PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 11 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DAERAH TINGKAT II BADUNG

Transkripsi

1 Salinan PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 11 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG, Menimbang : Zelibestuur sekalian di Bali Nomor 12 yang telah diberikan oleh Sri Paduka Tuan Residen Bali dan Lombok pada tanggal 30 Januari 1939 dengan Nomor Ls.J.18/1/10 dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan dewasa ini. Bahwa Pajak Kendaraan tidak bermotor di Daerah Tingkat II Badung telah berjalan sebagaimana mestinya yang pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Bupati Kepala Daerah yang terakhir diatur dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Nomor : K.3/384 Tanggal 31 Maret Sehubungan dengan hal tersebut diatas dipandang perlu untuk melaksanakan terus terang Pemungutan Pajak Kendaraan Tidak bermotor karena disamping untuk tertibnya administrasi dan pendaftaran Kendaraan tidak bermotor juga merupakan salah satu sumber pendapatan daerah. Bahwa kendaraan tidak bermotor disamping dapat melancarkan hubungan masyarakat antara satu dengan lainnya juga dipergunakan sebagai suatu sarana yang diusahakan dan dapat pula menunjang kegiatan perekonomian masyarakat. Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut dipandang sangat perlu mengatur kembali didalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Pemerintahan di Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 11/Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Pajak Daerah jo Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1961.

2 2 4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1965 tentang lalu lintas Angkutan Jalan Raya. 5. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1969 tentang Penertiban Pungutan Daerah. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, dalam Sidang Plenonya tanggal 29 Desember MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DALAM DAERAH TINGKAT II BADUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah ialah : Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung b. Kepala Daerah ialah : Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung c. DPRD ialah : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung d. Kendaraan bermotor ialah : suatu kendaraan atau alat pengangkutan yang dipergunakan untuk mengangkut orang, hewan atau barang yang dijalankan atau digerakkan dengan tenaga manusia atau hewan.

3 3 e. Dalam Peraturan Daerah ini tidak termasuk dalam arti Kendaraan Tidak Bermotor ialah kendaraan atau alat pengangkutan yang berjalan diatas rel, kendaraan orang cacat, sepeda anak-anak, kereta anak-anak, kendaraan yang dapat dianggap sebagai permainan anak-anak. BAB II KETENTUAN PENGENAAN PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR Pasal 2 (1) Didalam Daerah Tingkat II Badung dipungut pajak kendaraan tidak bermotor karena memiliki suatu kendaraan yang dipergunakan dengan memakai jalanjalan umum di Daerah Tingkat II Badung. (2) Besarnya pajak seperti yang dimaksud pada pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini diatur sesuai dengan jenis-jenis kendaraan tidak bermotor ditetapkan sebagai berikut : a. Peneng sepeda Rp.100,- (seratus rupiah) per tahun. b. Peneng cikar dan sejenis Rp.150,- (seratus lima puluh rupiah) pertahun. c. Peneng Dokar Rp.200,- (dua ratus rupiah) pertahun. (3) Pengenaan Pajak Kendaraan Tidak Bermotor dilaksanakan dengan cara memberikan suatu yang disebut Peneng Kendaraan Tidak Bermotor. (4) Pemerintah Daerah menyediakan tanda pengenaan pajak kendaraan tidak bermotor (peneng) sesuai dengan jenis-jenis kendaraan tidak bermotor yang bentuknya oleh Kepala Daerah. BAB III WAJIB PAJAK Pasal 3 (1) Wajib Pajak ialah orang atau Badan Hukum yang memiliki sebuah kendaraan atau lebih sebagai tersebut dalam pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini yang bertempat di Daerah Tingkat II Badung.

4 4 (2) Apabila wajib pajak adalah orang yang kehilangan hak menguasai harta bendanya atau ia bertempat tinggal diluar Daerah Tingkat II Badung, maka yang bertanggungjawab atas pembayaran pajaknya adalah walinya ataupun orang yang dikuasakan secara sah. (3) Apabila sebuah kendaraan yang dimiliki oleh lebih dari pada seseorang maka masing-masing antara mereka berkewajiban membayar pajak itu. (4) Pengurus/penanggung jawab dari suatu perkumpulan atau badan hukum menjadi wajib pajak apabila perkumpulan/badan hukum tersebut memiliki kendaraan tidak bermotor. Pasal 4 Pajak tidak dipungut bagi kendaraan tidak bermotor : a. Yang merupakan bagian dari persediaan barangbarang dagangan kepunyaan pabrik atau pedagang; b. Milik suatu Instansi Pemerintah dan digunakan khusus untuk keperluan Dinas; c. Yang khusus dipergunakan untuk mengangkut mayat, orang sakit atau orang luka dengan Cuma-Cuma; d. Kendaraan baru yang mulai dimiliki 1 Oktober dibebaskan dari pajak bersangkutan. Pasal 5 Pajak tidak dipungut bagi kendaraan tidak bermotor tersebut pada pasal 4 huruf b dan c Peraturan Daerah ini atas usul suatu Instansi yang bersangkutan.

5 5 BAB IV TAHUN PAJAK Pasal 6 (1) Tahun pajak ialah takwin yaitu mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember. (2) Untuk tiap tahun pajak harus dibayar lunas selambatlambatnya tanggal 30 juni dari tahun pajak itu. (3) Bagi yang telah melunasi pembayaran pajaknya sebagaimana tersebut pada pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini diberikan tanda lunas pajak (Peneng) yang harus dipelihara dengan baik dan dilekatkan pada bagian kendaraan tersebut yang mudah dilihat oleh umum. (4) Tanda Pajak (Peneng) hanya berlaku untuk tahun pajak sebagai tercantum pada tanda pajak itu. BAB V SANGSI Pasal 7 (1) Pengenaan sangsi terhadap pelanggaran-pelanggaran tentang pajak kendaraan tidak bermotor yang dimaksud dalam Peraturan Daerah ini diatur menurut jenis-jenis kendaraan tidak bermotor. (2) Pelanggaran tentang pajak (peneng) bagi kendaraan tidak bermotor yang penggunaannya melulu untuk kepentingan sosial dan pribadi seperti kereta angin (Sepeda) diancam hukuman dengan membayar pajak dua kali besarnya pajak tahun pajak bersangkutan. (3) Yang dianggap melanggar ketentuan-ketentuan tentang pengenaan/tanda pembayaran pajak (peneng) ialah :

6 6 a. Tidak membayar/memiliki tanda bayar pajak kendaraan tidak bermotor (Peneng); b. Tanda lunas pajak (peneng) rusak tidak dapat dibaca oleh Petugas dengan jelas; c. Memakai/menggunakan tanda lunas pajak (peneng) yang tidak dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah secara sah. (4) Pelanggaran tentang pajak (peneng) bagi kendaraan tidak bermotor yang dikomersiilkan diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.1.000,- (seribu rupiah). Pasal 8 (1) Kewenangan untuk menyidik dan menuntut pelanggaran yang diatur dalam Peraturan Daerah ini dilakukan oleh petugas-petugas yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dengan tidak mengurangi kewenangan Instansi-instansi lain yang ada hubungannya dengan hal tersebut. (2) Petugas-petugas yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berhak memberhentikan tiap-tiap kendaraan tidak bermotor dijalan umum yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur didalam Peraturan Daerah ini. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 Hal hal yang belum diatur didalam Peraturan Daerah ini, diatur lebih lanjut didalam Surat Keputusan Kepala Daerah sepanjang mengenai peraturan pelaksananya.

7 7 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 (1) Peraturan Daerah ini dapat disebut Peraturan Daerah Kendaraan Tidak Bermotor Daerah Tingkat II Badung. (2) Peraturan Daerah ini berlaku mulai sejak disahkan dan berlaku surat mulai tanggal 1 Januari 1976 serta diundangkan dalam Lembaran Daerah. (3) Sejak berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan lain yang mengatur materi yang sama dinyatakan tidak berlaku lagi. Denpasar, 29 Desember 1976 Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung ttd. (I DEWA GEDE OKA) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung ttd. (ANAK AGUNG NGURAH MANIK PARASARA) DISAHKAN : Dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Tanggal 21 Desember 1978, Nomor : Pem.10/94/ Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Dan Otonomi Daerah Direktur Pembinaan Pemerintahan Daerah ttd. (Drs. H. SOEMARNO)

8 8 Diundangkan kedalam Lembaran Daerah Tingkat II Badung Tanggal : 19 Desember 1979 Nomor : 18 Seri D No. 18 An. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung Sekretaris Wilayah/Daerah, ttd. (Drs. I GUSTI AGUNG MAYUN EMAN) Nip

9 9 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 11 TAHUN 1976 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR PENJELASAN UMUM Memperhatikan pesatnya perkembangan dan kemajuan masyarakat terutama dalam rangka pelaksanaan pembangunan pada umumnya khususnya Daerah Tingkat II Badung, untuk menunjang segala kegiatan masyarakat, sudah tentu sarana perhubungan dalam hal ini kendaraan tidak bermotor yang dewasa ini masih diperlukan dan mempunyai peranan yang sangat penting dapat membantu melancarkan hubungan masyarakat antara satu dengan yang lainnya juga dipergunakan sebagai suatu sarana yang dapat diusahakan dan dapat menunjang kegiatan dibidang perekonomian masyarakat pada khususnya dan pembangunan pada umumnya. Bahwa kendaraan tidak bermotor antara lain cikar, dokar dan lain-lain disamping mempunyai ciri-ciri khas Daerah yang perlu dibina dan diatur juga mempunyai peranan penting dalam pengembangan kepariwisataan Daerah. Bahwa kendaraan tidak bermotor tidak dapat dipisahkan dengan pengaturan lalu lintas jalan dan lain-lain sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1965, maka sehubungan dengan hal tersebut dipandang perlu kendaraan tidak bermotor diatur dalam Peraturan Daerah. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 a. Pasal 2 ayat (1) ayat (2) yang dimaksud jenis-jenis kendaraan ialah kendaraan tidak bermotor yang komersil dan non komersil Besarnya pajak kendaraan tidak bermotor yang komersil dan non komersil pengenaan pajaknya diklasifikasikan sesuai dengan jenis-jenis kendaraan tersebut.

10 10 ayat (3) ayat (4) Pasal 3 ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) Pasal 4 ayat a ayat b ayat c ayat d yang dimaksud dengan memiliki kendaraan baru mulai tanggal 1 Oktober dibebaskan dari pajak untuk tahun pajak bersangkutan ialah mengingat masa berlakunya pajak sangat pendek, sedangkan untuk tahun pajak berikutnya yang bersangkutan/pewajib membayar pajak sebagaimana mestinya. Pasal 5 : yang dimaksud dengan peneng khusus (bebas pajak) ialah : yang hanya warnanya saja berbeda diatur dan ditetapkan oleh Kepala Daerah. Pasal 6 : ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) Pasal 7 : ayat (1) ayat (2) ayat (3)a ayat b yang dimaksud dengan peneng rusak tidak dapat dibaca oleh petugas dengan jelas ialah : kerusakan yang timbul karena unsur ketidak sengajaan (kerusakan karena kecelakaan) dan dapat dibuktikan dan meyakinkan petugas tidak dianggap melanggar sebagaimana dimaksud pada Bab V pasal 7 ayat (3) Peraturan Daerah ini.

11 11 Pasal 8 : ayat (1) ayat (2) yang dimaksud dengan petugas yang berhak memberhentikan tiap-tiap kendaraan tidak bermotor dijalan umum ialah : dalam pelaksanaan diatur dengan surat keputusan kepala Daerah. Pasal 9 :. Pasal 10 : ayat (1) ayat (2) ayat (3)