Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

dokumen-dokumen yang mirip
meningkat % (yoy) Feb'15

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

% yoy. Jan*

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

(%, SBT) (%, qtq)

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

Kondisi Perekonomian Indonesia

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

(%, SBT) (%, qtq)

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA


SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

DAMPAK PENERAPAN GCG DALAM BISNIS BPR DI MASA DATANG EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan I-2007

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sektor perbankan memiliki peran strategis bagi ekonomi suatu negara. Naik turunnya

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

STATEMENT KEBIJAKAN MONETER

Banking Weekly Hotlist (9 April 13 April 2018)

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

STATEMENT KEBIJAKAN MONETER

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

ii Triwulan I 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

... BANK INDONESIA I N D O N E S I A B A N K

PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

I. PENDAHULUAN. menghimpun dana dari pihak yang berkelebihan dana dan menyalurkannya

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan III-2006

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

KAJIAN EKONOMI REGIONAL REGIONAL KAJIAN EKONOMI TRIWULAN II

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

2. Perkembangan Makroekonomi Terkini

Transkripsi:

(M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 ( dalam arti luas) pada ember mengalami peningkatan. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.076,3 T, atau tumbuh 12,7% year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ober yang sebesar 12,5% (yoy). Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan tersebut terutama berasal dari komponen Uang Kuasi. Pertumbuhan komponen Uang Kuasi tercatat sebesar 13,9% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 13,7% (yoy). Sementara itu, perkembangan M1 relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya yaitu sebesar 9,8% (yoy). Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, naiknya pertumbuhan M2 pada bulan ember dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah. Ekspansi keuangan Pemerintah terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas belanja Pemerintah menjelang akhir tahun. Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan masih melambat. Kredit perbankan pada ember tercatat sebesar Rp3.626,2 T atau tumbuh 11,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan ober (12,4%;yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit ini sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi. Suku bunga Kredit perbankan masih terus meningkat, sementara suku bunga Deposito menurun. Pada ember, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97%, sedikit meningkat dibandingkan ober yang berada di level 12,93%. Sementara itu, rata rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan pada ember masing masing tercatat sebesar 8,20%, 9,02%, 9,30%, dan 8,74%, turun dibandingkan ober yang masing masing tercatat sebesar 8,23%, 9,25%, 9,38%, dan 8,77%. Grafik 1. Pertumbuhan PDB,, Dana dan Kredit Tabel 1. 1 % yoy Luas (M2) 4,024.2 4,076.3 12.5 12.7 Sempit (M1) 940.3 955.5 9.8 9.8 o/w: Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 396.1 405.7 8.9 8.0 Uang Kuasi 3,066.1 3,099.0 13.7 13.9 Surat Berharga Selain Saham 17.7 21.8 (22.8) (11.8) Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan Uang beredar (M2) 1 ember mengalami mi peningkatan dibanding ober. Posisi M2 tercatat sebesar Rp4.076,3 T, tumbuh 12,7% (yoy), lebih tinggi dibandingkan ober (12,5%;yoy). Peningkatan tersebut terutama bersumber dari akselerasi pertumbuhan komponen Uang Kuasi 2. Uang Kuasi tercatat sebesar Rp3.099,0 T atau naik 13,9% (yoy) lebih tinggi dibandingkan ober (13,7%;yoy). Sementara itu, komponen M2 lainnya, yaitu M1 tumbuh relatif stabil pada ember. Pada ember penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 3 tercatat Rp3.930,1 T, tumbuh 13,4% (yoy) sama dengan periode sebelumnya. Perkembangan penghimpunan DPK yang relatif stagnan tersebut bersumber dari peningkatan pertumbuhan Simpanan Berjangka yang terjadi bersamaan dengan penurunan pertumbuhan Giro dan Tabungan. Simpanan Berjangka di bulan ember tercatat Rp1.828,5 T, atau tumbuh 21,2% (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya (20,0%;yoy). Di sisi lain, Giro dan Tabungan tumbuh masing-masing sebesar 7,8% (yoy) dan 7,0% (yoy), melambat dibandingkan ober (9,5%;yoy 1 dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun 2 Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. DPK dalam analisis ini dihitung menggunakan konsep moneter yaitu simpanan milik pihak ketiga, baik dalam Rp dan valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang bank yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk tabungan, giro, dan simpanan berjangka. DPK menurut konsep moneter tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan simpanan milik bukan penduduk DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK % (yoy) Rupiah 3,273.5 3,308.6 14.8 15.0 Giro 590.3 601.3 11.4 12.3 Tabungan 1,124.2 1,136.6 7.3 6.9 Simpanan Berjangka 1,559.0 1,570.6 22.5 23.0 Valas 613.3 621.5 6.2 5.4 Giro 269.1 271.7 5.6 (0.9) Tabungan 88.1 91.9 6.7 8.8 Simpanan Berjangka 256.1 257.9 6.8 11.7 Total Jenis Simpanan 3,886.8 3,930.1 13.4 13.4 Giro 859.4 873.0 9.5 7.8 Tabungan 1,212.3 1,228.5 7.3 7.0 Simpanan Berjangka 1,815.1 1,828.5 20.0 21.2 Kurs Rp/USD 12,082.0 12,196.0 Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi (dalam Triliun Rp) % yoy Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 4,024.2 4,076.3 12.5 12.7 Aktiva Luar Negeri Bersih 1,096.3 1,102.3 14.7 11.6 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,927.9 2,974.0 11.7 13.2 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 380.0 394.5 12.7 11.5 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 606.1 609.1 5.8 4.7 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 226.1 214.6 (4.0) (5.9) Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,844.4 3,912.9 13.5 13.3 o/w: Kredit 3,587.7 3,626.2 12.4 11.7 Lainnya bersih 26.2 10.1 (27.9) (48.2) Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan Keterangan % yoy Kredit Modal Kerja (KMK) 1,704.8 1,720.2 12.4 11.4 o/w Industri Pengolahan 451.6 454.5 13.6 11.0 Perdagangan, Hotel dan Restoran 628.5 636.2 13.3 15.0 Kredit Investasi (KI) 860.6 872.8 14.4 13.2 o/w Industri Pengolahan 175.3 178.8 26.7 24.8 Perdagangan, Hotel dan Restoran 155.1 157.2 11.0 10.1 Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum yoy (%) Skala Usaha Mikro 135.7 139.1 17.2 18.7 Kecil 197.5 200.6 9.2 9.9 Menengah 321.4 321.0 9.8 8.6 Jenis Penggunaan Modal Kerja 478.9 482.6 11.4 11.3 Investasi 175.6 178.2 10.1 10.2 Total UMKM 654.5 660.8 11.1 11.0 dan 7,3%;yoy) (Tabel 2). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Laju pertumbuhan dipengaruhi oleh pola belanja Pempus yang masih ekspansif. Ekspansi tersebut tercermin pada menurunnya simpanan Pempus yang tercatat sebesar Rp214,6 T, atau tumbuh negatif 5,9% (yoy), lebih rendah dibanding ober (- 4,0%;yoy). Hal ini sejalan dengan pola aktivitas belanja Pempus di akhir tahun. Sementara itu, laju pertumbuhan kredit pada ember masih mengalami perlambatan. Perkembangan kredit tersebut sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik dari 5,12% pada Tw II- menjadi 5,01% pada Tw III- (Grafik 1). Posisi penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp3.626,2 T pada ember, atau tumbuh 11,7% (yoy) lebih rendah dibanding ober (12,4%;yoy) (Tabel 3). Perlambatan kredit tersebut terjadi pada kredit untuk jenis penggunaan Modal Kerja (KMK) dan Investasi (KI). Perlambatan KMK terutama terjadi pada Industri Pengolahan yang tumbuh 11,0% (yoy) pada ember, lebih rendah dibanding ober (13,6%;yoy). Sementara itu, perlambatan KI terjadi pada Industri Pengolahan serta Industri Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) yang masing masing tumbuh dari 26,7% (yoy) dan 11,0% (yoy) pada ober menjadi 24,8% (yoy) dan 10,1% (yoy) pada ember. Secara sektoral, PHR dan industri pengolahan memiliki pangsa terbesar dari total kredit produktif yaitu masing-masing 30,6% dan 24,4%. Sementara itu, kredit yang disalurkan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sedikit mengalami perlambatan. Pada ember posisi kredit UMKM tercatat sebesar Rp660,8 T, atau tumbuh 11,0% (yoy), lebih rendah dibanding ober (11,1%;yoy). Perlambatan terutama terjadi pada skala usaha menengah yang tumbuh 8,6% (yoy) melambat dibandingkan ober (9,8%;yoy). Disisi lain, penyaluran kredit pada sektor properti pada ember tercatat sebesar Rp551,2 T, atau tumbuh 17,3% (yoy), lebih tinggi dibanding ober (16,8%;yoy). Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit Properti, yaitu KPR dan KPA, konstruksi, dan real estate. KPR dan KPA pada ember tercatat sebesar Rp314,6 T, atau tumbuh 12,9% DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

Grafik 2. Perkembangan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan Tabel 6. Kredit Properti % (yoy) Kredit Properti 546.3 551.2 16.8 17.3 KPR dan KPA 311.8 314.6 12.6 12.9 Konstruksi 148.5 148.9 26.5 27.1 Real estate 85.9 87.7 17.4 18.7 Grafik 3.. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit % % 10.0 13.00 9.5 BI Rate 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan Kredit (RHS) 12.80 9.0 8.5 12.60 8.0 12.40 7.5 12.20 7.0 12.00 6.5 6.0 11.80 5.5 11.60 5.0 11.40 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Dec Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep 2013 (yoy), lebih tinggi dibanding ober. Sementara itu, kredit Konstruksi dan Real Estate pada ember masing-masing mencatat pertumbuhan 27,1% (yoy) dan 18,7% (yoy), meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya (26,5%;yoy dan 17,4%;yoy). Akselerasi pertumbuhan kredit properti ditengah melambatnya pertumbuhan kredit secara umum mengindikasikan masih meningkatnya permintaan masyarakat akan properti ditengah moderasi pertumbuhan ekonomi. Suku bunga Kredit perbankan masih terus meningkat, sementara Suku bunga 4 Deposito menurun. Pada ember, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,97%, sedikit meningkat dibandingkan ober yang berada di level 12,93%. Sementara itu, rata rata suku bunga Deposito berjangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan pada ember masing masing tercatat sebesar 8,20%, 9,02%, 9,30%, dan 8,74%, turun dibandingkan ober yang masing masing tercatat sebesar 8,23%, 9,25%, 9,38%, dan 8,77% (Grafik 2). Desember DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK 4 Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

Lampiran 1. Tabel dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian 2013 Des Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Luas (M2) 3,616.0 3,730.2 3,652.1 3,642.8 3,660.3 3,730.1 3,789.1 3,865.8 3,895.8 3,895.1 4,009.9 4,024.2 4,076.3 Sempit (M1) 870.4 887.1 842.7 834.5 853.5 880.5 906.7 945.7 918.5 895.8 949.2 940.3 955.5 Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 375.8 399.6 380.1 367.7 377.4 372.3 380.5 381.6 452.8 399.3 395.2 396.1 405.7 Simpanan Giro Rupiah 494.6 487.5 462.6 466.9 476.1 508.1 526.3 564.1 465.8 496.6 553.9 544.2 549.8 Uang Kuasi 2,720.9 2,820.3 2,787.2 2,786.8 2,784.9 2,828.4 2,859.9 2,903.3 2,959.6 2,982.4 3,044.5 3,066.1 3,099.0 Simpanan Berjangka 1,379.9 1,425.1 1,431.9 1,438.7 1,468.3 1,499.7 1,522.7 1,569.8 1,597.9 1,629.3 1,665.7 1,680.5 1,694.4 Rupiah 1,171.4 1,188.2 1,209.5 1,224.8 1,254.4 1,286.4 1,293.7 1,331.0 1,364.8 1,396.7 1,417.9 1,444.3 1,456.3 Valas 208.4 236.9 222.4 213.9 213.9 213.3 229.1 238.7 233.1 232.6 247.8 236.2 238.0 Tabungan 1,082.7 1,152.8 1,119.0 1,111.3 1,096.9 1,105.4 1,095.7 1,106.0 1,144.0 1,132.1 1,142.9 1,138.7 1,158.7 Rupiah 999.9 1,068.5 1,034.7 1,027.6 1,012.8 1,020.7 1,009.5 1,021.7 1,056.1 1,044.3 1,055.3 1,053.8 1,070.1 Valas 82.8 84.3 84.3 83.7 84.1 84.7 86.1 84.4 87.9 87.8 87.6 85.0 88.6 Simpanan Giro Valuta Asing 258.3 242.4 236.3 236.8 219.6 223.3 241.5 227.5 217.6 221.0 235.9 246.9 245.9 Surat Berharga Selain Saham 24.7 22.8 22.2 21.5 21.9 21.2 22.4 16.8 17.7 16.9 16.1 17.7 21.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 3,616.0 3,730.2 3,652.1 3,642.8 3,660.3 3,730.1 3,789.1 3,865.8 3,895.8 3,895.1 4,009.9 4,024.2 4,076.3 Aktiva Luar Negeri Bersih 987.8 1,011.4 1,035.8 1,013.5 987.7 1,015.0 1,061.8 1,077.1 1,056.4 1,069.0 1,114.2 1,096.3 1,102.3 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,628.2 2,718.8 2,616.4 2,629.3 2,672.6 2,715.1 2,727.3 2,788.6 2,839.4 2,826.2 2,895.6 2,927.9 2,974.0 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 353.8 406.6 345.7 318.7 308.6 314.1 290.8 325.3 293.7 306.4 345.8 380.0 394.5 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 581.7 577.4 588.4 586.3 592.3 597.3 585.8 601.5 594.7 596.0 619.3 606.1 609.1 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 227.9 170.8 242.6 267.6 283.6 283.2 295.0 276.2 301.0 289.6 273.5 226.1 214.6 Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,454.9 3,526.5 3,491.9 3,506.0 3,548.9 3,610.0 3,650.8 3,717.2 3,747.4 3,756.6 3,822.9 3,844.4 3,912.9 o/w: Tagihan kepada Sektor Swasta 3,040.8 3,098.2 3,065.5 3,075.7 3,113.0 3,169.4 3,188.6 3,259.2 3,274.1 3,292.3 3,349.1 3,387.0 3,442.2 Pinjaman yang Diberikan 2,898.1 2,965.5 2,933.7 2,938.2 2,975.7 3,025.3 3,048.0 3,121.6 3,132.9 3,144.1 3,200.1 3,215.4 3,245.4 Tagihan Lainnya 142.7 132.7 131.8 137.4 137.3 144.1 140.6 137.6 141.2 148.2 149.0 171.6 196.8 Saham dan Modal Lainnya (894.2) (920.8) (935.9) (908.6) (902.1) (914.4) (921.8) (967.2) (944.3) (959.6) (988.4) (991.4) (1,006.2) Lainnya bersih 19.5 34.0 34.5 33.2 35.0 23.3 26.0 27.5 49.2 39.0 42.8 26.2 10.1 Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK 2013 Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Rupiah 2,876.2 2,970.9 2,923.3 2,943.5 2,964.4 3,036.8 3,048.8 3,135.3 3,093.4 3,154.0 3,256.8 3,273.5 3,308.6 Giro 535.5 536.5 503.6 509.4 518.0 548.2 566.3 609.8 506.1 539.4 601.1 590.3 601.3 Tabungan 1,063.3 1,135.3 1,098.9 1,098.0 1,080.0 1,088.9 1,078.4 1,090.8 1,123.6 1,113.4 1,125.8 1,124.2 1,136.6 Simpanan Berjangka 1,277.3 1,299.0 1,320.8 1,336.1 1,366.4 1,399.6 1,404.0 1,434.8 1,463.7 1,501.3 1,529.9 1,559.0 1,570.6 Valas 589.5 607.4 588.4 576.9 561.0 564.4 602.9 593.3 584.2 587.5 615.9 613.3 621.5 Giro 274.2 260.7 256.0 254.9 238.9 243.9 264.3 246.8 241.1 244.0 256.2 269.1 271.7 Tabungan 84.5 86.7 86.5 85.8 86.2 86.9 88.3 86.8 90.5 90.3 90.9 88.1 91.9 Simpanan Berjangka 230.8 259.9 245.9 236.2 235.9 233.6 250.3 259.8 252.6 253.1 268.8 256.1 257.9 Total Jenis Simpanan 3,465.7 3,578.2 3,511.7 3,520.4 3,525.4 3,601.1 3,651.6 3,728.7 3,677.6 3,741.5 3,872.8 3,886.8 3,930.1 Giro 809.7 797.2 759.6 764.3 756.9 792.1 830.6 856.6 747.2 783.4 857.3 859.4 873.0 Tabungan 1,147.8 1,222.0 1,185.4 1,183.8 1,166.1 1,175.8 1,166.7 1,177.6 1,214.1 1,203.7 1,216.7 1,212.3 1,228.5 Simpanan Berjangka 1,508.1 1,558.9 1,566.7 1,572.3 1,602.3 1,633.2 1,654.3 1,694.5 1,716.3 1,754.4 1,798.7 1,815.1 1,828.5 Kurs Rp/USD 11,977.0 12,189.0 12,226.0 11,634.0 11,404.0 11,532.0 11,611.0 11,969.0 11,591.0 11,717.0 12,212.0 12,082.0 12,196.0 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan 2013 Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Jenis Valuta Rupiah 2,713.5 2,775.7 2,747.2 2,780.4 2,820.9 2,857.1 2,896.7 2,958.3 2,987.9 2,983.9 3,024.1 3,032.6 3,063.9 Valas 531.8 548.0 541.5 518.3 517.9 534.1 537.5 542.5 536.7 543.0 566.1 555.1 562.3 Jenis Penggunaan KI 771.2 639.9 794.9 801.2 806.9 822.6 838.5 849.8 844.7 849.5 863.5 860.6 872.8 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 110.2 98.4 114.4 117.1 117.6 118.6 120.6 122.4 123.5 124.6 125.1 125.9 130.1 Pertambangan dan Penggalian 41.1 31.3 39.9 39.8 39.1 39.6 40.5 39.7 38.7 40.1 42.4 41.5 40.5 Industri Pengolahan 143.3 127.7 151.0 153.5 156.5 161.1 168.3 171.8 170.7 171.8 175.9 175.3 178.8 Listrik, Gas dan Air Bersih 61.6 48.1 66.0 65.5 66.6 66.8 68.5 68.1 68.2 68.1 69.0 66.2 68.0 Konstruksi 30.1 25.7 33.0 33.1 33.7 34.2 35.9 37.1 37.4 38.1 38.7 41.9 43.2 Perdagangan, Hotel dan Restoran 142.8 122.6 144.4 145.8 146.8 148.8 151.7 153.8 153.7 154.0 156.0 155.1 157.2 Pengangkutan dan Komunikasi 94.6 84.4 96.9 96.7 96.4 100.8 105.0 105.4 101.4 101.8 103.4 102.2 101.0 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 84.1 65.5 85.6 86.1 86.9 88.0 91.2 93.4 93.8 93.3 94.8 95.6 94.4 Jasa-jasa 63.4 36.1 63.5 63.7 63.5 64.7 56.8 58.1 57.3 57.8 58.2 57.0 59.6 KMK 1,543.5 1,592.9 1,553.6 1,552.3 1,582.8 1,615.5 1,619.0 1,661.0 1,682.2 1,677.0 1,714.5 1,704.8 1,720.2 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 68.5 72.1 70.7 70.0 73.7 78.2 80.8 81.4 82.7 83.7 84.6 84.7 85.3 Pertambangan dan Penggalian 78.1 84.2 79.2 80.6 77.5 81.7 73.5 73.6 80.3 85.7 88.8 81.6 85.9 Industri Pengolahan 409.5 426.6 419.6 409.9 411.4 415.2 414.5 430.3 434.8 431.9 448.6 451.6 454.5 Listrik, Gas dan Air Bersih 17.4 13.1 18.5 24.2 22.8 23.0 22.0 14.6 17.9 20.0 18.6 9.9 10.2 Konstruksi 88.5 86.2 78.7 79.9 83.6 86.5 86.9 92.1 97.3 100.9 105.7 108.1 107.2 Perdagangan, Hotel dan Restoran 553.3 568.2 556.5 562.0 578.6 590.7 604.1 624.2 624.6 618.1 624.1 628.5 636.2 Pengangkutan dan Komunikasi 58.7 60.0 59.1 56.9 59.9 62.9 65.2 65.0 67.5 67.7 69.1 65.6 65.0 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 181.3 185.7 182.1 180.0 185.4 184.4 200.1 213.7 210.4 203.1 207.2 207.5 208.1 Jasa-jasa 88.0 96.9 89.2 88.7 89.9 92.9 71.8 66.1 66.7 66.0 67.8 67.3 67.9 KK 930.6 936.8 940.3 945.3 948.9 953.0 976.8 990.0 997.7 1,000.4 1,012.2 1,022.2 1,033.2 Total 3,245.3 3,169.6 3,288.7 3,298.8 3,338.7 3,391.2 3,434.3 3,500.7 3,524.6 3,526.9 3,590.2 3,587.7 3,626.2 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5