BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Profil PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

Bab III Profil Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil dan Sejarah Perusahaan Visi Misi dan Moto Perusahaan Visi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan Listrik Negara Profil Perusahaan

Gambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesan yang baik terhadap produk atau layanan tersebut sehingga

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN. Tabel 4.1 Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Kabupaten/ Luas Area

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) UPJ Gedangan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN III

KEADAAN UMUM KOTA YOGYAKARTA. satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus kota di samping 4 daerah tingkat II

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup tinggi mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan yang beroperasi di

STRATEGI PERWUJUDAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PERCEPATAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN

KESEHATAN DINAS KESEHATAN Halaman 7

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelanggannya. Pelanggan yang puas dapat memberi keuntungan bagi. pelayanan kepada pelanggan yang disampaikan akan mempengaruhi

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 12/PJ/2010 TENTANG : NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER- 12 /PJ/2010 TENTANG NOMOR OBJEK PAJAK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TATA CARA PEMBERIAN NOP

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Hal ini karena beberapa jenis sampah memiliki kandungan material

BAB III TINJAUAN KOTA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Profil PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB III TINJAUAN WILAYAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Yogyakarta terletak antara 110⁰ ⁰28 53 bujur Timur

BAB I PENDAHULUAN. Semua kekayaan bumi Indonesia yang dikelola sebagai pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB III GAMBARAN UMUM

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kantor pemerintahan dan jalan umum, serta multiguna. Pelayanan PLN kepada

BAB III TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA. 3.1 Tinjauan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan pusat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. maka penulis membuat alur pemikiran penelitian yang diambil dan sedikit

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan Sejarah PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dasar deskriftif. Metode deskriftif artinya

A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan fungsi kinerja perusahaan untuk mencapai kesejahteraan

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Kota Yogyakarta. 1) Kondisi Geografis Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta merupakan ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota disamping 4 daerah tingkat II lainnya yang erstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak di bagian tengah provinsi DIY, dengan perbatasan wilayah meliputi : - Kabupaten Sleman di bagian utara - Kabupaten Bantul dan Sleman di bagian timur - Kabupaten Bantul di bagian selatan - Kabupaten Bantul dan Sleman di bagian barat. Wilayah kota Yogyakarta secara astronomis terletak antara 110 o 24 I 19 II sampai 110 o 28 I 53 II BT dan 7 o 15 I 24 II sampai 7 o 49 I 26 II LS dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut. Adapun ada 14 Kecamatan yang ada di kota Yogyakarta yaitu : a) Kecamatan Danurajen b) Kecamatan Gedong Tengen c) Kecamatan Gondokusuman 63

d) Kecamatan Gondomanan e) Kecamatan Jetis f) Kecamatan Kotagede g) Kecamatan Kraton h) Kecamatan Mantrijeron i) Kecamatan Mergangsan j) Kecamatan Ngampilan k) Kecamatan Pakualaman l) Kecamatan Tegalrejo m) Kecamatan Umbulharjo n) Kecamatan Wirobrajan 2) Keadaan Alam Kota Yogyakarta Secara garis besar kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari bagian barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki ± 1 derajat, serta terdapat tiga sungai yaitu : sebelah timur adalah sungai Gajah Wong, Bagian tengah adalah sungai Code, dan di sebelah barat adalah sungai Winongo. 3) Luas Wilayah Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta memilki luas wilayah tersempit daibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 km 2 yang berarti 1,025% dari luas wilayah DIY. Dengan luas 3.250 hektar tersebut kota Yogyakarta terbagi atas 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, 2.531 RT, serta dihuni oleh 411.440 jiwa. 64

4) Iklim Iklim dan cuaca mempunyai sifat spesifik untuk suatu tempat, sehingga keadan iklim dan cuaca bervariasi antara satu tempat dengan tempat lainnya. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan kondisi hidrologi dan tanaman yang mampu beradaptasi dengan daerah yang berbeda-beda kondisi iklimnya. Di kota Yogyakarta curah hujannya rata-rata 2.012 mm/th dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2 o dan kelembapan rata-rata 24,7%. 5) Demografi Jumlah penduduk di kota Yogyakarta setiap tahunnya mengalami peningkatan, tercatat pada tahun 2015 jumlah penduduk di kota Yogyakarta sebesar 412.704. Jumlah presntase populasi penduduk di kota Yogyakarta pada tahun 2015 yaitu sebesar 411.440, dengan jumlah populasi laki-laki sebesar 200.350 dan perempuan sebesar 211.090. 2. PT. PLN (Persero) APJ ( Area Pelayanan Jaringan ) Yogyakarta 1) Profil PT. PLN (Persero) APJ Yogyakarta Di Yogyakarta hanya terdapat satu Area Pelayanan Jaringan sebagai pusat pelayanan di area Yogyakarta yang mengatur seluruh distribusi energi listrik di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kantor PLN APJ Yogyakarta berlokasi di Jalan Gedongkuning no.3, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. APJ membawahi beberapa UPJ (Unit 65

Pelayanan Jaringan) yang ada disetiap daerah. Unit-unit tersebut yaitu sebagai berikut : 1) UPJ Yogyakarta Utara. Berlokasi di Jl. Mangkubumi 16 Yogyakarta. 2) UPJ Yogyakarta Selatan. Berlokasi di Jl. Gedongkuning 3 Yogyakarta. 3) UPJ Kalasan. Berlokasi di Jl. Solo Km. 12 Yogyakarta. 4) UPJ Wates. Berlokasi di Jl. Raya Purworejo Wates. 5) UPJ Sedayu. Berlokasi di Jl. Ates Km. 11 Sedayu. 6) UPJ Wonosari. Berlokasi di Jl. P. Kol. Sugiyono 63 Wonosari. 7) UPJ Sleman. Berlokasi di Jl. Parasmnya 12 Beran, Sleman. 8) UPJ Bantul. Berlokasi di Jl. Dr. W. Sudirohusodo. Visi Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Misi a. Menjalani bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorog kegiatan ekonomi. 66

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Moto PLN Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a Better Life). Hal ini berdasarkan pada falsafah perusahaan sebagai pembawa pencerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang produktif. Dasar-dasar Hukum Perusahaan : 1) Anggaran Dasar PLN tahun 1998. 2) Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). 3) Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 Tentang Perusahaan Perseroan (Persero). 4) Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 1998 Tentang Pengalihan Kedudukan. Tugas. 5) Instruksi Presiden No.15 Tahun 1998 Tentang Pengalihan Pembinaan Terhadap Perusahaan Peseroan (Pesero) Dan Perseroan Terbatas Yang Sebagin Sahamnya Dimiliki Republik Indonesia Kepada Meneteri Negara Pendayagunaan BUMN. 67

6) Surat Menteri ESDM No. 1128/20/MEM.S/2008, Tanggal 12 Februari 2008, Tentang Persetujuan Program Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik. 7) Surat DIRJEN LPE No.628/20/600.3/2008 tanggal 20 Februari 2008, tentang Program Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik. Logo PLN Makna, bentuk dan lambang Perusahaan Listrik Negara tercantum dalam lampiran surat keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No : 1 Juni 1976, surat keputusan tersebut mengenai pembakuan lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Berikut makna dari logo PLN : 1. Bentuk persegi panjang vertikal dan background warna kuning 68

Bentuk tersebut melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau organisasi yang teroganisisr dengan sempurna. Background berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga menggambarkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki oleh setiap insan yang berkarya pada perusahaan ini. 2. Petir atau kilat Petir dan kilat melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir mengandung arti bahwa kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. 3. Tiga gelombang Lambang tiga gelombang memiliki arti gaya rambat energi listrik yang diallirkan oleh tiga biang usaha yag digeluti perusahaan yaittu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk 69

menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya. 2) Strukur Organisasi PT. PLN (Persero) APJYogyakarta Struktur organisasi dari PT.PLN APJ Yogyakarta yaitu sebagai berikut : 1. Manager Manager bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan usaha ketenagalistrikan secara efisien dan efektif yang meliputi : pendistribusian energi listrik kepada pelanggan dengan jumlah yang cukup dan mutu keandalan yang baik, pengelolaan pendapatan dan piutang, peningkatan kualitas dan pelayanan, sistem distribusi, keuangan, SDM & Administrasi, aset dan membina hubungan kerja kemitraan dan komunikasi yang efektif guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate Governance, serta melakukan pembinaan terhadap unit asuhannya. 2. Humas Humas bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan fungsi hukum dan kehumasan dan kemitraan di wilayah kerja area yang menjadi kewenangannya. 3. Pemasaran 70

Pemasaran atas pelaksanaan pengelolaan pemasaran dan pelayanan kepada calon pelanggan kepada calon pelanggan dan pelanggan yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan pembelian dan penjualan energi listrik, riset pasar, pengembangan produk dan jasa baru, promosi, dan pengendalian mutu pelayanan serta perubahan data pelanggan sesuai dengan batas wewenang yang ditetapkan sehingga dapat mendukung pelaksana kerja unit dengan baik. 4. Niaga Niaga bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pengembangan pelayanan kepada pelanggan, sistem informasi, pengolahan data, menajemen baca meter, penagihan rekening, piutang pelanggan, peningkatan pendapatan dan revenue protection. 5. Distribusi Bagian distribusi bertanggung jawab atas perencanaan pengoperasian, pemeliharaan, pembangunan jaringan distribusi dan gardu induk secara efektif dan efisien, dalam rangka menjaga kontinuitas serta menjamin mutu keandalan penyaluran energi listrik kepada pelanggan sesuai standar layanan. Selain itu, divisi distribusi juga bertanggung jawab atas pengoperasian metre elektronik, pemeriksaan/pengawasan an pelaksanaan penerangan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana lainnya. 6. Keuangan 71

Keuangan jawab atas perncanaan, pegelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan, pendapatan dan akutansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit. 7. SDM dan Administrasi Bertanggung jawab atas koordinasi dan pengendalian fungsi kepegawaian, kesekretariatan, logistik, dan pencapaian target HOP (Hari Orang Pelatihan), tertib administrasi, tertib waktu dan tertib biaya untuk meningkatkan kinerja SDM. 72

B. Hubungan antara Variabel Permintaan Listrik Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa permintaan listrik sektor rumah tangga di kota Yogyakarta dipengaruhi oleh variabel-variabel antara lain : jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga, luas bangunan rumah, jumlah perlatan listrik, dan tingkat pendidikan. 1. Hubungan antara Jumlah Anggota Keluarga dengan Permintaan Listrik Sektor Rumah Tangga di Kota Yogyakarta. Di bawah ini akan diuraikan distribusi jumlah anggota keluarga di rumah tangga responden dalam hubungannya dengan permintaan listrik rumah tangga di kota Yogyakarta. Tabel 4.1. Distribusi Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga dengan Permintaan Listrik Rumah Tangga di Kota Yogyakarta Jumlah Anggota Frekuensi Presentase Keluarga 1-2 19 11% 3-4 100 57% 5-6 50 29% 7-8 6 3% 9-10 0 0 >11 0 0 Total 175 100% Dapat dilihat dari tabel 4.1. yang menunjukkan bahwa berdasarkan tabel tersebut responden yang memilki jumlah anggota keluarga antara 1-2 orang adalah sebanyak 19 responden (11%), responden yang memiliki 73

jumlah anggota keluarga antara 3-4 orang adalah sebanyak 100 responden (57%), responden yang memiliki jumlah anggota keluarga antara 5-6 orang adalah sebanyak 50 responden (29%), responden yang memiliki jumlah anggota keluarga antara 7-8 orang adalah sebanyak 6 responden (3%), sedangkan untuk responden yang memiliki jumlah anggota keluarga antara 9-10 dan >11 tidak ada (0%), 2. Hubungan antara Luas Bangunan Rumah dengan Permintaan Listrik. Hubungan antaraluas bangunan rumahresponden di kota Yogyakarta dalam kaitannya dengan penggunaan listrik di kota Yogyakarta yaitu dalam tabel berikut ini : Tabel 4.2. Distribusi Responden Menurut Luas Bangunan Rumahdengan Permintaan Listrik di Kota Yogyakarta Luas Bangunan Rumah Frekuensi Presentase 18-70 57 32,5% 71-123 82 47% 124-175 17 10% 176-227 11 6% 228-279 2 1% 280-331 5 3% >331 1 0,5% Total 175 100% Berdasarkan Tabel 4.2. tersebut responden yang memilki luas bangunan rumah antara 18-70 meter persegi adalah sebanyak 57 responden (32,5%), responden yang memilki luas bangunan rumahantara 71-123 74

meter persegi adalah sebanyak 82 responden (47%), responden yang memilki luas bangunan rumah antara 124-175 meter persegi adalah sebanyak 17 responden (10%), responden yang memilki luas bangunan rumahantara 176-227 meter persegi adalah sebanyak 11 responden (6%), responden yang memilki luas bangunan rumah antara 228-279 meter persegi adalah sebanyak 2 responden (1%),responden yang memilki luas bangunan rumah antara 280-331 meter persegi adalah sebanyak 5 responden (3%), dan responden yang memilki luas bangunan rumah>331 meter persegi adalah sebanyak 1 responden (0,5%). 3. Hubungan antara Jumlah Peralatan Listrik Rumah dengan Permintaan Listrik. Berikut ini merupakan Jumlah Peralatan Listrik yang dimiliki oleh responden kaitannya dengan penggunaan listrik di kota Yogyakarta. Tabel 4.3. Distribusi Responden Menurut Jumlah Peralatan Listrik dengan Permintaan Listrik di Kota Yogyakarta Jumlah Peralatan Listrik Frekuensi Presentase 7-12 24 14% 13-18 55 31% 19-27 49 28% 28-33 19 11% 34-39 14 8% 40-45 10 6% 46-52 4 2% Total 175 100% Berdasarkan tabel tersebut responden yang memilki jumlah peralatan listrik antara 7-12 unit adalah sebanyak 24 responden (14%), 75

responden yang memilki jumlah peralatan listrik antara 13-18 unit adalah sebanyak 55 responden (31%), responden yang memilki jumlah peralatan listrik antara 19-27 unit adalah sebanyak 49 responden (28%), responden yang memilki jumlah peralatan listrik antara 28-33 meter persegi adalah sebanyak 19 responden (11%), responden yang memilki jumlah peralatan listrik antara 34-39 unit adalah sebanyak 14 responden (8%),responden yang memilki jumlah peralatan listrik antara 40-45 unit adalah sebanyak 10 responden (6%), dan responden yang jumlah peralatan listrik 46-52 unit adalah sebanyak 4 responden (2%). 4. Hubungan antara Jumlah Pendapatan dengan Permintaan Listrik Berdasarkan hasil penelitian berikut ini hubungan antarajumlah pendapatan keluargaresponden di kota Yogyakarta dalam kaitannya dengan penggunaan listrik di kota Yogyakarta yaitu dalam tabel berikut ini: Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Jumlah Pendapatan Keluarga dengan Permintaan Listrik di Kota Yogyakarta Jumlah Pendapatan Frekuensi Presentase 1.000.000-2.000.000 29 16% 2.100.000-3.000.000 43 25% 3.100.000-4.000.000 19 11% 4.100.000-5.000.000 35 20% 5.100.000-6.000.000 12 7% 6.100.000-7.000.000 9 5% 7.100.000-8.000.000 3 2% 8.100.000-9.000.000 5 3% 9.100.000-10.000.000 5 3% 10.100.000-11.000.000 4 2% 11.100.000-15.000.000 9 5% >15.000.000 2 1% 76

Total 175 100% Dari tabel 4.4 responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 1.000.000- Rp 2.000.000 adalah sebanyak 29 responden (16%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 2.100.000- Rp 3.000.000 adalah sebanyak 43 responden (25%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 3.100.000- Rp 4.000.000 adalah sebanyak 19 responden (11%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 4.100.000- Rp 5.000.000 adalah sebanyak 35 responden (20%), responden dengan jumlah pendapatannya antara Rp 5.100.000- Rp 6.000.000 yaitu sebanyak 12 responden (7%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 6.100.000- Rp 7.000.000 yaitu sebanyak 9 responden (5%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 7.100.000- Rp 8.000.000 adalah sebanyak 3 responden (2%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 8.100.000- Rp 9.000.000 adalah sebanyak 5 responden (3%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 9.100.000- Rp 10.000.000 adalah sebanyak 5 responden (3%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 10.100.000- Rp 11.000.000 adalah sebanyak 4 responden (2%), responden yang jumlah pendapatannya antara Rp 11.100.000- Rp 15.000.000 adalah sebanyak 9 responden (5%), dan responden yang jumlah pendapatannya antara > Rp. 15.000.000 adalah sebanyak 2 responden (1%)Hubungan Antara Daya yang dipakai dengan Permintaan Listrik. 77

5. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Permintaan Listrik Sektor Rumah Tangga. Hubungan antaratingkat pendidikan responden di kota Yogyakarta dalam kaitannya dengan penggunaan listrik di kota Yogyakarta yaitu dalam tabel berikut ini : Tabel 4.5. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikandengan Permintaan Listrik di Kota Yogyakarta Jumlah Peralatan Listrik Frekuensi Presentase 6 (SD) 8 4% 9 (SMP) 18 10% 12 (SMA) 94 54% 15 (D3) 17 10% 16 (D4/S1) 38 22% Total 175 100% Distribusi Tingkat Pendidikan responden dalam hubungannya dengan penggunaan listrik rumah tangga di kota Yogyakarta, dapat dilihat dari tabel di atas, berdasarkan tabel tersebut responden yang tingkat pendidikannya 6 tahun adalah sebanyak 8 responden (4%), responden yang tingkat pendidikannya 9 tahun adalah sebanyak 18 responden (10%), responden yang tingkat pendidikannya 12 tahun adalah sebanyak 94 responden (54%), responden yang tingkat pendidikannya 15 tahun adalah sebanyak 17 responden (10%), dan responden yang Tingkat Pendidikannya16 tahun adalah sebanyak 38 responden (22%). Dilihat dari 78

tabel diatas bahwa rata- rata tingkat pendidikan responden adalah 12 tahun atau lulusan SMA. 6. Saran-Saran untuk Pihak PLN Dalam penelitian ini saran-saran yang diberikan oleh responden untuk pihak PLN adalah sebagai berikut : a. Mengurangi pemadaman listrik. b. Adanya informasi atau pemberitahuan jika terjadi pemadaman listrik. c. Meningkatkan kualitas pelayanan. 79