BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
|
|
- Siska Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL & PEMBAHASAN A. GambaranUmum Objek dari penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode Dari seluruh populasi yang ada, diambil beberapa bank sebagai sampel melalui metode purposive sampling dengan kriteria selama periode bank tersebut mempublikasikan laporan keuangan triwulannya. Sehingga dari 11 Bank Umum Syariah di Indonesia yang memenuhi syarat sebagai sampel sebanyak 5 bank. Pemilihan tahun sebagai periode pengamatan bertujuan untuk mengkaji kondisi dan model perhitungan kesehatan bank berdasarkan data dan peraturan terbaru. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh bank. B. Analisis Hasil Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPNP/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Bank Wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan menggunakan pendekatan berdasarkan resiko (Risk Based Bank Rating). Dalam penelitian ini penilaian tingkat kesehatan bank umum syariah dilakukan dengan menilai empat aspek yaitu Risk Profile 48
2 49 (Resiko Kredit dan Resiko Pasar), Good Corporate Governance, Earnings dan Capital. Risk Profile yang merupakan penilaian terhadap resiko inheren dalam aktivitas operasional bank. Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Earnings yang meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan rentabilitas dan manajemen rentabilitas. Capital yang meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan modal. Penilaian dilakukan dengan cara menghitung rasio masing masing aspek yang diteliti. Data untuk perhitungan rasio-rasio tersebut diperoleh dari data laporan keuangan tahun Berikut ini adalah analisa hasil perhitungan masing masing sub indikator untuk RGEC :
3 50 TABEL 4.1 Peringkat Kesehatan Bank Umum Syariah Nama Bank Risk Profile Earnings Capital Good Corporate Governance NPL (Resiko Kredit) MR (Resiko Pasar) ROA REO (BOPO) Skor NK PK Skor NK PK Skor NK PK Skor NK PK Skor NK PK Skor NK PK BNI 2,19% 2 Low to moderate 18,56% 1 Low 1,408 1 Sangat Baik 1,46% 2 83,61% 2 18,74% 1 Sangat BRI 2,70% 2 Low to moderate 15,25% 1 Low 1,433 1 Sangat Baik 0,80% 3 Cukup 89,70% 5 Tidak 15,25% 1 Sangat MEGA 2,77% 2 Low to moderate 13,21% 1 Low 1,921 2 Baik 2,60% 1 Sangat 83,58% 2 13,21% 1 Sangat PANIN 0,38% 1 Low 46,00% 1 Low 1,55 2 Baik 1,34% 2 76,80% 1 Sangat 46,00% 1 Sangat BCA 0,26% 1 Low 40,07% 1 Low 1,75 2 Baik 0,78% 3 Cukup 90,86% 5 Tidak 40,07% 1 Sangat Keterangan : NK = Nilai Komposit PK = Predikat Komposit Sumber : Data Diolah & Lampiran - Lampiran 50
4 51 1. Risk Profile yang diproksikan dengan resiko kredit dan resiko pasar. a. Resiko kredit merupakan potensi kerugian pada pemberian pinjaman yang disebabkan kegagalan peminjam (counterparty) dalam menyelesaikan kewajibanya dengan baik sesuai syarat-syarat yang telah disepakati. Pengukuran resiko kredit tetaplah penting sebagai langkah antisipatif bagi bank dalam mengukur potensi kegagalan konsumen dalam memenuhi kewajibannya. Potensi kegagalan / kerugian ini dapat diukur menggunakan rasio NPL (Non Performing Loan). Besarnya nilai NPL suatu bank dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Kredit Bermasalah NPL = X 100% Total Kredit Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rasio NPL Bank Panin Syariah dengan rata rata NPL pada tahun sebesar 0,38% dan Bank BCA Syariah dengan rata rata NPL pada tahun sebesar 0,26% mendapat predikat Low artinya dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari resiko kredit tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang atau dengan kata lain, kemungkinan Bank Panin Syariah dan Bank BCA Syariah dalam mengalami kerugian dari kredit bermasalah sangat rendah.. Sedangkan rata rata NPL tahun Bank BNI Syariah sebesar 2,19%,
5 52 Bank BRI Syariah sebesar 2,70% dan Bank Mega Syariah Sebesar 2,77% maka ketiga bank tersebut mendapat predikat Low to moderate artinya dalam mengalami kerugian dari kredit bermasalah relatif rendah sampai sedang. b. Resiko Pasar adalah resiko pada posisi neraca dan rekening termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk resiko perubahan harga option. Resiko pasar antara lain meliputi resiko suku bunga, resiko nilai tukar, resiko ekuitas dan resiko komoditas. Resiko pasar diukur menggunakan rasio MR (Mengcover Resiko / Manajemen Resiko ) dengan rumus sebagai berikut : Ekses Modal MR = X 100% ATMR Pasar Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rasio MR pada tahun menunjukkan rata rata MR bank BNI Syariah sebesar 18,56%, Bank BRI Syariah sebesar 15,25%, Bank Mega Syariah sebesar 13,21%, Bank Panin Syariah sebesar 46,00% dan Bank BCA Syariah sebesar 40,07% mendapat predikat Low dimana kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari resiko pasar tergolong sangat rendah. 2. Good Corporate Governance (GCG) adalah sekumpulan hukum, peraturan dan kaidah kaidah yang wajib dipenuhi dan dapat mendorong kinerja sumber sumber perusahaan untuk bekerja secara efisien, menghasilkan
6 53 nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan. Hasil penelitian GCG merupakan data sekunder yang peneliti dapatkan dalam annual report yang dipublikasikan. Pada tahun Bank Mega, Panin dan BCA syariah mendapat baik karena rata rata GCG Bank Mega Syariah sebesar 1,921, Bank Panin Syariah sebesar 1,55 dan Bank BCA Syariah sebesar 1,75 artinya apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen bank. Sedangkan rata rata GCG yang diperoleh Bank BNI Syariah sebesar 1,408 dan Bank BRI Syariah sebesar 1,433 ini mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan. 3. Earnings yang diproksikan dengan ROA dan BOPO. a. Dalam penilaian ini, untuk mendapatkan rasio profitabilitas bank digunakan analisis Return On Asset (ROA). ROA digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan secara relatif yang dibandingkan dengan nilai total asetnya. Secara formulasi dinyatakan sebagai berikut :
7 54 Laba Sebelum Pajak ROA = X 100% Total Aktiva Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat pada tahun rata rata rasio ROA yang diperoleh oleh Bank BNI Syariah sebesar 1,46%, Bank Panin Syariah sebesar 1,34% mendapat predikat sehat. Rata rata rasio ROA Bank BRI syariah sebesar 0,80% dan Bank Bank BCA Syariah sebesar 0,78%. Mendapat predikat cukup sehat sedangkan rata rata rasio ROA Bank Mega Syariah sebesar 2,60% mendapat predikat sangat sehat yang mencerminkan kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba dimasa datang sangat tinggi. b. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) adalah efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. BOPO dapat diukur menggunakan rasio REO (Rasio Efisiensi Operasional). Besarnya nilai REO suatu bank dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Beban Operasional REO = X 100% Pendapatan Operasional Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa tahun Bank BRI dan Mega Syariah mendapat predikat sehat artinya bank mampu
8 55 mengefisiensikan biaya atau mengendalikan biaya operasionalnya dengan rata rata nilai REO Bank BNI Syariah sebesar 83,61% dan Bank Mega Syariah sebesar 83,58%. Rata rata rasio REO tahun Bank BRI Syariah sebesar 89,70% dan Bank BCA Syariah sebesar 90,86%, dengan rata rata yang diperoleh kedua bank tersebut maka predikat yang didapat adalah tidak sehat artinya pendapatan yang diterima lebih kecil dari biaya operasional yang dikeluarkan. Sedangkan rata rata rasio REO pada tahun Bank Panin Syariah sebesar 76,80% mendapatkan predikat sangat sehat artinya bank sangat mampu mengendalikan biaya operasionalnya agar keuntungan yang diperoleh bank semakin besar. 4. Capital dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan indiaktor terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko. Besarnya nilai CAR suatu bank dapat dihitung ebagai berikut : Jumlah Modal CAR = X 100% Jumlah ATMR Dari tabel 4.1 dapat dilihah bahwa rasio CAR menunjukkan kelima bank yang dijadikan sebagai sampel semuanya mendapat predikat sangat sehat dimana bank memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang sangat memadai relatif terhadap profil resikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik,
9 56 skala usaha dan kompleksitas usaha bank karena rata rata rasio CAR tahun Bank BNI Syariah sebesar 18,74%, Bank BRI Syariah sebesar 15,25%, Bank Mega Syariah sebesar 13,21%, Bank Panin Syariah sebesar 46,00% dan Bank BCA Syariah sebesar 40,07%. C. Pembahasan 1. Risk Profile (Profil Resiko) a. Resiko Kredit TEBEL 4.2 Ringkasan Pembahasan Risk Profile (Resiko Kredit) Aspek Nama Bank MIN MAX Rata-rata Predikat Risk Profile a) Resiko Kredit = NPL (Non Performing Loan) BNI 1,53% 3,15% 2,19% Low to moderate BRI 2,24% 3,49% 2,70% Low to moderate MEGA 2,27% 3,49% 2,77% Low to moderate PANIN 0,00% 0,86% 0,38% Low BCA 0,06% 1,74% 0,26% Low Sumber : data diolah (lampiran 2 6) Selama periode rata rata tingkat NPL Bank Umum Syariah berada dibawah 5%. Rata rata rasio NPL Bank BNI Syariah pada tahun sebesar 2,19% dengan nilai minimum sebesar 1,53% dan nilai maksimum sebesar 3,15%. Rata rata rasio NPL Bank BRI Syariah sebesar 2,70% dengan nilai minimum 2,24% dan minimum 3.49%. Rata rata rasio NPL Bank Mega Syariah sebesar 2,77% dengan nilai minimum 2,27% dan maksimum 3,49%. Dengan
10 57 angka rata-rata tersebut Bank BNI, BRI dan Mega Syariah memiliki tingkat NPL yang rendah sampai sedang dan memenuhi peraturan Bank Indonesia. Rata rata rasio NPL bank Panin Syariah tahun sebesar 0,38%, dengan nilai minimum sebasar 0,00% dan maksimum 0,86%. Rata rata bank BCA Syariah sebesar 0,26% dengan minimum 0,06% dan maksimum 1,74%. Rata rata kedua bank tersebut memiliki nilai NPL yang rendah. Sektor perbankan pada tahun dapat dikatakan baik karena rata rata tingkat NPL dari kelima bank yang dijadikan sampel dibawah 5% sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang mengharuskan bank bank untuk menjaga tingkat NPL dibawah angka 5%. Ini menunjukkan bahwa pada tahun mayoritas sektor perbankan di Indonesia memiliki tingkat NPL yang rendah sampai sedang. Nilai NPL terbesar dimiliki oleh Bank Mega Syariah sebesar 2,77%. Sedangkan nilai NPL terendah dimiliki oleh Bank BCA Syariah sebesar 0,26%. Berdasarkan penjelasan diatas, keadaan Non Performing Loan pada Bank Umum Syariah periode dapat digambarkan sebagai berikut :
11 58 Grafik 4.1 NPL Bank Umum Syariah Periode Sumber : Data diolah Berdasarkan grafik 4.1 diatas, maka terlihat bahwa NPL sektor perbankan cenderung stabil, kecuali Bank BNI Syariah yang mengalami penurunan secara signifikan pada tahun 2011 triwulan pertama sebesar 2,99% ke triwulan kedua pada tahun 2012 sebesar 1,81% dan Bank BCA Syariah yang mengalami kenaikan secara signifikan pada triwulan keempat tahun 2011 sebesar 0.09% ke triwulan pertama tahun 2012 sebesar 1,74% dan kembali turun secara signifikan pada triwulan kedua tahun 2012 sebesar 0,17%. Tinggi rendah atau naik turunnya tingkat NPL sendiri dilihat berdasarkan jumlah kredit bermasalah yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikan oleh masing masing bank. Maka secara garis besar rata rata nilai NPL dari tahun pada Bank Umum Syariah telah memenuhi kriteria tentang pengelolaan kredit bermasalah yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu tingkat NPL Maksimal 5%.
12 59 b. Resiko Pasar TEBEL 4.3 Ringkasan Pembahasan Risk Profile (Resiko Pasar) Aspek Nama Bank MIN MAX Rata-rata Predikat b) Resiko Pasar = MR (Mengcover Resiko / Manajemen Resiko) BNI 14,02% 25,19% 18,56% Low BRI 11,35% 21,72% 15,25% Low MEGA 11,16% 15,07% 13,21% Low PANIN 19,75% 100,63% 46,00% Low BCA 22,35% 64,29% 40,07% Low Sumber : data diolah (Lampiran 7-11) Rata rata rasio MR (Mengcover Resiko / Manajemen Resiko) Bank BRI Syariah tahun sebesar 15,25% dengan nilai minimum MR sebesar 11,35% dan maksimum MR 21,72%. Rata rata MR Bank BNI Syariah sebesar 18,56%, minimum 14,02% dan maksimum 25,19%. Rata-rata MR Bank Mega Syariah sebesar 13,21%, minimum 11,16% dan minimum 15,07%. Rata-rata Bank Panin Syariah sebesar 46%, minimum 19,75% dan maksimum 100,63%. Sedangkan rata-rata MR Bank BCA syariah sebesar 40,07%, minimum 22,35% dan maksimum 64,29%. Dengan nilai rata-rata MR yang diperoleh Bank BRI, BNI, Mega, Panin dan BCA Syariah maka kelima bank tersebut memiliki tingkat MR yang rendah. Berdasarkan dari hasil perhitungan pada penyajian data, dapat diketahui bahwa dari tahun dapat dikatakan baik karena rata rata tingkat MR diatas 12%. Nilai MR terbesar dimiliki oleh Bank Panin Syariah sebesar 46,00% karena
13 60 nilai rasio MR Bank Panin Syariah mencapai % pada triwulan kedua tahun 2011 dan MR terendah dimiliki oleh Bank BRI Syariah. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari resiko pasar tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang. 2. Good Corporate Governance (GCG) TEBEL 4.4 Ringkasan Pembahasan Good Corporate Governance Aspek Nama Bank MIN MAX Rata-rata Predikat Good Corporate Governance BNI - - 1,408 Sangat Baik BRI - - 1,433 Sangat Baik MEGA - - 1,922 Baik PANIN - - 1,550 Baik BCA - - 1,750 Baik Sumber : data diolah (Lampiran 12) GCG Bank BNI Syariah tahun 2011 sebesar 1,672 tahun 2012 sebesar 1,25 dan tahun 2013 sebesar 1,30 dengan nilai rata rata GCG-nya 1,408. GCG Bank BRI syariah tahun 2011 sebesar 1,55, tahun 2012 sebesar 1,40 dan tahun 2013 sebesar 1,35 dengan nilai rata rata GCGnya 1,433. Bank BNI dan BRI Syariah memperoleh predikat sangat baik karena rata-rata GCG-nya < 1,5. GCG Bank Mega Syariah tahun 2011 sebesar 1,825, tahun 2012 sebesar 1,60 dan tahun 2013 sebesar 2,43 dengan nilai rata-ratanya 1,922. GCG Bank Panin Syariah tahun 2011
14 61 sebesar 1,95, tahun 2012 dan 2013 sebesar 1,35 dengan nilai rata-ratanya 1,550 sedangkan GCG Bank BCA Syariah tahun 2011 sebesar 1,90, tahun 2012 sebesar 1,80 dan tahun 2013 sebesar 1,55 dengan nilai rataratanya 1,750. Nili rata-rata GCG Bank Mega, Panin dan BCA Syariah memperoleh predikat baik karena nilai rata rata GCG-nya 1,5 NK 2,5. Berdasarkan dari penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek penilaian GCG mulai dari tahun , Bank BNI, BRI, Mega, Panin dan BCA Syariah telah menetapkan dan mengaplikasikan aspek aspek tesebut dengan sangat baik dalam kegiatan perbankan. Secara umum pelaksanaan GCG dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta berjalan dengan sangat efektif dan efisien, sebagaimana tercermin dalam nilai komposit berdasarkan hasil self assessment. Bank BNI, BRI, Mega, Panin dan BCA Syariah selalu menjaga konsistensi pelaksanaan GCG sehingga menjadikan pelaksanaan tersebut menjadi suatu budaya perbankan. Pelaksanaan GCG dari tahun ke tahun, setiap aspek penilaian GCG selalu melakukan penyempurnaan baik yang ditahun sebelumnya belum dilaksanakan atau belum ada.
15 62 3. Earnings (Rentabilitas) a. ROA TEBEL 4.5 Ringkasan Pembahasan Earnings (ROA) Aspek Nama Bank MIN MAX Rata-rata Predikat Earnings a) ROA = Return On Asset) BNI 0,61% 3,41% 1,46% BRI 0,15% 1,61% 0,80% Cukup MEGA 1,29% 3,99% 2,60% Sangat PANIN -1,37% 2,63% 1,34% BCA 0,38% 0,92% 0,78% Cukup Sumber : data diolah (lampiran 13-17) Nilai rata rata ROA pada Bank BNI Syariah tahun yaitu sebesar 1,46% dengan nilai minimum ROA sebesar 0,61% dan maksimum ROA 3,41%. Rata-rata ROA Bank BRI syariah tahun sebesar 0,80% dengan nilai minimum 0,15% dan maksimum 1,61%. Rata rata ROA Bank Mega Syariah tahun sebesar 2,60% artinya bank telah memenuhi standar ideal nilai ROA yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 1,5%. Ratarata ROA Bank Panin Syariah tahun sebesar 1,34% dengan nilai nimimun -1,37% dan maksimum 2,63%. Rata rata ROA Bank BCA Syariah tahun sebasar 0,78% dengan nilai minimum sebesar 0,38% dan maksimum sebesar 0,92%. Berdasarkan tabel 4.1, nilai ROA tertinggi pada tahun dimiliki oleh
16 63 Bank Mega Syariah sebesar 2,60%. ROA yang tinggi dapat diartikan bahwa bank mampu menghasilkan laba bersih lebih tinggi. Sedangkan nilai terendah dimiliki oleh Bank BCA Syariah sebesar 0,78%. Ini berarti bank BCA jauh dari standar ideal nilai ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank yang sehat adalah bank yang kemampuan rentabilitasnya tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. b. BOPO TEBEL 4.6 Ringkasan Pembahasan Earnings (BOPO) Aspek Nama Bank MIN MAX Rata-rata Predikat BOPO = (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional) BNI 67,98% 92,81% 83,61% BRI 76,39% 102,33% 89,70% Tidak MEGA 76,89% 91,03% 83,58% PANIN 50,76% 134,10% 76,80% Sangat BCA 86,91% 95,63% 90,86% Tidak Sumber : data diolah (lampiran 18-22), Rata rata rasio BOPO Bank BNI Syariah tahun sebesar 83,61% dengan nilai minimum 67,98% dan maksimum 92,81%. Rata rata rasio BOPO Bank BRI Syariah tahun sebesar 89,70% dengan nilai minimum 76,39% dan maksimum 102,33%. Rata rata rasio BOPO Bank Mega Syariah tahun sebesar 83,58% dengan nilai minimum 76,89% dan maksimum 91,03%. Rata-rata
17 64 rassio BOPO bank Panin Syariah tahun sebesar 76,89% dengan nilai minimum sebesar 50,76% dan maksimum sebesar 134,10%. Rata rata rasio BOPO Bank BCA Syariah tahun sebesar 90,86% dengan nilai minimum sebesar 86,91% dan maksimum 95,63%. Berdasarkan tabel 4.1 nilai BOPO tertinggi pada tahun dimiliki oleh Bank BCA Syariah sebesar 90,86% dan mendapat predikat tidak sehat karena nilai BOPO tiap triwulan dari tahun selalu 89% dan BOPO terendah dimiliki oleh Bank Panin Syariah sebesar 76,80%. BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha pokoknya. Semakin tinggi rasio ini akan menunjukkan bahwa bank kurang mampu menekan biaya operasionalnya (kurang efisien) yang juga akan mengakibatkan semakin rendahnya tingkat keuntungan bank. Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. 4. Capital (Permodalan) rasio yang digunakan adalah CAR TEBEL 4.7 Ringkasan Pembahasan Capital (CAR) Aspek Nama Bank MIN MAX Rata-rata Predikat Capital CAR = (Capital Adequacy Ratio) BNI 14,14% 26,33% 18,74% Sangat BRI 11,35% 21,72% 15,25% Sangat MEGA 11,16% 15,07% 13,21% Sangat
18 65 PANIN 19,75% 100,63% 46,00% Sangat BCA 22,35% 64,29% 40,07% Sangat Sumber : data diolah (lampiran 23-27), Rata-rata rasio CAR Bank BNI Syariah tahun sebesar 18,74% dengan nilai minimum sebesar 14,14% dan maksimum sebesar 26,33%. Rata rata CAR Bank BRI Syariah tahun sebesar 15,25% dengan nilai minimum 11,35% dan nilai maksimum 21,72%. Rata rata CAR Bank Mega Syariah tahun sebesar 13,21% dengan nilai minimum 11,16% dan nilai maksimum sebesar 15,07%. Rata rata CAR Bank Panin Syariah tahun sebesar 46% dengan nilai minimum 19,75% dan maksimum 100,63%. Rata rata CAR Bank BCA Syariah tahun sebesar 40,07% dengan nilai minimum 22.35% dan nilai maksimum 64,29%. Berdasarkan tabel 4.1, bank yang memiliki CAR tertinggi bila dibandingkan dengan bank lainnya adalah Bank Panin Syariah dengan nilai CAR 46,00%. CAR yang positif menunjukkan bahwa bank tersebut mampu menghasilkan modal bank yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Resikonya (ATMR). Sedangkan bank yang memiliki CAR terendah adalah Bank Mega Syariah dengan nilai CAR sebesar 13,21%. Meskipun Bank Mega Syariah mempunya nilai CAR terendah, akan tetapi nilai CAR tersebut telah berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8%. Berdasarkan penjelasan diatas, keadaan CAR pada Bank Umum Syariah periode dapat digambarkan sebagai berikut :
19 66 Grafik 4.2 CAR Bank Umum Syariah Periode Sumber : Data diolah Berdasarkan grafik 4.2 diatas, maka dapat terlihat bahwa CAR pada Bank Umum Syariah relaif stabil, kecuali Bank Panin Syariah yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada triwulan pertama tahun 2011 sebesar 44,66% kemudian naik menjadi 100,63% pada triwulan kedua tahun Naik turunnya nilai CAR dapat terlihat dari pebandingan antara jumlah modal dengan jumlah ATMR masing masing bank. Secara garis besar Bank Umum Syariah telah memenuhi kriteria kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% dan tegolong sangat sehat karena rata rata CAR tahun lebih dari 12%. Ini menunjukkan bahwa Bank Umum Syariah memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang sangat memadai relatif
20 67 terhadap profil resikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha bank. TEBEL 4.8 Ringkasan Pembahasan RGEC Aspek Nama Bank MIN MAX Ratarata Predikat Pembahasan Risk Profile a) Resiko Kredit = NPL (Non Performing Loan) BNI 1,53% 3,15% 2,19% Low to moderate BRI 2,24% 3,49% 2,70% Low to moderate MEGA 2,27% 3,49% 2,77% Low to moderate PANIN 0,00% 0,86% 0,38% Low BCA 0,06% 1,74% 0,26% Low Sektor perbankan pada tahun dapat dikatakan baik karena rata rata tingkat NPLdari kelima bank yang dijadikan sampel dibawah 5% sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang mengharuskan bank menjaga tingkat NPL dibawah angka 5%. Ini menunjukkan bahwa pada tahun mayoritas sektor perbankan di Indonesia memiliki tingkat NPL yang rendah dan rendah sampai sedang. tinggi rendah atau naik turunnya tingkat NPL sendiri dilihat berdasarkan jumlah kredit bermasalah yang dimiliki dibandingkan dengan jumlah kredit yang diberikan oleh masingmasing bank. b) Resiko Pasar = MR (Mengcover Resiko / Manajemen BNI 14,02% 25,19% 18,56% Low Berdasarkan dari hasil BRI 11,35% 21,72% 15,25% Low perhitungan pada penyajian data dapat MEGA 11,16% 15,07% 13,21% Low diketahui bahwa dari tahun dapat PANIN 19,75% 100,63% 46,00% Low dikatakan baik karena rata rata MR sebesar 12%.
21 68 Resiko) BCA 22,35% 64,29% 40,07% Low Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi baik dari resiko pasar tergolong rendah selama periode tertentu dimasa datang. Good Corporate Governance BNI - - 1,408 Sangat Baik BRI - - 1,433 Sangat Baik MEGA - - 1,922 Baik PANIN - - 1,550 Baik BCA - - 1,750 Baik Berdasarkan dari penilaian 11 (sebelas) aspek penilaian GCG mulai dari tahun Bank BNI, BRI, Mega, Panin, dan BCA Syariah telah menetapkan dan mengaplikasikan aspek-aspek tersebut dengan sangat baik dalam kegiatan perbankan. Secara umum pelaksanaan GCG dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta berjalan dengan sangat efektif dan efisien sebagaimana tercermin dalam nilai komposit berdasarkan self assessment. Bank BNI, BRI, Mega, Panin dan BCA Syariah selalu menjaga konsistensi pelaksanaan GCG sehingga pelaksanaan GCG tersebut menjadi suatu budaya perbankan. Pelaksanaan GCG dari tahun ke tahun, setiap aspek penilaian GCG selalu melakukan penyempurnaan baik yang ditahun sebelumnya belum dilaksanakan atau belum ada.
22 69 Earnings b) ROA = Return On Asset) BNI 0,61% 3,41% 1,46% ROA tertinggi dimiliki oleh Bank Mega Syarih BRI 0,15% 1,61% 0,80% Cukup sebesar 2,60%. ROA yang tinggi dapat diartikan MEGA 1,29% 3,99% 2,60% bahwa bank mampu Sangat menghasilkan laba bersih lebih tinggi. Sedangkan PANIN -1,37% 2,63% 1,34% nilai terendah dimiliki oleh Bank BCA Syariah BCA 0,38% 0,92% 0,78% Cukup sebesar 0,78%, ini berarti Bank BCA Syariah jauh dari standar ideal nilai ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank yang sehat adalah bank yang kemampuan rentabilitasnya tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal. BOPO = (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional) BNI 67,98% 92,81% 83,61% BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam BRI 76,39% 102,33% 89,70% Tidak menjalankan usaha pokoknya. Semakin tinggi rasio ini akan MEGA 76,89% 91,03% 83,58% menunjukkan bahwa bank kurang mampu menekan PANIN 50,76% 134,10% 76,80% Sangat biaya operasionalnya (kurang efisien) yang juga BCA 86,91% 95,63% 90,86% Tidak akan mengakibatkan semakin rendahnya tingkat keuntungan bank. Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Capital CAR = BNI 14,14% 26,33% 18,74% Sangat Naik turunnya nilai CAR dapat terlihat dari perbandingan antara
23 70 (Capital Adequacy Ratio) BRI 11,35% 21,72% 15,25% Sangat MEGA 11,16% 15,07% 13,21% Sangat PANIN 19,75% 100,63% 46,00% Sangat BCA 22,35% 64,29% 40,07% Sangat jumlah modal dengan jumlah ATMR masing masing bank. Secara garis besar bank umum syariah telah memenuhi kriteria kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% dan tergolong sangat sehat karena rata rata CAR tahun lebih dari 12%. Ini menunjukkan bahwa bank umum syariah memiliki kualitas dan kucukupan permodalan yang sangat memadai ralatif terhadap profil resikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha bank.
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK NAMA : Alien Aprilian NPM
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari dua perspektif, baik dari sisi
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian terapan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori yang ada untuk memecahkan permasalahan tertentu.
Lebih terperinciNama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL PADA PT BANK DANAMON INDONESIA TBK PERIODE 2010-2014 Nama : Deni Aulia NPM : 21212826
Lebih terperinciNama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk PERIODE 2010-2014 Nama : Uthary Maladhika
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan Bank Umum Syariah Devisa periode 2011-2015 dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskriptif dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment) atas
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak
Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC Ramdhansyah Universitas Negeri Medan ramdhanrangkuti@gmail.com Abstrak Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015 RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPenilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC
Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode 2012-2015 Menggunakan Metode RGEC Nama : Nadira Damayanti NPM : 26213289 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Supiningtyas Purwaningrum, SE.,
Lebih terperinciAGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.
ANALISIS KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) PADA BANK BUMN PERIODE 2011-2015 AGUS KURNIAWAN(10212393) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang menjadi pendukung dalam melakukan penelitian ulang terhadap kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode RGEC diantaranya
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE 2011-2015 Nama : Gita Nurul Azania NPM : 23213757 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dra.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga intermediasi, bank memiliki peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup adalah dengan cara meningkatkan pendapatan melalui kegiatan perekonomian. Peningkatan ini membutuhkan suatu sarana
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA Rosalina Febrica Mayasari *1 Dwi Septa Aryani 2 Ima Andriyani 3 1,2,3 Universitas Tridinanti
Lebih terperinciANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti
ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN 2010- Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia *Email:
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN 2013-2015 Nama : Nur Azmi Lubis NPM : 25212450 Jurusan Pembimbing :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembanguan perekonomian di Indonesia erat kaitannya dengan dunia perbankan. Dunia perbankan adalah salah satu sumber pemasukan dalam membangun sistem perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam
i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masayarakat. Kata bank itu sendiri berasal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Undang-undang Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, bank didefinisikan sebagai Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Sampel dan Data Penelitian 3.1.1.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel: 3.1.1 Variabel dependen Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir memberi pelajaran berharga bahwa inovasi dalam produk, jasa dan aktivitas perbankan yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga keuangan merupakan aset yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan perekonomian tidak bisa terlepas dari besarnya
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Nomor. 10 Tahun 1998 bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut pada masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan dan fungsi penting dalam perekonomian suatu negara yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan menyalurkannya
Lebih terperinciBAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan
BAB I Latar Belakang 1.1 LATAR BELAKANG Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Didalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998
Lebih terperinciMaria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),Tbk (Periode 2012 2015) Maria Sibuea.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
berarti. 1 Jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu salah
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 8, Agustus 2017 ISSN : 2460-0585 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA 2013-2015 Ratna Lutfiani Putri ratnalutfianiputri@gmail.com
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Konseptual 2.1.1 Definisi Bank Pengertian bank menurut (Undang-Undang (UU) No. 7 tahun 1992 Perbankan dan telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998) didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Peneliti (Tahun) 1. Heidy, Zainul, Nila (2014) 2. Fajri Hakim (2013) 3. Jayanti Mandasari (2015) 4. Yessi, Rahayu, Tema Alat Analisis Hasil Penelitian
Lebih terperinci1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,
BAB V PENUTUP 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai tingkat kesehatan Bank Syariah Mandiri selama tahun 2013-2016 dengan menggunakan metode Risk Based Bank Rating (RBBR) dapat
Lebih terperinciRahmah Febrina Dwiatmanto M G Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, DAN CAPITAL (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Rahmah Febrina
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan
BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data-data keuangan yang dibutuhkan. Data-data keuangan tersebut dapat diperoleh
Lebih terperinciANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)
ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) NAMA : RIVALDHI AKHBAR NPM : 26212487 KELAS : 3EBO6 PEMBIMBING
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu: PT Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia. Analisis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.
31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean, perbankan Indonesia harus memiliki daya saing yang komparatif dan tidak mudah ditiru oleh para kompetitor sehingga
Lebih terperinciperbankan syariah dan juga pada tata kelola perbankan syariah.
BAB V ANALSS TNGKAT KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RSK PROFLE, GOVERNANCE, EARNNGS DAN CAPTAL) DALAM MENJAGA STABLTAS KESEHATAN BANK BN SYARAH TAHUN 2016 Penilaian kesehatan bank merupakan penilaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank memegang peran penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Sebagai salah satu lembaga penyedia jasa keuangan, bank mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menyediakan
Lebih terperinciBAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar
BAB III Metode Penellitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar variabel independent dengan variabel dependentnya dengan menggunakan data time-series,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan penulis. Dalam penelitian ini dapat diklasifikasikan kedalam penelitian kuantitatif yang berbentuk komparatif. Menurut
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk Nama : Mutiara Hikmah Hardiyanti NPM : 25212186 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE., MMSI Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap objek penelitian, yaitu bank konvensional (Bank Persero)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri perbankan dapat dinilai dan analisis menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan adalah ukuran
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE 2008-2011 Angrawit Kusumawardani Fakultas Ekonomi,Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Bank didefinisikan oleh Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulisan penelitian ini dilakukan pada 13 April 2013 sampai dengan selesai dengan memperoleh data dari internet dan buku-buku di perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peran penting dalam perekonomian nasional, baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus dipelihara dan ditingkatkan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
48 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur efektifitas perusahaan perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara negara di Eropa, Amerika dan Jepang mendengar kata bank sudah tidak asing lagi. Bank sudah
Lebih terperinciAKUNTABEL 15 (1),
AKUNTABEL 15 (1), 2018 49-54 http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/akuntabel Analisis tingkat kesehatan keuangan dengan menggunakan metode rgec (risk profile, good corporate governance, earning dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menjadi pilar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menjadi pilar ekonomi bagi sebuah negara. Prinsipnya bank di Negara Indonesia berdiri untuk memenuhi amanah undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nasional yang terdaftar di OJK (otoritas jasa keuangan) pada tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah bank umum baik persero maupun swasta nasional yang terdaftar di OJK (otoritas jasa keuangan) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (7) bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tolak ukur pembangunan nasional adalah pembangunan ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan baik jangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut memberikan
Lebih terperinciTessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK
ANALISIS KINERJA PERBANKAN DENGAN PENDEKATAN RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, AND CAPITAL) UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi pada Bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 membutuhkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di setiap bidang kehidupan. Tidak hanya manusia, perusahaan pun diperhatikan dan dinilai kesehatannya. Kondisi perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pada semua bank syariah dan bank konvensional yang berada di Bursa Efek Indonesia. Adapun ruang lingkup penelitian
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE 2011 2013 Nama : Darel Akhir Syawal NPM : 21212717 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Sudarsono, SE., MM PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga kepercayaan dengan tugas pokok menjadi perantara antara pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor yang mengalami
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pilar ekonomi, sektor perbankan memiliki peran yang sangat penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai mediator antara pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi ujung tombak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi ujung tombak perekonomian suatu negara termasuk Indonesia karena mempunyai peran yang sangat penting yaitu
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS DAN CAPITAL (RGEC) PADA BANK SYARIAH (Studi pada Bank Syariah di Indonesia, Malaysia, United Arab
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian ini yang
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membandingkan suatu kondisi dengan kondisi lainnya, pada penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Pengertian bank menurut PSAK No. 31 adalah: Suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mngetahui tingkat kesehatan bank pada PT Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal yang menghasilkan laba tersebut. Sama seperti pernyataan Pandia. mengukur efektivitas perusahaan memperoleh laba.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara
Lebih terperinciRISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL (RGEC) METHOD SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL (RGEC) METHOD SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Amir Kusnanto STIE Malangkuçeçwara Malang, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penilaian kesehatan bank terbaru menggunakan analisis terhadap faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital). Hal yang perlu dipahami dalam
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan Bank BUMN selama periode 2010 sampai tahun 2014 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Muamalat Malaysia Berhad, maka penulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data yang
Lebih terperinciFungki Prastyananta Muhammad Saifi Maria Goretti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS PENGGUNAAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL) UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014) Fungki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum Bank dapat didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan, surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk menarik dana dan menghimpun dana dari masyarakat juga semakin meningkat. Dana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, masalah perekonomian adalah hal yang sangat penting dalam membangun suatu negara untuk menjadi negara yang lebih baik bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini data
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksnakan di kota Jakarta,dengan subjek yang diteleti adalah Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah yang di dapat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang mempunyai peranan strategis dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai lembaga perantara (financial
Lebih terperinci