BAB I. PENDAHULUAN. orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang menginginkan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang

II. LANDASAN TEORI. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang pun mengikuti perkembangan bisnis industri kecantikan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri industri yang ada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran sangat berperan penting terhadap penjualan produk. Pernyataan ini

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. karena industri ini menyediakan layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Kecantikan merupakan harta yang

BAB I PENDAHULUAN. memasuki berbagai bidang yang sebelumnya seakan-akan hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan industri kecantikan di

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB I PENDAHULUAN. dengan scrub,facial,serta menggunakan lotion wajah hingga tubuh. Ada

BAB III. METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Berdasarkan perumusan masalah dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I. A. Latar Belakang. terbatas pada kebutuhan biologis, tetapi juga pada kebutuhan psikologis seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia yang semakin modern, menuntut masyarakat untuk mengikuti

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, trend gaya hidup berolahraga sedang marak di kalangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis yang semakin ketat pada masa kini membuat perusahaan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research).

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

perawatan kulit yang berkembang dengan berbagai macam keunggulan yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. bersih, dan menawan. Mendengar kata cantik itu sendiri, mungkin benak kita

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari banyaknya Coffee Shop saat ini yang bermunculan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. ketahun menunjukkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana. menggunakan sepeda motor. Permintaan akan sepeda motor menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat, saat ini setiap perusahaan dituntut untuk ikut ambil

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dilingkungan bergejolak dan dinamis tersebut, sudah saat perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. mewah mendorong perusahaan harus lebih inovatif dalam menciptakan produk guna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Semakin banyaknya produk yang sejenis dipasarkan akan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, hal ini mengakibatkan persaingan yang ketat antar skin care yang

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perdagangan saat ini yang semakin ketat. Apalagi di era

LANDASAN TEORI. Ekuitas merek (brand equity) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Adanya berbagai macam masalah kulit pada wajah, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian khusus. Cross dan Cross

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan bisnis dalam bidang perawatan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin banyaknya perusahaan retail saat ini, menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang banyak,

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan zaman pada saat ini berkembang sangat pesat. Bisnis. Perubahan pola konsumsi makanan merupakan gaya hidup masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dipandang oleh semua orang sehingga mereka berusaha mencari produk

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Hal ini memicu

BAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang didukung kemampuan dan mental yang sehat, sehingga

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Pemasaran dan konsep Pemasaran

KARYA ILMIAH ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK NATASHA SKIN CARE DI SOLO. Oleh: RETNO WULAN YANUARTI

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berkaitan dengan mutu dan

Transkripsi:

1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan kecantikan pada saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang yang menginginkan kulit yang sehat, khususnya wanita yang menginginkan kecantikan dan kesempurnaan. Gaya hidup kaum wanita pada saat ini menuntut untuk lebih memperhatikan penampilan, untuk itu perawatan kulit sangat penting bagi setiap orang. Terlebih lagi untuk mengatasi berbagai keluhan yang menyebabkan masalah pada kulit yang dapat mengurangi kecantikan, maka itu setiap orang membutuhkan produk dan perawatan yang tepat. Seiring berkembangnya zaman yang ketat akan persaingan ini, perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan dan kebutuhan konsumen saat ini maupun yang akan datang, dengan seiringnya perkembangan zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat. Kesadaran terhadap sebuah penampilan dirasa sangat penting, baik bagi kaum hawa maupun kaum adam sebagai penunjang penampilan. Kecantikan sangat luas artinya, dapat berarti perawatan kulit tubuh maupun wajah ataupun hanya dekoratif atau tata rias pada wajah. Saat ini banyak sekali produk-produk kecantikan yang beredar dipasaran, seiring dengan itu berbagai perusahaan dibidang kecantikan mulai banyak bermunculan, produk tersebut biasanya berupa obat- obatan yang dikemas dalam berbagai macam bentuk kosmetik untuk digunakan sehari- hari oleh konsumen. Dengan semakin banyaknya perusahaan dibidang kecantikan,mereka seakan

2 berlomba - lomba agar produk produk kecantikannya dapat diterima oleh pasar dan mempunyaikonsumen yang tetap. Pengertian produk menurut Kotler dan Amstrong, (2001:346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Trend dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada segmen pasar yang ada. Dengan semakin banyaknya klinik-klinik kecantikan menyebabkan semakin banyak pula pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen, hal ini akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk dapat memilih dan membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Loyalitas secara harfiah diartikan kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang terhadap suatu objek. Mowen dan Minor dalam Mardalis (2005:111-112) mendefinisikan loyalitas sebagai kondisi di mana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Menurut Kotler dan Keller (2009:135) Perusahaan diharapkan dapat menetapkan efisiensi dan efektifitas strategi pemasaran demi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu memberikan kepuasan yang maksimal kepada konsumen agar loyalitas konsumen tetap terjaga. Perusahaan harus mampu bersaing, salah satunya dengan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009:177) kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang diharapkan.

3 Peninjauan dari segi pasar dengan tingkat persaingan cukup tinggi, kepuasan pelanggan dan loyalitas konsumen saling berhubungan. Hubungan antara kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen tersebut digambarkan garis lurus dan searah, yang artinya adalah bila suatu perusahaan meningkatkan kepuasan kepada pelanggan maka loyalitas konsumen juga akan meningkat begitu pula sebaliknya, bila badan usaha menurunkan kepuasan konsumen maka secara otomatis loyalitas konsumen juga akan menurun. Begitu pula yang dialami bisnis kecantikan, terutama yang berada di Bandar Lampung. Dalam sebuah bisnis kecantikan kepuasan konsumen menjadi sebuah pencapaian utama dalam menjalankan bisnis, karena nama baik sebuah klinik kecantikan akan sangat bergantung pada kepuasan dan loyalitas konsumennya. Salah satu klinik kecantikan yang ada di Bandar Lampung adalah Erha Skin Care. Klinik Kecantikan Erha Skin Care adalah salah satu klinik kecantikan yang berada di Bandar Lampung yang berlokasi di JL. Hasanudin (Teluk betung) 9, Bandar Lampung. Klinik Kecantikan Erha Skin Care menyediakan produk dan perawatan kecantikan kulit, produk yang ditawarkan terdiri dari anti jerawat (anti acne) dan anti penuaan dan menyediakan perawatan kulit. Klinik Kecantikan Erha Skin Care berdiri tahun 2000. Klinik Kecantikan Erha Skin Care berada dibawah naungan PT Erha Clinic Group, hadir dengan merek dagang Klinik Kecantikan Erha Skin Care yang berkonsentrasi pada kesehatan wajah dan tubuh. Selain menyediakan program perawatan kulit, Klinik Kecantikan Erha Skin Care juga menyediakan program perawatan rambut, program pembentukan tubuh ideal, dan laser.

4 Klinik Kecantikan Erha skin Care dalam pelayanannya memberikan jasa tindakan dan penjualan krim kecantikan kulit wajah dan tubuh baik secara medik atau non medik dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan kecantikan kulit wajah dan tubuh yang optimal. Efek yang ditimbulkan dari klinik kecantikan adalah apa yang diinginkan setiap wanita pada umumnya, yaitu memiliki kulit yang cantik dan sehat. Dari adanya persaingan klinik kecantikan maka terdapat banyak pesaing dalam bidang yang sama yaitu perawatan kulit dan kecantikan, pesaing-pesaing tersebut di antaranya ada pada tabel sebagai berikut : Tabel 1.1 Pangsa Pasar Persaingan Klinik Kecantikan Bandar Lampung Tahun 2014 No Nama Klinik Kecantikan Pangsa Pasar (%) 1 Natasha Skin Care 26% 2 Erha Skin Care 20% 3 London Beauty Centre 19% 4 Kusuma Klinik Kecantikan 16% 5 Esther Skin Care 8% 6 Klinik Lainnya 11% Total : 100% Sumber : erha.co.id, 2015 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pangsa pasar Erha Skin Care berada di posisi kedua di Bandar Lampung, berada di bawah pangsa pasar Natasha Skin Care. Meskipun berada pada posisi kedua, namun pangsa pasar menunjukkan Erha memiliki 20% pangsa pasar di Bandar Lampung, artinya Erha Skin Care masih memiliki cukup besar potensi untuk lebih dikembangkan lagi agar konsumen semakin puas dan loyal pada perusahaan. Menyadari persaingan yang ada, maka Klinik Kecantikan Erha Skin Care berupaya untuk memberikan

5 kualitas produk dan pelayanan yang baik sebagai upaya untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Tabel berikut ini adalah data jumlah pelanggan Klinik Kecantikan Erha Skin Care di Bandar Lampung yang menggunakan produk dan melakukan perawatan, di setiap tahun dimulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Tahun Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan Klinik Kecantikan Erha Skin Care Bandar Lampung Tahun 2011-2014 Jumlah Pelanggan Klinik Kecantikan Erha Skin Care (orang) Persentase Perubahan (%) 2011 302 2012 475 57,28% 2013 640 34,73% 2014 854 33,43% Sumber : Data Klinik Kecantikan Erha Skin Care, 2014 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jumlah pelanggan Klinik Kecantikan Erha Skin Care setiap tahun mengalami peningkatan dari tahun 2011-2014. Klinik Kecantikan Erha Skin Care sampai September 2014 mempunyai 854 pelanggan dimulai dari tahun 2011. Pelayanan Kosmetik dalam perkembangannya begitu pesat merambah di dunia medis, hal ini tidak lepas dari perkembangan budaya dan gaya hidup. Sejalan dengan perkembangan dunia kecantikan, Klinik Kecantikan Erha Skin Care selalu meningkatkan pelayanannya dengan mengadakan alat-alat baru dan senantiasa memberikan tambahan ilmu pengetahuan baru kepada dokterdokter, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan perawatan kulit dan kecantikan klinik Erha Skin Care. Hal ini sangat penting dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen pada masa sekarang dan akan datang yang tentu akan berdampak pada kepuasan konsumen.

6 Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja jasa yang diterima dan diharapkan. Perusahaan akan selalu menyadari pentingnya faktor pelanggan, oleh karena itu mengukur tingkat kepuasan pelanggan sangatlah perlu. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan yang tinggi.tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan mencegah perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan terhadap harga, dan meningkatnya efektivitas iklan. Menurut Griffin (2005:31), pelanggan yang loyal adalah mereka yang sangat puas dengan produk atau jasa tertentu sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan, yang memiliki kekuatan dan sikap positif atas perusahaan itu. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:195) loyalitas konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dan pelanggan yang mengalami kepuasan tinggi cenderung bertahan pada penyedia produk dan jasa. Bila konsumen merasa puas akan pelayanan dan kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhannya maka akan tercipta kemungkinan bahwa konsumen akan loyal terhadap produk

7 yang dikonsumsi. Namun sebaliknya bila konsumen tidak merasa puas atas pelayanan ataupun kinerja produk yang dikonsumsi, kecil kemungkinan konsumen akan bersikap loyal terhadap produk tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi ini dengan judul Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Klinik Kecantikan Erha Skin Care di Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Masalah yang dihadapi oleh Erha Skin Care dalam penelitian ini antara lain : Meskipun Erha Skin Care mengalami peningkatan jumlah konsumen, namun pangsa pasar Erha Skin Care di Bandar Lampung berada di urutan kedua, berada di bawah pangsa pasar Natasha Skin Care. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah konsumen Erha Skin Care yang merasa puas terhadap pelayanan Erha Skin Care akan bersikap loyal. Maka berdasarkan uraian tersebut, permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas Pelanggan Klinik Kecantikan Erha Skin Care Bandar Lampung 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan pada Klinik Kecantikan Erha Skin Care di Bandar Lampung.

8 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat yang tentunya dapat berguna bagi semua pihak yang terkait dalam kegiatan penelitian ini. Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut: 1. Manfaat akademis Menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan di bidang pemasaran khususnya tentang kepuasan pelanggan dan loyalitas konsumen dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding dalam kepustakaan bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian khususnya tentang kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. 2. Manfaat praktis Berguna untuk memberikan informasi pada Klinik Kecantikan Erha Skin Care di Bandar Lampung sebagai pertimbangan untuk menjaga kualitas dan strategi bisnis guna meningkatkan kepuasan konsumen untuk menjaga loyalitas konsumen dalam dunia usaha bidang jasa kecantikan kulit khususnya di Bandar Lampung. 3. Manfaat bagi peneliti Sebagai media aplikasi ilmu yang sudah didapat terutama dibidang pemasaran pada topik kepuasan x loyalitas diperkuliahan sekaligus sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

9 1.5 Kerangka Pemikiran Konsumen merupakan aset yang sangat bernilai bagi sebuah usaha produk atau jasa. Strategi penjualan untuk dapat menjual produknya dan mempertahankan konsumen salah satunya dengan memberikan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang baik dengan mengutamakan pada kepuasan konsumen.menurut Philip Kotler (2005 :70) kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja hasil suatu produk dengan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan, maka pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan, maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan amat puas atau senang. Elemen Kepuasan Konsumen Wilkie (1994) menyatakan bahwa terdapat 5 elemen dalam kepuasan konsumen yaitu : 1) Harapan (Expectations) Pemahaman mengenai kepuasan konsumen dibangun selama fase prapembelian melalui proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen. Harapan (expectations) konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut. Pada saat proses pembelian dilakukan, konsumen berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan, keinginan dan keyakinan mereka. Barang atau jasa yang sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan konsumen merasa puas.

10 2) Kinerja (Performance) Pengalaman konsumen terhadap kinerja aktual barang atau jasa ketika digunakan tanpa diperngaruhi oleh harapan mereka. Ketika kinerja aktual barang atau jasa berhasil maka konsumen akan merasa puas dan menerima kinerja produk dan jasa tersebut sebagai dimensi yang penting bagi konsumen. 3) Perbandingan (Comparison) Hal ini dilakukan dengan membandingkan harapan kinerja barang atau jasa sebelum membeli dengan persepsi kinerja aktual barang atau jasa tersebut. Konsumen akan merasa puas ketika harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi perepsi mereka terhadap kinerja aktual produk. Setelah mengkonsumsi, terdapat adanya harapan prapembelian dan persepsi kinerja aktual yang pada akhirnya konsumen akan membandingkan keduanya. 4) Konfirmasi/diskonfirmasi (Confirmation/disconfirmation) Harapan konsumen dipengaruhi oleh pengalaman mereka terehadap penggunaan merek dari barang atau jasa yang berbeda dari orang lain. Confirmation terjadi bila harapan sesuai dengan kinerja aktual produk. Sebaliknya disconfirmation terjadi ketika harapan lebih tinggi atau lebih rendah dari kinerja aktual produk. Konsumen akan merasa puas ketika tejadi confirmation/discofirmation. 5) Kesenjangan (Discrepancy) Jika level kerja tidak sama, discrepancy mengindikasikan bagaimana perbedaan antara level kinerja dengan harapan. Untuk negative disconfirmations, yaitu ketika kinerja aktual berada dibawah level harapan,

11 kesenjangan yang lebih luas lagi akan mengakibatkan tingginya level ketidakpuasan. Pelanggan (constumer) berbeda dengan konsumen (consumer) seseorang yang dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu, apabila dalam jangka waktu tertentu tidak melakukan pembelian ulang maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai pelanggan tetapi sebagai seorang pembeli atau konsumen. Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. Sedangkan perbedaan antara kepuasaan dan loyalitas adalah, kepuasaan merupakan sikap batin dari seorang konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan oleh badan usaha tersebut, dengan adanya kepuasaan tersebut, maka dapat menimbulkan sikap loyalitas pada diri konsumen. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima elemen kepuasan konsumen, yaitu Expectations, Performance, Comparison, Confirmation/ disconfirmation, Discrepancy. Menurut Setiadi (2003:201) tingkat loyalitas konsumen dapat diukur dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1. Menyatakan hal-hal yang positif 2. Melakukan pembelian ulang

12 3. Mempertimbangkan perusahaan sebagai pilihan utama 4. Merekomendasikan kepada orang lain Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan ke dalam pradigma penelitian secara sistematis melandasi penelitian mengenai pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen yang dituangkan pada gambar: KEPUASAN KONSUMEN (X) (Wikie : 1994:76-77) LOYALITAS KONSUMEN (Y) (Setiadi : 2003:201) Gambar 1.1 Paradigma Penelitian 1.6 Hipotesis Menurut Sugiyono (2004:51) Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara terhadap rumusan permasalahan penelitian. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang positif antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen pada Klinik Kecantikan Erha Skin Care di Bandar Lampung