3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS LINGKUNGAN

Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) KELAS 4 SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut. dengan pendekatan problem solving pada materi himpunan untuk

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

BAB III METODE PENELITIAN

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

Kelompok Materi : MATERI POKOK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dikembangkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan modul himpunan dengan pendekatan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan R & D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau R&D. Penelitian dan pengembangan atau R&D adalah metode penelitian yang menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010). Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini berupa model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan beserta perangkat pembelajaran dengan Tema 4 Berbagai Pekerjaan subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan untuk kelas 4 yang dii buku panduan guru, buku siswa, silabus dan RPP. 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan Sukmadinata yang telah diadaptasi oleh Mawardi. Berdasarkan prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Mawardi (2014: 93), peneliti dapat menyimpulkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan meliputi 3 tahap yaitu: 1. Studi pendahuluan yang berisi tentang studi pustaka, Analisis kebutuhan, dan Studi lapangan. 2. Tahap desain dan pengembangan yang berisi tentang perancangan model, uji coba terbatas dan uji coba luas, dan validasi ahli. 3. Tahap pengujian yang berisi pretes, implementasi model, dan post tes dan analisis data dimana dalam tahap ini digunakan metode eksperimen untuk menguji keefektifan model yang dikembangkan. Secara visual langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi oleh Mawardi dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut. 57

58 Studi Pustaka 1. Desain pembelajaran 2. Lingkngan sebagai tema atau setting pembelajaran 3. Hakikat Pembelajarantematik integratif Studi Pendahuluan Analisis Kebutuhan Sudi Lapangan 1. Model aktual 2. Kompetensis siswa Desain dan Pengembangan Model Perancangan Model Draft Model Desain Pembelajaran 1. Panduan Guru 2. Panduan siswa 3. PRR dan silabus Validasi model (Uji Ahli) Uji coba terbatas Uji coba luas Balikan 1. Ahli Desain 2. Ahli materi Model Hipotetik Model Operasional Pengujian Model Uji Efektivitas Eksperimen Pretes Implementasi Model Postes Analisis Tidak dilakukan Publikasi Model Akhir Model pembelajaran tematikintegratif berbasis lingkungan Gambar 3.1 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Sumber: Prosedur Penelitian Pengembangan ModelDesainPembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan (Diadaptasi dari Mawardi(2014: 94)) Secara rinciantahapan penelitian beserta tujuan, instrumen, sumber data dan pengolahan datapengembangan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.

59 Tabel 3.1 Tahapan penelitian, tujuan, instrumen, sumber data dan pengolahan data pengembangan model desain pembelajaran tematik Tahapan penelitian 1. Studi Pendahuluan a. Studi pustaka b. Analisis kebutuhan c. Studi lapangan 2. Desain dan Pengembangan integratif berbasis lingkungan Tujuan Instrumen Sumber data Untuk Observasi, Guru dan mendeskripsikan Wawancara siswa kelas model dan studi 4 SDN Desainpembelajaran dokumen Salatiga 05, tematik integratif buku siswa, Kanisius berbasis lingkungan, buku guru, Gendongan, permasalahan dan silabus, dan SDN Ledok kebutuhan RPP. 02 dan SDN pembelajaran. Dukuh 02 Untuk mengembangkan produk awal model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan Pengolahan data Analisis data deskriptif presentase a. Draf awal b. Validasi Ahli c. Uji coba terbatas d. Uji coba luas 3. Pengujian Eksperimen Untuk menyempurnakan dan memperoleh validasi model serta mengetahui kelebihan dan kelemahan secara konseptual menurut para Ahli Untuk menerapkan model dan mendapat masukan untuk perbaikan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Rubrik penilaian ahli Angket, lembar observasi, pretes dan postes 5 orang Ahli (2 orang Ahli materi dan 3 orang Ahli desain) Guru dan siswa kelas 4 SDN Dukuh 02 dan SDN Salatiga 05 Analisis data deskriptif kategoris dan presentase Analisis data deskriptif kategoris dan presentase serta Uji T

60 Prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk mengembangkan model desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berdasarkan tabel 3.1 selanjutnya dijelaskan lebih rinci pada poin berikut.. 3.2.1 Studi Pendahuluan 3.2.1.1 Studi Pustaka, Analisis Kebutuhan dan Studi lapangan Studi pustaka dilakukan untuk mendeskripsikan model Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dan mengumpulkan data-data pendukung. Data pendukung berkaitan dengan konsep penelitian dan pengembangan.desain pembelajaran tematik dan lingkungan sebagai sumber belajar. Analisis kebutuhan dan studi lapangan dilakukan untuk menganalisis permasalahan dan kebutuhan pembelajarandengan membandingkan kondisi ideal dengan kondisi di lapangan 3.2.1.2 Data dan Sumber data Data yang dikumpulkan dalam studi pendahuluan berupa data kualitatif berupa permasalahan dan potensi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dan kuantitatif kompetensi siswa. sumber data berasal dari jurnal ilmiah penelitian, guru dan siswa kelas 4 SDN Salatiga 05, SDN Ledok 02, SDN Dukuh 02, dan SD Kanisius Gendongan, selain itu juga melakukan analisis dokumen pembelajaran berupa silabus, RPP, buku panduan guru, dan buku siswa. 3.2.1.3 Instrumen Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumenter dan pengamatan pada waktu guru mengajar. Dalam hal ini peneliti menggunakan instrumen wawancara dan observasi sebagai cara untuk mengumpulkan data dalam menganalisis kebutuhan di kelas 4 SDN Salatiga 05, SDN Ledok 02, SDN Dukuh 02, dan SD Kanisius Gendongan. Berikut tabel 3.2

61 kisi-kisi wawancara dalam mencari masalah yang terjadi pada Kurikulum 2013. 3.2.1.4 Analisis data Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara No. Indikator Keterangan 1. Kean buku siswa dan buku guru dengan lingkungan peserta didik 2. Kean antara tema, subtema dengan pembelajaran 3. Kean tema dengan lingkungan 4. Tema-tema yang bermasalah 5. Kendala/masalah yang dialami dalam pembelajaran 6. Kendala/masalah yang ditemui pada buku siswa dan buku guru 7. Kean materi dengan lingkungan 8. Usahaguru dalam menciptakan pembelajaran tematik yang bermakna 9. Usaha guru dalam merancang pembelajaran tematik sendiri 10. Usaha guru dalam mengembangkan model desain pembelajaran tematik Analisis data dalam studi pendahuluan dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif presentase. Analisis data pada tahap ini untuk mengetahui presentase permasalahan tertinggi yang dialami dalam pembelajaran tematik di kota Salatiga. Permasalahan tersebut selanjutnya dijadikan kebutuhan dalam pembelajaran tematik. Berdasarkan pemasalahan kemudian dirumuskan kebutuhan mendesain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dipandang efektif untuk dierapkan dalam pembelajaran. Berpegang pada data yang didapat dari Studi pendahuluan, maka peneliti merancang model aktual untuk menyusun draf awal produk yang dikembangkan.

62 3.2.2 Desain dan Pengembangan 3.2.2.1 Model Desain Pengembangan Model desain pembelajaran yang digunakan adalah ADDIE model. ADDIE model adalah satu model desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Model ini dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada tahap analysis merupakan proses analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang untuk menentukan kompetensi siswa. Tahap design proses untuk merancang bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap development merupakan proses produksi bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap implementation merupakan tahap yang digunakan untuk menerapkan bahan ajar telah diproduksi. Tahap evaluation merupakan tahapan untuk mengevaluasi bahan ajar yang diproduksi dan hasil belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi. Model desain sistem pembelajaran ADDIE dengan komponen-komponennya dapat di perlihatkan pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Model desain sistem pembelajaran ADDIE A (Analys) Analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang dan menentukan kompetensi siswa D (Design) Menentukan dan menyusun desain model pembelajaran yang akan dikembangkan dan digunakan pada pembelajaran. D (Development Memproduksi model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. I (Implimentation) Melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang diproduksi

63 E (Evaluation) Melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dan evaluasi hasil belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi. Desain model pengembangan untuk mengembangkan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu: 1. Tahap Analisis (Analysis) Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau performanse analysis dan analiasis kebutuhan atau need analysis. Tahapan ini dijelaskan secara rinci yaitu : a. Analisis kinerja Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program atau perbaikan menajemen (Pribadi, 2009: 128). Analisis kinerja dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengklarifikasi masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran di Sekolah Dasar. b. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan efektivitas belajar. Berdasarkan hasil analisis kurikulum di SDN Salatiga 05, SDN Ledok 02, SDN Dukuh 02, dan SD Kanisius Gendongan menggunakan kurikulum 2013. Berdasarkan kurikulum yang digunakan di empat Sekolah Dasar tersebut, guru menggunakan buku tematik untuk melakukan proses belajar mengajar.

64 2. Tahap Perancangan (Design) Pada langkah perancangan (design) disusun model Desainpembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada langkah pengembangan (development), dikembangkan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan. Tahapan penyusunan model desain pembelajaran tematik interaktif berdasarkan hal-hal berikut: 1) Berbentuk model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan. 2) Dirancang dengan lingkungan di sekitar peserta didik. 3) Dirancang secara menarik, bervariasi, komunikatif, dan interaktif. 4) Dii dengan informasi berupa teks, cerita, dan gambar. 5) Materi dengan silabus dan RPP yang telah dikembangkan. 6) Materi dalam buku guru dan buku siswa disusun dengan menggunakan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan yang telah dikembangkan. Model pembelajaran tematik yang telah dihasilkan kemudian diujikan kepada Ahli untuk divalidasi dan mendapat masukan untuk pengembangan dan perbaikan sebelum diuji cobakan. Data validasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dilakukan revisi. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Setelah penyusunan model pembelajaran tematik menghasilkan suatu produk final, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba lapangan (uji coba) pada siswa. Uji coba dilakukan pada empat sekolah yang dijadikan subyek penelitian yaitu di kelas 4 SDN Dukuh 02 sebagai kelas kontrol dan SDN

65 Salatiga 05 sebagai kelas eksperimen pada uji coba terbatas. Setelah dilakukan uji coba terbatas model dikatakan selesai. Pada uji coba terbatas, siswa diberikan pretest berupa soal pilihan ganda tentang tema 4 Berbagai Pekerjaan subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan sub-sub tema ronde. Langkah pembelajaran yang dilakukan berdasarkan langkah pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan yang telah dikembangkan. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan postest untuk melihat hasil belajar dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Pada langkah evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan efektivitas model yang dihasilkan pada tahap implementasi. Setelah melakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan, siswa mengisi angket respon siswa dan guru juga memberikan penilaian dengan mengisi lembar observasi. Hasil ini dijadikan sebagai dasar untuk menilai respon guru dan siswa terhadap penerapan model. Keberhasilan model juga ditunjukkan dengan analisis uji T sehingga terlihat perbedaan kompetensi belajar yang menggunakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dengan yang tidak menggunakan. Jadi keberhasilan ditunjukkan dengan menggunakan lembar respon siswa, lembar observasi dan hasil belajar siswa. Dikatakan berhasil jika kompetensi hasil belajar pada siswa yang menggunakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan lebih tinggi daripada model desain pembelajaran tematik integratif dari Pemerintah atau yang tidak menggunakan.

66 3.2.2.2 Penyusunan Draft Awal Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan Rancangan penelitian model pembelajaran tematik kurikulum 2013 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memilih tema Pembuatan jaringan tema melalui beberapa tahapan antara lain: a. Menentukan tema terlebih dahulu. b. Menentukan sub-sub tema 2. Melakukan AnalisisSKL, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) serta membuat Indikator Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat indikator) dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Membaca semua Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, sertakompetensi Dasar dari semua muatan pelajaran. b. Menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai muatan pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, SBdP, dan Penjasorkes. c. Masing-masing Kompetensi Dasar setiap muatan pelajaran dibuatkan indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.pemetaan keterhubungan Tema ke dalam KI, KD dan Indikator 3. Membuat jaringan Kompetensi Dasar 4. Penyusunan Silabus Pembelajaran Tematik Langkah utama yang harus dilaksanakan untuk mengembangkan silabus antara lain: 1) Mengkaji Kompetansi Inti dan Kompetensi Dasar 2) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran 3) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 4) Merumuskan Indikator

67 5) Menentukan Jenis Penilaian 6) Menentukan Alokasi Waktu 7) Menentukan Sumber Belajar 5. Penyusunan RPP Pembelajaran Tematilk Langkah mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Integratif Berbasis Lingkungan yaitu sebagai berikut: 1. Mengkaji Silabus Tematik 2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran 3. Menentukan Tujuan 4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran 5. Penjabaran Jenis Penilaian. 6. Menentukan Alokasi Waktu 7. Menentukan Sumber Belajar 3.2.2.3 Validasi Model DesainPembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan Setelah draft model awal desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan telah dengan panduanpanduannya, kemudian dilakukan uji validasi model. Uji validasi berkaitan dengan tujuan validasi, aspek validasiahli materi, aspek validasi ahli materi, aspek validasi ahli desain pembelajaran, sumber data, instrumen validasi dan analisis data. Berikut merupakan uraiannya. 1. Tujuan Validasi Tujuan uji validasi produk model adalah untuk menyempurnakan dan memperoleh validasi model serta mengetahui kelebihan dan kelemahan secara konseptual menurut para Ahli.

68 2. Aspek validasi ahli materi Uji validasi aspek materi digunakan untuk menilai kean materi yang ada dalam model Desainpembelajaran tematif integratif berbasis lingkungan. Komponen uji validasi aspek materi pembelajaran tematik mencakup aspek-aspek sebagai berikut: 1. Kean materi dengan kurikulum Sekolah Dasar 2. Kean indikator dengan materi 3. Kean tujuan dengan materi 4. Kean materi terhadap lingkungan peserta didik 5. Kean materi dengan pendekatan saintifik 6. Kean materi 7. Keterkaitan materi satu dengan yang lain 8. Kean materi dengan waktu 9. Kejelasan bahasa yang digunakan 10. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar 11. Keruntutan penyajian materi 12. Materi menarik minat peserta didik atau tidak 13. Kean soal evaluai dengan materi 14. Kebermanfaatan buku guru dan siswa dalam mempermudah pemahaman konsep 15. Kean buku guru dengan buku siswa 16. Keefektifan kalimat dalam buku guru dan siswa yang disajikan 17. Kebakuan istilah 3. Aspek validasi ahli model desain pembelajaran Uji validasi aspek model desain pembelajaran dilakukan untuk menilai sejauh mana model desain pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti dapat berdampak pada kompetensi belajar siswa. Komponen uji validasi desain pembelajaran terdiri dari komponen uji validasi aspek desain model, silabus dan RPP. Berikut merupakan komponen uji validasi aspek desain model.

69 Namun perlu diketahui model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan mengandung tiga komponen model secara benar yaitu konstruk model, langkah model dan tujuan. Komponen uji validasi desain model menyangkut aspek beriku: 1. Berisi kerangka yang menggambarkan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan 2. Berisi prinsip-prinsip model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan secara utuh 3. Menggunakan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli 4. Berisi tujuan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan 5. Memperhatikan lingkungan sekitar peserta didik Komponen uji validasi aspek desain silabus menyangkut aspek berikut: 1. Memuat seluruh komponen 2. Komponen-komponen saling berkaitan 3. Kean silabus dengan pemetaan keterhubungan Kompetensi Dasar, Indikator dan sub-sub tema 4. Kualitas perumusan indikator 5. Relevansi indikator terhadap pencaian Kompetensi Dasar (KD) 6. Kean KD terhadap kegiatan pembelajaran 7. Kualitas pemilihan kegiatan pembelajaran Komponen uji validasi aspek desain RPP menyangkut aspek berikut: 1. Memuat seluruh komponen 2. Komponen-komponen saling berkaitan 3. Kejelasan perumusan tujuan dengan indikator 4. Kean materi 5. Kejelasan urutan langkah-langkah pembelajaran 6. Keruntutan skenario pembelajaran

70 7. Kean memilih strategi interaksi sehingga memperkaya pengalaman belajar 8. Kean memilih alat, media, dan sumber belajar 9. Kesuaian dengan alokasi waktu pembelajaran 10. Kean instrumen asesmen dengan indikator 4. Sumber data Sumber data uji validasi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berasal dari 5 orang Ahli yaitu 3 orang ahli model desain pembelajaran dan 2 ahli materi. 5. Instrumen validasi Instrumen uji validasi ahli terdapatkualitas desain pembelajaran berupa model, silabus dan RPP menggunakan rubrik penilaian sebagai berikut: Tabel 3.4 Rubrik penilaian uji validasi desain model Desain Indikator Skor 1 2 3 Model 1. Berisi kerangka yang menggambarkan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berisi berisi namun belum Berisi dan 2. Berisi prinsip-prinsip model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan secara utuh (teori, tujuan, prosedur, dan lingkungan peserta didik) 3. Menggunakan teori pendidikan dan teori belajar dari para Ahli berisi berisi namun belum menggu nakan namun belum berisi dan mengg unakan Menggunakan dan

71 4. Berisi tujuan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berisi berisi namun belum berisi dan 5. Berisi langkah model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan berisi berisi namun belum berisi dan 6. Memperhatikan lingkungan sekitar peserta didik memperhati kan memper hatikan namun belum memperh atikan dan Tabel 3.5 Rubrik penilaian uji validasi desain silabus Desain Indikator Skor 1 2 3 Silabus 1. Memuat seluruh komponen 2. Komponenkomponen saling berkaitan 3. Kean silabus dengan pemetaan keterhubungan Kompetensi Dasar, Indikator dengan sub-sub tema 4. Kualitas perumusan indikator 5. Relevansi indikator terhadap Kompetensi Dasar 6. Kean Kompetensi dasar memuat Tidak berkaitan Tidak Tidak berkualitas relevan memuat namun belum berkaitan Sesuai berkualitas relevan Memuat dan berkaitan berkualitas relevan Tidak Sesuai

72 terhadap kegiatan pembelajaran 7. Kualitas pemilihan kegiatan pembelajaran Tidak berkualitas berkualitas berkualitas Tabel 3.6 Rubrik penilaian uji validasi desain RPP Desain Indikator Skor 1 2 3 RPP 1. Memuat seluruh komponen memuat memuat namun belum Memuat dan 2. Komponen-komponen saling berkaitan Tidak berkait an berkaitan berkaitan 3. Kejelasan perumusan tujuan dengan indikator jelas 4. Kean materi Jelas jelas 5. Kejelasan urutan langkah-langkah pembelajaran 6. keruntutan skenario pembelajaran jelas runtut Jelas runtut namun kurang jelas jelas runtut dan jelas 7. Kean memilih strategi interaksi sehingga memperkaya pengalaman belajar namun belum memper kaya pengala dan memper kaya pengalaman belajar

73 8. Kean memilih alat,media dan sumber belajar 9. Kean dengan alokasi waktu pembelajaran 10. Kean instrumen asesmen dengan indikator man belajar Sesuai Uji validasi pakar materi digunakan untuk menilai kean materi yang ada dalam model pembelajaran tematif integratif berbasis lingkungan. Rubrik uji validasi pakar materi dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini. Aspek M A T E R I Tabel 3.7 Rubrik Uji Pakar Materi Indikator 1. Kean materi dengan kurikulum Sekolah Dasar 2. Kean indikator dengan materi 3. Kean tujuan dengan materi 4. Kean materi terhadap lingkungan peserta didik 5. Kean materi dengan pendekatan saintifik 6. Kean materi 7. Antara satu materi dengan materi yang lain saling berkaitan 8. Kean materi dengan alokasi waktu yang tersedia 9. Kejelasan bahasa yang digunakan 10. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar Skor 1 2 3 Tidak berkaitan jelas jelas Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai Lengkap Hampir berkaitan Sesuai Jelas Jelas berkaitan jelas jelas

74 Aspek Indikator 11. Keruntutan penyajian materi 12. Menarik minat peserta didik untuk mempelajari materi 13. Kean soal dengan materi 14. Kebermanfaatan buku guru dan siswa dalam mempermudah pemahaman konsep 15. Kean buku guru dan siswa dalam membentuk karakter siswa 16. Keefektifan kalimat dalam buku guru dan siswa yang disajikan 17. Kebakuan istilah Skor 1 2 3 runtut Tidak menarik bermakna efektif baku Runtut menarik Sesuai Bermakn a Sesuai Efektif Baku runtut menarik bermakna efektif baku 6. Analisis data Analisis data hasil uji validasi menggunakan teknik deskriptif persentase dan kategoris untuk menggambarkan kelayakan model. Pada awalnya skor hasil pengukuran dari Ahli dijumlahkan. Kemudian skor tersebut dipersentase dengan menggunakan rumus: Keterangan: AP Skor Aktual Skor Ideal AP = Skor Aktual Skor Ideal X 100% : Angka Persentase : Skor yang diberikan oleh validator ahli : Skor maksimal hasil kali antara jumlah item ddengan skor maksimal masing-masing item Angka presentase tersebut selanjutnya dikelompokan menjadi lima kategori berikut ini:

75 Tabel 3.8 Kategori uji validasi Interval Kategori 81 100% tinggi 61 80% Tinggi 41 60% 21 40% Rendah 1 20% rendah Berdasarkan kategori di atas, maka hasil uji validasi model Desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan dapat dikatakan layak untuk diujicobakan apabila presentase minimal mencapai kategori tinggi yaitu 61% (Mawardi, 2014: 113). 3.2.2.4 Revisi Desain Model berdasarkan masukan dari Ahli dan pengguna Setelah dilakukan validasi desain dan meteri oleh Ahli maka tahap selanjutnya peneliti melakukan revisi saran dan rekomendasi Ahli dan teman sejawat dengan mempertimbangkan kecocokan antara saran dan rekomendasi ahli tersebut dengan skor yang diberikan. 3.2.2.5 Uji coba terbatas 1. Jenis dan Desain Penelitian Pada Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas ini jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental designs (Gay, 1987 : 285). Desain penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design. 2. Subjek uji coba Subjek yang ikut berpartisipasi dalam uji coba terbatas dilakukan pada Sekolah Dasar di Salatiga yang menggunakan Kurikulum 2013 dengan melibatkan 37 siswa kelas 4 SDN Salatiga 05 sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa kelas 4 SDN Dukuh 02 Salatiga. Selain itu juga melibatkan 1 guru kelas, peneliti dan 1

76 teman sejawat setiap kelasnya. Dengan total 72 siswa kelas 4 dan 2 guru kelas, 1 peneliti dan 2 teman sejawat. 3. Jenis data Jenis data penelitian pengembangan pada tahap uji coba terbatas ini adalah data kualitatif dan kuantitatif berupa informasi empirik proses pembelajaran dan kompetensi hasil belajar siswa. 4. Teknik dan Instrumen pengumpulan data Dalam uji coba terbatas ini, teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengukur kompetensi hasil belajar. Teknik non tes untuk mengukur tingkat kualitas proses pembelajaran. Instrumen untuk mengukur kompetensi hasil belajar pada penelitian ini menggunakan pretes dan postes serta analisis soal menggunakan anates. Kisi-kisi pretes dan postes dapat di lihat tabel 3.9 berikut. Tabel 3.9Kisi-kisi Pretestdan posttest Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah 3.3 Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Menggali informasi tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi di lingkungan sekitar 1,2,3 2 4.3 Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara Membuat teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi secara mandiri 4,5 3

77 Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. 3.12 Mengenal sudut siku-siku melalui pengamatan dan membandingkan-nya dengan sudut yang berbeda. 3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Mengidentifikasi sudut siku-siku berdasarkan pengamatan Mengidentifikasi perbedaan sudut siku-siku dengan sudut yang berbeda Menjelaskan peran manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan ekonomi 6,7 2 8,9 2 10,11,12,13 4 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi. Mengurutkan cerita tentang interaksi manusia dengan lingkungan sosial dan ekonomi 14,15,16 3 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat. Menjelaskan hak dan kewajiban siswa dalam melakukan jual beli di masyarakat 17,18,19,20 4 Sedangkan instrumen untuk mengukur kualitas proses belajar mengajar menggunakan lembar observasi untuk pengamat serta lembar respon untuk siswa. berikut tabel kisi-kisi observasi ketika pembelajaran dan kisi-kisi lembar respon untuk siswa setelah pembelajaran.

78 No. Tabel 3.10 Kisi-kisi Observasi ketika Pembelajaran Aspek yang diamati 1. Penyampaian materi pembelajaran dengan materi yang ada di Buku Guru dan Siswa 2. Penyampaian materi pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau lingkungan siswa 3. Pembelajaran dilaksanakan dengan langkah yang terdapat pada RPP 4. Siswa antusias dalam proses belajar mengajar 5. Memfasilitasi siswa untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada buku siswa 6. Mendorong siswa untuk bekerja sama dan berdiskusi dengan materi yang sedang didiskusikan 7. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi dengan materi yang sedang dipelajari 8. Memberikan umpan balik dalam proses belajar mengajar 9. Siswa menanggapi umpan balik yang diberikan guru 10. Meminta siswa untuk mengerjakan evaluasi 11. Siswa mengerjakan soal evaluasi 12. Siswa dan guru secara bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran yang dipelajari No Tabel 3.11 Kisi-kisi Lembar Respon Siswa Pertanyaan 1. Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang dilakukan guru hari ini? 2. Apakah kamu tertarik mengikuti pembelajaran hari ini? 3. Dengan pembelajaran melibatkan lingkungan di sekitarmu, apakah kamu dapat lebih mampu memahami materi dengan mudah? Mengapa? 4. Bagaimana pendapatmu tentang buku siswa yang kamu gunakan dalam belajar hari ini? 5. Apakah kamu menyukai buku siswa Mobiling untuk digunakan dalam belajar sehari-hari?

79 5. Teknik Analisis data Teknik analisis data berupa deskriptif kategori dengan memberikan kategori pada penilaian pembelajaran dan materi. Pada uji coba terbatas dilakukan analisis kategori, kategori dapat dilihat pada tabel 3.8. Pada Uji Coba terbatas dilihat pula terjadi perbedaan atau tidak pada nilai pretes dan postes siswa. kemudian di rata-rata, dipresentase dan didiskripsikan. Diskripsi menggunakan diskripsi presentase. Selain itu pada uji coba terbatas untuk melihat apakah kompetensi hasil belajar siswa menggunakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis lingkungan lebih tinggi daripada model desain pembelajaran tematik integratif dari Pemerintah dengan menggunakan uji T. Kemudian dilakukan kesimpulan terhadap hipotesis. 6. Hipotesis Hipotesis yang digunakan pada uji coba terbatas ini untuk menganalisi apakah kompetensi hasil belajar dengan menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah dapat menggunakan: a. Hipotesis Penelitian H 0 : Kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan tidak lebih tinggi dari Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah H I : Kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan lebih tinggi dari Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah

80 b. Hipotesis Statistik Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis satu ekor kiri. H 0 : μ 1 μ 2 artinya kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan tidak lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah H I : μ 1 μ 2 artinya kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif dari Pemerintah Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut: H 0 diterima jika nilai signifikansi > 0,05 H I diterima jika nilai signifikansi < 0,05 3.2.2.6 Uji coba terbatas Pada tahap uji coba luas tidak dilakukan, namun jika dilakukan harus menggunakan sampel sekolah yang lebih banyak dan merata. 3.2.3 Pengujian Pada tahap ini dilakukan uji keefektifan produk atau model dan sosialisasi hasil. Uji keefektifan produk merupakan tahap pengujian keampuhan dari produk yang dihasilkan. Pada tahap ini uji keefektifan menggunakan metode ekperimen untuk memperoleh data hasil analisis model sebelum model dipublikasikan. Model akan dipublikasikan atau diuji cobakan kepada sampel yang lebih banyak yaitu tingkat gugus bahkan kecamatan atau lebih banyak dari sampel uji coba luas. Tahap uji keefektifan produk berakhir pada tahap analisis data dari pretes dan postes yang telah dilaksanakan dan produk dikatakan efektif. Sedangkan tahap pengujian berakhir pada pembublikasian dan produk dikatakan final. Pada penelitian ini produk sudah dikatakan selesai apabila telah melewati tahap uji coba terbatas.