BAB I PENDAHULUAN. melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai peran penting karena dengan bahasa manusia bisa berinteraksi dengan sesama, menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan, ilmu dan mencipta keindahan melalui kesusastraan. Bahasa menjadi salah satu media yang paling penting dalam komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Tidak jarang dalam proses komunikasi, setiap orang dapat menggunakan dua bahasa atau lebih. Keadaan ini secara sadar ataupun tidak akan memunculkan terjadinya kontak bahasa dalam satu peristiwa tutur. Akibatnya akan terjadi tumpang tindih antara kedua sistem bahasa yang dipakai karena digunakannya unsur-unsur dari bahasa yang satu pada penggunaan bahasa yang lain. Gejala inilah yang mengarah pada terjadinya peristiwa alih kode dan campur kode. Alih kode (code switching) adalah peristiwa peralihan dari kode yang satu ke kode yang lainnya. Jadi apabila seorang penutur mula-mula menggunakan kode A (misalnya bahasa Indonesia), kemudian beralih menggunakan kode B (misalnya bahasa Jawa), maka peristiwa peralihan pemakaian bahasa inilah yang disebut alih kode. Alih kode merupakan salah satu aspek saling ketergantungan bahasa (language dependency) di dalam masyarakat multilingual (Suwito, 1983: 68). 1

2 2 Campur kode (code mixing) adalah penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa termasuk didalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan, dan sebagainya (Kridalaksana, 2008: 40). Alih kode dan campur kode sering terjadi pada peristiwa tutur maupun dalam karya sastra. Peristiwa tutur merupakan berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Dalam penelitian ini akan mengkaji tentang alih kode dan campur kode dalam karya sastra berupa lirik lagu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 528), lirik merupakan karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi seseorang yang berwujud susunan kata dalam sebuah nyanyian. Bicara tentang lirik lagu tentunya tidak akan lepas dari musik. Musik adalah suara atau nada yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dihasilkan oleh suara dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 602). Seiring dengan perkembangan musik yang semakin hari semakin meningkat, menjadikan alasan tersendiri bagi para pelaku industri musik untuk terus bersaing mendapatkan simpati masyarakat. Salah satu usaha para pelaku industri musik untuk menarik simpati pendengarnya adalah dengan mengikuti tren perkembangan musik itu sendiri. Seperti kita ketahui bersama, perkembangan K- POP (Musik Pop Korea Selatan) akhir-akhir ini semakin pesat. Penyanyi Korea Selatan baik yang mengusung konsep band, boy band, girl band, maupun solo,

3 3 seperti CN Blue, FT. Island, Big Bang, Super Junior, SHINee, TVXQ, Girls Generation, T-ara, Lee Hyori, Jeong Ji Hoon (Rain), dan lain-lain, berhasil menduduki music chart di sebagian besar negara-negara di Asia dan beberapa negara barat. Akhir-akhir ini tidak dipungkiri lagi bahwa penyanyi dengan konsep boy band memiliki tingkat perkembangan yang cukup pesat dibanding dengan girl band, band, maupun solo. Big Bang adalah boy band asal Korea Selatan Selatan yang terdiri dari 5 orang anggota (G-Dragon, TOP, Taeyang, Daesung dan Seungri). Big Bang disebut-sebut sebagai salah satu boy band Korea Selatan yang paling sukses, baik di negaranya sendiri maupun di pasar Internasional. Selain itu, boy band ini juga mendapat julukan Revolutioanary Group of Hallyu Wave dan South Korea s Most Wanted karena musik dan gaya fashion mereka yang unik dan original. Bahkan, mereka juga menjadi pemimpin Korean Wave karena popularitas, kesuksesan, dan keberhasilan dalam membawa pengaruh di seluruh dunia (Lewelyn, 2012). Sejak Big Bang melakukan debut resminya pada 19 Agustus Sampai akhir tahun 2012, mereka telah merilis 46 jenis karya, baik itu dengan format single, digital single, mini album, album, live album, live konser dan album repackage. Karya-karya tersebut sebagian besar dirilis di Korea Selatan namun ada juga yang dirilis di luar Korea. Karya-karya Big Bang meraih sukses melalui penjualan CD (compact dist) dan DVD (digital video disc), bahkan beberapa lagu berhasil menduduki tangga lagu di berbagai acara musik di Korea, Jepang, beberapa negara di Asia, Australia, dan Amerika. Sebagai salah satu boy

4 4 band yang mendunia, Big Bang juga sering mendapatkan penghargaan, baik berskala nasional maupun internasional (Lewelyn, 2012: 75). Salah satu daya tarik Big Bang adalah bahasa lirik lagunya yang indah, syarat makna, dan mampu membangkitkan emosi pendengarnya. Utama Mediasindo (2012: 53) menyebutkan bahwa, G-Dragon merupakan salah satu penulis lagu dalam grup Big Bang, menyatakan bahwa setiap perasaan dalam menciptakan musik berbeda-beda. Dia menggunakan emosi untuk menulis isi lirik dan mengkomposisi lagu-lagunya. Untuk membedakan dirinya dengan artis dan komposer lain, G-Dragon mengaku memberikan belokkan pada setiap sudut dan membangkitkan cerita yang berbeda-beda disetiap bagian musiknya. Maka tidak jarang disetiap lagu Big Bang terdapat pemakaian dua bahasa atau lebih. Peristiwa ini merujuk pada gejala alih kode dan campur kode. Bahkan hampir semua lirik lagu Big Bang ditulis dengan menggunakan dua bahasa atau lebih secara silih berganti, atau bisa dibilang hampir semua lagu Big Bang terdapat peristiwa alih kode dan campur kode. Hal inilah yang menjadikan alasan kenapa dipilihnya Big Bang sebagai sumber data dari objek penelitian ini. Penelitian mengenai alih kode dan campur kode dalam bahasa tulis khususnya lirik lagu masih sangat jarang dilakukan, kebanyakan penelitian tentang alih kode dan campur kode dilakukan dalam peristiwa tutur. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan, dengan mengambil judul Alih Kode dan Campur Kode Dalam Lirik Lagu Big Bang.

5 Rumusan Masalah Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah alih kode dan campur kode yang terjadi dalam lirik lagu Big Bang. Dari masalah tersebut dapat diperoleh rumusan masalah yaitu apa saja jenis dan wujud alih kode dan campur kode, serta alasan apa yang menyebabkan terjadinya alih kode dan campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Big Bang? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis dan wujud alih kode dan campur kode, serta alasan yang menyebabkan terjadinya alih kode dan campur kode yang terdapat dalam lirik lagu Big Bang Batasan Masalah Data penelitian ini adalah lirik lagu Big Bang yang mengalami peristiwa alih kode dan campur kode. Dari data yang ditemukan akan dianalisis berdasarkan jenis, wujud, dan alasan alih kode dan campur kode. Selain tiga hal tersebut tidak akan dibahas dalam penelitian ini. Selain itu, dikarenakan karya lagu Big Bang sampai dengan akhir tahun 2012 telah mencapai 46 jenis dengan berbagai format yang telah dirilis di berbagai negara, maka untuk membatasi penelitian ini dipilih album yang dirilis di Korea Selatan sebagai populasi data, yaitu sejumlah 12 keping album dengan jumlah total 69 judul lagu. Dari populasi data dipilih 4 lagu sebagai sempel yaitu My Girl, Thank You and You (Intro),

6 6 멍청한사랑 (Foolish Love), dan Blue. Keempat lagu tersebut dipilih karena dianggap mewakili setiap album yang dirilis sepanjang karir penyanyi, yaitu awal karir (2006), puncak kesuksesan ( ), dan beberapa tahun terakhir ( ). Pada awal karir (2006) dipilih lagu berjudul My Girl, yang terdapat dalam single ke-2 berjudul Big Bang is V.I.P, puncak karir tahun ( ) dipilih lagu dengan judul 멍청한사랑 (Foolish Love), yang terdapat dalam album pertama berjudul Remember, dan pada album yang dirilis beberapa tahun terakhir ( ) dipilih lagu dengan judul Thank You and You (Intro) yang terdapat dalam mini ke-4 berjudul Tonight, dan lagu berjudul Blue yang terdapat dalam mini album ke-5 berjudul Alive Tinjauan Pustaka Penelitian ini dilakukan setelah meninjau dari hasil skripsi, thesis dan laporan penelitian. Abdul Ngalim (2001), Alih Kode dalam Bahasa Iklan di Radio JPI FM Surakarta, meneliti tentang frekuensi munculnya alih kode tataran kata dan kalimat, faktor penyebab dan tujuan alih kode dan tempat terjadinya alih kode dan korelasi antara alih kode. Diungkapkan bahwa faktor penyebab terjadinya alih kode diantaranya, situasi informal, emosi, serta hubungan akrab antara penutur dengan mitra tutur. Adapun tujuan awal beralih kode adalah untuk melucu, menghormat, memantabkan permintaan, berkeneskenes, menggoda, menyatakan cemburu, dan meredakan. Dari bermacam-macam tujuan awal tersebut, pada akhirnya bermuara ke tujuan untuk membujuk dan merayu. Letak perpindahan yang dominan mengalami alih kode adalah

7 7 perpindahan kata pertama ke kata ke dua. Korelasinya yang dominan dengan tujuan awal adalah untuk melucu, memantapkan permintaan, menggoda, dan menyatakan cemburu, dengan tetap bertujuan akhir untuk membujuk atau mempengaruhi para calon pelanggan. Difa Febrianty (2007), Analisis Campur Kode dalam Chicklit Cintapuccino, meneliti tentang bentuk, jenis dan penyebab terjadinya campur kode dalam chicklit Cintapucino. Bentuk campur kode yang muncul antara lain, campur kode bentuk kata, bentuk dasar, bentuk tuturan, berafiks, bentuk kata majemuk, bentuk frase dan klausa. Terdapat dua jenis campur kode yang muncul yakni campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. Campur kode ke dalam terjadi dari bahasa Indonesia ragam informal ke bahasa Indonesia dialek Jakarta. Campur kode ke luar terjadi dari bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Penyebab terjadinya campur kode adalah karena latar belakang penutur, hubungan antara penutur dengan lawan tutur dan pengaruh situasi turunan. Ratna Dewi Nirwana Sari (2010), Campur Kode Dalam Acara MTV Ampuh di Global TV, meneliti tentang ciri, jenis, bentuk dan latar belakang penggunaan campur kode dalam acara MTV Ampuh di Global TV. Ada dua ciri campur kode, yakni ciri bentuk tunggal dan ciri bentuk kompleks. Bentuk tunggal adalah satuan gramatika terkecil yaitu kata, sedangkan bentuk kompleks ialah pengunaan satuan-satuan lain yang lebih kecil, yaitu penggunaan frase, kata majemuk dan reduplikasi. Ada dua jenis campur kode yang muncul yaitu campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. Campur kode ke dalam terjadi dari

8 8 bahasa Indonesia ragam informal, bahasa Indonesia dialek Jakarta dan bahasa Jawa, sedangkan campur kode ke luar terjadi dari bahasa Inggris. Latar belakang penggunaan campur kode adalah karena latar belakang penutur, anggapan penutur terhadap kedudukan sosial dan relasinya dengan orang yang diajak bicara, maksud atau kehendak si penutur, nada suara bicara, bab yang dibicarakan, dan urutan bicara. Dari beberapa penelitian tersebut belum ada penelitian yang membahas secara khusus mengenai jenis alih kode dan campur kode pada lirik lagu boy band Korea Selatan, lebih khusus lagi lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Big Bang. Dari penelitian ini akan diketahui jenis dan wujud alih kode dan campur kode serta alasan terjadinya alih kode dan campur dalam lirik lagu boy band Big Bang Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian yang bersifat deskriptif terdapat tiga tahapan pelaksanaan penelitian yaitu penyediaan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data (Mahsun, 2005:84). Setiap tahapan dalam sebuah penelitian memiliki metode dan teknik tersendiri yang berbeda satu sama lain.

9 Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini terdiri dari kutipan-kutipan berupa baris dan bait dari lirik lagu Big Bang yang mengalami alih kode dan campur kode. Untuk dapat memperoleh data tersebut digunakan metode simak. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan menyimak data tertulis berupa lirik lagu, yang diperoleh dari booklet CD (compact disc) album Big Bang dan laman internet. Selanjutnya menyimak bahasa lisan berupa nyanyian yang diperoleh dengan mendengarkan lagu dalam CD (compact disc) album Big Bang. Kemudian tahap selanjutnya adalah pengklasifikasian data. Klasifikasi data dilakukan berdasarkan peristiwa alih kode dan campur kode yang terjadi dalam lirik lagu Big Bang. Setelah itu akan diperoleh data penelitian, selanjutnya diberi nomor unit agar memudahkan dalam melakukan analisis Metode Analisis Data Pada tahap metode analisis data, data yang sudah diklasifikasikan kemudian dianalisis berdasarkan jenis dan wujud alih kode dan campur kode. Dalam menganalisis jenis dan wujud alih kode digunakan teori yang disampaikan Suwito dan Poklack (via Kurniawati, dkk. 2012). Kemudian untuk menganalisis alasan alih kode berpedoman pada pendapat poedjosoedarmo (1978). Selanjutnya untuk menganalisis jenis, wujud, dan alasan campur kode digunakan teori yang disampaikan Suwito (1983).

10 Penyajian Hasil Analisis Data Tahapan yang dilaksanakan sesudah data selesai dianalisis adalah penyajian hasil analisis data. Dalam penelitian ini hasil analisis data akan disajikan secara informal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Mahsun, 2012: 123). Kata-kata biasa yang dimaksud adalah kata-kata yang apabila dibaca dengan serta merta dapat langsung dipahami Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari empat bab. Bab I berupa pendahulun yang berisi, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Kemudian pada Bab II berupa landasan teori yang berisi tentang, pengertian sosiolinguistik, kode, alih kode, jenis alih kode, wujud alih kode, alasan alih kode, campur kode, jenis campur kode, wujud campur kode, alasan campur kode, lagu dan lirik lagu. Bab III berupa analisis alih kode dan campur kode dalam lirik lagu Big Bang yang berisi tentang, jenis, wujud, dan alasan alih kode dan jenis, wujud, dan alasan campur kode. Bab V merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari penelitian ini.