pendidikan teknologi dan kejuruan Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas sarjanawiyata tamansiswa Yogyakarta

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Denny Ramadhany Effendy Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS, METODE PEMBELAJARAN DAN KINERJA GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA N 1 SAPURAN WONOSOBO

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

Pengaruh Kegiatan Belajar Mengajar. Terhadap Prestasi Belajar Diklat Motor Bensin Pada Siswa

PENGARUH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

ABSTRAK. Kata Kunci: komunikasi, interpersonal, motivasi, prestasi, belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

ABSTRACT. Djati Winarko 1 & Setuju 2 1 & 2

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS X SMK PUSPAJATI BULUSPESANTREN KEBUMEN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Dasar Negeri di kota Salatiga. Terletak di jalan Imam Bonjol No. 86

Hubungan Antara Praktek Otomotif Dengan Kesiapan. Praktek Kerja Industri Siswa

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL DAN INTENSITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Oleh YULIYANTO A

Korelasi Intensitas Pengelolaan Kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS

Awal mustaqim* Samidjo** ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. model pembelajaran problem posing. Hasil penelitian tersebut meliputi: (1)

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Data Distribusi Frekuensi Motivasi Intrinsik

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: YOVITA ARI SUSANTI A

Pengaruh Kinerja Guru dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 Natar Lampung Selatan Nirva Diana

FAKULTAS EKONOMI UNNES

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB IV HASIL PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO

PENGARUH KEBIASAAN MENULIS BUKU HARIAN TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

HUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH BELAJAR TUNTAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KADIPIRO 2 SAMBIREJO SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Arsawan Widhirahmadi Pendidikan ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH PENGGUNAAN BUKU LKS DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH GOMBONG

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

Joni Setiawan* Slamet Priyanto** ABSTRAK

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Kata kunci: motivasi, prestasi, belajar, minat berwirausaha

PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 7 MUARO JAMBI

Transkripsi:

226 Pengaruh Kelengkapan Fasilitas Praktik dan Kedisiplinan Siswa Terhadap Hasil Evaluasi Belajar Akhir Semester Mata Pelajaran Kerja Bangku Siswa Kelas I Jurusan Teknik Permesinan SMK Pembangunan Kutowinangun Kebumen Tahun Ajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta, 2013. Bimo Yudi Nugroho* Samidjo** ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh fasilitas praktik terhadap hasil evaluasi belajar akhir semester Mata Pelajaran Kerja Bangku, (2) pengaruh kedisplinan terhadap hasil evaluasi belajar akhir semester Mata Pelajaran Kerja Bangku, dan (3) pengaruh fasilitas praktik dan kedisplinan terhadap hasil evaluasi belajar akhir semester Mata Pelajaran Kerja Bangku siswa kelas I Jurusan Teknik Permesinan SMK Pembangunan Kutowinangun, Kebumen tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji korelasi parsial antara kelengkapan fasilitas praktik (X1) terhadap hasil evaluasi belajar (Y) dengan mengendalikan X2 diperoleh nilai koefisien korelasi rx1-y = 0,446 dan korelasi parsial antara kedisplinan belajar (X2) terhadap hasil evaluasi belajar (Y) dengan mengendalikan X1 diperoleh nilai koefisien korelasi rx2-y = 0,699. Nilai koefisien determinan (R²) antara X1, X2 dengan Y sebesar 0,249, artinya besarnya pengaruh antara X1 dan X2 dengan Y adalah sebesar 24,9%. Kelengkapan fasilitas praktik memberikan sumbangan efektif sebesar 5,48% terhadap hasil evaluasi belajar dan kedisplinan belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 19,5% terhadap hasil evaluasi belajar dengan total 24,9%. Kelengkapan fasilitas praktik memberikan sumbangan relatif sebesar 21,7% terhadap hasil evaluasi belajar dan kedisplinan belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 78,3% terhadap hasil evaluasi belajar. Dengan demikian, fasilitas praktik dan kedisplinan berpengaruh terhadap hasil evaluasi belajar akhir semester Mata Pelajaran Kerja Bangku. Kata-kata Kunci: fasilitas praktik, kedisiplinan, hasil belajar *Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa **Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini yang masih menjadi pembicaraan hangat dalam masalah mutu pendidikan adalah hasil belajar siswa dalam suatu bidang ilmu tertentu. Sejalan dengan petunjuk kurikulum 2006 menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor yang berasal dari individu dan faktor mental psikologis. Salah satu faktor yang menentukan hasil belajar adalah fasilitas belajar (Saeful Bahri Djamarah, 2004:21). Fasilitas belajar merupakan salah satu sumber belajar yang diperlukan siswa untuk mendukung hasil belajar. Secara luas fasilitas belajar dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang membuat kondisi siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana fasilitas dan prasana tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar. Pada kenyataannya sering dijumpai pada banyak sekolah-sekolah yang tidak memperhatikan mengenai fasilitas belajar bagi anak didiknya, terutama sekolah

227 menengah kejuruan yang mata pelajarannya lebih dominan praktek. Kurangnya fasilitas praktik mempengaruhi pengetahuan dan keterampilan siswa dalam hal penggunaan dan pemanfaatnnya. Hal ini akan sangat berpengaruh pada siswa disaat mereka terjun dalam dunia kerja nyata. Kurangnya fasilitas dan fasilitas praktik yang dibutuhkan siswa akan membuat motivasi siswa dalam belajar semakin menurun. Selain itu, kurangnya fasilitas belajar yang memadai atau ketersediaan fasilitas praktik yang kurang lengkap akan membuat siswa malas dalam mengikuti kegiatan praktik di kelas. Hal ini tentu dipengaruhi oleh siswa yang masih belum mampu melaksanakan tugas perkembangan pada masa sekolah, yaitu siswa masih belum mampu menggunakan fasilitas praktik yang tersedia seoptimal mungkin untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan siswa. Kedisiplinan merupakan sesuatu yang mutlak ada akibat naluri manusia untuk terus menciptakan kondisi hidup dan kehidupan yang lebih baik. Kedisiplinan lahir dari kesadaran untuk tidak melakukan pelanggaran. Namun akibat berbagai pengaruh, keadaan, dan pola pikir manusia juga turut mempengaruhi kedisiplinan tersebut. Kedisiplinan siswa dalam kehidupan sekolah, tentunya tak lepas dari perilaku kedisiplinan anggota-anggota yang terlibat dalam lingkungan sekolah itu sendiri, seperti guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa itu sendiri. Kenyataan yang terjadi di masa sekarang, memperlihatkan bahwa terjadi ketidaktertiban yang seolah-olah tiada habisnya. Setiap hari sepertinya ada saja pelanggaran yang terjadi, mulai dari hal yang paling ringan sekalipun, misalnya cara berpakaian, ketepatan waktu saat datang kesekolah, keikutsertaan dalam kegiatan sekolah. Kedisplinan siswa untuk mempelajari mata pelajaran kerja bangku masih kurang, sehingga perlu diberikan latihan-latihan untuk meningkatkan kemampuan, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka. B. Kajian Pustaka 1. Hasil Belajar Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2004:21), menyatakan bahwa hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kurikulum. Sardiman AM (2010:21) menyatakan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Catharina (2006:84), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar. Tidak semua perubahan

228 tingkah laku dapat dikategorikan sebagai suatu hasil belajar. Ada beberapa persyaratan, sehingga suatu perolehan perubahan tingkah laku baru dapat diartikan sebagai hasil belajar. Persyaratan itu adalah bahwa hasil belajar itu merupakan pencapaian dari suatu tujuan belajar. Hasil belajar itu merupakan usaha dari kegiatan yang disadari, belajar itu sendiri merupakan proses latihan yang berfungsi efektif untuk jangka waktu tertentu dan hasil belajar itu perlu. Mata diklat kerja bangku merupakan salah satu mata diklat praktek bagi siswa mesin produksi yang merupakan dasar-dasar keterampilan yang akan mendasari pada pekerjaan permesinan, seperti pekerjaan melukis dan menandai, mengikir, memahat, menggergaji, membuat ulir dengan tangan, membuat lubang dengan peralatan tangan dan kegiatan lain yang bersifat melatih keterampilan siswa. Proses belajar mengajar mata diklat kerja bangku meliputi teori penunjang praktek dan praktek kerja bangku. Secara khusus tujuan pelajaran kerja bangku adalah agar peserta didik kompeten dalam hal: (1) memahami peraturan keselamatan kerja, (2) menguasai teknik mengikir, (3) menguasai teknik mengergaji, (4) menguasai teknik memahatm, (5) menguasai teknik mengebor, (6) menguasai teknik mengukir, (7) menguasai teknik pengukuran, dan (8) menguasai teknik peneraan (SMK Pembangunan Kutowinangun Kebumen). 2. Fasilitas Praktik Moenir (2002:119) mengemukakan bahwa fasilitas adalah segala jenis peralatan, perlengkapan dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang berhubungan dengan organisasi kerja. Fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan, meringankan dan membantu (Joko Pradopo, 2002:45). Alat atau fasilitas pendidikan merupakan bagian pokok untuk pencapaian tujuan pendidikan. Dalam pemeliharaan fasilitas praktik pembina sekolah berkoordinasi dengan bagian pengawas untuk melakukan pengawasan dan evaluasi untuk perawatan atau pemeliharaan. Kegiatan rutin ini dilakukan unuk mengontrol semua fasilitas praktik yang ada di sekolah dan melakukan evaluasi perbaikan jika perlu dilakukan. Semakin baik fasilitas praktik maka semakin baik pula hasil belajar siswa. Awaluddin (2000:9) menyatakan bahwa fasilitas praktek secara umum ada 3 hal antara lain bentuk dan kondisi gedung, pemilihan peralatan yang dilakukan, dan organisasi dan manajemen peralatan. Fasilitas praktik yang memadai akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar, tanpa alat belajar pelajaran belum tentu dianggap berjalan, kurangnya alat belajar akan menghambat proses belajar mengajar.

229 Dari pengertian fasilitas praktik, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan fasilitas praktik adalah sesuatu yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik berupa alat, tempat, lingkungan, kesempatan, waktu yang dapat membantu memudahkan/meringankan proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran ketrampilan (Oemar Hamalik, 2001: 116). 3. Kedisplinan Belajar Arti disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan dan watak untuk menciptakan pengawasan (kontrol diri), atau kebiasaan mematuhi ketentuan dan perintah. Jadi arti disiplinsecara lengkap adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tampa paksaan dari siapa pun (Asy Mas udi, 2000: 88). Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien (Kadir, 2004:80). Disiplin men urut Djamarah adalah "Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok (Djamarah, 2002: 12). Kedisiplinan mempu nyai peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau tidaknya belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu sendiri. C. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Deskripsi skor observasi dan skor ideal variabel di atas dijelaskan kembali melalui tabel distribusi frekuensi dan ketegori skor sebagai berikut. a. Kelengkapan Fasilitas Praktik (X1). Hasil kategori variabel kelengkapan fasilitas praktik tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Kategori Kelengkapan Fasilitas Praktik (X1) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 64 70 21 26,92 2 Cukup 57 63 30 38,46 3 Rendah 49 56 27 34,62 Total 78 100 Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa kelengkapan fasilitas praktik termasuk dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 38,46%. b. Kedisplinan Belajar (X2) Hasil kategori data variabel kedisplinan belajar dapat dilihat pada tabel 2. siswa selengkapnya

230 Tabel 2. Kategori Kedisplinan Belajar (X2) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 62 67 25 32,05 2 Cukup 56 61 42 53,85 3 Rendah 50 55 11 14,10 Jumlah 78 100 Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa kedisplinan belajar termasuk dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 53,85%. c. Hasil Evaluasi Belajar (Y) Hasil kategori data hasil evaluasi belajar selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Kategori Hasil Evaluasi Belajar (Y) No Kategori Interval Skor Frekuensi Relatif (%) 1 Tinggi 81 87 32 41,03 2 Cukup 74 80 27 34,62 3 Rendah 68 73 19 24,35 Total 78 100 Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan hasil evaluasi belajar termasuk dalam kategori tinggi dengan frekuensi relatif 41,03%. 2. Pengujian Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas kelengkapan fasilitas hasil evaluasi belajar (Y) menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4. praktik (X 1 ), kedisplinan belajar (X 2 ) dan Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Skor KS-Z Sig. Keteran gan No Variabel 1. Kelengkapan fasilitas praktik 1,005 0,265 Normal 2. Kedisplinan belajar 0,902 0,390 Normal 3. Hasil evaluasi belajar 1,103 0,176 Normal Dari tabel di atas diketahui bahwa harga KS-Z variabel kelengkapan fasilitas praktik adalah 1,005 dengan nilai p = 0,265, harga KS-Z variabel kedisplinan belajar adalah 0,902 dengan nilai p = 0,390 dan harga KS-Z variabel hasil evaluasi belajar adalah 1,103 dengan nilai p = 0,176. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa data ketiga variabel tersebut dinyatakan normal atau sebarannya normal karena nilai probailitasnya di atas taraf signifikansi 5%.

231 b. Uji Linieritas Uji linearitas dilakukan dengan uji F. Jika F hitung lebih kecil dari taraf signifikan uji F, maka pengaruh antara variabel bebas dan terikat linear. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Linieritas F tabel (5%) Variabel dk F hitung Sig. Kriteria X 1 Y 36/46 1,258 1,71 0,229 Linier X 2 Y 14/68 1,055 1,84 0,413 Linier Hasil perhitungan uji F untuk data kelengkapan fasilitas praktik (X 1 ) dengan hasil evaluasi belajar (Y) diperoleh harga F hitung sebesar 1,258 > 1,71 dan data kedisplinan belajar (X 2 ) dengan hasil evaluasi belajar (Y) diperoleh F hitung 1,055 > 1,84. c. Interkorelasi Uji interkorelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Uji interkorelasi dilakukan terhadap prediktor penelitian, yaitu kelengkapan fasilitas praktik Karena harga F hitung di atas F tabel pada taraf (X signifikansi 5%, maka hubungan antara X 1 ) dan kedisplinan belajar (X 2 ). Hasil uji 1 dengan Y dan X 2 dengan Y variabel tersebut interkorelasi dapat dilihat pada tabel 6. dinyatakan linier. Tabel 6. Hasil Uji Interkorelasi Korelasi X1 X2 X1 1,000 0,408 X2 0,408 1,000 Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai koefisien korelasi antara X 1 dengan X 2 sebesar 0,408. Dengan demikian, tidak ada pengaruh kelengkapan fasilitas praktik terhadap kedisplinan belajar karena harga r hitung di atas harga r tabel pada taraf signifikansi 5%. 3. Pengujian Hipotesis Pada penelitian ini, uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan kelengkapan fasilitas praktik dan kedisplinan belajar dengan hasil evaluasi belajar yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut: a. Uji Korelasi Parsial antara X1 dengan Y dengan mengendalikan X2 Uji hipotesis yang pertama dalam penelitian ini menggunakan korelasi parsial untuk mengetahui tingkat pengaruh kelengkapan fasilitas praktik (X 1 ) terhadap hasil evaluasi belajar (Y) dengan mengendalikan X 2. 4. Berdasarkan tabel di bawah, diperoleh nilai koefisien korelasi r hitung sebesar 0,446 di atas taraf signifikans 5%. Karena nilai r hitung di atas taraf signifikansi 5%, maka ada pengaruh yang positif. Rangkuman hasil uji

232 korelasi parsial dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Rangkuman Uji Parsial antara X1 dengan Y dengan mengendalikan X2 NO Variabel r hitung Sig. Keterangan r Ada pengaruh 1 x1y-2 0,446 0,000 (0,000 < 0,05) b. Uji Korelasi Parsial X2 dengan Y dengan mengendalikan X1 Uji hipotesis yang kedua dalam penelitian ini juga menggunakan korelasi parsial untuk mengetahui tingkat pengaruh kedisplinan belajar (X 2 ) terhadap hasil evaluasi belajar (Y) dengan mengendalikan X 1. di atas taraf signifikans 5%. Karena nilai r hitung di atas di atas taraf signifikansi 5%, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif. Rangkuman hasil uji korelasi parsial dapat dilihat pada tabel 18 dan selengkapnya pada lampiran. Berdasarkan tabel di bawah, diperoleh nilai koefisien korelasi r hitung sebesar 0,699 Tabel 8. Rangkuman Uji Parsial antara X2 dengan Y dengan mengendalikan X1 Variabel r hitung Sig. Keterangan r Ada pengaruh x2y-1 0,699 0,000 (0,003 < 0,05) c. Uji Regresi Ganda Uji regresi ini digunakan untuk mengetahui nilai konstanta dan koefisien regresi masing-masing variabel. Untuk mencari persamaan garis regresi digunakan tekhnik analisis regresi linear berganda, dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y : Variabel terikat (hasil evaluasi belajar) a. : konstant b. : koefisien regresi variabel X X 1 : variabel bebas (kelengkapan fasilitas praktik ) X 2 : variabel bebas (kedisplinan belajar) Pada penelitian ini, langkah-langkah analisis regresi dilakukan dengan menginterpretasikan perhitungan data dari angket yang kemudian menghitung data angket kelengkapan fasilitas praktik kedisplinan belajar (X 2 ) dan regresi dapat dilihat pada tabel 9.

233 Tabel 9. Uji Regresi Ganda a. Dependent Variable: Hasil Berdasarkan hasil perhitungan regresi ganda dengan dua prediktor, diketahui nilai koefisien regresi dari nilai β, untuk konstanta = 79,859, kelengkapan fasilitas praktik = 0,123 dan kedisplinan belajar = 0,028. Jadi, persamaan regresi ganda adalah Y = 79,859 + 0,123X 1 + 0,028X 2. 4. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, kelengkapan fasilitas praktik dan kedisplinan belajar memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil evaluasi belajar. Kelengkapan fasilitas praktik dan kedisplinan belajar yang tinggi dapat mengembangkan pengetahuan, bakat, minat siswa untuk meningkatkan pengetahuannya dan kreativitas dalam belajar, sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. Dengan kelengkapan fasilitas praktik dan kedisplinan belajar yang baik, maka hasil evaluasi belajar siswa semakin baik pula. Siswa dapat menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar dan menjalankan perannya secara efektif dan efisien, yaitu dalam meningkatkan pengetahuan secara optimal untuk mewujudkan hasil belajar yang maksimal. Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta t Sig. 1 (Constant) 79.859 8.228 9.706.000 Fasilitas.123.030.087.766.446 Disiplin.028.111.029.255.799 Dalam pelaksanaan pengajaran baik teori maupun praktek, fasilitas yang lengkap dan relevan dengan tujuan pembelajaran akan dapat membantu pencapaian hasil belajar yang optimal. Mengingat bahwa fasilitas praktek sebagai salah satu faktor yang sangat penting bagi kemajuan belajar dan pencapaian prestasi siswa secara optimal, maka perlu dibuat suatu perencanaan yang baik. Fasilitas merupakan barang atau benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja di setiap lembaga. Moenir (2002:119) mengemukakan bahwa fasilitas adalah segala jenis peralatan, perlengkapan dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang berhubungan dengan organisasi kerja. Faktor kedua yang mempengaruhi hasil evaluasi belajar adalah kedispilinan. Disiplin menurut Djamarah adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pridadi dan kelompok (2002: 12). Kedisiplinan siswa dalam kehidupan sekolah, tentunya tak lepas dari perilaku kedisiplinan anggota-anggota yang terlibat dalam lingkungan sekolah itu sendiri, seperti guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa itu

234 sendiri. Kenyataan yang terjadi di masa sekarang, memperlihatkan bahwa terjadi ketidaktertiban yang seolah-olah tiada habisnya. Setiap hari sepertinya ada saja pelanggaran yang terjadi, mulai dari hal yang paling sepele sekalipun, misalnya cara berpakaian, ketepatan waktu saat datang kesekolah, keikutsertaan dalam kegiatan sekolah. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. a. Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas praktik terhadap hasil evaluasi belajar akhir semester Mata Pelajaran Kerja Bangku siswa kelas I Jurusan Teknik Permesinan SMK Pembangunan Kutowinangun, Kebumen tahun ajaran 2012/2013. b. Ada pengaruh positif dan signifikan kedisplinan terhadap hasil evaluasi belajar akhir semester Mata Pelajaran Kerja Bangku siswa kelas I Jurusan Teknik Permesinan SMK Pembangunan Kutowinangun, Kebumen tahun ajaran 2012/2013. c. Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas praktik dan kedisplinan terhadap hasil evaluasi belajar akhir semester Mata Pelajaran Kerja Bangku siswa kelas I Jurusan Teknik Permesinan SMK Pembangunan Kutowinangun, Kebumen tahun ajaran 2012/2013. DAFTAR PUSTAKA Asy Mas udi. 2000. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan Pedoman. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Catharina Tri Anni. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Semarang PRESS. Hamalik Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Joko Pradopo. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Kadir. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Pustaka Pelajar. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Suharto, G. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa. PBI UNY Yogyakarta. Syaeful Bahri Djamarah dan Azwan Zain. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.