BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. CD Interaktif adalah salah satu media interaktif yang bisa terbilang baru.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Tugas Akhir ini tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan kemudahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan merebaknya popularitas K-pop dengan cepat dinegeri tirai bambu

PENGARUH BUDAYA KOREAN POP DALAM TAYANGAN TOP KPOP TV TERHADAP PERILAKU REMAJA DI BSD, KENCANA LOKA BLOK F1

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendunia. Menurut Korean Culture and Information Service (2011),

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cakupan konsumen hampir seluruh dunia. Tidak hanya dalam sektor tersebut, dalam

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

Desain Elemen Animasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Korea menghasilkan sebuah fenomena demam budaya Korea di tingkat. global, yang biasa disebut Korean wave. Korean wave atau hallyu

RESUME SKRIPSI FAKTOR FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN KOREAN WAVE DI JEPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas baik pada saat bekerja maupun pada saat bersosialisasi di

BAB I PENDAHULUAN. stasiun televisi lokal maupun luar negeri. Setiap harinya stasiun televisi

BAB I PENDAHULUAN. baik di Asia hingga dunia. Perkembangan Budaya Populer di Asia telah menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi sebagai sebuah fenomena saat ini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

III. DATA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tiap individu di dunia. Musik menemani kegiatan sehari-hari dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Korea Selatan merdeka dari penjajahan pada 15 Agustus 1945.

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang sangat cepat dan merambah seluruh sendi

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya sekedar untuk menambah pengetahuan saja. Bahasa Korea merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam menunjang era baru ini. Selain Bahasa Inggris, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB IV KESIMPULAN. Dengan kemajuan ekonomi yang dialami Korea Selatan saat ini tidak lepas

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game,

Bab I Pendahuluan. di Indonesia ialah budaya korea. Budaya korea disebut juga Hallyu atau "Korean

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar peran minat terhadap perilaku pembelajaran budaya Korea.

BAB I PENDAHULUAN. rambut dan tata rias wajah yang mengusung gaya ketimuran khususnya tren

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun belakang ini, peneliti melihat bangsa Indonesia banyak dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. radio, televisi, dan film. Belum lagi munculnya media online (internet).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. menjangkiti aspek kehidupan setiap orang di berbagai belahan dunia. Penyebaran

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita saksikan pada program-program hiburan yang disuguhkan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan media dan budaya populer saat ini. Korean wave atau yang lebih

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian moral mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bahkan luar negeri. Hal ini dikarenakan produk souvenir merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

Pengembangan Media Video, Film, Televisi, dan CD

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan ribuan pesonanya. Kepopuleran Korea di dunia Internasional terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai cara diupayakan untuk mengoptimalisasikan effort perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. canggih dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berkembangnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dari banyaknya judul film yang muncul di bioskop bioskop di Indonesia saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Drama Seri Korea

Pengenalan Multimedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan kegiatan yang mengungkapkan pikiran imajinatif

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi dalam bidang informasi kini telah menjadi bagian dari

membantu mempopulerkan K-Pop, perusahaan entertainment di Korea Selatan pun tanpa segan menggunakan Youtube sebagai sarana untuk membantu mendongkrak

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. berbagai bidang seperti hiburan atau entertain, permainan atau gem, bisnis, jurnalistik,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. hubungan internasional. Hal ini tercermin dari pembentukan kelompok kerjasama

Kebangkitan ekonomi Korea Selatan tidak dicapai dengan mudah karena melalui proses yang panjang dan berliku. Dari proses yang panjang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dimasukkan dalam pelajaran ekstrakulikuler. ini adalah Bahasa Jepang. Salah sat u survey pada tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengidolaan Korean pop belakangan ini sedang banyak terjadi, Kpop atau

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

Lampiran 1. Silsilah Musik Rock

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA PADA SMP XAVERIUS 1 JAMBI. Oleh : Hendri, S.Kom. Dosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

Get Profit with Internet from Thousand Hallyu Nettizen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komputerisasi dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern saat ini, periklanan berkembang dengan sangat pesat. Hal ini terjadi, UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah memberikan kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul yang dikemas menggunakan media pembelajaran interaktif. Hal ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena Korean Wave atau Hallyu yang sedang terjadi di Indonesia. Hallyu merupakan istilah buatan yang bermakna pengaruh budaya modern Korea di negara-negara lain yang mulai merebak di banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Terlebih lagi, fenomena K-Pop yang mulai menggelegar dan menyambangi pecinta Korea mulai tahun 2009 hingga 2010 dengan serbuan artis artis boy-band dan girl bandnya (Suray Agung Nugroho, www.academia.edu). K- Pop atau Korean Pop merupakan istilah sebutan untuk aliran musik Korea dengan tema musik yang diusung adalah dance-pop, R&B, pop ballad, electronic, dan hip-hop. Bahasa Korea jika dilihat dari kacamata budaya, sejak hiruk pikuk Piala Dunia 2002 dimana Korea menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang hingga tahun 2010 dimana pengaruh budaya Korea semakin terasa, beberapa stasiun televisi swasta di Indonesia gencar bersaing menayangkan film-film, dramadrama, dan musik Korea. Bahkan beberapa drama Korea sukses dilayar kaca, seperti Boys Before Flowers, Endless Love, Full House, dan Winter Sonata yang kemungkinan diingat oleh pecinta Korea di Indonesia. 1

2 Dari sinilah akan timbul pertanyaan adakah hubungan hallyu dengan bahasa Korea?. Secara mudah dapat digambarkan bahwa fenomena tersebut secara tidak langsung membuat bahasa Korea semakin terkenal. Semua produk budaya modern Korea tersebut adalah asli Korea dalam arti baik lirik lagu, drama, maupun filmnya memakai medium bahasa Korea sebagai bahasa pengantarnya. Tentu saja saat produk budaya modern Korea ini memasuki negara-negara lain dan dikonsumsi oleh para konsumen dibelahan negara lain yang mereka konsumsi masih banyak yang menggunakan bahasa Korea. Disinilah salah satu letak keberhasilan bangsa Korea dalam memperkenalkan bahasanya. Apabila sebelumnya publik Asia lebih dulu terbiasa dengan bunyi bahasa Mandarin atau Jepang, maka sejak dekade awal abad ke-21, kini bahasa Korea telah mulai terbiasa terdengar di radio dan televisi di dunia Internasional, serta mulai terbiasa terlihat oleh mata semua orang baik yang bisa membaca maupun hanya melihat tulisan Hangeul di koran, majalah, dan internet. Khusus mengenai kaitannya dengan internet, terdapat fakta bahwa bahasa Korea berada di posisi ke- 10 sebagai bahasa yang sering digunakan di media internet pada tahun 2009. Seperti yang dilasir dari sebuah website www.internetworldstats.com/stats7.htm yang menyatakan bahwa: Bahasa Korea berada di dalam daftar top ten internet world user by language. Dalam daftar ini, Korea berada di bawah Rusia, di mana bahasa Inggris menempati posisi nomor satu. Bahasa Korea didorong untuk tumbuh dan berkembang pesat ditengahtengah fakta bahwa bahasa ini telah menjadi bahasa nasional Korea yang sekaligus juga diharapkan dapat menjadi bahasa wajib bagi para peminat Korea.

3 Salah satu caranya adalah dengan adanya kebijakan pemerintah Korea untuk mengaharuskan orang asing yang ingin bekerja dan belajar di Korea untuk menguasai bahasa Korea dengan standar tertentu, yaitu dengan diberlakukannya TOPIK (Test of Profiency in Korean). Disini jelas terlihat lompatan jauh upaya pemerintah Korea untuk membuat bahasa Korea sebagai bahasa pengantar di negara itu dalam bidang bisnis dan akademik, selain dengan tetap berlakunya bahasa Inggris sebagai bahasa pergaulan internasional (Suray Agung Nugroho, www.academia.edu). Melihat fenomena-fenomena seperti diatas, bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti bahasa Korea akan ditetapkan menjadi salah satu bahasa internasional yang wajib untuk dipelajari. Maka dari itu tidak ada salahnya jika mempelajari bahasa Korea mulai dari sekarang. Namun kendala yang dihadapi adalah kurangnya media pembelajaran yang mengulas tentang bahasa Korea/Hangeul. Bahasa Korea/Hangeul ini tidak seperti bahasa Mandarin atau bahasa Jepang yang memiliki banyak literatur seperti kamus dan buku penunjang yang sering dijumpai di toko-toko buku. Ini didukung oleh pernyataan seorang penulis yakni Ira Mutiara dalam bukunya yang bejudul Cepat dan Mudah Menguasai Percakapan & Tata Bahasa Korea (2011: 3). Semakin gencarnya promosi Korea melalui budaya mereka (drama, musik, masakan, dll) dan peluang bekerja di Korea membuat bahasa Korea semakin diminati untuk dipelajari di Indonesia. Namun penunjang pembelajaran seperti buku-buku dan kamus untuk mempelajari bahasa Korea belum seluas bahasa Inggris maupun bahasa Jepang. Di Indonesia saja hanya beberapa universitas yang membuka program studi bahasa Korea.

4 Dari kutipan di atas jelas telihat bahwa bahasa Korea memang sedang diminati di Indonesia. Namun kendala yang sering dihadapi adalah kurangnya sarana dan media untuk mempelajari bahasa Korea tersebut. Kalaupun ada media pembelajaran yang banyak digunakan sejauh ini hanya bentuk buku dan tempat bimbingan belajar. Dimana metode ini dirasa kurang optimal bagi para remaja yang ingin belajar dengan cepat dan praktis tanpa mengeluarkan banyak waktu. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran dalam bentuk CD interaktif. Menurut Istanto dalam web (www.maroebeni.wordpress.com) mengatakan bahwa CD Interaktif adalah salah satu media interaktif yang bisa terbilang baru. Media ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet yang akhir-akhir ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa teknologi internet saat ini menjadi salah satu tolok ukur majunya suatu perusahaan. Dari data disebutkan bahwa lebih dari 200 juta orang menggunakan media ini, termasuk diantaranya penduduk Indonesia. Tim Medikomp dalam web (www.maroebeni.wordpress.com) berpendapat CD Interaktif merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya.cd ROM (Read Only Memory) merupakan satusatunya dari beberapa kemungkinan yang dapat menyatukan suara, video, teks, dan program dalam CD. Dari sini dapat dilihat bahwa sistem interaktif yang dipakai CD Interaktif sama dengan sistem navigasi yang ada pada internet, perbedaannya hanya pada media yang dipakai keduanya. CD Interaktif memakai media off line dengan

5 berupa CD, sementara internet memakai media on line. Maka dengan menggunakan media CD Interaktif ini dapat memudahkan para remaja untuk memahami dan mempelajari bahasa Korea dengan tampilan yang lebih menarik dibandingkan dengan buku. Harapan dari pembuatan CD interaktif pembelajaran bahasa Korea/Hangeul ini adalah agar para pemula yang khususnya remaja dapat mempelajari basik cara membaca Hangeul dengan cepat tanpa harus meluangkan banyak waktu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah bagaimana membuat CD interaktif berjudul Let s Learn Hangeul yang dapat dengan mudah dipelajari oleh remaja? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang dibahas dalam pembuatan CD pembelajaran interaktif ini yaitu: 1. Membuat CD interaktif mengenai dasar-dasar huruf Hangeul/Korea 2. Membuat CD interaktif untuk kalangan remaja. 3. Membuat CD interaktif yang mudah dipahami dan desain yang sesuai untuk remaja. 4. Pembahasan materi hanya mencakup huruf vokal dan konsonan saja.

6 1.4 Tujuan Tujuan dari pembuatan CD interaktif ini antara lain: 1. Membuat CD interaktif pembelajaran huruf Hangeul/Korea yang mudah dipelajari oleh pemula khususnya kepada remaja. 2. Membuat desain interaktif dengan nuansa Korea yang sesuai bagi kalangan remaja. 3. Sebagai media pembelajaran bagi para pemula yang ingin mempelajari huruf Hangeul/Korea. 1.5. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan CD interaktif ini adalah memberikan pengetahuan kepada pemula khususnya remaja tentang dasardasar bagaimana cara membaca huruf Hangeul/Korea.