PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR. Putri Arifianti

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA

Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

Oleh: Yulia Islamia

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

Perencanaan Detail Jetty LNG DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban

Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat

PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

Perencanaan Skidway Untuk Peluncuran Offshore Structure di PT. PAL Surabaya

Perencanaan Dermaga Minyak Untuk Kapal Tanker DWT di Dumai Provinsi Riau

RC Perencanaan Dermaga Curah Batubara dan Lapangan Penumpukan di Berau, Kalimantan Timur

Perancangan Dermaga Pelabuhan

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

PERENCANAAN STRUKTUR JETTY DAN PERKERASAN TERMINAL MULTIPURPOSE DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA

Beban hidup yang diperhitungkan pada dermaga utama adalah beban hidup merata, beban petikemas, dan beban mobile crane.

Perencanaan Dermaga Batubara diteluk Balikpapan Kalimantan Timur

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

Perencanaan Dermaga Curah Kering DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

PERENCANAAN LANTAI KENDARAAN, SANDARAN DAN TROTOAR

Maureen Shinta Devi Page 1

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

DAFTAR SIMBOL / NOTASI

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Bayuwangi

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

Perencanaan Dermaga Kapal Tanker DWT pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) UP III PT. Pertamina di Pulau Sambu, Batam

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

BAB VI METODE PELAKSANAAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000

DESAIN STRUKTUR DERMAGA CURAH CAIR CPO PELINDO 1 DI PELABUHAN KUALA TANJUNG, MEDAN, SUMATERA UTARA

q Bobot rencana kapal (Gross Tonage) = ton Berdasarkan bobot rencana tersebut, dari tabel "Specifications of Vessels", diperoleh data sbb:

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

BAB V PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS

PERENCANAAN STRUKTUR PROYEK PEMBANGUNAN BANK DANAMON JL PEMUDA-JEPARA

PERENCANAAN BREAKWATER DI PELABUHAN PENYEBERANGAN NANGAKEO, NUSA TENGGARA TIMUR

2.1.2 American Association ofstate Highway and Transportation 7

BAB III DATA DAN ANALISA

Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut:

BAB IV PERANCANGAN JETTY. 4.1 Layout gambar rencana terhadap gambar existing

MODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

Island Berth Untuk Kapal Tanker DWT Loading Oil Product: BBM Ron 85 Tersus PT. Badak NGL Bontang

BAB III LANDASAN TEORI

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN

Gambar 4.28 Fender Seibu tipe V.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN

Perencanaan Slipway Di Desa Tabung Anen Sungai Barito Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. referensi data maupun nilai empiris. Nilai-nilai ini yang nantinya akan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

BAB V PERHITUNGAN STRUKTUR

PELABUHAN CPO DI LUBUK GAUNG

BAB IV ALTERNATIF DESAIN DAN ANALISIS PERKUATAN FONDASI

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan.

Perhitungan Struktur Bab IV

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

PERENCANAAN TIANG PANCANG UNTUK MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA

Berat sendiri balok. Total beban mati (DL) Total beban hidup (LL) Beban Ultimate. Tinjau freebody diagram berikut ini

BAB VI PERENCANAAN PELABUHAN PERIKANAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BANK OCBC NISP JALAN PEMUDA SEMARANG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN START. Pengumpulan data. Analisis beban. Standar rencana tahan gempa SNI SNI

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

ANALISIS PERUBAHAN DEFLEKSI STRUKTUR DERMAGA AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT

DESAIN STRUKTUR PERPANJANGAN DERMAGA B CURAH CAIR PELINDO I DI PELABUHAN DUMAI, RIAU

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

Perencanaan Breakwater Di Lamongan, Jawa Timur

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH SMP SMU MARINA SEMARANG

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG

Perencanaan Breakwater di Pelabuhan Penyeberangan Nangakeo, Nusa Tenggara Timur.

Desain Dermaga Curah Cair Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu

Transkripsi:

PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR Putri Arifianti 3108100046

BAB I Pendahuluan BAB III Analisa Data BAB IV Kriteria Desain BAB V Evaluasi Layout BAB VI Perencanaan Struktur BAB VII Pengerukan BAB VIII Metode Pelaksanaan BAB IX RAB BAB X Kesimpulan

Latar Belakang Kota Bontang merupakan kota yang berorientasi terutama pada bidang industri dan merupakan penopang utama perekonomian. Seiring dengan perkembangan industri yang terus meningkat, maka kebutuhan untuk muatan curah urea juga meningkat. Sehingga dirasa perlu untuk membangun dermaga yang khusus ditujukan untuk muatan curah urea.

Lokasi Proyek

Tujuan Merencanakan layout dermaga yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Merencanakan struktur dermaga untuk muatan curah urea. Merencanakan pengerukan untuk kolam dermaga. Merencanakan metode pelaksanaan pembangunan struktur dermaga yang sesuai dengan kondisi daerah Bontang. Merencanakan anggaran biaya dari struktur dermaga tersebut.

Permasalahan Perencanaan layout dermaga yang tepat Diperlukannya perencanaan detail struktur dermaga untuk muatan urea. Kondisi kedalaman laut yang belum memenuhi kebutuhan, sehingga diperlukan pengerukan. Rencana metode pelaksanaan yang dapat dilaksanakan seefisien mungkin Rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan dermaga.

Metodologi START Pengumpulan dan Analisa Data Kriteria Design Perencanaan Layout Perhitungan Struktur Dermaga Perhitungan Pengerukan Kolam Dermaga Perencanaan Metode Pelaksanaan Perhitungan RAB Kesimpulan Hasil Perencanaan FINISH

Data Hidrooseanografi Data Pasut Beda pasang surut sebesar 2,50 m diatas mlws Elevasi HWS (High Water Spring) pada +2,50 mlws Elevasi MSL (Mean Sea Level) pada +1,25 mlws Elevasi LWS (Low Water Spring) pada ± 0.00 mlws

Data Arus Data Hidrooseanografi Arus yang didapat umumnya menunjukkan arah dominan utara dengan kecepatan arus pasang surut maksimum 0.25 m/dt (0,5 knot) Perairan aman untuk digunakan untuk dibangun dermaga

Data Bathymetri

Data Tanah Kedalaman dari muka air (m) Nilai SPT Jenis Tanah 13 20 stiff clay 14,5 30 sand 17,5 25 very stiff clay lapisan lempung keras dengan nilai SPT 20 di kedalaman -13m ke bawah serta ketebalan lapisan lempung mencapai 1,5 m di bawah seabed lapisan tanah pasir dengan SPT 30 setebal 3 m tanah lempung sangat keras dengan nilai SPT 25 setebal 13 m (sampai kedalaman 30,5 m).

Spesifikasi Kapal LOA Breadth Depth Max Draft DWT Displacement 178 m 27,6 m 13,9 m 9,5 m 30000 ton 40000 ton

Spesifikasi Alat Conveyor Belt Material to be handled Nominal Capacity Length Rail gauge Weight urea 10.000 t/h 5800 m 2 m 600 kgs

Radial Shiploader Material to be handled Nominal Capacity Outreach seside Rail gauge Weight Spesifikasi Alat urea 11.250 t/h 41 m 20 m 20 ton

Mutu Beton Kualitas Material f c = 35 Mpa σ bk = 350 kg/cm 2 σ b = 0,33 σ bk = 115,5 kg/cm 2 Eb = 6400 =1,2 x 10 5 kg/cm 2 Mutu Baja σ au = 3200 kg/cm 2 Ea = 2,1 x 10 6 kg/cm 2 σ a = 1850 kg/cm 2 σ au = 2780 kg/cm 2

Perencanaan Fender Koefisien Massa Hidrodinamis (C H ) C H πx9,6 1 1,63 2x0,87x27,6 Koefisien Eksentrisitas (C E ) C E = = 0,28 Koefisien Bantalan (C C ) = 1 Koefisien Kehalusan (C S ) = 1 Displacement Tonnage (W S ) = 40000 ton Kecepatan Kapal Saat Merapat (V) = 0,1 m/s Ef 1 2 CH. CE. CC. CS.. W. V / g 2 ton m Ef = 1,63 x 0,48 x 1 x 1 x (0,5 x 40000 x 0,1 2 )/9,8 Ef = 15,98 ton.m ~ 16 ton.m = 160 kn.m Ef akhir = 1,4 x Ef = 1,4 x 16 = 22,4 ton.m = 224 kn.m

Perencanaan Fender Data-data fender tipe Super SCN 900 E0.9 sebagai berikut : Energi fender = 248 kn.m Berat fender = 841 kg Berat frontal pad = 1x1x841 = 841 kg Defleksi = 72 % Diameter = 1,440 m Tipe baut = M36-300mm (8buah) Kontrol kontak kapal (frontal pad) W = 1.5 m; H = 3 m, 527kN 2 2 P 117,1kN / m 200kN / m 1.5m 3m Jadi panel dengan ukuran 1.5 x 3 m bisa digunakan untuk mengamankan badan kapal.

Perencanaan Boulder Gaya Tarik Akibat Bobot Kapal untuk kapal dengan bobot 30000 DWT dan GRT 19990 ton, maka nilai Pa = 100 ton. Gaya Tarik Akibat Arus 2 P 0,6 1,025 1691 0,25 3. ton C 2x9,8 32 Gaya Tarik Akibat Angin = 3,25 kn = 0,325 ton Gaya Tarik yang menentukan Gaya tarik terbesar didapatkan dari gaya tarik akibat kapal, sehingga yang dipakai 100ton Maka yang dipilih adalah boulder tipe SBA1-75 dengan kapasitas 100 ton

Perencanaan Layout Perairan

Perencanaan Layout Dermaga Bulk Ship Loader (BSL) Variabel Besarnya (m) Pakai (m) Keterangan Elevasi Dermaga +4mLWS +4mLWS nxloa+(n-1)x15+50 Panjang Dermaga 228 230 Lebar tepi + jarak kaki crane Lebar Dermaga 17.3 20 Beda pasut + (0,5m - 1,5m)

Dermaga BSL

Perencanaan Layout Dermaga Quadrant Arm Loader (QAL) Variabel Besarnya Elevasi Dermaga +4 mlws Dimensi Radial Loading Platform jari-jari = 40 m Dimensi Trestle 4 x 45 m2 Dimensi Pivot 4 x 4 m2 Dimensi Mooring Dolphin 5,6 x 5,6 m2 Dimensi Breasting Dolphin 5,6 x 6,4 m2

Dermaga QAL

Pemilihan Layout Dermaga No. 1. 2. 3. 4. 5. Kriteria Biaya Konstruksi Volume Pengerukan Biaya Keselamatan Biaya Operasional Biaya Perawatan Alternatif 1 Alternatif 2 Bobot Nilai BxN Bobot Nilai BxN 40 2 80 40 3 80 15 1 15 15 2 30 15 3 45 15 4 60 15 3 45 15 4 60 15 4 60 15 3 45 100 245 100 275 Jadi dipilih alternatif 2, yaitu dermaga tipe QAL

Breasting Dolphin Mooring Dolphin Pivot Radial Loading Platform Trestle

Struktur Dermaga Trestle : plat, balok, poer, t. pancang Pivot : poer, t. pancang Radial Loading : balok, poer, t. pancang Breasting Dolphin : poer, t. pancang Mooring Dolphin : poer, t. pancang Catwalk : balok utama, rangka, plat

Plat Pembebanan dan perhitungan struktur Perhitungan momen plat terjepit penuh berdasarkan tabel koef nilai x di PBI 1971 (Mlx, Mly, Mtx, Mty) Perhitungan penulangan (arah sumbu x dan y) Decking = 8 cm Dari hasil perhitungan momen, didapatkan nilai momen lapangan dan tumpuan untuk kemudian h mencari nilai Ca, nilai Ca berada antara 3-6 n Mlx b a Diambil δ = 0, dari tabel lentur n, didapatkan nilai ϕ dan 100nω, kemudian mengitung kebutuhan luas tulangan (As) dengan rumus ω x b x h Kontrol retak - Retak yang terjadi < 0,01 cm

Balok Pembebanan dan perhitungan struktur Perhitungan penulangan (tumpuan dan lapangan) Dari hasil perhitungan momen, didapatkan nilai momen lapangan dan tumpuan untuk kemudian mencari nilai Ca Diambil δ = 0,4, dari tabel lentur n, didapatkan nilai ϕ dan 100nω, kemudian mengitung kebutuhan luas tulangan (As) dengan rumus ω x b x h Kontrol retak Kontrol dimensi balok Penulangan geser Panjang tulangan penyaluran

Poer Data Gaya yang Terjadi Pada Poer Penulangan poer (arah x dan y) penulangan poer dianggap seperti penulangan pada plat, karena ly/lx plat < 0,5 Kontrol Retak Kontrol Geser Pons

Tiang Pancang Kontrol Kebutuhan Kedalaman Tiang dicari dengan data daya dukung tanah dasar Kontrol tiang pancang terhadap korosi Perhitungan Kalendering dihitung dengan rumus Alfred Hilley Formula Kontrol Kuat Tekuk Kontrol Gaya Horizontal Kontrol Tegangan Kontrol Tiang Tegak Berdiri Sendiri

Catwalk Penentuan profil hollow yang digunakan Pembebanan dan perhitungan struktur Kontrol struktur Kontrol buckling Kontrol kelangsingan komponen Kontrol kuat leleh Kontrol Kuat Putus Kuat rencana Tarik Kontrol Momen Kontrol Gaya Tekan Aksial Kontrol Geser Bahan Kontrol Tegangan Bahan

Lokasi Pengerukan

Potongan Melintang Pengerukan

Perhitungan Volume Potongan A(m2) Arata-rata Jarak (m2) Volume I-I 1212.224 II-II 1588.315 1400.2695 50 70013.475 III-III 1936.084 1762.1995 50 88109.975 IV-IV 2243.343 2089.71325 50 104485.66 V-V 2026.859 2135.1005 50 106755.03 VI-VI 1686.62 1856.739 50 92836.95 VII-VII 270.153 978.38625 50 48919.313 Volume total pengerukan (m3) 511120.4 Karena tanah bisa memuai (swelling) koefisien tanah untuk lempung adalah 1,07. Volume total galian = 1,07 x 511120,4 m 3 = 546898,828 m 3

Menentukan Peralatan Beberapa hal yang menjadi pertimbangan perencanaan adalah: 1. Volume pekerjaan 2. Jenis material 3. Kedalaman perairan 4. Tempat pembuangan material

Alat yang Digunakan Gross tonnage Length overall Breadth Max. Draught dredging load line Hopper Capacity 9616 ton 130 m 23 m 7,5 m 8,530 m3

Alur Pengerukan

Pelaksanaan Pemancangan Pengangkutan semua alat dan bahan dari darat ke laut. Tiang pancang diangkat menuju guidance box. Tiang pancang diatur posisi koordinatnya menggunakan guidance box. Tiang pancang dipancang menggunakan hammer hydraulic. Tes kalendering.

Contoh Metode Pelaksanaan

Pemasangan Fasilitas dan Aksesoris Pelabuhan Pemasangan Fender Pemasangan Bollard Pemasangan Radial Shiploader Pemasangan Conveyor Belt Pemasangan kelengkapan dermaga lainnya (rambu-rambu, pelampung, lampu, dll)

Pembuatan Catwalk Tahap prakonstruksi menyiapkan dudukan (perletakan) merangkai struktur catwalk sepanjang 5 m Tahap konstruksi Memasang dan menyambung rangkaian catwalk dengan bantuan crane Tahap pascakonstruksi Pemasangan aksesoris catwalk (pegangan tangan)

Rencana Anggaran Biaya No. Uraian Jumlah Total 1 Pekerjaan persiapan Rp48,595,500.00 2 Pekerjaan pengerukan Rp55,062,000,000.00 Rp55,110,595,500.00 3 Pembuatan trestle Rp8,491,478,280.69 Rp63,602,073,780.69 4 Pembuatan pivot Rp992,175,502.91 Rp64,594,249,283.60 5 Pembuatan radial loading platform Rp5,165,321,335.41 Rp69,759,570,619.01 6 Pembuatan mooring dolphin Rp6,100,823,726.36 Rp75,860,394,345.38 7 Pembuatan breasting dolphin Rp10,776,584,908.21 Rp86,636,979,253.59 8 Pembuatan catwalk Rp698,555,743.94 Rp87,335,534,997.53 Jumlah total Rp87,335,534,997.53 PPn 10% Rp8,733,553,499.75 Total + PPn Rp96,069,088,497.28 Jumlah Akhir Rp104,802,641,997.03 Jumlah Akhir (dibulatkan) Rp104,802,642,000.00 Terbilang: seratus empat milyar delapan ratus dua juta enam ratus empat puluh dua ribu rupiah

Kesimpulan 1. Dermaga yang digunakan adalah dermaga bertipe QAL dengan dimensi: Variabel Besarnya Elevasi Dermaga +4 mlws Dimensi Radial Loading Platform jari-jari = 40 m Dimensi Trestle 4 x 45 m2 Dimensi Pivot 4 x 4 m2 Dimensi Mooring Dolphin 5,6 x 5,6 m2 Dimensi Breasting Dolphin 5,6 x 6,4 m2 2. Pengerukan dilaksanakan dengan TSHD, dengan total volume pengerukan sebesar 546898,828 m 3 3. Dilaksanakan dengan total biaya sebesar Rp. 104.802.642.000,00,-

Terima Kasih