1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

Perbandingan Time Serries Bank BRI, Mandiri, dan BNI Dengan Lima Bank. Berikut ini adalah data perbandingan rasio-rasio penilaian kesehatan bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menjadi pilar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi ujung tombak

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

METODOLOGI PENELITIAN. aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari dua perspektif, baik dari sisi

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK BASED BANK RATING ( RBBR )

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENILAIAN KESEHATAN BANK DENGAN PENDEKATAN RISIKO (RISK BASED BANK RATING) UNTUK BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

DAFTAR ISI. ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR...ix. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah... 1

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan usaha yang kegiatan utamanya mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mengakibatkan menurunnya nilai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

AKUNTABEL 15 (1),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

DAFTAR ISI... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian...

Metalia Permatasari Nengah Sudjana Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri selama tahun 2013-2016 dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) dapat disimpulkan bahwa Penilaiaan tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor risk profile, good corporate governance, earning, dan capital. Pada periode 2013 Bank syariah Mandiri masuk kategori SEHAT dengan nilai sebesar 76,6% tergolong dalam predikat komposit 2. Pada periode 2014 Bank Syariah Mandiri masuk kategori SEHAT dengan nilai sebesar 80 % tergolong dalam predikat komposit 2. Pada periode 2015 Bank Syariah Mandiri masuk kategori SEHAT dengan nilai sebesar 83,4 % tergolong dalam predikat komposit 2. Pada periode 2016 Bank Syariah Mandiri masuk kategori SANGAT SEHAT dengan nilai sebesar 86,7 % tergolong dalam predikat komposit 1. Dilihat dari kondisi rata-rata selama tahun 2013 sampai 2016, Bank Syariah Mandiri mendapatkan nilai rata-rata 81,67 % atau berada pada kondisi SEHAT. Adapun empat faktor penilaian sebagai berikut : 88

89 1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat, dengan rasio NPL (Non Performing Loan) sebesar 4,11 % dan rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) sebesar 195,3 %. Pada periode 2014 menunjukkan Bank Syariah mandiri masuk kategori kurang sehat, dengan rasio NPL (Non Performing Loan) sebesar 6,11 % dan rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) sebesar 68,30 %. Pada periode 2015 Bank Syariah Mandiri masuk kategori cukup sehat, dengan rasio NPL (Non Performing Loan) sebesar 4,79 % dan rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) sebesar 73,95 %. Pada tahun 2016 menunjukkan Bank Syariah mandiri masuk kategori sangat sehat, dengan rasio NPL (Non Performing Loan) sebesar 4,59 % dan rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) sebesar 67,73. 2. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Good Corporate Governance pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sebesar 1,85 %. Pada periode 2014 masuk kategori sebesar 2,10 %. Pada periode 2015 masuk kategori

90 sebesar 1,5 %. Pada periode 2016 masuk kategori sangat baik dengan rasio Good Corporate Governance sebesar 2 %. 3. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Earning pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat, dengan rasio ROA (Return on Asset) sebesar 1,38 % dan rasio NIM (Net Interst Margin) sebesar 9.471,9 %. Pada periode 2014 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sehat, dengan rasio ROA (Return on Asset) sebesar 0,43 % dan rasio (Net Interst Margin) sebesar 9.142,9 %. pada periode 2015 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sehat, dengan rasio ROA (Return on Asset) sebesar 0,0064 % dan rasio (Net Interst Margin) sebesar 9.386,9 %. pada periode 2016 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sehat, dengan rasio ROA (Return on Asset) sebesar 0,55 % dan rasio (Net Interst Margin) sebesar 9,14 %. 4. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor capital pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat dengan rasio sebesar 14,13 %. Pada periode 2014 masuk kategori

91 sangat sehat dengan rasio 14,17 %. Pada periode 2015 masuk kategori sangat sehat dengan rasio sebesar 15,12 %. Pada periode 2016 masuk kategori sangat sehat dengan rasio sebesar 14,0 %. 1.2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan terutama yang berkaitan dengan kesehatan bank adalah sebagai berikut : 1. Bagi nasabah Nasabah harus cermat dalam menentukan keputusan mereka dalam memilih bank, dengan memilih bank yang sehat diharapakan nasabah dapat mengantisipasi risiko-risiko yang sering dihadapi bank. Kinerja keuangan bank yang sehat dapat diberi kepercayaan sebagai lembaga pembiayaan dan simpanan. Kinerja keuangan yang tidak sehat tidak layak untuk diberi kepercayaan sebagai lembaga pembiayaan dan simpanan. 2. Bagi Investor Investor hendaknnya memperhatikan kinerja keuangan bank. Kesehatan kinerja perbankan antara cukup sehat sampai sangat sehat layak untuk dijadikan obyek investasi. Kinerja keuangan yang sehat sampai kurang sehat tidak layak untuk dijadikan obyek investasi. 3. Bagi Perusahaan (Bank)

92 Bank Syariah Mandiri sebaiknya meningkatkan predikatnya dari yang sehat menjadi sangat sehat. peningkatan kinerja keuangan ini ditujukan untuk kesehatan kinerja perbankan, yang saat ini jika diukur dengan analisis RBBR masih dinyatakan sehat. Hal ini dilakukan agar kepercayaan masyarakat atau nasabah Bank Syariah Mnadiri juga semakin meningkat. 4. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperluas cakupan penelitian tentang penilaian kesehatan bank dengan menggunakan indikator rasio keuangan lainnya pada pengukuran tingkat kesehatan bank dengan metode yang terbaru sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia.