Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GLAZING LINE 5 DI PT. ADYABUANA PERSADA

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Yogyakarta (1)

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

SKRIPSI PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGINTEGRASIKAN PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS DI PT X )

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan atau industri pasti menggunakan suatu peralatan

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

USULAN TINDAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI POTENSIAL COUSES KEGAGALAN PROSES PRODUKSI PADA CV TRIJAYA MULIA

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

SKRIPSI PENERAPAN STRATEGI PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA MESIN CONVERTION (STUDI KASUS PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS MESIN TRIMMING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERAWATAN

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR...

SKRIPSI PENENTUAN JADWAL PREVENTIVE MAINTENANCE DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS PT. XYZ) Disusun oleh: Ardhi Kuntum Mashruro ( )

Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

Seminar Nasional IENACO ISSN: USULAN PENENTUAN KEBUTUHAN SPARE PARTS MESIN COMPRESSOR BERDASARKAN RELIABILITY PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

Perancangan Sistem Planned Maintenance dan Man Power Planning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh WILBERT NIM

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Keandalan Pada Boiler PLTU dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ROI ADENAN H / FTI / TI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pembagian 17 mesin di PT. Dwi Indah Divisi Plastik (Sumber : Divisi Plastik PT. Dwi Indah)

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

MANAJEMEN PERAWATAN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (RCM II) PADA MESIN DEKOMPOSER DI PETROGANIK PT. PETROKIMIA GRESIK SKRIPSI

USULAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STANG ENGKOL DI PRODUSEN SENJATA MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN (BREAKDOWN) UNTUK PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA SEMI GANTRY CRANE 32 TON DI PT.

Penilaian Risiko pada Mesin Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting

E.4. Perencanaan kegiatan maintenace pada sistem pipe making line...

ABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Subsistem Kritis Engine T700 dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)

2 3

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

BAB V HASIL DAN ANALISIS. Penyebab dari kegagalan yang dialami oleh APU unable to start atau tak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memacu industri-industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN PADA MESIN MULTI BLOCKDENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

ANALISIS KEHANDALAN MESIN ULTRASONIC OFF LINE PLANT KT 24 PT XYZ TUGAS AKHIR

ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

Jurnal PASTI Volume IX No 2,

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Azwa Utama adalah badan usaha yang mengelolah rumput laut

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

Perawatan Mesin Kompresor Udara dengan Metode Reliability Centered Maintenance (Studi Kasus di PT Polidayaguna Perkasa Ungaran)

Transkripsi:

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X) Robert Triatmaja 1*, LM.Hadi Santosa 2, Ig.Joko Mulyono 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Jl. Kalijudan 37 Surabaya *Email : chen_chiau_liang@yahoo.com Abstrak PT. X Merupakan sebuah perusahaan yang menghasilkan produk yang terbuat dari bahan logam dan plastik. PT. X mengalami permasalahan terjadinya kerusakan mesin, yang mengakibatkan terhentinya mesin beroperasi sehingga menghambat proses produksi. Perawatan yang digunakan saat ini berupa mengganti komponen saat terjadi kerusakan. Hal ini berakibat terhambatnya jadwal produksi. Dengan adanya permasalahan tersebut, perlu adanya jadwal perawatan mesin agar tidak mengganggu proses produksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sistem perawatan dengan interval waktu yang tepat dapat diterapkan dengan memperhatikan mesin kritis sebagai acuan utama perawatan. Penjadwalan dimulai dengan menentukan mesin kritis, lalu menentukan distribusi yang tepat untuk menentukan nilai MTTF (Mean Time To Failure) yang merupakan interval waktu maksimal dalam pemakaian suatu komponen. pembuatan jadwal perwatan dengan cara menentukan interval waktu yang tepat dengan memperhatikan nilai c(tp) terendah. Penggabungan perawatan dilakukan dengan memperhatikan nilai tp (interval waktu) tidak melebihi dari nilai MTTF, dan memperhatikan jadwalan mesin kritis sebagai acuan dalam penggabungan penggabungan perawatan. Dengan melakukan penggabungan penjadwalan dapat menghemat biaya dan waktu pada saat produksi. Setelah melakuakn penggabungan maka selanjutkan menghitung perbandingan total biaya penjadwalan perusahaan dan biaya penjadwalan usulan selama 2 tahun. Dan menghasilkan penghematan sebesar Rp 36.967.216,- untuk perawatan selama 2 tahun. Kata kunci : Penjadwalan, Perawatan, Penghematan Biaya 1. PENDAHULUAN Penjadwalan perawatan merupakan salah satu yang perlu di perhatikan adalah sistem perawatan di dalam perusahaan. Perawatan merupakan semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara suatu unit mesin atau alat dan memperbaikinya sampai pada kondisi tertentu yang bisa diterima, serta dapat menghemat biaya produksi sehingga demand dapat terpenuhi tepat waktu (Assauri, 2008). PT. X merupakan sebuah perusahaan yang terdiri atas 5 divisi produksi, divisi pipa merupakan salah satu yang termasuk devisi yang terbesar di PT. X, dengan menghasilkan produk yang terbuat dari bahan logam dan plastik. Dalam proses produksi pipa PVC, perusahaan ini menggunakan mesin Extruder, Vacuum and Cooling Spray, Houf off, Cutting, Stacking. Lama perusahaan beroperasi 24 jam dengan 3 shift. Sistem produksi dalam perusahaan ini adalah sistem produksi make-to-order yaitu memproduksi hanya berdasarkan pesanan dari konsumen. Pada proses pengolahan pipa setiap mesin pada line produksi seperti mesin Extruder, Vacuum and Cooling Spray, Haul off, Cutting, Stacking memiliki peluang untuk terjadi kerusakan. Kerusakan yang terjadi pada salah satu mesin tersebut akan dapat menghambat jalannya produksi dengan terhambatnya produksi akan menganggu dari jadwal pengiriman dan akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga kelancaran proses atau mengurangi kerusakan yang berat jika mesin sering mengalami kerusakan (break down), maka dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi. Perawatan mesin yang biasanya dilakukan oleh perusahaan hanya berupa corrective maintenance yaitu mengganti komponen jika terjadi kerusakan mendadak. Tanpa disadari tindakan tersebut justru mengakibatkan peningkatan biaya produksi karena penggantian komponen ini dapat berakibat kerusakan juga pada komponen yang lainnya yang sebelumnya mungkin dalam kondisi baik sehingga diperlukan waktu berhenti yang lebih panjang pada saat proses produksi sedang berjalan dan peningkatan biaya akibat penggantian komponen yang rusak juga akibat dari kerusakan komponen yang sebelumnya. Berbeda dengan preventive maintenance, yang melakukan 295

tindakan mencegah sebelum kerusakan terjadi dengan menentukan interval perawatan dengan kriteria tertentu dan juga dapat memperkecil kemungkinan kerusakan mesin produksi sehingga proses dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penjadwalan dengan menggunakan Preventive maintenance yang dapat digunakan untuk merancang jadwal perbaikan komponen mesin dan komponen kritis yang diperlukan sehingga dapat mengurangti terjadinya tingkat kerusakan pada mesin pipa dan meminimalkan biaya perawatan dibandingkan dengan Corrective maintenance dan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) untuk menentukan mesin krtis dari mesin pipa. 2. METODOLOGI PENELITIAN Tahap-tahap dalam penelitian dapat dilihat dalam bentuk flowchart berikut akan dijelaskan tahap-tahap penelitian secara keseluruhan dalam penjelasan singkat : Mulai Identifikasi masalah dan tujuan penelitian Pengumpulan Data Mencari kritis dengan menggunakan metode FMEA Menentukan Rangking FMEA terhadap mesin yang telah di tetapkan Penentuan distribusi waktu antar kerusakan komponen mesin Penentuan distribusi waktu perbaikan komponen mesin Perhitungan parameter MTTF dan MTTR masing-masing komponen Perhitungan biaya perawatan komponen mesin Pembuatan jadwal perawatan mesin Menghitung perbandingan biaya preventive dengan biaya saat kerusakan Kesimpulan dan saran Selesai Gambar 1. Flowchart Metodologi Penelitian 2.1. Mencari dan Kritis Menggunakan Metode FMEA Data yang telah dikumpulkan dari perusahaan diolah dengan menggunakan metode FMEA untuk menentukan mesin dan komponen-komponen mesin yang memiliki tingkat breakdown (kerusakan) dengan frekuensi terbesar pada mesin pipa. Langkah-langkah dalam menerapkan FMEA yaitu : 1. Mengidentifikasi proses dan produk 2. Mendaftar masalah potensial yang muncul 3. Memberi skala dimulai dari angka 1 hingga 10 pada masalah berdasarkan tingkat keparahan kegagalan (severity), tingkat kemungkinan terjadinya kegagalan (occurrence), dan kemampuan mendeteksi kegagalan (detection). Penentuan dari skala ini dihasilkan dari wawancara dengan bagian departemen teknik yang mengerti akan komponen mesin. 4. Menghitung Risk Priority Number (RPN) dan memprioritaskan tindakan dimulai dari masalah yang memiliki nilai RPN terbesar. Nilai RPN ini dapat dihitung menggunakan rumus: Risk Priority Number (RPN) = Severity (S) x Occurrence (O) x Detection (D) 296

2.2. Menentukan Rangking FMEA Terhadap Unit Yang di Tentukan Menentukan rangking FMEA di lakukan dengan cara melihat dari RPN terbesar pada suatu komponen maupun pada mesin. Rangking RPN yang terbesar menunjukan untuk melakukan prioritas utama pada komponen maupun mesin tersebut. 2.3. Penentuan Distribusi Waktu Antar Kerusakan Penentuan distribusi waktu antar kerusakan dan parameter-parameter yang paling cocok untuk digunakan untuk menentukan distribusi yang digunakan tiap komponen. Dalam penentuan tersebut dapat cari dengan menggunakan sofware Minitab 14 dengan melakukan uji distribusi. 2.4. Penentuan Distribusi Waktu perbaikan Penentuan distribusi waktu perbaikan dan parameter-parameter yang paling cocok untuk digunakan untuk menentukan distribusi yang digunakan tiap komponen. Dalam penentuan tersebut dapat cari dengan menggunakan sofware Minitab 14 dengan melakukan uji distribusi. 2.5. Perhitungan Biaya Perawatan Perhitungan biaya perawatan komponen mesin, dihitung dalam dua bagian yaitu biaya perawatan untuk mencegah kerusakan dan juga biaya kerusakan pada saat terjadi kerusakan. Biaya perawatan ini nantinya digunakan untuk menhitung interval waktu perawatan yang optimal. 2.6. Pembuatan Jadwal Perawatan Pada pembuatan jadwal perawatan mesin ini merupakan hasil dari hasil perhitungan biaya perwatan pencegahan kerusakan, biaya perbaikan, dan interval waktu perawatan. Dari semua perhitungan tersebut dapat ditentukan jadwal perwatan yang optimal dengan mempertimbangkan keseimbangan atara biaya perwatan dean biaya kerusakan pada total cost terkecil. 2.7. Menghitung Perbandingan Biaya Preventive Maintenance Dengan Biaya Saat Kerusakan Setelah dilakukan penggabungan jadwal waktu perawatan yang di peroleh dari total cost yang terkecil (optimal), maka dilakukan perbandingan total biaya antara penggabungan jadwal perawatan dengan biaya perbaikan saat terjadi kerusakan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian yang telah dilakukan digunakan untuk memberi kesimpulan terhadap tujuan dari penelitian yang dilakukan. Dan sekaligus memberikan masukan yang bermanfaat terhadap perusahaan dalam peningkatan daya produksi perusahaan. 3.1. Penentuan Kritis Dalam mentukan mesin kritis pada line produksi, menggunakan metoder FMEA (Failure Mode and Effects Analysis). Dengan menggunakan metode FMEA ini akan diketahui tingkat prioritas untama kegagalan pada suatu mesin langkag-langkah 1. Mengidentifikasi proses dan produk. 2. Mendaftar masalah potensial yang muncul. 3. Memberi skala 1-10 pada masalah berdasarkan tingkat keparahan kegagalan (severity), tingkat kemungkinan terjadinya kegagalan (occurence) dan tingkat kemampuan mendeteksi kegagalan (detection). Dalam penentuan severity, occurence, dan detection dihasilkan dari wawancara dengan pekerja lapangan yang mengerti dengan komponen mesin. 4. Menghitung Risk Priority Number (RPN) dan memprioritaskan tindakan dimulai dari masalah yang RPN nya terbesar. Nilai RPN dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Risk Priority Number (RPN) = Severity (S) x Occurrence (O) x Detection (D) 297

FMEA PIPA Berdasarkan data jenis kerusakan yang terdapat pada masing-masing mesin maka hasil yang diperoleh dapat dilihat pada Tabe 1. Tabel 1. Penentuan severity, occurence, detection dan RPN Fungsi Effect Severity Occurrence Detection RPN Extruder yang digunakan untuk merubah bahan bubuk menjadi bahan kental Bahan tidak dapat di olah menjadi bahan kental dan tidak dapat di cetak sesuai dengan bentuk yang di tentukan 7 6 6 252 Vacuum & Cooling Haul Off Cutting yang digunakan untuk proses pengerasan dan penyesuaian diameter pipa yang digunakan untuk menarik pipa yang telah mengeras sempurna Pipa yang telah tercetak tidak dapat di dinginkan dan di sesuikan diameter yang di tentukan. Dan akan membuat bahan menggumpal dalam cetakan Extruder Pipa tidak dapat mengeras secara merata dan bentuk pipa tidak sesuai karena diperlukan penarikan untuk menjaga ukuran dan bentuk pipa. Dan dapat berpengaruh pada mesin Extruder bahan dapat tergumpal karena tidak ditarik. Pipa yang telah yang mengeras tidak dapat di digunakan untuk potong dengan baik, memotong sesuai mengakibatkan bentuk dengan ukuran pipa atau pun ukuran pipa yang ditentukan tidak sesui dengan yang di tentukan. 6 6 6 216 5 7 6 210 5 7 6 210 3.2. Penggabungan Jadwal Perawatan Dengan di tentukannya pembuatan jadwal perawatan maka dapat dilakukan penggabungan jadwal pergantian komponen pada suatu mesin (Tabel 2). Penggabungan penggantian komponen tersebut didasarkan kepada nilai tp yang mendekati dari nilai MTTF. Artinya selama nilai tp tidak melebihi dari nilai MTTF maka dapat dilakukan penggabungan penjadwalan. 298

Tabel 2. Contoh penggabungan waktu perawatan 1. Motor 2. Bearing Motor 3. BearingGear Box Jarak nilai tp dengan MTTF Extruder 4. Van Belt 5. Gear Box 6. Screw & Barel 7. Pin & Dies 8. Temperature Control Unit 1 1164.12 1.Motor Pompa Spray 2. Motor Pompa Vacuum Vacuum & Cooling 3. Bearing 4. Nozzel 5. Calibrator 6. Control Panel 4 751.81 1. Motor 2. Bearing Motor 3. BearingGear Box 4. Catepilar (Karet Pengunci) 9 654.48 Haul Off 5. Chain 6. Gear Box 7. Control Panel 21 1014.2 8. Pneumatic Cylinder 9. Auto Drain 1. Motor 2. Puli 3. Bearing 19 688.01 Cutting 4. Van Belt 5. gergaji / Pisau 6. Catepilar (karet Pengunci) 7. Pneumatic Cylinder 8. Auto Drain 15 137.022 3 676.12 2 419.32 3.3. Menghitung Perbandingan Biaya Preventive Maintenance dengan Biaya Kerusakan Menganalisa perbandingan total biaya antara jadwal perawatan usulan yang belum digabung dengan jadwal perawatan perusahan dan perbandingan total biaya antara jadwal perawatan usulan yang sudah digabung dengan jadwal perawatan lama Hasil penghematan dengan penggabungan selama 2 tahun. sebesar Rp 36.967.216 dan tanpa penggabungan sebesar Rp 4.839.932,-. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dari pengolahan dan analisa data maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. kritis berdasarkan hasil dari penggunaan metode FMEA yaitu mesin Extruder. 2. Berdasarkan hasil perbandingan total biaya penggabungan jadwalan dan total biaya perbaikan saat terjadi kerusakan, menghasilkan biaya penghematan Rp 36.967.216,- selama 2 tahun. 299

DAFTAR PUSTAKA Assauri,S., 2008. Management Produksi dan Operasi. Ed. 4, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Ebeling, C.E., 1997. An introduction to Reliability and Maintainability for Engineering, 1 st Ed. McGraw Hill., New York. Gaspersz,V, 2002. Pedoman Implementasi Program Six Sigma, Ed. 1, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jardine, A.K.S; Albert H.C.T., 2006. Maintenance, Replacement and Reliability : Theory and Applications, 2 nd Ed, Taylor and Francis Group, Boca Raton,. Stamatis, D.H, 2003. Six Sigma and Beyond : Design for Six Sigma, 2 nd Ed., St. Lucie Press, Boca Raton, 300