BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Ruang lingkup wilayah atau lokasi penelitian ini adalah Desa Cintaasih yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Adapun pemilihan lokasi ini dilatarbelakangi oleh kondisi Desa Cintaasih yang memiliki potensi besar di bidang pertanian, tanaman holtikultura dan buah khas Kabupaten Garut yaitu jeruk garut. Dengan peluang yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai kawasan agro wisata. Jarak dari pusat kota Garut ± 10 Km atau dapat ditempuh selama ± 15 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Luas keseluruhan Desa Cintaasih adalah 137,985 Ha yang terdiri dari 5 Rukun Warga (RW) dan 20 Rukun Tetangga (RT). Desa Cintaasih merupakan daerah pemekaran dari Desa Cintakarya, mulai terbentuk pada tahun 1989. Kondisi umum Desa Cintaasih memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut : - Sebelah Utara : Desa Samarang - Sebelah Timur : Desa Cintakarya - Sebelah Selatan : Desa Cintakarya - Sebelah Barat : Desa Sirnasari 68
69 Desa Cintaasih merupakan desa yang berada di daerah dataran tinggi dengan ketinggian antara 800 1000 m dpl (di atas permukaan laut). Sebagian besar wilayah Desa Cintaasih merupakan wilayah yang cocok untuk pertanian dan perkebunan. Secara visualisasi, wilayah administratif dapat dilihat dalam peta wilayah Desa Cintaasih sebagaimana berikut ini: Gambar 3.1 Peta Wilayah Desa Cintaasih Sumber: RPJM Des Desa Cintaasih Kec. Samarang Kab. Garut
70 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan, yaitu sejak pertengahan bulan Juni 2011 hingga pertengahan bulan September 2011 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Waktu Penelitian Bentuk Kegiatan Juni Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Bimbingan Persiapan -Penyus. Instrumen -Perbanyakan Pelaksanaan - Pengumpulan Data dengan Wawancara - Pengumpulan Data dengan Angket - Pengolahan Data - Analisis Data - Penyimpulan Hasil Penyus. Laporan - Pengetikan - Penyerahan
71 B. Desain Penelitian Metode Penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. (Sugiyono, 2010: 5). Cara ilmiah disini berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciriciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematik. Rasional berarti kegiatan penelitian penelitian dilakukan dengan cara-cara masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah yang bersifat logis. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang mengungkapkan gambaran masalah yang terjadi saat penelitian ini berlangsung. Menurut Sugiyono (2007: 11), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, system pemikiran maupun kelas peristiwa pada masa lalu dan sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik, faktual dan akurat mengenai faktafakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sementara metode yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan metode survey; yaitu suatu metode untuk memperoleh data yang ada
72 pada saat penelitian dilakukan (Soehartono, 1995:9,35). Data yang diperoleh dari hasil survey akan disusun, dijelaskan, dianalisis berdasarkan teori dan konsep yang mendukung, kemudian ditarik kesimpulannya guna mengetahui hasil dari penelitian ini. C. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data diperlukan untuk mengambil data yang diperlukan selama penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa alat pengumpulan data sebagai berikut : 1. Checklist atau pedoman wawancara, digunakan sebagai panduan untuk melakukan tanya jawab dengan responden dalam penelitian 2. Kuesioner, dibagikan kepada sampel penduduk di tiap RW dalam wilayah kajian penelitian 3. Perangkat dokumentasi (perekam suara dan kamera digital), digunakan untuk merekam proses tanya jawab dengan responden dan mendokumentasikan gambar kondisi aktual di lapangan. D. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2006: 89), populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
73 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2002:57). Dengan kata lain, sampel adalah suatu bagian dari populasi yang dianggap mampu mewakili populasi yang akan diteliti. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh unit objek/subjek yang ada di Desa Cintaasih. Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis sampel: 1. Sampel Wilayah Sampel wilayah yang diambil adalah Dusun I dan Dusun II di Desa Cintaasih. Pada kedua sampel ini dilakukan penelitian guna mengetahui potensi yang dimiliki Desa Cintaasih. 2. Sampel Penduduk Sampel penduduk yang diambil adalah perwakilan penduduk Desa Cintaasih dari masing-masing RW (RW 01, 02, 03, 04, 05). Dalam mengambil kedua sampel tersebut, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak (random sampling) yang ditujukan kepada penduduk Desa Cintaasih. Ramdom Sampling digunakan apabila tiap unsur yang terdapat dalam populasi tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih. Sedangkan teknik penentuan sampel dilakukan dengan teknik aksidental. Menurut Sugiyono (2003:60), teknik aksidental adalah suatu teknik penentuan sampel berdasarkan ketidaksengajaan, yaitu siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang tidak sengaja ditemui itu cocok sebagai data.
74 Untuk menentukan besar jumlah sampel sebagai wakil populasi, peneliti menggunakan pedoman Rumus Slovin. = ( )² Keterangan: n N E = ukuran sampel = ukuran populasi = nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan Dalam penelitian ini telah diketahui bahwa ukuran populasinya adalah jumlah keseluruhan penduduk Desa Cintaasih yaitu sebanyak 5.322 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2010). Sedangkan nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan adalah 15% dengan tingkat kepercayaan 85%. Maka besarnya sampel adalah: =. = 44.07 = 45. (, )² Sampel untuk penelitian ini adalah 45 orang yang terbagi dalam lima Rukun Warga (RW) Desa Cintaasih. Jadi, setiap RW diambil ± 9 orang untuk dilibatkan sebagai sampel responden. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data disusun agar data yang diperlukan diperoleh secara sistematis dan untuk membedakan sumber data yang diperlukan. Data yang diperlukan dalam melengkapi penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu:
75 1. Observasi lapangan, adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang menjadi objek penelitian. Dilakukan inventarisasi data dari kondisi aktual Desa Cintaasih dan objek yang berada disekitar desa, data-data ini diperoleh melalui survey primer dan sekunder. 2. Wawancara, adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara langsung dengan beberapa narasumber dari instansi yang terkait dengan kajian permasalahan, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Garut, Kelurahan Desa Cintaasih, dan beberapa narasumber dan instansi lain yang masih memiliki hubungan dengan Desa Cintaasih Kabupaten Garut. 3. Kuesioner (Angket), adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 4. Studi literatur, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Adapun data-data tersebut diperoleh dari media internet, majalah-majalah dan buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti.
76 5. Studi dokumentasi, adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil foto kemudian mengarsipkan objek penelitian. Dalam penelitian ini studi dokumetasi dilakukan dengan cara pendokumentasian foto kegiatan dan sebaran tempat atau objek F. Prosedur dan Pengumpulan Data Dalam penelitian ini proses pengambilan dan pengumpulan data diperoleh setelah sebelumnya mendapatkan izin dari pihak Pemerintah Kabupaten Garut yang dalam hal ini adalah Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Garut untuk mengadakan penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan beberapa langkah lebih lanjut untuk mendapatkan data-data yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Berikut adalah penjelasan mengenai cara mendapatkan data-data tersebut: 1. Untuk memperoleh gambaran tentang sumber-sumber daya / potensi yang dimiliki oleh Desa Cintaasih, dilakukan pengumpulan data dengan cara: - Survey primer, yaitu berupa observasi lapangan mengenai kondisi aktual Desa Cintaasih dan wawancara dengan pihak terkait seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Garut, dan Kelurahan Desa Cintaasih. - Survey sekunder, yaitu melalui studi literatur (dengan metode content analysis) dari beberapa hasil publikasi yang diterbitkan oleh instansi yang terkait langsung dengan penellitian. 2. Untuk memperoleh gambaran tentang kehidupan masyarakat Desa Cintaasih, maka dilakukan pengumpulan data dengan cara:
77 - Survey primer, yaitu melalui observasi langsung di Desa Cintaasih dan wawancara dengan beberapa pihak terkait seperti Kelurahan Desa Cintaasih, Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Cintaasih dan perwakilan masyarakat petani Desa Cintaasih. Kemudian melakukan penyebaran kuesioner untuk masyarakat Desa Cintaasih sesuai dengan cakupan wilayah penelitian. - Survey sekunder, yaitu melalui studi literatur (dengan metode content analysis) dari berbagai sumber pustaka mengenai pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata dan beberapa hasil publikasi yang diterbitkan oleh instansi yang terkait langsung dengan penellitian. 3. Untuk memperoleh gambaran mengenai rumusan strategi pengembangan Desa Cintaasih sebagai kawasan agro wisata berbasis masyarakat, maka dilakukan pengumpulan data dengan cara: - Tahap penggambaran dan perincian masalah yang didapat dari penelitian berdasarkan kondisi aktual dan respon masyarakat. - Melakukan analisis terhadap data yang terkumpul dengan menggunakan metode SWOT analysis dan melakukan survey sekunder berupa studi pustaka teori-teori strategi pengembangan dengan metode content analysis. - Merumuskan strategi pengembangan agro wisata berbasis masyarakat.
78 G. Teknis dan Analisis Pengolahan Data 1. Teknik Pengolahan Data a. Editing Data Editing Data merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner apakah jawaban dalam kuesioner itu sudah: - Lengkap: semua (pertanyaan sudah terisi jawabannya), - Jelas: tulisan jawabannya cukup jelas terbaca, - Relevan: jawaban yang tertulis relevan dengan pertanyaannya, - Konsisten: apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi jawabannya konsisten (http://fahmirusydi.multiply.com). b. Koding dan Frekuensi Koding adalah upaya penglarifikasian jawaban dari para responden menurut masalahnya. Koding data dilakukan secara konsisten mengingat ini akn menentukan realibilitas. Setelah koding dilaksanakan, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menyajikan data dalam bentuk frekuensi (tabulasi data). Adapun rumus prosentase yang digunakan untuk melihat seberapa banyak kecenderungan frekuensi jawaban responden. = F N 100% Keterangan: P = Prosentase F = Frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih N = Jumlah Sampel 100% = Konstanta
79 Setelah dilakukan perhitungan maka menurut Suharsimi (2002 : 57), hasil prosentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut: 0% : Tidak seorangpun 1% - 24% : Sebagian kecil 25% - 49% : Hampir setengahnya 50% : Setengahnya 51% - 74% : Sebagian besar 75% - 99% : Hampir seluruhnya 100% : Seluruhnya Hasil prosentase yang diperoleh yang masih bersifat verbal, selanjutnya dideskripsikan dan dianalisis. 2. Analisis Pengolahan Data Untuk menentukan srategi pengembangan Desa Cintaasih sebagai kawasan agro wisata berbasis masyarakat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah suatu metode yang berusaha mempertemukan aspek-aspek kekuatan dan kelemahan (faktor internal), peluang dan ancaman (faktor eksternal) yang terdapat disuatu kawasan, sehingga dapat disusun strategi-strategi yang diharapkan dapat memanfaatakan kekuatan dan peluang yang dimiliki seoptimal mungkin dan meminimalisir kelemahan dan ancaman yang ada. Dengan analisis SWOT (Strength/Kekuatan, Weaknesses/Kelemahan, Opportunities/Peluang dan Treath/Ancaman) dapat diambil analisis menyeluruh mengenai kondisi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada pengembangan Desa Cintaasih sebagai kawasan agro wisata berbasis masyarakat.
80 Matrik SWOT adalah metode yang berusaha mempertemukan seluruh aspek-aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terdapat disuatu kawasan. Matrik ini (Rangkuti, 2006:31) dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yakni: a. Strategi SO, menciptakan strategi dengan menggunakan seluruh kekuatan (strengths) untuk merebut dan memanfaatkan peluang (opportunities) sebesar-besarnya. b. Strategi WO, menciptakan strategi dengan meminimalkan kelemahan (weaknesses) untuk memanfaatkan peluang (opportunities) yang ada. c. Strategi ST, menciptakan strategi dengan menggunakan kekuatan (strength) yang dimiliki untuk mengatasi ancaman (treath). d. Strategi WT, kebijakan yang didasarkan pada kegiatan yang berusaha meinimalkan kelemahan (weaknesses) serta menghindari ancaman (treaths). Teknik analisis SWOT ini dinilai representatif dan sesuai dengan tujuan utama melakukan penelitian potensi dan membuat strategi pengembangan Desa Cintaasih sebagai kawasan agro wisata berbasis masyarakat di Kabupaten Garut.
81 Diagram 3.1 Diagram Ilustrasi Matriks Analisis SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Opportunities (O) Threats (T) Strengths (S) Strategi (SO) Daftar kekuatan untuk meraih keuntungan dari peluang yang ada Strategi (ST) Daftar kekuatan untuk menghindari ancaman Strategi (WO) Strategi (WT) Daftar untuk Weaknesses (W) memperkecil kelemahan dengan memanfaatkan keuntungan dari peluiang yang ada Sumber: Handout Perkuliahan (Gumelar Sastrayuda, 2010) Daftar untuk memperkecil kelemahan dan menghindari ancaman Berikut dijelaskan tahapan kerja dalam analisis SWOT: a. Membuat critical success factors (faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting apda kesuksesan atau kegagalan usaha) b. Menentukan bobot dari critical success factors dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah
82 seluruh bobot adalah 1,0. Nilai bobot dicari dan dihitung berdasarkan judgment yang diberikan. Pemberian bobot (nilai) terhadap tiap unsur SWOT/faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting pada kesuksesan atau kegagalan pengembangan Desa Cintaasih sebagai kawasan agro wisata berbasis masyarakat (critical succsess factors) berdasarkan tingkat kepentingan dan kondisi kawasan. Bobot (nilai) ditentukan dengan jenjang antara 0,5 0,20. Artinya setiap nilai tersebut memiliki parameter tersendiri, dimana ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut: 0,05 : di bawah rata-rata 0,10 : rata-rata 0,15 : di atas rata-rata 0,20 : sangat kuat c. Menentukan rating setiap critical success factors antara 1 sampai 4, dimana: 1 = sangat lemah 2 = tidak begitu lemah 3 = cukup kuat 4 = sangat kuat Rating ditentukan berdasarkan pada kondisi Desa Cintaasih secara keseluruhan. d. Mengalikan nilai bobot dengan nilai ratingnya untuk mendapatkan skor semua critical success factors.
83 e. Menjumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi pengembangan Desa Cintaasih sebagai kawasan agro wisata berbasis masyarakat yang dinilai. Skor total 4,0 mengindikasikan bahwa dalam peluang-peluang direspon dengan cara yang luar biasa dan mampu menghindari ancaman-ancaman yang ada (segi eksternal). Kemudian bagi segi internal, nilai rata-rata adalah 2,5. Jika nilainya dibawah 2,5 menandakan bahwa secara internal, Desa Cintaasih lemah untuk dikembangkan sebagai kawasan agro wisata berbasis masyarakat; sedangkan nilai yang berada diatas 2,5 menunjukan posisi internal yang kuat.