Perencanaan Dermaga Batubara diteluk Balikpapan Kalimantan Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Dermaga Batubara diteluk Balikpapan Kalimantan Timur"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Perencanaan Batubara diteluk Balikpapan Kalimantan Timur Dhimas Akbar Danaparamita, Fuddoly, Cahya Buana Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya fuddoly@ce.its.ac.id Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai cadangan batubara terbesar di dunia, salah satunya terletak di pulau Kalimantan. Kebutuhan listrik yang besar menjadikan energi batubara merupakan pilihan yang paling efektif untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).Untuk memasok kebutuhan batubara yang dibutuhkan oleh PLTU dibutuhkan sebuah dermaga yang dapat melayani kapal tongkang 8000 DWT pengangkut batubara. Adapun tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mengevaluasi layout perairan maupun dermaga, perhitungan detail struktur dermaga, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), metode pelaksanaan, dan Rencana Anggaran Biaya. Dari hasil perhitungan didapatkan struktur dermaga menggunakan konstruksi pelat dan balok precast dengan kapasitas maksimum tongkang 8000 DWT pada elevasi -8,40 mlws, dengan dimensi unloading platform 45 x 37 m dipancang dengan tiang pancang baja, dan trestle dengan dimensi 12 x 395 m. Kata Kunci, Trestle, Batubara, Precast, Balikpapan. I. PENDAHULUAN eiringdengan perkembangan produksi batubara di SIndonesia yang terus meningkat, muatan batubara sebagai salah satu komoditi utama yang menopang ekonomi Kota Balikpapan juga meningkat. Disertai dengan kebutuhan listrik yang dilayani oleh PLTU yang membutuhkan pasokan batubara. Oleh karena itu, perlu dibangun dermagakhusus yangditujukan untuk muatan batubara. Selain itu, untuk mengimbangi kebutuhan kapal yang bersandar yang cukup besar, maka diperlukan dermaga yang mampu sebagai tempat bersandar kapal tongkang berkapasitas DWT. batubara8.000 DWT ini diharapkan dapat mempercepat penanganan (cargo handling) sehingga dapat menambah efisiensi dan produktivitas dermaga tersebut. Dari peta bathymetri diketahui bahwa kondisi kedalaman perairan cukup memungkinkan untuk kapal merapat. Akan tetapi sarana bantu navigasi pelayaran juga dibutuhkan untuk memperlancar proses keluar masuk kapal. Oleh karena itu dalam tugas akhir ini disertakan perencanaan SBNP. Secara lebih rinci, rumusan masalah yang perlu diperhatikan dalam tujuan perencanaan ini adalah: 1. Perencanaan layout dermaga yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan kondisi alam wilayah Teluk Balikpapan. 2. Diperlukannya perencanaan detail struktur dermaga (fender,balok, poer, tiang pancang,breasting dolphin) untuk muatan batubara. 3. Diperlukannya sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) untuk memperlancar proses keluar masuk kapal. 4. Dibutuhkan rencana metode pelaksanaan yang dapat dilaksanakan seefisien mungkin sesuai kondisi Balikpapan. 5. Rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan dermaga. II. METODOLOGI Metodologi Tugas Akhir ini dapat dilihat pada Gambar 1. Start Pengumpulan dan Analisa Data Evaluasi Layout Kriteria Perencanaan Perencanaan Struktur Perencanaan SBNP Metode Pelaksanaan Perhitungan RAB End. Analisa data pasang surut, arus laut, bathymetri, angin, topografi, tanah, dan kapal Mengevaluasi Layout Perairan dan Layout Kriteria kapal rencana, kualitas bahan dan material, pembebanan, dan perhitungan fender Merencanakan layout pembalokan, perhitungan beban, analisa struktur, penulangan, perhitungan precast, perencanaan pondasi dan gambar Merencanakan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran seperti buoy dan mercu suar Menjelaskan metode pelaksanaan konstruksi dermaga Menghitung harga material dan upah, volume pekerjaan, analisa harga satuan, dan Rencana Anggaran Biaya Gambar 1. Metode Pelaksanaan Penjelasan lengkap tentang Metodologi dapat dilihat pada buku Tugas Akhir penulis [1]. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Pasang Surut Hasil Analisa Data Pasang Surut Pasang surut dianalisis pada kondisi spring tide dan neap tide. Dari hasil pengamatan didapatkan perilaku pasang surut pada perairan Teluk Balikpapan adalah: a) Beda pasang surut sebesar 2,70 m diatas mlws b) Elevasi HWS (High Water Spring) pada +2,70 mlws c) Elevasi MSL (Mean Sea Level) pada +1,40 mlws d) Elevasi LWS (Low Water Spring) pada ± 0.00 mlws

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) B. Data Arus Hasil Analisa Data Arus a) Arus yang digunakan adalah arus pada kondisi spring tide. b) Arus yang didapat umumnya menunjukkan arah dominan barat laut pada saat pasang dan ke tenggara pada saat surut dengan kecepatan arus pasang surut maksimum 0.58 m/dt, dimana arus tegak lurus terbesar kapal (cross current) maksimum kecepatan 3 knot (1,5 m/dt). Sehingga perairan tersebut aman untuk digunakan untuk dibangun dermaga. C. Peta Bathymetri Hasil Analisa Data Bathymetri Dari peta bathymetri didapatkan bahwa kondisi kedalaman perairan sekitar lokasi rencana rata-rata memiliki kedalaman 8,4 mlws. Dikarenakan kedalamannya yang cukup dalam dan mampu dilewati kapal tongkang, maka tidak diperlukan pengerukan untuk kolam dermaga. D. Data Tanah Hasil Analisa Data Tanah Kondisi tanah berdasarkan hasil pengeboran menunjukkan bahwa wilayah Teluk Balikpapan didominasi lapisan lumpur dengan kedalaman 4 sampai 8 meter dengan SPT antara 0 dan 2. Lapisan berikutnya didominasi pasir dan batubara dengan SPT antara 2 dan 30 di kedalaman 8 sampai 14 meter ke bawah. E. Kriteria Desain Spesifikasi Kapal Rencana Kapal yang direncanakan untuk bertambat pada dermaga curah urea ini adalah barge ship 8000 DWT yang ditarik oleh kapal tugboat. F. Spesifikasi Peralatan yang Digunakan a) Conveyor Belt Fasilitas Conveyor belt digunakan untuk mengangkut batubara dari shipunloader menuju ke darat. Conveyor belt yang digunakan adalah tipe C01A/B. b) Shipunloader Fasilitas shipunloader digunakan untuk unloading batubaradari kapal tongkang keconveyor belt.shipunloader ini tidak bergerak namun memiliki penggerak kapal (dapat menggeser kapal untuk maju dan mundur) dan memiliki rel. Shipunloader yang digunakan adalah type CBU (Coal Barge Unloader). Berdasarkan perhitungan Ef diatas, data-data fender tipe AN 800 E1sebagai berikut: Energi fender = 122 kn.m Berat fender = 770 kg Defleksi = 51,5 % Lebar = 0,8 m Tipe baut = M48mm (6buah) Panjang angker fender: Pada PBI 71 Pasal [2].disyaratkan bahwa panjang pengangkuran tidak boleh kurang dari 30 cm. Maka panjang angker fender yang dipakai adalah 30 cm. I. Perencanaan Boulder Untuk pemilihan boulder digunakan tee boulder dari zalda technology dengan kapasitas 50 ton. Diameter baut = 4.2 cm fu baut = 5000 kg/cm 2 fy baut = 2900 kg/cm 2 J. Perencanaan Layout Perairan Tabel 1. Perencanaan Layout Perairan Variabel Besar Pakai Keterangan (m) (m) Anchorage Area 124, LOA+6Draft; penjangkaran baik Entrance Channel 182, LOA; kapal sering berpapasan Stopping Distance 91, LOA; ±10.000DWT 5knot Turning Basin 182, LOA; bermanuver dengan dipandu Panjang Kolam 114, ,25LOA; kapal dipandu Lebar Kolam 30,5 40 1,25B; dermaga bebas Kedalaman Perairan 6,05 7 1,1D; Perairan tenang Karena kedalaman perairan eksisting -8,4 mlws, maka tidak diperlukan penambahan kedalaman. K. Perencanaan Layout Perencanaan layout dermaga untuk untuk loading batubara dapat berbentukt-layout. Dikarenakan oleh pertimbangan lebih efektif dan efisien. Dan juga dikarenakan cocok dengan shipunloader yang digunakan. Gambar 2. T-Layout G. Kualitas Material dan Bahan a) Kualitas Bahan Beton Mutu beton yang digunakan memiliki kuat tekan karakteristik (K) sebesar K 350. b) Kualitas Bahan Baja Tulangan Mutu baja tulangan diambil kelas U 32 H. Perencanaan Fender Pada perencanaan kali ini tipe fender yang digunakan adalah Arch Fender (AN). Dari katalog fender tipe ANdipilih fender tipe AN800 E.1 dengan nilai Er = 122kNm >119,6kNm dengan Rr = 294kN. Gambar 3. Layout

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) L. Perhitungan Struktur 1. STRUKTUR UNLOADING PLATFORM a) Sistem Operasional Proses unloading batubara dimulai dari kapal tongkang 8000 DWT. Setelah kapal tongkang bersandar dan bertambat, batubaradibongkar dengan menggunakan 2 Continous Barge Unloader menuju ke Conveyor Belt. Conveyor Belt mengirimkan batubara ke PLTU melalui jetty yang menghubungkan dermaga dengan daratan. b) Preliminari Desain Dimensi pelat yang digunakan adalah sebagai berikut : Tebal Pelat : 35 cm Tebal selimut : 8 cm Dimensi balok yang digunakan adalah sebagai berikut : Dimensi balok : 70 x 90 cm Tebal selimut : 8 cm Profil pile yang direncanakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Diameter = 609,6 mm Tebal = 16 mm Luas Penampang = 298,4 cm 2 Berat = 243 kg/m Momen Inersia = 132 x 10 3 cm 4 Section Modulus = 4314,813 cm 3 Jari-jari Girasi = 21cm (r=(inersia/a) 0,5 ) Luas Selimut surface = 1,19 m 2 Young modulus = kg/cm 4 Dimensi poer yang digunakan adalah sebagai berikut : Poer Tunggal: 120 x 120 x 80 cm Poer Ganda: 275 x 120 x 80 cm c) Perhitungan Struktur Pelat Perencanaan pelat dilakukan dua kali yaitu pada saat setelah komposit dan sebelum komposit (precast). 1) Setelah komposit Luas tulangan tumpuan As = 956,6 mm 2. Sehingga dipasang tulangan D (As pakai = Luas tulangan lapangan As = 508 mm 2. Sehingga dipasang tulangan D (As pakai = 804,25 2) Sebelum komposit Kontrol pada saat penumpukan (umur 7 hari) Kontrol pada saat pengangkatan Kontrol pada saat menahan beton basah Dikarenakan semua kontrol memenuhi syarat, maka tulangan dapat dipasang. d) Perhitungan Struktur Balok Induk Pembebanan balok induk Beban yang terjadi adalah beban mati dan hidup, termasuk beban gempa yang dianalisa menggunakan software perhitungan struktur. Penulangan balok induk Penulangan tumpuan Luas tulangan tarik As = 7525,6 mm 2 sehingga dipasang tulangan 16-D25 (As = 7853,98. Luas tulangan samping As = 10% x as tarik = 785,396 mm 2 sehingga dipasang tulangan 4-D25 (As = 1963,495. Luas tulangan tekan As = 0,6 x as tarik = 4712,388 mm 2 sehingga dipasang tulangan 10-D25 (As = 4908,738. Tulangan geser: dipasang sengkang D mm Penulangan lapangan Tulangan Tarik : (As perlu =6864,05 Dipasang 14-D25 (As = 6872,234 dua lapis Tulangan Samping : : 35 cm Dipasang4-D25 (As = 1963,495 Tulangan Tekan : Dipasang 8-D25 (As = 3926,99 Tulangan geser: dipasang sengkang D mm - Sebelum komposit Kontrol pada saat penumpukan Kontrol pada saat pengangkatan Kontrol pada saat pengecoran balok pracetak e) Perhitungan struktur balok rel Penulangan tumpuan Luas tulangan tarik As = 738,31mm 2 sehingga dipasang tulangan 4-D16 (As = 804,25. Luas tulangan samping As = 10% x as tarik = 80,425 mm 2 sehingga dipasang tulangan 2-D16 (As=402,124 Luas tulangan tekan As = 0,6 x as tarik = 321,7mm 2 sehingga dipasang tulangan 2-D16 (As = 402,124 Tulangan geser: dipasang sengkang D mm. Penulangan lapangan Tulangan Tarik : Dipasang 4-D16 (As = 804,25 Tulangan Samping :Dipasang2-D16 (As = 402,124 Tulangan Tekan :Dipasang 2-D16 (As = 402,124 Tulangan geser: dipasang sengkang D mm. f) Perhitungan Struktur Pile cap - Poer tunggal Penulangan arah X dan Y Luas tulangan tarik As = 1625,25 mm 2 sehingga dipasang tulangan 6 - D22 (As = 2280,8. Luas tulangan samping As = 10% x as tarik = 228,08 mm 2 sehingga dipasang tulangan 2-D22 (As = 760,265 Luas tulangan tekan As = 1 x as tarik = 1625,25 mm 2 sehingga dipasang tulangan 6- D22 (As = 2280,8 - Poer ganda Penulangan arah X dan Y Luas tulangan tarik As = 3609,9mm 2 sehingga dipasang tulangan 10-D22 (As = 3801,327.

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Luas tulangan samping As = 10% x as tarik = 380,1327 mm 2 sehingga dipasang tulangan 2-D22 (As = 760,26 Luas tulangan tekan As = 1 x as tarik = 3609,9mm 2 sehingga dipasang tulangan 10-D22 (As = 3801,327 - Kontrol Kontrol yang digunakan adalah kontrol retak dan kontrol geser pons, dan karena telah memenuhi kedua kontrol tersebut sehingga tulangan dapat dipasang. g) Perhitungan Pondasi Pondasi yang digunakan untuk dermaga kapal tongkang batubara ini adalah tiang pancang baja. - Kontrol kebutuhan kedalaman tiang Tiang tegak: sedalam 21 m dari seabed atau -29 Tiang miring Tiang tekan :sedalam 20,5 m dari seabed atau -28,5 Tiang tarik : sedalam 20 m dari seabed atau Kontrol tiang pancang terhadap korosi Dialokasikan tebal tiang sebesar 3 mm sehingga M ijin (63,97 t-m)> Mu (12,0277 t.m)... (OK) - Kalendering Tiang tegak : final set 59,8 mm/10 blow atau 5,9 mm/blow. Tiang miring : final set 67 mm/10 blow atau 6,7 mm/blow. - Kontrol kuat tekuk Tiang tegak :Pcr (642,3 ton) > Pu (50,9587 ton).. (OK) Tiang miring :Pcr (642,3 ton) > Pu (46,13 ton)... (OK) - Kontrol posisi tiang pancang miring Jarak antar tiang terdekat pada ujung tiang = 5 m > 3,917m. 2. STRUKTUR BREASTING DOLPHIN a) Preliminary Design Panjang : 6.00 m Lebar : 2.40 m Tebal pile cap : 1.20 m Kemiringan : 6:1 (vertikal : horisontal) Spec.Steel pile : Steel pipe pile Ø609,6mm t=16mm b) Perhitungan Struktur Breasting Dolphin 1) Penulangan Luas tulangan tarik As = 1967,2 mm 2 sehingga dipasang tulangan D (As= 2001,327 tulangan dipasang sama untuk arah-x dan arah-y.setelah dilakukan berbagai kontrol dan semua sesuai dengan persyaratan sehingga tulangan tersebut bisa dipasang. 2) Perhitungan pondasi Yang digunakan untuk dermaga kapal tongkang batubara ini adalah tiang pancang baja. - Kontrol kebutuhan kedalaman tiang Tiang tegak: sedalam 20 m dari seabed atau -28 Tiang miring Tiang tekan :sedalam 23 m dari seabed atau -31 Tiang tarik : sedalam 2 m dari seabed atau -10 mcd. - Kontrol tiang pancang terhadap korosi Dialokasikan tebal tiang sebesar 3 mm sehingga M ijin (63,97 t-m)> Mu (25,59 t.m)... (OK) - Kalendering Tiang miring : final set 0mm/10 blow atau 7 mm/blow. - Kontrol kuat tekuk Tiang miring :Pcr (755 ton) > Pu (70,7927 ton)... (OK) - Kontrol gaya horisontal H max (2,5813 ton ) < H u (6,733 ton)..(ok) - Kontrol tegangan σ = 822,102 kg/cm2 < 2350 kg/cm 2...(OK) Setelah korosi: σ = 1309,9216 kg/cm2 < 2350 kg/cm 2..(OK) 3. PERENCANAAN TRESTLE UTAMA a) Preliminary Desain Panjang Trestle (utama) : 395 m Panjang tiap segmen Trestle : 48 m Lebar Trestle (utama) : 12 m Tinggi Pile Cap : 0,8 m Dimensi Pile Cap Tunggal : 1,2 m x 1,2 m Dimesi Balok Beton Bertulang (memanjangdan melintang) : 0,7 m x 0,9 m Tebal Pelat Beton Bertulang : 0,35 m Terdiri dari : Pelat Precast : 0,20 m Pelat cast in site : 0,15 m Spesifikasi Tiang Pancang : Steel Pipe Pile STK41 Ø609,6 mm t = 16 mm Tinggi Struktur (dari seabed) : 12.6 m (+4.20 mlws) Tinggi Struktur (dari Zf ) : 16,6 m Point of Virtual Fixity (Zf) : 4 m (dibawah seabed) b) Perencanaan Pelat - Penulangan pelat Luas tulangan tumpuan As = 879,9mm 2. Sehingga dipasang tulangan D (As pakai = Luas tulangan lapangan As = 508 mm 2. Sehingga dipasang tulangan D (As pakai = 804,25 - Sebelum komposit Kontrol pada saat penumpukan (umur 7 hari), kontrol pada saat pengangkatan, kontrol pada saat menahan beton basah Dikarenakan semua kontrol memenuhi syarat, maka tulangan dapat dipasang. c) Perhitungan Struktur Balok Trestle Pembebanan balok induk Beban yang terjadi adalah beban mati dan hidup, termasuk beban gempa yang dianalisa menggunakan software perhitungan struktur. Penulangan balok induk

5 0.0 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) Penulangan tumpuan Luas tulangan tarik As = 1509,87mm 2 sehingga dipasang tulangan 4-D22 (As = 1520,53. Luas tulangan samping As = 10% x as tarik = 150,987 mm 2 sehingga dipasang tulangan 2-D16 (As = 402,124 Luas tulangan tekan As = 0,4 x as tarik = 608,212 mm 2 sehingga dipasang tulangan 2-D22 (As = 760,265 Tulangan geser: dipasang sengkang D mm Penulangan lapangan Tulangan Tarik : (As perlu =6864,05 Dipasang 6-D22 (As = 2280,8 disusun 1- lapis Tulangan Samping : Dipasang 2-D16 (As = 402,123 Tulangan Tekan : Dipasang 3-D22 (As = 1140,398 Tulangan geser: dipasang sengkang D mm - Sebelum komposit Kontrol pada saat penumpukan Kontrol pada saat pengangkatan Kontrol pada saat pengecoran balok pracetak d) Perhitungan Struktur Pile cap Penulangan arah X dan Y Luas tulangan tarik As = 4975 mm 2 sehingga dipasang tulangan 14 D22 (As = 5321,85. Luas tulangan samping As = 10% x as tarik = 532,185 mm 2 sehingga dipasang tulangan 2-D22 (As = 760,265. Luas tulangan tekan As = 1 x as tarik = 5321,85 mm 2 sehingga dipasang tulangan 14-D22 (As = 5321,85. - Kontrol Kontrol yang digunakan adalah kontrol retak dan kontrol geser pons, dan karena telah memenuhi kedua kontrol tersebut sehingga tulangan dapat dipasang. - Kontrol tegangan σ = 780,3206 kg/cm2 < 2350 kg/cm 2...(OK) Setelah korosi: σ = 1245,7 kg/cm2 < 2350 kg/cm 2..(OK) M. Perencanaan Sarana Navigasi Bantu Pelayaran (SBNP) Manfaat adanya SBNP adalah untuk memberi peringatan pada kapal mengenai adanya bahaya tersembunyi (misal : batu karang, kerangka kapal, dan lain-lain), dan untuk membantu kapal berjalan secara aman sepanjang pantai, channel, dan memasuki pelabuhan. a. SBNP Tetap Konstruksi SBN tetap, contohnya adalah Mercu Suar, bangunan menara lampu pengarah, dan Menara lampu pengarah di breakwater, dermaga dan sebagainya. b. SBNP Mengapung Konstruksi SBN mengapung dikenal dengan Bouy atau pelampung suar (pelsu). Dibedakan dalam 5 type : Lateral marks, fungsinya untuk memberikan petunjuk arah secara umum yang dapat diambil oleh kapten kapal, juga untuk menunjukkan rute yang benar pada alur perlayaran 2 arah. Cardinal marks yaitu untuk menunjukkan arah air yang dapat dilayari, perairan terdalam, arah yang aman. Special rambu, untuk menandai adanya daerah khusus misal : daerah latihan militer, adanya kabel atau pipa, dan lain-lain c. Perencanaan Pelampung Suar (Buoy) Dari perhitungan Evaluasi Layout Perairan sebelumnya, didapatkan : Tabel 2 Perencanaan layout perairan Variabel Besar Pakai Keterangan (m) (m) Anchorage Area 124, LOA+6Draft; penjangkaran baik Entrance Channel 182, LOA; kapal sering berpapasan Stopping Distance 91, LOA; ±10.000DWT 5knot Turning Basin 182, LOA; bermanuver dengan dipandu Panjang Kolam 114, ,25LOA; kapal dipandu Lebar Kolam 30,5 40 1,25B; dermaga bebas Kedalaman Perairan 6,05 7 1,1D; Perairan tenang e) Perhitungan Pondasi Pondasi yang digunakan untuk trestle sama dengan tiang pancang unloading platform dan breasting dolphin. - Kontrol kebutuhan kedalaman tiang Tiang tegak: sedalam 16,1 m dari seabed atau -24,5 Tiang miring Tiang tekan :sedalam 15,6 m dari seabed atau Kontrol tiang pancang terhadap korosi Dialokasikan tebal tiang sebesar 3 mm sehingga M ijin (63,97 t-m)> Mu (13,205 t.m)... (OK) - Kalendering Tiang tegak : final set 35,2mm/10 blow atau 3,52 mm/blow. - Kontrol kuat tekuk Tiang tegak :Pcr (841,3 ton) > Pu (78,543 ton).. (OK) - Kontrol gaya horisontal H max (2,8842 ton ) < H u (6,211 ton)..(ok) Buoy Merah Buoy Putih Buoy Hijau Buoy Merah Turning Basin Ø190 Buoy Hijau 400 Gambar 4. Layout Buoy dan Suar 198

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) d. Perencanaan Mercu Suar AE + BL ) R = 3,86 ( R : Visibility ( Jarak Pandang ) BL : Tinggi Mercu (m) AE : Tinggi Pengamat/Kapal (m) H : Jarak horisontal antara kapal dan mercu (km) R = 3,86 ( AE + BL ) 32 = 3,86 ( 4,2 + BL ) 32-3,86 4, 2 = 3,86 BL 24,089 = 3,86 BL BL = 6,240 BL = 38,937 meter Jadi tinggi mercu suar yang dibutuhkan = 38,937 meter N. Metode Pelaksanaan Beberapa pekerjaan yang akan dibahas diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan (a) Pembersihan lahan (b) Direksi kit (c) Penyediaan penerangan di daerah kerja (d) Mendirikan pos penjagaan untuk tempat staff keamanan (e) Pengadaan alat berat (f) Pengadaan material konstruksi 2. Pemancangan dan cek kapasitas tiang pancang 3. Pemasangan Poer 4. Pemasangan Balok dan Pelat Pracetak 5. Pengecoran Tahap Akhir No O. Perhitungan RAB Pada bab Rencana Anggaran Biaya ini dijelaskan mengenai prosedur dan cara dalam analisis biaya keseluruhan pembangunan dermaga. Adapun prosedurnya meliputi: 1. Penentuan harga material dan upah. 2. Analisis harga satuan. 3. Rencana anggaran biaya. Adapun hasil rekapitulasi perhitungan Rencana Anggaran Biaya adalah sebagai berikut : Tabel 3. Rekapitulasi RAB Rekapitulasi Uraian Jumlah Total Pekerjaan Persiapan Rp ,00 Rp ,00 Rp ,45 Rp ,45 Trestle Rp ,20 Rp ,20 Jumlah Total Rp ,65 PPn 10% Rp ,77 Total + PPn Rp ,42 Jumlah Akhir (dibulatkan) Rp ,00 Terbilang: Seratus Milyar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Juta Dua Ratus Enam Belas Ribu Rupiah IV. KESIMPULAN/RINGKASAN 1. Spesifikasi kapal rencana: DWT : 8000 ton GRT : 3137 ton Panjang kapal (LOA) : 91,44 m Lebar kapal (B) : 24,4 m Draft (D) : 4,4 m 2. Struktur jetty yang direncanakan terdiri dari dermaga, trestle, dan Bearthing Dolphin. 3. Struktur dermaga direncanakan beton bertulang pracetak (precast) dengan spesifikasi: Dimensi dermaga : 45 x 37 m Berthing dolphin kanan : 80,5 x 5 m Berthing dolphin kiri : 72,5 x 5 m Dimensi balok melintang : 70 x 90 cm Dimensi balok memanjang : 70 x 90 cm Tebal pelat : 35 cm Mutu beton : K350 Mutu baja : U32 Poer pancang tunggal : 120 x 120 x 80 cm Poer pancang ganda : 275 x 120 x 80 cm Tiang pancang : 609,6 mm, t = 16 mm - Kemiringan tiang : 6 : 1 - Kedalaman tiang tegak : -29 mmsl - Kedalaman tiang miring : -28,5 mmsl Fender karet : AN 800-E1 4. Struktur trestle direncanakan beton bertulang precast dengan spesifikasi: Dimensi struktur : 395 x 10 m (dibagi 9 blok) Dimensi tiap blok : 48 x 10 m Dimensi balok : 70 x 90 cm Mutu beton : K350 Mutu baja : U32 Poer pancang : 120 x 120 x 80 cm Tiang pancang : 609,6 mm, t = 16 mm - Kemiringan tiang : 6 : 1 - Kedalaman tiang tegak : -24,5 mmsl - Kedalaman tiang miring : -24 mmsl 5. Struktur Breasting Dolphin direncanakan beton bertulang cast in situ dengan spesifikasi: Dimensi struktur : 6 x 2,4 m Tebal poer : 120 cm Mutu beton : K350 Mutu baja : U32 Dimensi fender : AN 800-E1 Tiang pancang : 609,6 mm, t = 16 mm - Kemiringan tiang : 6 : 1 - Kedalaman tiang tegak : -28 mmsl - Kedalaman tiang miring : -31 mmsl Rencana anggaran biaya total adalah sebesar Rp ,00,- DAFTAR PUSTAKA [1] Dhimas Akbar DanaparamitaPerencanaan Batu Bara di teluk Balikpapan, Kalimantan Timur,belum dipublikasikan. [2] Peraturan Beton Indonesia (1971).

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 OLEH : DHIMAS AKBAR DANAPARAMITA / 3108100091 DOSEN PEMBIMBING : IR. FUDDOLY M.SC. CAHYA BUANA ST.,MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga

Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga Kebutuhan LNG dalam negeri semakin meningkat terutama sebagai bahan bakar utama kebutuhan rumah tangga (LPG). Kurangnya receiving terminal sehingga pemanfaatannya LNG belum optimal khususnya di daerah

Lebih terperinci

Oleh: Yulia Islamia

Oleh: Yulia Islamia Oleh: Yulia Islamia 3109100310 Pendahuluan Kebutuhan global akan minyak bumi kian meningkat Produksi minyak mentah domestik makin menurun PT.Pertamina berencana untuk meningkatkan security energi Diperlukan

Lebih terperinci

Perencanaan Detail Jetty LNG DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban

Perencanaan Detail Jetty LNG DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Detail Jetty LNG 30.000 DWT Di Perairan Utara Kabupaten Tuban Niko Puspawardana, Dyah Iriani Ir.,M.Sc, Cahya Buana, ST., MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat

Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat PROYEK AKHIR Diperlukannya dermaga untuk fasilitas unloading batubara yang dapat memperlancar kegiatan unloading batubara. Diperlukannya dermaga yang dapat menampung kapal tongkang pengangkut batubara

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN DETAIL STRUKTUR DAN REKLAMASI PELABUHAN PARIWISATA DI DESA MERTASARI - BALI OLEH : SIMON ROYS TAMBUNAN 3101.100.105 PROGRAM SARJANA (S-1) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Banyuwangi Disampaikan Oleh : Habiby Zainul Muttaqin 3110100142 Dosen Pembimbing : Ir. Dyah Iriani W, M.Sc Ir. Fuddoly,

Lebih terperinci

PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA

PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA PERENCANAAN JETTY CRUDE PALM OIL (CPO) PRECAST DI PERAIRAN TANJUNG PAKIS LAMONGAN, JAWA TIMUR JEFFWIRLAN STATOURENDA 3107 100 044 LATAR BELAKANG Makin meningkatnya kebutuhan distribusi barang di Indonesia

Lebih terperinci

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal 30.000 DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik Eka Prasetyaningtyas 3109100074 Ir. Fuddoly M.Sc & Cahya Buana, ST, MT BAB I PENDAHULUAN KONDISI EKSISITING

Lebih terperinci

PERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA

PERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA L/O/G/O PERENCANAAN SKIDWAY UNTUK PELUNCURAN OFFSHORE STRUCTURE DI PT.PAL SURABAYA Oleh :Agnis Febiaswari 3109100106 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Herman Wahyudi Ir. Fuddoly, M.Sc Latar Belakang Salah

Lebih terperinci

PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR. Putri Arifianti

PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR. Putri Arifianti PERENCANAAN DERMAGA CURAH UREA DI KOTA BONTANG, KALIMANTAN TIMUR Putri Arifianti 3108100046 BAB I Pendahuluan BAB III Analisa Data BAB IV Kriteria Desain BAB V Evaluasi Layout BAB VI Perencanaan Struktur

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

BAB VII PENUTUP. Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 225 BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Dari analisa Perencanaan Struktur Dermaga Batu Bara Kabupaten Berau Kalimantan Timur, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisa penetapan tata

Lebih terperinci

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik Perencanaan Dermaga Curah Cair untuk Kapal 30.000 DWT di Wilayah Pengembangan PT Eka Prasetyaningtyas, Cahya Buana,Fuddoly, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak

Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak TUGAS AKHIR RC-09 1380 Modifikasi Struktur Jetty pada Dermaga PT. Petrokimia Gresik dengan Metode Beton Pracetak Penyusun : Made Peri Suriawan 3109.100.094 Dosen Pembimbing : 1. Ir. Djoko Irawan MS, 2.

Lebih terperinci

BAB X PENUTUP KESIMPULAN

BAB X PENUTUP KESIMPULAN 300 BAB X PENUTUP 10.1. KESIMPULAN Dari hasil Perencanaan Pengembangan PPP Tasik Agung Kabupaten Rembang ini yang meliputi analisis data, perhitungan struktur dermaga serta analisis harga pekerjaan, dapat

Lebih terperinci

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan 213 BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari analisa Perencanaan Struktur Baja Dermaga Batu Bara Meulaboh Aceh Barat provinsi DI Aceh, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisa penetapan

Lebih terperinci

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA

TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA TATA LETAK DAN DIMENSI DERMAGA Perhitungan tiang pancang dermaga & trestle: Dimensi tiang pancang Berdasarkan dari Technical Spesification of Spiral Welded Pipe, Perusahaan Dagang dan Industri PT. Radjin,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang... I-1 1.2. Permasalahan... I-2 1.3. Maksud dan tujuan... I-2 1.4. Lokasi studi... I-2 1.5. Sistematika penulisan... I-4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan

Lebih terperinci

Perencanaan Dermaga Minyak Untuk Kapal Tanker DWT di Dumai Provinsi Riau

Perencanaan Dermaga Minyak Untuk Kapal Tanker DWT di Dumai Provinsi Riau JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Dermaga Minyak Untuk Kapal Tanker 160.000 DWT di Dumai Provinsi Riau Agus Iswahyudi, Fuddoly Ir., M.Sc, Dyah Iriani Ir.,M.Sc. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA UMUM MAKASAR - SULAWESI SELATAN LOKASI STUDI PERUMUSAN MASALAH Diperlukannya dermaga umum Makasar untuk memperlancar jalur transportasi laut antar pulau Diperlukannya dermga

Lebih terperinci

Perancangan Dermaga Pelabuhan

Perancangan Dermaga Pelabuhan Perancangan Dermaga Pelabuhan PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kompetensi mahasiswa program sarjana Teknik Kelautan dalam perancangan dermaga pelabuhan Permasalahan konkret tentang aspek desain dan analisis

Lebih terperinci

Perencanaan Dermaga Curah Kering DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik

Perencanaan Dermaga Curah Kering DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik 1 Perencanaan Dermaga Curah Kering 60.000 DWT di Wilayah Pengembangan PT. Petrokimia Gresik Mulyono. Dwi. Fuddoly, dan Iriani. Dyah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

Perencanaan Skidway Untuk Peluncuran Offshore Structure di PT. PAL Surabaya

Perencanaan Skidway Untuk Peluncuran Offshore Structure di PT. PAL Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Skidway Untuk Peluncuran Offshore Structure di PT. PAL Surabaya Agnis Febiaswari, Herman Wahyudi, Fuddoly Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN BREAKWATER DI PELABUHAN PENYEBERANGAN NANGAKEO, NUSA TENGGARA TIMUR

PERENCANAAN BREAKWATER DI PELABUHAN PENYEBERANGAN NANGAKEO, NUSA TENGGARA TIMUR Tugas Akhir PERENCANAAN BREAKWATER DI PELABUHAN PENYEBERANGAN NANGAKEO, NUSA TENGGARA TIMUR Oleh : Sofianto K 3108 100 144 JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang

Trestle : Jenis struktur : beton bertulang, dengan mtu beton K-300. Tiang pancang : tiang pancang baja Ø457,2 mm tebal 16 mm dengan panjang tiang BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP 8.1. KESIMPULAN Dari hasil Perencanaan Pembangunan Dermaga Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarakan - Kalimantan Timur yang meliputi : analisa data, perhitungan reklamasi,

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) 1-6 1 PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK Whisnu Dwi Wiranata, I Gusti Putu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan PLTU Cilacap 2X300 MW ditujukan selain untuk memenuhi kebutuhan listrik juga ditujukan untuk meningkatkan keandalan tegangan di

Lebih terperinci

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m

5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m 5.4 Perencanaan Plat untuk Bentang 6m pagar pengaman kerb 25 cm lantai kendaraan pile tiang pancang poer tunggal 5.5 Perencanaan Plat untuk Bentang 8m pagar pengaman kerb 25 cm lantai kendaraan pile tiang

Lebih terperinci

Perencanaan Slipway Di Desa Tabung Anen Sungai Barito Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan

Perencanaan Slipway Di Desa Tabung Anen Sungai Barito Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan 1 Perencanaan Slipway Di Desa Tabung Anen Sungai Barito Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Zaini Gani, Dyah Iriani W, Ir., M.Sc Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

RC Evaluasi dan Re-Design Breakwater Untuk Pelabuhan Penyeberangan (Feri) Waikelo, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.

RC Evaluasi dan Re-Design Breakwater Untuk Pelabuhan Penyeberangan (Feri) Waikelo, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. RC09-1336 Evaluasi dan Re-Design Breakwater Untuk Pelabuhan Penyeberangan (Feri) Waikelo, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Oleh: Gorbachev Partahi Bonar 3110100106 Dosen Pembimbing : Ir. Fuddoly,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perencanaan Teknis Pembangunan Dermaga Pelabuhan Salawati Logistik Shorebase di Desa Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat Andhika. Revi. Iriani. Dyah, dan

Lebih terperinci

Perencanaan Breakwater di Pelabuhan Penyeberangan Nangakeo, Nusa Tenggara Timur.

Perencanaan Breakwater di Pelabuhan Penyeberangan Nangakeo, Nusa Tenggara Timur. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Perencanaan Breakwater di Pelabuhan Penyeberangan Nangakeo, Nusa Tenggara Timur. Sofianto K, Fuddoly Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME SYSTEM) LATAR BELAKANG Perkembangan industri konstruksi

Lebih terperinci

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Bayuwangi

Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Bayuwangi JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 Perencanaan Detail Pembangunan Dermaga Pelabuhan Petikemas Tanjungwangi Kabupaten Bayuwangi Habiby Zainul M, Fuddoly Ir., M.Sc, Dyah Iriani Ir.,M.Sc. Jurusan

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK SEMINAR TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK OLEH : FIRENDRA HARI WIARTA 3111 040 507 DOSEN PEMBIMBING : Ir. IBNU PUDJI RAHARDJO, MS JURUSAN

Lebih terperinci

BAB VI METODE PELAKSANAAN

BAB VI METODE PELAKSANAAN BAB VI METODE PELAKSANAAN 6.1 UMUM Metode pelaksanaan yang akan diuraikan dalam bab ini, metode pelaksanaan dermaga. Dalam bab ini hanya akan membahas mengenai konsep dasar pelaksanaan dermaga, dan tidak

Lebih terperinci

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok

Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok Analisis Struktur Dermaga Deck on Pile Terminal Peti Kemas Kalibaru 1A Pelabuhan Tanjung Priok Julfikhsan Ahmad Mukhti Program Studi Sarjana Teknik Kelautan ITB, FTSL, ITB julfikhsan.am@gmail.com Kata

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA BAB 4 ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENDAHULUAN 4.1.1 Asumsi dan Batasan Seperti yang telah disebutkan pada bab awal tentang tujuan penelitian ini, maka terdapat beberapa asumsi yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN III.1 ALUR PELABUHAN Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke dalam kolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sketsa Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot Provinsi Kalimantan Timur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan Tanah Grogot berada di Kabupaten Grogot Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Pembangunan Pelabuhan di Tanah Grogot dilaksanakan pada tahun 1992 kemudian dikembangkan

Lebih terperinci

DESAIN STRUKTUR DERMAGA CURAH CAIR CPO PELINDO 1 DI PELABUHAN KUALA TANJUNG, MEDAN, SUMATERA UTARA

DESAIN STRUKTUR DERMAGA CURAH CAIR CPO PELINDO 1 DI PELABUHAN KUALA TANJUNG, MEDAN, SUMATERA UTARA DESAIN STRUKTUR DERMAGA CURAH CAIR CPO PELINDO 1 DI PELABUHAN KUALA TANJUNG, MEDAN, SUMATERA UTARA Rida Desyani Program Studi Sarjana Teknik Kelautan FTSL, ITB ri_desyani@yahoo.com Kata Kunci : Dermaga,

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK OLEH : WHISNU DWI WIRANATA 3110100125 DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. I Gusti Putu Raka, DEA. Ir.

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR

PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR PERENCANAAN STRUKTUR DERMAGA PETI KEMAS TELUK LAMONG TANJUNG PERAK SURABAYA JAWA TIMUR Faris Muhammad Abdurrahim 1 Pembimbing : Andojo Wurjanto, Ph.D 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung Jefri Adi Gunawan, Data Iranata,

Lebih terperinci

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis Menghitung As perlu Dari perhitungan didapat nilai ρ = ρ min As = ρ b d perlu As = 0,0033x1700 x1625 perlu Asperlu = 9116, 25mm 2 Menghitung jumlah tulangan yang diperlukan Coba D25 sehingga As perlu 9116,

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON TUGAS AKHIR RC09 1380 MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON OLEH: RAKA STEVEN CHRISTIAN JUNIOR 3107100015 DOSEN PEMBIMBING: Ir. ISDARMANU, M.Sc

Lebih terperinci

Maureen Shinta Devi Page 1

Maureen Shinta Devi Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan penghasil batubara nomor delapan di dunia. Bahkan 75% dari total produksi batubara diekspor. Adapun negaranegara yang menjadi tujuan utama ekspor

Lebih terperinci

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS TUGAS AKHIR PS-180 MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME SYSTEM) EKO PRASETYO DARIYO NRP

Lebih terperinci

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR JETTY DAN PERKERASAN TERMINAL MULTIPURPOSE DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA

PERENCANAAN STRUKTUR JETTY DAN PERKERASAN TERMINAL MULTIPURPOSE DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA PERENCANAAN STRUKTUR JETTY DAN PERKERASAN TERMINAL MULTIPURPOSE DI MOROKREMBANGAN, SURABAYA Latar Belakang Pelabuhan Tanjung Perak akan mencapai kapasitas maksimumnya (2.545.400 TEU) pada tahun 2011. Diprediksikan

Lebih terperinci

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu

TIPE DERMAGA. Dari bentuk bangunannya, dermaga dibagi menjadi dua, yaitu DERMAGA Peranan Demaga sangat penting, karena harus dapat memenuhi semua aktifitas-aktifitas distribusi fisik di Pelabuhan, antara lain : 1. menaik turunkan penumpang dengan lancar, 2. mengangkut dan membongkar

Lebih terperinci

RC Perencanaan Dermaga Curah Batubara dan Lapangan Penumpukan di Berau, Kalimantan Timur

RC Perencanaan Dermaga Curah Batubara dan Lapangan Penumpukan di Berau, Kalimantan Timur RC09-1336 Perencanaan Dermaga Curah Batubara dan Lapangan Penumpukan di Berau, Kalimantan Timur Pendahuluan Latar Belakang Indonesia penghasil batubara no.8 di dunia Berau, KalimantanaTimur Peningkatan

Lebih terperinci

BAB VII ANALISA BIAYA

BAB VII ANALISA BIAYA BAB VII ANALISA BIAYA 7.1 ANALISA BIAYA STRUKTUR DERMAGA 7.1.1 HARGA MATERIAL DAN UPAH Harga material dan upah diambil dari Harga Satuan Pokok Kegiatan Pemerintah Kota Surabaya Th 2005 dan Tugas Akhir

Lebih terperinci

MODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG

MODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG MODIFIKASI SILO SEMEN SORONG DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI STRUKTUR BAJA DAN BETON BERTULANG OLEH : HANIF AJI TIRTA PRADANA 3110 106 013 DOSEN PEMBIMBING I Ir. Djoko Irawan, Ms. DOSEN PEMBIMBING II Ir.

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON SEMINAR TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON Oleh : ANTON PRASTOWO 3107 100 066 Dosen Pembimbing : Ir. HEPPY KRISTIJANTO,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Oleh: AGUS JUNAEDI 3108 040 022 Dosen Pembimbing Ir. SUNGKONO, CES Ir. IBNU PUDJI

Lebih terperinci

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam

Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam Fitria Wahyuni, Indrasurya B.Mochtar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Penulis Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA SEMINAR TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA OLEH : AHMAD FARUQ FEBRIYANSYAH 3107100523 DOSEN PEMBIMBING : Ir.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Beban hidup yang diperhitungkan pada dermaga utama adalah beban hidup merata, beban petikemas, dan beban mobile crane.

Beban hidup yang diperhitungkan pada dermaga utama adalah beban hidup merata, beban petikemas, dan beban mobile crane. Bab 4 Analisa Beban Pada Dermaga BAB 4 ANALISA BEBAN PADA DERMAGA 4.1. Dasar Teori Pembebanan Dermaga yang telah direncanakan bentuk dan jenisnya, harus ditentukan disain detailnya yang direncanakan dapat

Lebih terperinci

Perencanaan Dermaga Kapal Tanker DWT pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) UP III PT. Pertamina di Pulau Sambu, Batam

Perencanaan Dermaga Kapal Tanker DWT pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) UP III PT. Pertamina di Pulau Sambu, Batam JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (203) -6 Perencanaan Dermaga Kapal Tanker 00.000 DWT pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) UP III PT. Pertamina di Pulau Sambu, Batam Yulia Islamia, Fuddoly, dan

Lebih terperinci

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

Bab 6 DESAIN PENULANGAN Bab 6 DESAIN PENULANGAN Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan 6.1 Teori Dasar Perhitungan Kapasitas Lentur

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan.

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 5 Pemodelan SAP Bab 5 Pemodelan SAP Perancangan Dermaga dan Trestle

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1. Umum Dalam studi kelayakan pembangunan pelabuhan peti kemas ini membutuhkan data teknis dan data ekonomi. Data-data teknis yang diperlukan adalah peta topografi, bathymetri,

Lebih terperinci

KAJIAN KEDALAMAN MINIMUM TIANG PANCANG PADA STRUKTUR DERMAGA DECK ON PILE

KAJIAN KEDALAMAN MINIMUM TIANG PANCANG PADA STRUKTUR DERMAGA DECK ON PILE KAJIAN KEDALAMAN MINIMUM TIANG PANCANG PADA STRUKTUR DERMAGA DECK ON PILE Arya Anandika 1 dan Andojo Wurjanto 2 Program Studi Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA BAB III PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA 3.1. UMUM Pada perencanan detail pengembangan pelabuhan diperlukan pengumpulan data dan analisanya. Data yang diambil adalah data sekunder yang lengkap dan akurat disertai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan yang lapisan tanah kuatnya terletak sangat dalam, dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat

Lebih terperinci

Island Berth Untuk Kapal Tanker DWT Loading Oil Product: BBM Ron 85 Tersus PT. Badak NGL Bontang

Island Berth Untuk Kapal Tanker DWT Loading Oil Product: BBM Ron 85 Tersus PT. Badak NGL Bontang 286 Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia, 2016 Island Berth Untuk Kapal Tanker 85000 DWT Loading Oil Product: BBM Ron 85 Tersus PT. Badak NGL Bontang Adita Utami

Lebih terperinci

4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN

4.1. DEFINISI DASAR 4.2. FASILITAS UTAMA DAN FASILITAS DASAR PERAIRAN BAB 4. FASILITAS PELABUHAN 4.1. DEFINISI DASAR Secara umum yang dimaksud sebagai fasilitas dasar atau infrastruktur pelabuhan adalah struktur konstruksi bangunan yang menunjang kegiatan pelabuhan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1. Diagram Alir Perencanaan Struktur Atas Baja PENGUMPULAN DATA AWAL PENENTUAN SPESIFIKASI MATERIAL PERHITUNGAN PEMBEBANAN DESAIN PROFIL RENCANA PERMODELAN STRUKTUR DAN

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK SEMINAR TUGAS AKHIR JULI 2011 MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK Oleh : SETIYAWAN ADI NUGROHO 3108100520

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan Bab 7 DAYA DUKUNG TANAH Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On ile di ulau Kalukalukuang rovinsi Sulawesi Selatan 7.1 Daya Dukung Tanah 7.1.1 Dasar Teori erhitungan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS SEMINAR TUGAS AKHIR OLEH : ANDREANUS DEVA C.B 3110 105 030 DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS JURUSAN TEKNIK SIPIL LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG GROUP BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG 11. Perencanaan Pondasi Tiang Pancang Perencanaan pondasi tiang pancang meliputi daya dukung tanah, daya dukung pondasi, penentuan jumlah tiang pondasi, pile

Lebih terperinci

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR

BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR Penyusunan RKS Perhitungan Analisa Harga Satuan dan RAB Selesai Gambar 3.1 Flowchart Penyusunan Tugas Akhir BAB IV ALTERNATIF PEMILIHAN BENTUK SALURAN PINTU AIR 4.1 Data - Data Teknis Bentuk pintu air

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN JURUSAN DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL FTSP ITS SURABAYA MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO Oleh : M. ZAINUDDIN 3111 040 511 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN

PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang

Lebih terperinci

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit C588 Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit Yhona Yuliana, Data Iranata, dan Endah Wahyuni Departemen Teknik Sipil,

Lebih terperinci

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton

Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton Modifikasi Perencanaan Gedung Office Block Pemerintahan Kota Batu Menggunakan Struktur Komposit Baja Beton Amanda Khoirunnisa, Heppy Kristijanto, R. Soewardojo. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Dalam perancangan struktur gedung perkantoran dengan Sistem Rangka Gedung (Building Frame System)

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Dalam perancangan struktur gedung perkantoran dengan Sistem Rangka Gedung (Building Frame System) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di era sekarang ini, kian marak perkembangan teknologi konstruksi yang menawarkan beberapa keuntungan, baik dari segi kemudahan pelaksanaan maupun segi ekonomis. Salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG BPK RI SURABAYA MENGGUNAKAN BETON PRACETAK DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG OLEH : DAINTY SARASWATI 3109.106.052 DOSEN PEMBIMBING : 1. TAVIO, ST. M.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN JETTY. 4.1 Layout gambar rencana terhadap gambar existing

BAB IV PERANCANGAN JETTY. 4.1 Layout gambar rencana terhadap gambar existing BAB IV PERANCANGAN JETTY 4.1 Layout gambar rencana terhadap gambar existing Gambar 4.1 Layout Rencana 4.2 Data Laut Kondisi Pasang Surut Kondisi pasang surut diambil berdasarkan data survey HWS MSL LWS

Lebih terperinci

Perencanaan Breakwater Di Lamongan, Jawa Timur

Perencanaan Breakwater Di Lamongan, Jawa Timur Tugas Akhir Perencanaan Breakwater Di Lamongan, Jawa Timur Oleh : Marines Febriani 3107 100 099 JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Lebih terperinci

Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut:

Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut: Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut: Gambar 5.34a Pemodelan Beban Pelat pada SAP 2000 untuk pengecekan balok Namun untuk mendapatkan gaya aksial pada tiang dan pile cap serta untuk

Lebih terperinci

Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000

Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 Beban Gelombang Gambar 5.83 Pemodelan beban hidup pada SAP 2000 Beban Gelombang pada Tiang Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1,4 ton dan terdistribusi dengan bentuk segitiga dari seabed

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1. LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) JL. KOLONEL SUGIONO JEPARA Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan

Lebih terperinci

Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Dengan Metode Pracetak

Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Dengan Metode Pracetak JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-19 Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Dengan Metode Pracetak Trie Sony Kusumowibowo dan

Lebih terperinci

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Diagram alur perhitungan struktur dermaga dan fasilitas Perencanaan Dermaga Data Lingkungan : 1. Data Topografi 2. Data Pasut 3. Data Batimetri 4. Data Kapal

Lebih terperinci

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK Andy Kurniawan Budiono, I Gusti Putu Raka Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN TIANG PANCANG UNTUK MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA

PERENCANAAN TIANG PANCANG UNTUK MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA PERENCANAAN TIANG PANCANG UNTUK MOORING DOLPHIN PADA DERMAGA (Studi Kasus : Dermaga Penyebrangan Mukomuko, Bengkulu) oleh : Muhamad Ramadhan Y 1, Hikmad Lukman 2, Wagisam 3 Abstrak Mooring dolphin adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA LAKARSANTRI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SISTEM DINDING PENUMPU.

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA LAKARSANTRI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SISTEM DINDING PENUMPU. PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA LAKARSANTRI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SISTEM DINDING PENUMPU Nama Mahasiswa : Bagus Darmawan NRP : 3109.106.003 Jurusan : Teknik Sipil

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RC

TUGAS AKHIR RC TUGAS AKHIR RC09-1380 MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SRPMM PADA GEDUNG BP2IP MENURUT SNI 03-1726-2010 Hari Ramadhan 310 710 052 DOSEN KONSULTASI : Ir. Iman Wimbadi,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT Retno Palupi, I Gusti Putu Raka, Heppy Kristijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Berat sendiri balok. Total beban mati (DL) Total beban hidup (LL) Beban Ultimate. Tinjau freebody diagram berikut ini

Berat sendiri balok. Total beban mati (DL) Total beban hidup (LL) Beban Ultimate. Tinjau freebody diagram berikut ini Berat sendiri balok. q = γ b h balok beton 3 qbalok 2,4 ton / m 0,6 m 0,6 m q balok = = 0,864 ton / m Total beban mati (DL) DL = q + q + q balok pelat pilecap DL = 0,864 ton/ m + 1,632 ton / m + 6,936

Lebih terperinci

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG TUGAS AKHIR 1 HALAMAN JUDUL PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Fakultas Teknik Program

Lebih terperinci