BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan.

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sendiri digunakan di semua organisasi: manufacturing, merchandising and service (Hansen, Mowen, 2005).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

BAB I PENDAHULUAN. wisata maka usaha perhotelan dan guest house merupakan usaha yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kehidupan perekonomian perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memperoleh keunggulan bersaing merupakan tantangan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan industri perhotelan yang semakin kompetitif, organisasi

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM PENDEKATAN FULL COST PADA BAKSO PLO JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Banyak badan usaha yang mengalami krisis dalam menjalankan usahanya karena

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL. berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. M enurut Hansen. menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

EVALUASI KEPUTUSAN PEMBERIAN POTONGAN TARIF SEWA KAMAR (STUDI KASUS PADA HOTEL JENTRA DAGEN YOGYAKARTA) AYU MAYLISA AGUS BUDI R.

Pengantar 04/06/2015 PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENENTUAN HARGA JUAL

BAB I PENDAHULUAN. akomodasi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.. Hotel sebagai

ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Produksi Tahu Pas (Putra H.

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan yang datang dengan akomodasi yang baik. macam fasilitas pendukung, seperti, ballroom, ruang pertemuan, spa,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. dalam artian agar biaya yang dikeluarkan tidak lebih tinggi dari manfaat yang. memproyeksikan laba yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitasnya saja melainkan dari segi kualitas juga. Meningkatnya kebutuhan

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab I PENDAHULUAN. untuk selalu meningkatkan efisiensi dan efektifitas prosesnya guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha dewasa ini dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan konsumen pengguna telepon genggam atau ponsel di

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya dalam arti sempit dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN DALAM PENETAPAN HARGA JUAL JASA KAMAR PADA HOTEL BATIK YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tujuan pariwisata dan hotel di berbagai daerah semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. banyak. Situasi yang sama juga tampak di kota kota besar seperti kota Medan. Hotel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI. dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

KEBIJAKAN DALAM PENETAPAN HARGA JUAL JASA KAMAR PADA HOTEL BATIK YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA JUAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA HOME INDUSTRY KHOIRIYAH DI TAMAN SARI, SINGARAJA.

BAB I PENDAHULUAN. dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen pendapatan (yield management)merupakan teknik yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL JASA KAMAR PADA HOTEL PLAZA KUBRA KENDARI OLEH : Nurlyan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

PENENTUAN HARGA JUAL JASA PENGECATAN PADA BENGKEL AUTO MOBILINDO YOGYAKARTA MENGUNAKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Desti Martha Christina

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendapatan daerah yang bersumber dari pajak hotel dan restoran,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

BAB I PENDAHULUAN. 97% tenaga kerja Indonesia, terutama dalam mikro ekonomi yang mencapai

Bab 1. Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan


BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cenderung meningkat.dengan meningkatnya kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan. Pihak manajemen tentunya akan berusaha mencapai tujuan

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL BERDASARKAN METODE COST- PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KARIMUN SKRIPSI. Disusun oleh: JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang meningkat, membuat perusahaan. bersaing dalam mengembangkan usahanya. Setiap perusahaan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata favorit di Indonesia. Keragaman budaya, kekayaan potensi alam, dan keramah-tamahan masyarakatnya dapat menjadi magnet bagi wisatawan. Kota ini begitu istimewa karena kultur budaya dan sejarah yang masih melekat dalam kesultanan Yogyakarta, tatanan kota dan potensi alam yang masih dijaga. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta jumlah wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta selama tahun 2012 meningkat 46,80 persen dibanding tahun 2011. Dari jumlah wisatawan yang meningkat ini menunjukkan pariwisata Yogyakarta masih menjadi daerah wisata yang menarik. Kondisi Yogyakarta yang relatif aman, nyaman, dan akomodasi yang memadahi, menjadi faktor daerah ini menjadi perjalanan wisata menarik bagi wisatawan. Dengan berkembangnya sektor pariwisata ini tentu akan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam usaha bidang jasa penginapan. Hotel merupakan salah satu sarana yang dikelola secara komersial yang disediakan bagi wisatawan untuk memperoleh pelayanan. Semakin banyak wisatawan yang mengunjungi Yogyakarta tentu saja akan berpengaruh terhadap pertumbuhan hotel. Seiring dengan bertambahnya jumlah hotel di Yogyakarta maka akan diikuti pula oleh persaingan antara hotel yang satu dengan yang lain. Dengan adanya persaingan yang ketat ini, pihak manajemen 1

2 harus menentukan kebijakan yang tepat dalam usaha menarik konsumen dan menjaga kelangsungan hidup hotel. Untuk menarik wisatawan, pihak hotel menyediakan pelayanan yang memuaskan serta menyediakan fasilitas kamar, restoran, dan fasilitas penunjang lainnya. Selain fasilitas yang disediakan, kadang-kadang pihak hotel juga perlu memberikan potongan harga agar pada saat low season hotel tidak mengalami kerugian. Penentuan harga jual pada perusahaan jasa lebih sulit daripada penentuan harga jual pada perusahaan manufaktur, karena di dalam perusahaan jasa produk yang dihasilkan mempunyai karakteristik tertentu (Hanson dan Mowen, 2004:48), yaitu: 5. Intangibility : tidak bisa dilihat 6. Perishability : produk jasa yang dibeli langsung habis 7. Inseparability : tidak bisa dipisahkan antara penjual dengan pembeli 8. Heterogeneity : produk yang dihasilkan oleh perusahaan jasa lebih bervariasi Dari karakteristik ini, produk yang berupa jasa akan sulit ditentukan harga jualnya (Prices difficult to set). Harga jual yang ditawarkan oleh pihak hotel harus tepat, apabila harga jual yang ditawarkan terlalu tinggi maka pengunjung akan memilih ke hotel pesaing, dan sebaliknya apabila harga yang ditawarkan terlalu rendah maka biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak hotel tidak dapat tertutup bahkan akan mengalami kerugian. Selain itu hotel juga melakukan pertimbangan lainnya, seperti ada hari di mana hotel mengalami penurunan pengunjung. Pada saat low season, harga jual yang dibebankan bukan harga pada musim liburan, jadi pihak hotel menerapkan

3 harga jual yang paling rendah tetapi tetap tidak membuat pihak hotel mengalami kerugian. Menurut R. A. Supriyono (1991:332) harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh inti usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Pada umumnya harga jual ditentukan oleh perimbangan permintaan dan penawaran di pasar. Karena permintaan konsumen atas produk atau jasa tidak mudah ditentukan oleh manajer, maka manajer mengalami kesulitan dalam penentuan harga. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, manajer perusahaan menggunakan biaya sebagai salah satu faktor utama dalam penentuan harga jual. Cost-plus pricing merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menentukan harga suatu produk atau jasa yang akan dijual. Cost-plus pricing adalah metode penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk (Mulyadi, 2001:349). Metode ini memiliki dua pendekatan biaya, yaitu: 13. Metode full costing Harga jual ditentukan sebesar biaya produksi ditambah markup. Markup yang ditambah untuk menutup semua biaya non produksi dan menghasilkan laba yang diinginkan.

4 16. Metode variabel costing Harga jual ditentukan sebesar biaya variabel ditambah markup. Markup yang ditambah untuk menutup semua biaya tetap dan menghasilkan laba yang diinginkan. Hotel Puri Artha merupakan salah satu hotel berbintang di Yogyakarta. Perpaduan dua kebudayaan, budaya Bali dan Jawa merupakan ciri khas dari Hotel Puri Artha. Hotel ini telah berdiri sejak tahun 1971 sampai sekarang, dengan perkembangan yang cukup pesat. Hotel Puri Artha setidaknya telah menerapkan kebijakan yang tepat dalam penentuan harga jual kamarnya. Setelah melakukan penelitian pendahuluan, ditemukan bahwa hotel Puri Artha mengalami penurunan pendapatan dan jumlah hunian kamar pada saat low season, biasanya terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret dan pada saat bulan puasa. Penentuan tarif pada saat low season merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena tarif yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya operasional. Tarif sewa pada saat low season yaitu tarif yang dibebankan bukan pada masa liburan, jadi pihak hotel menerapkan tarif yang paling rendah tetapi tetap tidak membuat hotel merugi. Hotel Puri Artha menentukan kebijakan penentuan harga jual kamarnya didasarkan pada harga pokok yang dihitung oleh perusahaan dan mempertimbangkan harga jual yang telah ditentukan oleh hotel sejenis. Penentuan harga pokok per kamar dihitung dengan jumlah total biaya tetap dan biaya variabel, dan untuk mengalokasikan ke masing-masing tipe kamar, perusahaan menggunakan jumlah kamar sebagai dasar pengalokasian. Kemudian untuk

5 menentukan besarnya biaya kamar per hari dilakukan dengan membagi biaya yang telah dialokasi dengan jumlah hari hunian masing-masing tipe kamar. Pada saat low season, hotel Puri Artha mengalami penurunan tingkat hari hunian dan pendapatan yang diterima. Ada kemungkinan tarif yang dibebankan pada saat low season masih terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan konsumen beralih ke hotel-hotel yang sejenis. Untuk mengatasi hal ini, pihak manajemen menentukan kebijakan sistem diskon pada saat low season. Selain kebijakan yang diambil pada saat low season, penentuan harga yang tepat diperlukan agar hotel tidak mengalami kerugian dan dapat menutup biaya operasional. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terdapat bahwa setiap tipe kamar yang ditawarkan memiliki karakteristik kamar yang berbeda. Karakteristik kamar yang berbeda ini dapat dibedakan berdasarkan tipe, luas, ornamen, dan fasilitas, dengan demikian jumlah biaya yang diserap oleh setiap kamar akan berbeda pula. Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini akan dibahas mengenai Penentuan Harga jual Kamar Hotel Saat Low Season Dengan Metode Cost-Plus Pricing Pendekatan Variabel Costing Dengan Mengambil Studi Kasus Pada Hotel Puri Artha Yogyakarta. I.2. Rumusan Masalah Berkaitan dengan penentuan harga jual kamar hotel, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

6 a. Berapakah tarif sewa Hotel Puri Puri Artha Yogyakarta pada saat low season dengan menggunakan metode cost-plus pricing dengan pendekatan variabel costing. b. Berapa selisih tarif sewa Hotel Puri Puri Artha Yogyakarta pada saat low season dengan menggunakan metode cost-plus pricing dengan pendekatan variabel costing. I.3. Batasan Masalah Tujuan batasan masalah ini adalah untuk menyederhanakan dan memudahkan penelitian, maka penulis menentukan batasan masalah yang menjadi fokus penelitian sebagai berikut: 1. Tarif sewa kamar yang dimaksud adalah tarif sewa kamar yang ditetapkan oleh Hotel Puri Artha Yogyakarta dalam kondisi low season. 2. Tarif sewa kamar yang ditentukan adalah tarif sewa kamar perseorangan (single) pada saat low season. 3. Penentuan tarif sewa kamar hanya ditinjau dari pendekatan biaya, dengan mengabaikan faktor persaingan, serta faktor permintaan dan penawaran. 4. Data yang digunakan yaitu data tahun 2012 I.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa tarif sewa dan selisih tarif sewa kamar Hotel Puri Puri Artha

7 Yogyakarta pada saat low season dengan menggunakan metode cost-plus pricing dengan pendekatan variabel costing. I.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam penentuan harga jual kamar hotel saat low season dengan menggunakan metode cost-plus pricing dengan pendekatan variabel costing. 2. Bagi Penulis Penulis dapat menambah pengetahuan dan pengalaman praktek yang sesungguhnya dalam menganalisis dan memecahkan masalah yang ada di perusahaan mengenai harga jual kamar hotel. I.6. Metode Penelitian I.6.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diambil adalah harga jual kamar yang ditetapkan oleh Hotel Puri Artha Yogyakarta. I.6.2. Data Penelitian Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Gambaran umum Hotel Puri Artha

8 2. Data seluruh biaya yang terjadi di Hotel Puri Artha pada saat Low Season selama tahun 2012 3. Data jumlah masing-masing tipe kamar yang tersedia untuk dijual 4. Data jumlah pengunjung masing-masing tipe kamar 5. Data luas masing-masing tipe kamar 6. Penentuan harga jual jasa masing-masing tipe kamar pada saat Low Season oleh Hotel Puri Artha 7. Data Persentase pengembalian laba yang diharapkan oleh Hotel Puri Artha I.6.3. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak yang terkait di perusahaan. 2. Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat catatan, data, dan dokumen yang terdapat di perusahaan. I.6.4. Metode Analisis Data Langkah-langkah yang digunakan dalam menganilisis data-data penelitian ini adalah: 1. Menentukan biaya-biaya yang membentuk harga jual kamar hotel.

9 Menelusuri dan menjelaskan masing-masing tipe biaya yang dikeluarkan dalam operasional hotel selama satu tahun. 2. Mengidentifikasikan biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel, serta memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least-squares method). 3. Mengalokasikan biaya tetap dan biaya variabel ke masing-masing tipe kamar berdasarkan aktivitas timbulnya biaya, seperti jumlah pengunjung yang menginap dan ukuran luas kamar. 4. Menghitung persentase mark up dengan rumus (Mulyadi, 2001:354): Persentase mark up = laba yang diharapkan + biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produk biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk 5. Menghitung harga jual dengan rumus (Mulyadi, 2001:354): Harga jual / unit = biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produk (per unit) + Persentase mark up I.7. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

10 Bab II Penentuan Harga Jual dengan Pendekatan Cost-plus Pricing Menyajikan teori yang digunakan sebagai dasar untuk mengolah data-data yang diperoleh dari perusahaan. Teori yang diuraikan disini adalah teori tentang hotel, penentuan harga jual, biaya, dan analisis Cost-Plus Pricing dengan Pendekatan Variabel Costing. Bab III Gambaran Umum Hotel Puri Artha Yogyakarta Bab ini berisi mengenai gambaran umum Hotel Puri Artha yaitu sejarah berdirinya, struktur organisasi, dan gambaran umum lainnya yang diperlukan. Bab IV Analisis Data Bab ini menguraikan data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti kemudian menganalisis data-data tersebut berdasarkan teori yang diperoleh. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini mengemukakan kesimpulan dari hasil analisis data dan pembahasan, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang dianggap perlu dan berguna bagi perusahaan.