BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
|
|
- Widyawati Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5.1. Analisis Perkembangan Penyaluran Kredit Dalam pelaksanaan aktivitas operasional bank, salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap perbankan adalah peningkatan kinerja perbankan. Untuk dapat meningkatkan kinerja perbankan, upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah. Dengan adanya penyaluran kredit kepada nasabah, maka upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi terhadap perkembangan kredit. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan penyaluran kredit yang terjadi selama 3 tahun terakhir. PT. Bank Sulselbar Makassar adalah lembaga keuangan bank yang menyalurkan kredit kepada nasabah. Dimana dalam penyaluran kredit, menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2010) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan adanya peningkatan yang dicapai oleh perusahaan, maka diperlukan adanya evaluasi dalam penyaluran kredit, salah satu tujuan dilakukan evaluasi dalam penyaluran kredit adalah untuk menganalisis peningkatan (penurunan) penyaluran kredit yang terjadi dalam 3 tahun terakhir, khususnya tahun Berikut ini akan disajikan data penyaluran kredit untuk tahun yang dapat disajikan pada tabel 5.1 yaitu sebagai berikut : 58
2 59 Tabel 5.1 PT. Bank Sulselbar Makassar Perkembangan Penyaluran Kredit Jumlah Penyaluran Peningkatan Tahun Kredit (Jutaan Rp) Jutaan Rp. % , ,29 Rata-rata ,25 Sumber : PT. Bank Sulselbar Makassar Tabel 5.1 yakni perkembangan penyaluran kredit selama 3 tahun terakhir (tahun ) yang diperoleh dari PT. Bank Sulselbar Makassar yang menunjukkan bahwa rata-rata penyaluran kredit selama 3 tahun terakhir sebesar Rp ,- Kemudian perkembangan kredit selama 3 tahun terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2010) nampak bahwa tahun 2009 jumlah penyaluran kredit meningkat sebesar Rp atau sebesar 2,21%, sedangkan tahun 2010 jumlah penyaluran meningkat sebesar Rp atau sebesar 30,29%. Faktor yang menyebabkan adanya peningkatan kredit selama 2 tahun terakhir disebabkan karena adanya peningkatan penurunan kredit untuk nasabah khususnya selama 3 tahun terakhir.
3 Analisis Kualitas Kredit Dalam melakukan penilaian kualitas kredit, khususnya pada PT. Sulselbar Makassar, maka salah satu alat analisis yang digunakan adalah kolektibilitas dalam penyaluran kredit. Sebelum dilakukan analisis penyaluran kredit dengan menggunakan analisis kualitas kredit, maka terlebih dahulu akan disajikan kolektibilitas penyaluran kredit yang dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2 PT. Bank Sulselbar Makassar Data Kolektibilitas Kredit Tahun 2008 s/d Tahun 2010 Klasifikasi Tahun (Dalam Jutaan Rp.) Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang lancer Diragukan Macet Total kredit Sumber : PT. Bank Sulselbar Makassar Tabel 5.2 yakni data kolektibilitas kredit selama 3 tahun terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2010) yang menunjukkan bahwa untuk kolektibitas kredit untuk klasifikasi lancar dalam tahun 2008 ketahun 2009 hingga tahun 2010, sedangkan
4 61 klasifikasi menurut dalam perhatian khusus (DPK) dalam tahun 2008 s/d tahun 2010 meningkat, sedangkan kurang lancar tahun 2009 menurun sedangkan untuk tahun 2010 meningkat. Kemudian kolektibilitas penyaluran kredit untuk kategori diragukan dalam tahun 2009 menurun dan pada tahun 2010 meningkat. Selanjutnya kolektibilitas penyaluran kredit untuk kategori macet 2009 menurun dan tahun 2010 mengalami peningkatan. Berdasarkan data kolektibilitas kredit yakni dari tahun 2008 s/d tahun 2010, maka selanjutnya akan disajikan rasio kredit lancar terhadap total kredit untuk tahun 2008 s/d tahun 2010 yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Rasio kredit lancar terhadap total kredit Besarnya rasio kredit lancar terhadap total kredit pada perusahaan PT. Bank Sulselbar Makassar dari tahun 2008 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut : Rp Rasio kredit lancar terhadap total kredit 08 = x 100 % Rp = 96,18% Rp Rasio kredit lancar terhadap total kredit 09 = x 100 % Rp = 96,30%
5 62 Rp Rasio kredit lancar terhadap total kredit 10 = x 100 % Rp = 96,75% Dari hasil perhitungan kredit lancar terhadap total kredit oleh PT. Bank Sulselbar Makassar untuk tahun 2008 sebesar 96,18%, tahun 2009 kredit sebesar 96,30% dan tahun 2010 total kredit sebesar 96,75%. Ini menunjukkan bahwa kredit lancar pada tahun 2008 s/d tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 2) Rasio kredit dalam perhatian khusus terhadap total kredit Besarnya rasio kredit dalam perhatian khusus terhadap total kredit untuk tahun 2008 s/d tahun 2010 adalah sebagai berikut : Rp Rasio kredit dalam perhatian khusus = x 100% terhadap total kredit 08 Rp = 1,09% Rp Rasio kredit dalam perhatian khusus = x 100% terhadap total kredit 09 Rp = 1,30% Rp Rasio kredit dalam perhatian khusus = x 100% terhadap total kredit 10 Rp = 1,19%
6 63 Dari hasil perhitungan rasio kredit dalam perhatian khusus terhadap total kredit yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2008 sebesar 1,09%, tahun 2009 sebesar 1,30% dan tahun 2010 sebesar 1,19%. 3) Rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit Besarnya rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit dalam tahun 2008 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut : Rp Rasio kredit kurang lancar terhadap total = x 100% kredit 08 Rp = 0,15% Rp Rasio kredit kurang lancar terhadap total = x 100% kredit 09 Rp = 0,14% Rp Rasio kredit kurang lancar terhadap total = x 100% kredit 10 Rp = 0,18% Dari hasil perhitungan rasio kredit kurang lancar terhadap total kredit yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2008 sebesar 0,15%, tahun 2009 sebesar 0,14% dan tahun 2009 sebesar 0,18%. 4) Rasio kredit diragukan terhadap total kredit Adapun besarnya rasio kredit diragukan terhadap total kredit untuk tahun 2008 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut :
7 64 Rp Rasio kredit diragukan terhadap total = x 100% kredit 08 Rp = 0,20% Rp Rasio kredit diragukan terhadap total = x 100% kredit 09 Rp = 0,008% Rp Rasio kredit diragukan terhadap total = x 100% kredit 10 Rp = 0,15% Dari hasil perhitungan kredit diragukan terhadap total penyaluran kredit selama 3 tahun terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2010), nampak tahun 2008 menurun dan tahun 2010 meningkat. 5) Rasio kredit macet terhadap total kredit Besarnya rasio kredit macet terhadap total kredit untuk tahun 2008 s/d tahun 2010 dapat ditentukan sebagai berikut : Rp Rasio kredit macet total kredit 08 = x 100% Rp = 2,35% Rp Rasio kredit macet total kredit 09 = x 100 % Rp = 2,16%
8 65 Rp Rasio kredit macet total kredit 10 = x 100 % Rp = 1,73% Dari hasil perhitungan tersebut di atas, maka selanjutnya akan disajikan rasio kredit terhadap total kredit untuk tahun 2008 s/d tahun 2010 yang dapat ditentukan melalui tabel berikut ini : Tabel 5.3 Rasio Kolektibilitas Terhadap Total Kredit Pada PT. Bank Sulselbar Makassar Tahun 2008 s/d Tahun 2010 Uraian T a h u n Rata-Rata (%) Lancar 96,18% 96,30% 96,75% 96,41% Dalam perhatian khusus 1,09% 1,30% 1,19% 1,19% Kurang lancar 0,15% 0,14% 0,18% 0,16% Diragukan 0,20% 0,008 0,15% 0,14% Macet 2,35% 2,16% 1,73% 2,08% Sumber : PT. Bank Sulselbar Makassar Berdasarkan hasil analisis mengenai rasio kolektibitas dalam penyaluran kredit selama 3 tahun terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2010) untuk rasio kredit lancar dalam penyaluran kredit mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan penyaluran kredit dalam perhatian khusus dalam 3 tahun terakhir mengalami
9 66 peningkatan. Kemudian untuk kolektibilitas kurang lancar mengalami penurunan selama 2 tahun terakhir dan untuk diragukan tahun 2008 dan 2010 meningkat dan tahun 2009 menurun. Sedangkan untuk macet dalam 2 tahun terakhir menurun. Dengan demikian dari hasil rasio kolektibilitas, dalam penentuan baik/ buruknya kualitas kredit maka akan dilakukan analisis NPL (Non Performing Loan) untuk 3 tahun terakhir dengan menggunakan rumus sebagai berikut : KL + D + M NPL = x 100% Outstanding Kredit Adapun perhitungan NPL untuk tahun 2008 s/d tahun 2010 dapat ditentukan melalui perhitungan berikut ini : 1. Tahun 2008 Besarnya rasio NPL untuk tahun 2008 dapat dihitung sebagai berikut : NPL = x 100% = 2,71% Dengan demikian maka besarnya perhitungan rasio NPL untuk tahun 2008 adalah sebesar 2,71% 2. Tahun 2009 Besarnya rasio NPL untuk tahun 2009 dapat ditentukan melalui perhitungan sebagai berikut :
10 NPL = x 100% = 2,39% Dengan demikian maka besarnya perhitungan rasio NPL untuk tahun 2009 adalah sebesar 2,39% 3. Tahun 2010 Besarnya rasio NPL untuk tahun 2010 dapat dihitung sebagai berikut : NPL = x 100% = 2,06% Dengan demikian maka besarnya perhitungan rasio NPL untuk tahun 2010 adalah sebesar 2,06% Dalam hubungannya dengan perhitungan tersebut di atas maka akan disajikan melalui tabel yaitu sebagai berikut :
11 68 Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2008 s/d Tahun 2010 NPL Pertumbuhan Tahun (%) (%) , ,39-0, ,06-0,33 Rata-rata pertumbuhan (%) -0,33 Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 5.4 yakni hasil perhitungan NPL untuk 3 tahun terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2009), maka untuk tahun 2008 NPL sebesar 2,71%, tahun 2009 sebesar 2,39% dan tahun 2010 sebesar 2,06%. Sedangkan dilihat dari perhitungan NPL untuk tahun 2009 menurun sebesar -0,32% dan tahun 2010 menurun sebesar 0,33%, sehingga rata-rata NPL menurun sebesar 0,33%. Dengan turunnya rasio NPL untuk 2 tahun terakhir dapatlah dikatakan bahwa kualitas kredit untuk 2 tahun terakhir khususnya pada PT. Bank Sulselbar Makassar dianggap cukup baik dalam menyalurkan kredit yang bermasalah khususnya dalam penyaluran kredit. Dengan turunnya rasio NPL maka akan berdampak terhadap adanya peningkatan rasio profitabilitas untuk 3 tahun terakhir.
12 Analisis Profitabilitas Analisis profitabilitas adalah suatu analisis untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Oleh karena itulah indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gross Profit Margin, Net Profitabilitas Margin, Return on Equity Capital, Net Income on Total Assets, dan Return on Total Assets. 1. Gross Profit Margin Rasio ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi rasionya, semakin baik hasilnya. Rumus yang dipakai yaitu : Operating Income Operating Expense Gross Profit Margin = Operating Income Berdasarkan rumusan tersebut di atas, maka besarnya rasio GPM dari tahun 2008 s/d tahun 2010 dapat diuraikan sebagai berikut : , ,01 PM 2008 = x 100% ,40 = 46,12% , ,79 GPM 2009 = x 100% ,97 = 43,58 % GPM 2010 = x 100% = 37,16%
13 70 Berdasarkan hasil perhitungan mengenai rasio GPM, maka dapat diartikan bahwa setiap Rp.1,- pendapatan operasi dapat menghasilkan laba operasional sebesar 46,12% untuk tahun 2008, tahun 2009 sebesar 43,58% dan untuk tahun 2010 sebesar 37,16%. Untuk lebih jelaskan hasil perhitungan tersebut akan disajikan pada tabel berikut ini : Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Gross Profit Margin Tahun 2008 s/d 2010 Operating Operating GPM Pertumbuhan Tahun Income Expense (%) (%) (Rp) (Rp) , ,01 46,12% , ,79 43,58% -2, ,16% -6,42 Sumber : Hasil olahan data Rata-rata -1,94 Berdasarkan tabel 5.5 yakni hasil perhitungan GPM untuk tahun 2008 s/d tahun 2010, yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2009 mengalami penurunan yang disebabkan karena adanya penurunan pendapatan operasional yang terjadi dalam tahun 2009, sedangkan untuk tahun 2010 rasio Gross Profit Margin (GPM) menurun sebesar 6,42% yang disebabkan karena adanya peningkatan beban operasional yang terjadi dalam tahun 2010.
14 71 2. Net Profit Margin Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasionalnya. Rumus yang digunakan yaitu : Net Income Net Profit Margin = x 100 % Operating Income Berdasarkan uraian di atas, maka adapun perhitungan NPM dapat dihitung sebagai berikut : ,17 NPM 2008 = x 100 % ,40 = 31,26% ,54 NPM 2009 = x 100 % ,97 = 29,95% NPM 2010 = x 100 % = 26,20% Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas dapat diartikan bahwa setiap Rp.1,- operating income dapat menghasilkan net income untuk tahun 2008 sebesar 0,3126 atau 31,26%, tahun 2009 sebesar 0,2995 atau 29,95%, tahun 2010 sebesar 0,2620 atau 26,20%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
15 72 Tabel 5.6 Data Net Income Dan Operating Income Net Income Operating Pertumbuhan Tahun NPM (%) (Rp) Income (Rp) (%) , ,40 31, , ,97 29,95-1, ,20-3,75 Sumber : Hasil olahan data Rata-rata 29,14-2,53 Tabel 5.6 yakni hasil perhitungan Net Income yang terjadi untuk 3 tahun terakhir (tahun ) yang menunjukkan bahwa dalam tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 1,31%, hal ini disebabkan karena adanya penurunan laba operasional sedangkan untuk tahun 2010 terjadi penurunan yang disebabkan karena adanya kenaikan beban operasional dari tahun ketahun. 3. Return on Equity Capital ROE adalah ukuran yang mewakili harapan dari shareholder, sebab tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkan dapat langsung diketahui dan menggambarkan keefektifan atas investasi yang dilakukan oleh shareholder, adapun perhitungan ROE yaitu sebagai berikut : Net Income ROE = x 100 % Equity Capital ,17 Return on Equity 2008 = x 100% ,38 = 26,85%
16 ,54 Return on Equity 2009 = x 100 % ,41 = 23,30% Return on Equity 2010 = x 100 % = 25,86% Berdasarkan hasil perhitungan ROE untuk tahun 2008 s/d 2010 yang menunjukkan besarnya modal yang digunakan dalam menghasilkan laba bersih untuk tahun 2008 sebesar 26,85%, tahun 2009 sebesar 23,30% dan tahun 2010 sebesar 25,86% Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atas, dapat disajikan hasil perhitungan ROE untuk tahun 2008 s/d tahun 2010 yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini : Tabel 5.7 Rasio Return On Equity (ROE) Tahun Ekuitas Modal ROE Tahun Laba Bersih (Rp) (Rp) (%) , ,38 26, , ,41 23, ,86 Sumber : Hasil olahan data Tabel 5.7 yakni hasil perhitungan ROE untuk tahun yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2009 terjadi penurunan dimana disebabkan karena
17 74 laba bersih menurun sedangkan untuk tahun 2010 mengalami peningkatan yang disebabkan karena adanya kenaikan ekuitas modal yang terjadi dalam 3 tahun terakhir. 4. Net Income on Total Asset Rasio ini untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitasnya, dengan menggunakan rumus : Net Income Net Income on Total Assets = x 100 % Total Assets Besarnya perhitungan Net Income on Total Asset untuk tahun 2008 s/d 2010 dapat dihitung sebagai berikut : ,17 Net Income on Total Assets 08 = x 100 % ,25 = 4,82% ,54 Net Income on Total Assets 09 = x 100 % ,35 = 4,18% Net Income on Total Assets 10 = x 100 % = 3,90% Berdasarkan hasil perhitungan net income on total assets untuk 3 tahun terakhir (tahun ) yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2008 sebesar
18 75 4,82%, tahun 2009 sebesar 4,18% dan tahun 2010 sebesar 3,90%. Untuk lebih jelasnya akan disajikan melalui tabel berikut ini : Tahun Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Net Income On Total Assets Net Income (Rp) Tahun 2008 s/d 2010 Total Assets (Rp) Net Income on Total Asset (%) Pertumbuhan , ,25 4, , ,35 4,18-0, ,90-0,28 Rata-rata Net Income on Total Assets (%) 4,25-0,46 Sumber : Hasil olahan data Berdasarkan tabel 5.8 yaitu hasil perhitungan Net Income jika dibandingkan dengan Total Assets, dimana untuk tahun 2009 mengalami penurunan yang disebabkan karena adanya penurunan laba bersih, sedangkan untuk tahun 2010 disebabkan karena adanya kenaikan beban operasional. 5. Return on Total Assets Rasio ini mengukur kemampuan bank didalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan. Rumus yang digunakan adalah : berikut : Return on Assets Operating Income Total Assets x 100% Besarnya perhitungan ROA untuk tahun 2008 s/d 2010 dapat dihitung sebagai (%)
19 ,40 ROA 2008 = x 100% ,25 = 14,33% ,600,97 ROA 2009 = x 100% ,35 = 13,98% ROA 2010 = x 100% = 14,89% Dari hasil perhitungan mengenai rasio ROA dalam tahun 2008 yang dapat diartikan bahwa setiap Rp.1,- total asset yang digunakan dapat menghasilkan operating income sebesar 0,1433 atau 14,33%, tahun 2009 sebesar 0,1398 atau 13,98%, tahun 2010 sebesar 0,1489 atau 14,89%. Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan rasio ROA akan disajikan melalui tabel 5.9 berikut ini : Tahun Tabel 5.9 Hasil Perhitungan ROA Tahun 2008 s/d 2010 Operating Income (Rp) Total Assets (Rp) ROA (%) Pertumbuhan , ,25 14,33% ,600, ,35 13,98% -0, ,89% 0,91 Sumber : Hasil olahan data (%) Rata-rata peningkatan (%) 14,40% 0,28
20 77 Berdasarkan tabel 5.9 yaitu hasil perhitungan ROA untuk tahun , dimana untuk tahun 2009 terjadi penurunan ROA yang disebabkan karena adanya penurunan pendapatan operasional sedangkan untuk tahun 2010 terjadi kenaikan yang disebabkan karena adanya peningkatan asset khususnya dalam tahun Pembahasan Berdasarkan hasil analisis mengenai kualitas kredit khususnya pada PT. Bank Sulselbar Makassar. Dalam pembahasan ini dimaksudkan untuk menganalisis kualitas kredit dalam tahun 2008 s/d tahun Dari hasil analisis mengenai kualitas kredit selama 3 tahun terakhir (tahun ), maka terlebih dahulu akan disajikan kolektibilitas penyaluran kredit dan NPL yang dapat dilihat pada tabel 5.10 yaitu sebagai berikut : Tabel 5.10 Analisis Kualitas Kredit Tahun Tahun Kolektibilitas (%) L DPK KL D M NPL ,18 1,09 0,15 0,20 2,35 2, ,30 1,30 0,14 0,008 2,16 2, ,75 1,19 0,18 2,16 1,73 2,06 96,41 1,19 0,16 0,78 1,75 2,39 Sumber : Hasil olahan data
21 78 Tabel 5.10 yakni hasil analisis mengenai kualitas kredit, terlihat bahwa rata-rata tingkat persentase kolektibilitas untuk kategori lancar sebesar 96,29%, sedangkan rata-rata DPK sebesar 1,09%, KL sebesar 0,16%, diragukan sebesar 0,78% dan macet sebesar 1,75%. Hal ini menunjukkan bahwa dilihat dari kinerja penyaluran kredit dianggap sudah sangat baik alasannya karena tingkat persentase yang lancar sudah diatas 90%, sedangkan dilihat dari NPL nampak bahwa dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa PT. Sulselbar memiliki upaya untuk memperbaiki kualitas kredit. Kemudian akan disajikan rasio profitabilitas dalam tahun 2008 s/d tahun 2010 yang dapat dilihat melalui tabel 5.11 yaitu sebagai berikut : Tabel 5.11 Analisis Rasio Profitabilitas Tahun 2008 s/d Tahun 2010 (Dalam Persen) No. Jenis Profitabilitas Tahun Rata-rata (%) 1 Gross Profit Margin 46,12 43,58 37,16 42,32 2 Net Profit Margin 31,26 29,95 26,20 29,14 3 ROE 26,85 23,30 25,86 25,34 4 Net Income on Total Asset 4,82 4,18 3,90 4,30 5 ROA 14,33 13,98 14,89 14,40 Sumber : Hasil olahan data
22 79 Berdasarkan tabel 5.11 yakni hasil perhitungan profitabilitas untuk 3 tahun terakhir, terlihat bahwa rasio gross profit margin dalam 2 tahun terakhir ( ) mengalami penurunan. Faktor yang menyebabkan adanya penurunan karena adanya peningkatan beban operasional yang dikeluarkan oleh bank. Sedangkan untuk net profit margin dalam 2 tahun terakhir mengalami penurunan karena adanya penurunan net income, begitu pula dengan net income on total asset. Kemudian untuk ROE dan ROA yang dalam 3 tahun terakhir (tahun 2008 s/d tahun 2010) mengalami peningkatan karena adanya peningkatan ekuitas dan aktiva selama 3 tahun terakhir.
23 80 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis mengenai kualitas kredit dalam penyaluran kredit khususnya pada PT. Bank Sulselbar Makassar, akan dapat ditarik simpulan, yaitu sebagai berikut : 1. Kolektibilitas untuk 3 tahun terakhir terlihat Non Performing Loan (NPL) mengalami penurunan. Besarnya NPL menurut ketentuan Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5%, jika melebihi 5% maka akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan, yaitu akan mengurangi nilai/skor yang diperolehnya. Semakin besar tingkat NPL ini menunjukkan bahwa bank tersebut tidak profesional dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat risiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPL yang dihadapi bank. 2. Gross profit margin, net income on total asset dan net profit margin mengalami penurunan, sedangkan ROE dan ROA meningkat Saran Adapun saran dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Perlunya pihak bank untuk tetap mengendalikan kredit yang macet, hal ini dimaksudkan untuk dapat mempertahankan kualitas kredit. 80
24 81 2. Upayakan meningkatkan laba melalui peningkatan pendapatan bunga melalui penyaluran kredit, sehingga profitabilitas dapat ditingkatkan.
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Bank yang pada awal kemunculannya di Indonesia sejak penjajahan Belanda
Lebih terperinciAnalisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Nama : A. Yaumil Mahsyar H NPM : 20213003 Kelas : 3EB12 Jurusan : Akuntansi Pembimbing
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara. Kemajuan suatu bank di suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh rasio CAMEL terhadap manajemen laba. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy Ratio), RORA (Return On Risked
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian mengunakan dua peneliti terdahulu sebagai bahan acuan. Penelitian yang pertama yaitu Tri Yulianina Wulandari (2013) dengan topik Pengaruh
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Dari penelitian pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang diukur rasio profitabilitas (ROI, ROE, dan NPM) terhadap dividend payout ratio pada sektor manufacturing
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas
Lebih terperinciAnalisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi
Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode 2009-2014 Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi Pendahuluan Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED NAMA : FITRI SABRINA NPM : 22210840 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
27 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Initial Public Offering (IPO) adalah proses pertama suatu perusahaan berubah statusnya yaitu dari perusahaan milik perorangan menjadi perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi kuat terhadap kualitas aktiva perbankan, sehingga perbankan harus lebih berhati hati
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, dan pembahasan data hasil analisis mengenai pengaruh Capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan /atau bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan sarana intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari masyarakat (DPK) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, bank merupakan sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada empat penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Nisrina Yuli Astrie (2015) Penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah : 1. Dimas Maulana, (2012) Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank komersial memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kondisi keuangan bank merupakan indikator sedang berkembangnya
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik
BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh dunia. Roda perekonomian terutama di sektor riil digerakan oleh perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat mengandalkan kepercayaan masyarakat karena fungsi utama dari bank yaitu sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank dan Perbankan Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya dalam pendirian perusahaan, pemilik selalu merumuskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapainya, secara umum tujuan dari didirikannya perusahaan adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini berupa analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati aspek-aspek tertentu dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Judul Peranan Analisis Laporan Keuangan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Efektivitas Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT. Bank SUMUT B. Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara. Sebab sektor perbankan mempunyai tugas utama sebagai lembaga penghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara pihak kelebihan dana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang diolah dalam Tugas Akhir ini diambil dari PT. Central Asia Tbk. Menurut waktu pengumpulannya, data yang digunakan adalah data time series,
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada dua penelitian sebelumnya yaitu : 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini banyak sekali guncangan ekonomi, khususnya pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Return On Asset Tujuan dasar dari manajemen suatu unit usaha bisnis adalah untuk memaksimalkan nilai dari investasi yang ditanamkan oleh pemilik modal terhadap
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BANK
ANALISIS LAPORAN KEU. PERBANKAN KARTIKA SARI. UniversitasGunadarma. ANALISIS KINERJA BANK TUJUAN MATERI : 1. Menjelaskan pengertian analisis rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. 2. Menyebutkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk
ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH PT. BANK DANAMON INDONESIA Tbk Nama : Fera Dewi Puspita NPM : 22211814 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Nova Anggrinie, SE., MMSI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita Yuliani (2012) yang berjudul Pengaruh LDR, IPR,LAR,APB,NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Tujuan manajemen keuangan yakni memaksimalkan harga saham, bukan memaksimalkan laba per saham. Data akuntansi sangat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat -giatnya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan sebuah lembaga intermediasi yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya akan dapat mendorong efektivitas kebijakan moneter. Salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank Indonesia merupakan bank sentral yaitu suatu lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran Bank
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan memberikan dampak terhadap perkembangan ekonomi secara global dan perkembangan ekonomi di Indonesia khususnya. Oleh karenanya Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada tiga penelitian sebelumnya yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan, yaitu dilakukan oleh : 1. Danang Setyawan (2012) Masalah yang diangkat
Lebih terperinci2.1 Penelitian Terdahulu
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua penelitian terdahulu sebagai bahan acuan yang dilakukan oleh : 1. Da i Bani Muchtar (2013) Rumusan masalah peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang semakin meningkat tiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat telah kembali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Bank 2.1.1 Pengertian Bank Para ahli dalam bidang perbankan memberikan definisi mengenai bank yang berbeda-beda, tetapi mempunyai tujuan yang sama. Menurut
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. asing. Penelitian ini juga ingin menguji pengaruh capital adecuacy ratio (CAR),
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Penelitian ini berangkat dari rumusan masalah berupa inkonsistensi penelitian terdahulu tentang perbandingan profitabilitas bank domestik dan bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan oleh negara Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan berbagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu cara untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis yang dilakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaan tekstil yang terdaftar di BEI periode 2006 sampai dengan 2010, maka
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan
1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan yang pesat menjadikan iklim persaingan dalam dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan pelayanan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Muniya Alteza Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi telah mendorong entitas bisnis melakukan strategi bisnis dalam skala internasional agar dapat bertahan bahkan lebih berkembang. Strategi bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, yang berarti bahwa sebagian dari usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu negara. Terutama dalam hal pembangunan ekonomi yang kegiatannya untuk meningkatkan pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen. Para investor di pasar modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pengertian bank dalam pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10 Tahun 1998 mengenai perubahan UU Nomor 7 Tahun 1992 menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah melakukan mobilisasi dana dari satu pihak kepada pihak lain (financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu institusi keuangan yang fungsi utamanya adalah melakukan mobilisasi dana dari satu pihak kepada pihak lain (financial intermediary). Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investor membeli saham karena mengharapkan tingkat pengembalian yang maksimal atas investasi yang dilakukan tanpa adanya suatu risiko yang berarti Untuk itu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang penuh dengan resiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan perekonomian di dunia saat ini tidak terlepas dari dunia perbankan. Hampir seluruh aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai lembaga keuangan
Lebih terperinciANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi
Lebih terperinci1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. dalam industri. Dalam laporan keuangan, angka-angka yang berdiri sendiri sulit
1. Rasio keuangan dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah. Rata-rata industri mungkin tidak memberikan target rasio atau norma yang diinginkan. Rata-rata industri hanya dapat memberikan panduan atas posisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan
Lebih terperinci