LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1984 SERI A =============================================================== ==== PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 14 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK ANJING DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG : Menimbang Mengingat : : a. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tanggal 14 Agustus 1951 tentang Pajak Anjing dan perubahanperubahannya sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi dan situasi dewasa ini sehingga perlu diganti ; b. Dalam rangka tertib pemungutan pajak dimaksud guna menjamin kepastian hukum, dipandang perlu untuk segera menerbitkan Peraturan Daerah yang mengatur dan menetapkan Pajak Anjing, sebagai landasan/dasar hukum atas pelaksanaan pungutan Pajak Anjing di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah ; 2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat; 3. Undang-undang Nomor 11 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Pajak Daerah ; 4. Instruksi Menteri Dalam Negeri tanggal 30 Mei 1969 Nomor 11
Tahun 1969 tentang Penertiban Pungutan Daerah. DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG PAJAK ANJING DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang ; c. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; d. Dinas Peternakan adalah Dinas Peternakan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang : e. BPD adalah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Cabang Kabupaten Sumedang ; f. Dinas Pendapatan Daerah adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; g. Anjing adalah anjingn yang berada di dalam Wilayah Kabupaten Sumedng ; h. Pajak adalah Pajak Anjing yang dipungut dari para memilik/pemelihara anjing dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. BAB II WILAYAH, NAMA, WAJIB PAJAK DAN OBJEK PAJAK Pasal 2 Dalam Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang dipungut pajak atas pemiliknya/pemeliharaan anjing dengan nama Pajak Anjing.
Pasal 3 (1) Wajib Pajak/Suyek Pajak ialah pemilik/pemelihara anjing dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; (2) Kepala Keluarga dianggap sebagai pemilik/pemelihara dari semua anjing yang ada dipekarangan rumahnya kecuali yang hanya kebetulan berada disitu atau jika orang lain mengaku sebagai pemilik/pemelihara; (3) Wajib pajak diwajibkan membayar pajak untuk anjing-anjing yang dimiliki/dipeliharanya kepada Kepala Daerah yang dimiliki/dipeliharanya kepada Kepala Daerah cq Dinas Peternakan menurut ketentuan dalam pasal 4 Peraturan Daerah ini. BAB II TARIP PAJAK DAN TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 4 (1) Besarnya Pajak Anjing untuk satu tahun ditetapkan sebagai berikut : a. Untuk jenis anjing lokal Rp. 200,00 setiap anjing b. Untuk jenis anjing blaster Rp. 200,00 setiap anjing c. Untuk jenis anjing ras Rp. 200,00 setiap anjing (2) Selama satu tahun pajak hanya diharuskan membayar pajak satu kali untuk tiap-tiap anjing ; (3) Tahun pajak adalah tahun takwin ; Pasal 5 (1) Dibebaskan dari pungutan pajak yaitu : a. Anjing yang belum mempunyai gigi taring tetap ; b. Anjing milik Instansi yang digunakan untuk keperluan penyelidikan ilmiah dan sejenisnya ; (2) Pembebasan pajak dimaksud pada ayat (1) huruf b pasal ini diberikan tanda pajak khusus.
Pasal 6 (1) Pemilik anjing diwajibkan mendaftarkan anjingnya kepada Kepala Dinas Peternakan atau pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Peternakan dalam waktu selambatlambatnya 15 (lima belas) hari sejak ia menjadi wajib pajak, dengan memberikan laporan yang benar mengenai jumlah, jenis, kelamin warna dan tanda-tanda khusus dari anjing yang didaftarkan ; (2) Jika anjing yang telah dibayar pajaknya diserahkan kepada orang lain dalam Daerah ini, maka pemilik yang baru wajib melaporkan hal itu kepada pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Daerah ; Pasal 7 (1) Pejabat yang ditunjuk sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) mengadakan buku register untuk tiap tahun ; (2) Model buku register ditetapkan oleh Kepala Dinas Peternakan. Pasal 8 Pajak anjing harus dibayar lunas pada waktu mendaftarkan sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1) Peraturan Daerah ini. Pasal 9 (1) Sebagai tanda telah membayar pajak, kepada wajib pajak diberikan tanda pajak dan selanjutnya tanda pajak tersebut harus digantungkan pada leher anjing agar mudah dapat dilihat ; (2) Apabila terdapat anjing yang tidak ada tanda pajaknya dengan alasan apapun jga dianggap belum membayar pajak kecuali dapat dibuktikan lain ; (3) Tiap-tiap tanda pajak/pening mempunyai nomor tersendiri ; (4) Bentuk tanda pajak/pening ditetapkan oleh Kepala Dinas Peternakan ;
(5) Tanda pajak berlaku mulai tanggal diterimakan sampai dengan 31 Desember dalam tahun pajak yang bersangkutan ; Pasal 10 Bentuk tanda pajak khusus dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) Peraturan Daerah ini setiap tahun ditetapkan oleh Kepala Dinas Peternakan. Pasal 11 (1) Jika suatu tanda pajak hilang atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan wajib pajak dapat diberikan tanda pajak lain dengan membayar 50% dari pajak ; (2) Dengan diberikan tanda pajak yang baru maka tanda pajak lama tidak berlaku lagi. Pasal 12 (1) Dinas Peternakan atau petugas yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1) Peraturan Daerah ini berkewajiban untuk menyelenggarakan administrasi dan pembukuan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pajak Anjing ; (2) Hasil pungutan pajak dalam setiap bulannya disetorkan langsung ke Kas Daerah BPD Cabang Sumedang dengan mengirimkan bukti setorannya dan bukti-bukti lain yang diperluka kepada Dinas Pendapatan Daerah. Pasal 13 (1) Anjing yang berkeliaran di jalan, di lapangan umum atau di tempat lainnya tanpa memakai tanda pajak yang sah, atas perinth Kepala Daerah dapat ditangkap dan dalam keadaan memaksa dapat dibinasakan pada waktu penangkapan itu juga ; (2) Anjing yang ditangkap menurut ketentuan dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dapat diminta kembali oleh pemilik/pemeliharanyayang berhak dengan membayar ganti pemeliharaan yang jumlahnya ditetapkan oleh Kepala Daerah ; (3) Apabila dalam waktu 3 (tiga) hari sejak penangkapannya tidak ada orang yang meminta kembali anjing tersebut dapat dibunuh atau dijual oleh Pemerintah Daerah.
BAB IV KETENTUAN PIDANA Pasal 14 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini diancam pidana kurungan selama-selamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) (2) Tindak pidana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaan akan diatur dengan Surat Keputsan Bupati Kepala Daerah ; (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala Peraturan dan ketentuan lain yang bertentangan dengannya dinyatakan tidak berlaku lagi ; (3) Peraturan Darah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Sumedang, 18 Oktober 1983 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH II KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG SUMEDANG Ketua, ttd ttd R. SLAMET SYAM SmHk Drs. SUTARDJA
Disyahkan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta dengan Surat Keputusannya tanggal 27 Agustus 1984 Nomor 973.524.32-635. MENTERI DALAM NEGERI, Ttd SOEPARDJO Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Tanggal 9 Januari 1984 Nomor : 2 Tahun 1984 Seri : A Sekretaris Wilayah/Daerah, ttd Drs. Denny Sugandi