PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG Oleh: Yulia Ningsih Lovita Azrul Said Yusnetti Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research conducted by the phenomena that occur in the field which the students is individual who are experiencing social development, the social development of the students peer, however, studies look at the students who are isolated, therefore researcher raised this issue to be researched with the title profile of social development students PENDAHULUAN isolated in the social relations at class XI of SMAN 12 Padang. The purpose of this research is to see: 1) profile of social development students isolated in the social relations friendship in peers. 2) Profile of social development students isolated with connection peers in studied. Type of this research is descriptive research the purpose to describe with detail. Subject of this research is students isolated at class XI total 84 students. Tool of collector data is questionnaire. Although the technic of data analysis that used is percentage formula. The result this research indicate that: 1). Profile of social development students isolated in the social connection friendship in peers not good. 2) Profile of social development students isolated in connection peers in studied not good. Keywords : Students isolated, Development, Social Semua individu mengalami proses perkembangan baik itu secara fisik maupun psikologis, begitupula dengan seorang siswa, siswa mengalami proses perkembangan. Pada masa perkembanga ini siswa mengalami goncangan atau kondisi yang labil terutama dalam melepaskan nilai-nilai yang lama ketika mereka masih dalam usia anak-anak dan memperoleh nilai yang baru untuk mencapai kedewasaan. Proses perkembangan tidak bisa dilepaskan dari seseorang, karena setiap orang mengalami perkembangan begitupula dengan siswa, setiap siswa mengalami perkembangan tergantung dari cepat atau lambatnya perkembangan itu terjadi, sesuai dengan pendapat Elida Prayitno (2006:12) menyatakan remaja memiliki tempo dan irama perkembangan yang berbeda dengan remaja yang lain. Menurut M. Arifin (Muhamad Al - Mighwar 2006:75) perkembangan menunjuk
pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian-bagian tubuh dan integrasi bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Siswa banyak mengalami Perkembangan dalam dirinya salah satunya adalah perkembangan sosial, Perkembangan sosial siswa menurut Syamsu Yusuf (2009:122) adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap normanorma kelompok, moral dan tradisi melebur diri menjadi suatu kesatuan dan saling berkomunikasi dan berkerja sama. Dalam ruang lingkup sekolah cara siswa bersosialisasi beraneka ragam, baik itu dengan guru maupun dengan teman sebaya. Ada siswa yang mampu berinteraksi dengan baik namun adapula yang tidak mampu berinteraksi dengan baik. Siswa yang mampu berinterkasi dengan baik maka dapat diterima dengan baik oleh teman sebaya dan lingkungannya. Sebaliknya, siswa yang tidak mampu berinteraksi dengan baik maka akan terisolasi dari teman sebaya serta lingkungannya. Siswa yang terisolasi perkembangan sosialnya akan terganggu, sesuai dengan pendapat John W Santrock (2003:220) yaitu: Ditolak atau tidak diperhatikan oleh teman sebaya dapat mengakibatkan para remaja mejadi kesepian dan timbul rasa permusuhan, selanjutnya penolakan dan pengabaian dari teman sebaya ini berhubungan dengan kesehatan mental individu dan masalah kriminal. Beberapa problem pada siswa-siswa yang terasingkan menurut Saefullah (2012:347) 1. Secara terbuka mereka diasingkan 2. Sering terlibat dalam kejadian interaksi yang negatif 3. Mempunyai masalah perilaku 4. Sering memperlihatkan perilaku agresif 5. Mempunyai status negatif yang stabil 6. Sering bermasalah disekolah Menurut Harlock (Elida Prayitno 2006:88) sifat-sifat remaja yang ditolak dalam kelompok yaitu: 1. Penampilan yang kurang menyenagkan karena bentuk fisik yang kurang menarik, pendiam, dan meyendiri pada kesan pertama
2. Tidak sportif, ingin membenarkan diri, tidak mengakui kelebihan orang lain 3. Penampilan fisik tidak sesuai dengan standar kelompok 4. Suka menonjolkan diri sendiri, tidak dapat berkerja sama, memerintah dan mengatur sesuka hati dan kurang bijaksana 5. Control emosi yang rendah atau mudah terpancing emosi buruk dan suka melanggar aturan kelopok 6. Tidak jujur, suka berkhianat, mementingkan diri sendiri 7. Status ekonomi terlalu jauh dari kebanyakan kelompok sehingga sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan Konseling Sekolah (PPLBKS) dan Kependidikan dari bulan Juli-Desember 2012 di SMA Negeri 12 Padang terlihat adanya siswa yang terisolasi dari teman sebaya berdasarkan hasi sosiometri. Berdasarkan fenomena yang terjadi dilapangan maka peneliti mengangkat permasalahan ini untuk diteliti dengan judul profil perkembangan social siswa terisolasi dalam membina hubungan social kelas XI SMA negeri 12 padang, dengan batasan masalah yaitu 1. Profil perkembangan sosial siswa terisolasi dalam hubungan sosial pertemanan dengan teman sebaya 2. Profil perkembangan sosial siswa terisolasidalam hubungansosial dalam belajar dengan teman sebaya. Adapun tujuan dari penelitian ini secara umum yaitu 1. Untuk mengetahui profil perkembangan sosial siswa terisolasi dalam hubungan sosial pertemanan dengan teman sebaya. 2. Untuk mengetahui profil perkembangan sosial siswa terisolasi dalam hubungan sosial dalam belajar dengan teman sebaya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mengambarkan apa adanya, subjek penelitian adalah siswa terisolasi yang berjumlah 84 orang, alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah angket sedangkan
teknik analisis data yang digunakan adalah rumus persentase yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf (2005:365) dengan rumus. P= 100 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang peneliti kumpulkan terkait dengan profil perkembangan sosial siswa terisoalsi dalam hubungan sosial kelas XI SMA Negeri 12 Padang. 1. Hubungan Sosial Pertemanan Siswa Teriolasi dengan Teman Sebaya Perkembangan sosial siswa terisolasi dalam hubungan sosial pertemanan dengan teman sebaya kurang baik 82,14%, dapat dipahami bahwa siswa terisolasi kurang baik dalam perteman dengan teman sebaya, siswa yang terisolasi cendrung bersikap agresif pada saat berteman, tidak menghargai pendapat teman, suka menang sendiri, keras kepala sehingga ia diasingkan oleh teman sebayanya. Siswa yang diasingkan perkembangan sosialnya akan terganggu karena siswa membutuhkan teman sebaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada didalam dirinya, apabila terjadi penolakan maka proses perkembangan siswa tersebut akan terganggu. Hal ini sesuai dengan pendapat Jeanne Ellis Omroad (2008:117) siswa terisolasi keterampilan sosialnya minim, yang bersifat agresif, impluisif dan memusatkan perhatian kepada dirinya. 2. Hubungan Sosial Siswa Terisolasi dalam Belajar dengan Teman Sebaya Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 84 responden, secara umum hubungan sosial dalam belajar kurang baik yaitu 95,24 %. Pada proses belajar juga terjadi hubungan sosial, dimana hubungan sosial ini terjadi antara siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru. Hubungan siswa dengan siswa dalam kelompk belajar dapat dilihat dari hubungannya dengan kelompok belajarnya, apabila siswa digemari dalam kelompok belajar berati siswa tersebut diterima dalam kelompok belajarnya sedangkan apabila siswa tersebut diacuhkan dalam kelompok belajar bisa dikatakan siswa tersebut diasingkan.menurut Penney Upton (2012:96) siswa yang diabaikan menunjukam interaksi sosial yang rendah, suka menganggu dan menarik diri.
Siswa yang secara konsisten dan dalam jangka waktu yang lama mengalami penolakan teman-temannya akan menarik diri secara fisik atau mental dari aktivitas-aktivitas kelas atau mulai menunjukkan perilaku mencari perhatian, dan sebagai imbasnya, keefektifan mereka dalam belajar di kelas menjadi terganggu Buhs, Ladd, & Herald (Jeanne Ellis Omrod, 2008:117). KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan pada siswa terisolasi terlihat bahawa: 1. Perkembangan sosial siswa terisolasi dalam hubungan sosial pertemanan dengan teman sebaya kelas IX SMA Negeri 12 Padang tergolong kepada kategori kurang baik (82,14%). 2. Perkembangan sosial siswa terisolasi dalam belajar dengan teman sebaya kelas XI SMA Negeri 12 Padang tergolong kepada kategori kurang baik (95,24 %). Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan maka peneliti menyarankan kepada: 1. Siswa terisolasi, agar lebih membuka diri dalam berteman dan agar siswa mampu menampillkan sikap yang baik pada saat belajar. 2. Kepada siswa yang lain, agar tidak membeda-bedaakan teman dalam bergaul dan membantu siswa yang terisolasi dalam berteman. 3. Kepada Guru BK agar memberikan bantuan secara intensif kepada siswa terisolasi dengan memberikan layanan-layanan atau bantuan kepada siswa terisolasi agar siswa terisolasi mampu melakukan hubungan sosial dengan baik dengan teman sebaya dan memasukkan siswa atau mengikutsertakan siswa terisolasi dalam setiap kegiatan yang bersifat kelompok. 4. Kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan setiap siswa dan membantu siswa yang terisolasi dalam hubungan sosial. 5. Kepada pengelola program Studi Bimbingan dan Konseling yang nantinya mempersiapkan calon-calon guru pembimbing yang profesioanal dimasa yang akan datang yang mempunyai pengetahuan tentang perkembangan sosial siswa terisolasi.
6. Kepada peneliti selanjutnya, agar meneliti lebih mendalam tentang perkembangan siswa terisolasi yang berkaitan dengan moral, emosi dan kepribadiannya. KEPUSTAKAAN Al-Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja (Petunjuk bagi guru dan orang tua). Bandung: PustakaSetia. Ormrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan (membantu siswa tumbuh dan berkembang). Erlangga. Prayitno, Elida. 2006. Psikolog Perkembangan Remaja. Padang: Angkasa Raya. Santrock, John W. 2003. Adolescence (Perkmbangan Remaja edisi Keenam). Jakarta: Erlangga. Saefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia Upton, Penny. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Yusuf, A Muri, 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP. Yusuf, Syamsu. 2009 Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.