PENGARUH HARGA, PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DETERGEN RINSO ( STUDI KASUS FOODMART BASKO GRANDMALL PADANG), 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatra Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatra Barat Putriandika857@gmail.com ABSTRACT The result of research shows that: First price (X1) have positive and significant effect to word of mouth (X4) where obtained by coefficient of lane 0,222 and t hitung 2,577 > t tabel 1,66. Second promotions (X2) have a positive and significant effect on word of mouth (X4) where the value of path coefficient is 0,539 and t hitung 7,579> t tabel 1,66. Third product quality (X3) has a positive and significant effect on word of mouth (X4) where it obtained the coefficient of lane 0,193 and t hitung 2,289 > t tabel 1,66. fourth price (X1) has a positive and significant effect on the purchasing decision (Y) which obtained the coefficient value of 0.308 and t hitung 4,072 > t tabel 1.66. The five promotions (X2) have a positive and significant effect on purchasing decision (Y) where the coefficient value of 0.207 and t hitung 2,715> t tabel 1.66 is obtained. The six product quality (X3) have a positive and significant effect on purchasing decision (Y) where the coefficient value of 0,244 and t hitung 3,324 > t tabel 1,66 is obtained. Seventh word of mouth (X4) has a positive and significant effect on purchasing decision where obtained coefficient value of 0.284 and t hitung 3.282> t tabel 1.66. Keywords: Price, Promotion, Quality Product, Word Of Mouth And Purchase Decision. PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan industri ritel di Indonesia menjadi hal yang menearik untuk diteliti. Ramainya Industri ritel Indonesia ditandai dengan dibukanya bebagai macam gerai-gerai baru yang dilakukan oleh investor asing dan lokal oleh seluruh pelosok indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), pertumbuhan ritel Indonesia pada tahun 2016 berada di angka 12% lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya 8% (marketers,2016) dan pangsa pasar bisnis ritel akan terus tumbuh mencapai kisaran 10%-15% setiap tahunnya (data AC Nielsen, 2014). Laporan hasil survei perusahaan konsultan global A.T. Kearnay dalam global retail development index tahun 2016, juga menyebutkan bahwa pada tahun ini, Indonesia menempati peringkat urutan 5 dari 30 negara berkembang perihal sektor bisnis ritel paling potensial di dunia.
Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan konsumen akibat meningkatnya populasi penduduk dengan bonus demografi, pertumbuhan masyarakat yang pesat, urbanisasi dan tingkat optimisme konsumen.pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dibandingkan Negara-negara lain dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Serta, meningkatnya pertumbuhan kelas menengah yang sangat pesat di Indonesia. Menurut data BPS, pada tahun 2016 sendiri telah rerdapat sebanyak 74 juta orang kelas menengah atas, setiap tahunya diperkirakan antara 8 juta sampai 9 juta orang baru masuk kelas tersebut dan pada tahun 2020 diperkirakan akan menjadi 141 juta orang. Dengan berbagai fakta diatas, dapat dikatakan Indonesia saat ini dan kedepannya adalah pasar yang sangat menjanjijkan bagi bisnis ritel modern. Seperti halnya yang terjadi pada industri ritel nasional, perkembangan jumlah ritel di kota padang juga harus betambah secara pesat, seperti minimarket, supermarket, hypermasket, dan ritel lainnya terus bermunculan baik skala Nasional maupun lokal. Perkembangan usaha rirel modern di kota padang di paparkan pada tabel 1. Tabel 1: Data Usaha Ritel Modern di Kota Padang No Nasional Lokal 1 Mds Basko Grand Mall Sjs 2 Mds Sentral Pasar Raya Budiman (2 Cabang ) 3 Robinson / Ramayana Citra (23 Cabang) 4 Spar / Ramayan Singgalang (2 Cabang) 5 Food Mart Rili (3 Cabang) 6 Suzuya Dept Store & Supermarket X-Mart (2 Cabang) 7 Transmartcarrefour (2017) Minang Mart (3 Cabang) 8 Giant (2017) Dan Banyak Lainnya Sumber: Berbagai Sumber 2016 Menjamurnya toko-toko ritel di kota padang semakin meningkatkan persaingan pada industri ini. Persaingan tersebut menyebabkan para retailer saling berlomba-lomba untuk menjadi pilihan bagi masyarakat.
Konsumen dihadapkan pada banyak pilihan yang mengakibatkan minat konsumen terbagi untuk melakukan pembelian.maka dari itu, perusahaan ritel dituntut untuk dapat menarik minat monsumen untuk membeli produk/jasa mereka dibandingkan produk/jasa pesaing. Matahari Departement Store Basko Grand Mall Merupakan salah satu contoh ritel modern terbesar di kota padang. Matahari Departement Store Basko Grand Mall menjual berbagai macam kebutuhan primer masyarakat berupa pakaian, celana, aksesoris dan lain-lain, sedangkan kebutuhan sekunder berupa cosmetik, makanan ringan dan perlengkapan mandi seperti sabun pasta gigi shampoo dan detergen Dan lain-lainya. Disamping itu, peneliti tertarik mengambil objek penelitian di basko grand mall Padang karena penjualan detergen rinso selama triwulan terakhir ini di basko grand mall Padang paling tinggi, sehingga peneliti ingin mengetahui faktor penyebab tingginya penjualan detergen rinso di basko grand mall Padang ini apakah dipengaruhi oleh harga, promosi, kualitas produk, dan wom terhadap keputusan pembelian konsemen terhadap detergen rinso. Detergen merupakan kebutuhan primer rumah tangga yang wajib ada disetiap rumah tangga. Kebutuhan akan detergent semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh manusia dilingkungan dan kehidupan seharihari. Dengan beragamnya kegiatan manusia beragam pulalah inovasi produk yang muncul dari perusahan dalam memproduksi detergen.tidak itu saja deterjen tidak hanya di konsumsi oleh para ibu rumah tangga saja, tetapi dtergen ini juga biasa di konsumsi / digunakan oleh usaha Londry. Salah satu produk detergent yang terkenal yaitu detergent merk Rinso. Produk deterjen merek Rinso merupakan merek paling awal yang keluar dipasaran, sebagai merek deterjen yang pertama kali keluar dan Rinso sudah lama dikenal dan telah mendapatkan posisi pertama di top brand indeks kategori detergen di Indonesia. Semakin banyaknya pesaingpesaing baru perlu diperhatikan oleh
pihak manajemen Rinso agar pangsa pasar mereka tetap terus dapat dipertahankan atau dapat ditingkatkan.banyaknya deterjendeterjen lain yang memasuki pasar yang mempunyai kemungkinan merebut pangsa pasar dari Rinso.Hal ini dikarenakan pihak manajemen merek merek tersebut berusaha dan bekerja keras untuk memasuki benak konsumen dan mencuri perhatian konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001) dalan Yazia (Jurnal economica 2014 Vol. 2 No. 2) kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. lebih leluasa untuk memilih merek detergent yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Secara umum, pasar detergen bubuk di Indonesia terbagi dalam tiga kelas.kelas tersebut digolongkan berdasarkan posisi harga masingmasing merek. Karena setiap merek memiliki beberapa varian dengan harga berbeda-beda. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:226) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar akan membeli.(achidah & Hasiolan, 2016). Sedangkan menurut (Kotler dan Armstrong, 2008:179) Indikator keputusan pembelian yaitu Pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Pada saat memutuskan pembelian, konsumen akan memilih suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Setelah itu, konsumen akan mencari informasi tentang produk tersebut sehingga akan terbentuk keputusan pembelian suatu produk. (Kotler, 2008:159) menyatakan keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis pembeli, serta strategi pemasaran. Menurut Yulna Dewita Hia (Jurnal economica STKIP PGRI Sumbar, 2012) keputusan pembelian
konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat kaitanynya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan unsure penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum,sedang dan setelah melalukan pembelian produk tersebut. Karena begitu banyaknya faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk detergent rinso maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Harga, Promosi, Kualitas Produk Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Detergen Rinso (Studi Kasus Padang) METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013: 11) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (Independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Menurut Sugiyono (2013: 11) Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih yaitu pengaruh harga, promosi, kualitas produk dan word of mouth terhadap keputusan pembelian detergen Rinso di Padang. Penelitian ini akan di lakukan di Padangdan dilaksanakan pada bulan juli tahun 2017. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari analisis jalur dan uji hipotesis. HASIL DAN PEMBAHASAN frekuensi pada variabel harga, maka diperoleh rata-rata skor sebesar 3.97
dannilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.47% tergolong pada kategori cukup baik dan word of mouth diperoleh rata-rata skor sebesar 3,91 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 78.23% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth. Berdasarkan hasil pengujian tahap keduadiketahui bahwa secara parsial promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth detergen rinso di Foodmart Basko Grandmall Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan nilai koefisien jalur promosi terhadap word of mouth sebesar 0,539. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung sebesar 7,579> t tabel 0,05 (1,66). Sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. frekuensi pada variabel promosi, maka diperoleh rata-rata skor sebesar 3.97 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.45% tergolong pada kategori cukup baik dan word of mouth diperoleh ratarata skor sebesar 3,91 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 78.23% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth. frekuensi pada variabel kualitas produk, maka diperoleh rata-rata skor sebesar 3.99 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.85% tergolong pada kategori cukup baik dan word of mouth diperoleh rata-rata skor sebesar 3,91 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 78.23% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth.. frekuensi pada variabel harga, maka diperoleh rata-rata skor sebesar 3.97 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.47% tergolong pada kategori cukup baik dan keputusan pembelian diperoleh rata-rata skor sebesar 3,97 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.39% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. frekuensi pada variabel promosi, maka diperoleh rata-rata skor sebesar 3.97 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.45% tergolong pada kategori cukup baik dan keputusan pembelian diperoleh rata-rata skor sebesar 3,97 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.39% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. hasil distribusi frekuensi pada variabel kualitas produk, maka diperoleh rata-rata skor sebesar 3.99 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.85% tergolong pada kategori cukup baik dan keputusan pembelian diperoleh rata-rata skor sebesar frekuensi pada variabel word of mouth, maka diperoleh rata-rata skor sebesar 3.91 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 78.23% tergolong pada kategori cukup baik dan keputusan pembelian diperoleh rata-rata skor sebesar 3,97 dan nilai tingkat capaian responden TCR sebesar 79.39% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa word of mouthberpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. KESIMPULAN Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth detergen rinso di Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,222 dan t hitung sebesar 2,577> t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,011< 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 2. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth detergen rinso di Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,539 dan
t hitung sebesar 7,579> t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000< 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 3. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap word of mouth detergen rinso di Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,193 dan t hitung sebesar 2,289> t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,024< 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 4. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian detergen rinso di Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,308 dan t hitung sebesar 4,022> t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 5. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian detergen rinso di Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,207 dan 6. t hitung sebesar 2,715> t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,008< 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 7. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian detergen rinso di Foodmart Basko Grandmall Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,244 dan t hitung sebesar 3,324> t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,001< 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak. 8. Word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian detergen rinso di Foodmart Basko Grandmall Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,284 dan t hitung sebesar 3,282> t tabel sebesar 1,66 dengan nilai signifikan 0,001< 0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak.
DAFTAR PUSTAKA Achidah, N., & Hasiolan, L. B. (2016). Pengaruh Promosi, Harga, Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Mio Gt (Study Empiris Pada Produk Yamaha Mio GT Di Weleri-Kendal) 1). Joulnal of Management, 2(2). Kotler, Philip dan Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran.Jilid 1.Edisi13. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2008). Prinsip-prinsip pemasaran edisi ke-12. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Kotler. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama Kotler, Philip., dan G. A. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran,. Jakarta: Erlangga. Hia, Yulna Dewita (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Minyak Goreng Sari Murni. Economica, Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Vol. 1 No. 1, Oktober 2012. Prasastiningtyas, T. R. (2016). Pengaruh citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian kartu seluler. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5(7), 1 15. Philip kotler. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran. Jakarta: erlanga Sari, Mareta Kemala. (2012). Pengaruh Penerapan Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar Simpati Telkomsel. Journal of Economic and Economic Education Vol.1 No.1 (86-96) Sugiyono.( 2013). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabet
Yazia, Vivil. (2012). Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi Kasus Blackberry Center Veteran Padang). Journal of Economic and Economic Education Vol.2 No.2 (165-173) Yunita dan Haryanto. (2012). Pengaruh Word of Mouth, Iklan dan Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Konsumen. Jurnal Garuda Vol. 11 No. 1 (2012).