model keputusan yang sudah ada untuk membantu manager dalam pengambilan keputusan investasi di dalam bidang Real Estate seperti kapan harus menjual

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN DECISION SUPPORT SYSTEMS BERBASIS KEY PERFORMANCE INDICATOR DI DIVISI TENANT RELATION MANAGEMENT NUR HUSNA NASUTION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi sekarang ini sudah semakin berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perbaikan di usahanya tersebut. Perbaikan-perbaikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menuju World Class Service (WCS), PT. PLN (Persero),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan teknologi informatika semakin meluas baik dalam bidang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas jalannya perusahaan atau instansi, sistem tersebut. keputusan yang dilakukan menjadi lebih berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, yaitu pada bagian sales product. Sebagai tenaga sales product, saat ini

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran

JURNAL TUGAS AKHIR. SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK MENUNJANG PROMOSI JASA FOTO PADA GBU18studio

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat era teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sedang berlangsung. Terbukti perusahaan yang bertahan adalah

yang buruk bisa berasal dari proses untuk membuat keputusan, seperti alternatif yang digambarkan dengan tidak jelas, kebenaran informasi yang dikumpul

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

PENGUKURAN PERFORMANSI SUPPLY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATION REFERENCE (SCOR) DI PT. PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. selalu menimbulkan permasalahan. Pihak sekolah menerima siswa dengan cara menggunakan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bali, Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Timur (PT PJB UPHT) Gresik

Rute Menuju Best Practice. Catatan dari kegagalan implementasi ERP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disusul pula dengan temuan baru yang lebih hebat dan canggih. Tidak dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan perusahaan (going concern) dan perluasan perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perencanaan karir pegawai dan juga untuk meremajakan suatu posisi

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. mengirimkan produk atau jasa ke pelanggan. Apapun bentuk sektor industri baik

E-MONITORING PERFORMANCE AGENT KARTU KREDIT WILAYAH JAKARTA PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA PERSERO TBK LAPORAN TUGAS AKHIR. DisusunOleh : ISNAH

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

Teknik Industri Universitas Widyatama BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anggraela Catering Service

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbuat lebih banyak dalam teknologi dan membuka diri terhadap

Gambar 1. 1 Pembagian Peran Asset Owner, Asset Manager dan Asset Operator (PT. PLN UPJB, 2014)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) MANAJEMEN DI PT.GUNAWAN DIANJAYA STEEL SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perusahaan untuk merombak sistem manual yang sudah sejak lama diterapkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan perhitungan PPH 21 adalah karena sistem informasi sistem

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Maulana, 2016 : 1). Jumlah produksi cat dapat ditentukan dari permintaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai modal untuk memenangkan persaingan global. dapat memberikan informasi yang akurat, informatif, dan up to date yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendukung keputusan (Decision Support System atau DSS) menggunakan CBIS (Computer based information system) yang fleksibel,

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis. Teknologi informasi saat ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisnis telekomunikasi yang ada di Indonesia mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dilakukan melalui banyak hal, salah satunya adalah menetapkan beberapa

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN PADA YAYASAN BADAN PERGURUAN INDONESIA. Oleh : Feri Firmansyah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang jelas untuk

APLIKASI HANDOVER DOKUMENTASI PROYEK DAN DATABASE PELANGGAN BERBASIS WEB NINING LAPINASARI

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN.

BUSINESS PROCESS REENGINEERING PERSEDIAAN DAN PENYEWAAN PADA PT. RENT N PLAY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN Berbagai perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis, menuntut organisasi untuk membuka diri terhadap tuntutan perubahan dan berupaya menyusun strategi dan kebijakan yang mampu menjawab ketidakpastian lingkungan bisnis. Persaingan sangat ketat dalam bisnis memunculkan situasi yang disebut sebagai hypercompetition (D Aveni 1994, diacu dalam Djaelani 2009), yang disebabkan oleh berbagai organisasi dalam industri yang sama berlomba lomba menawarkan pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Esensi dari persaingan bisnis saat ini terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat mengimplementasikan proses penciptaan produk dan atau jasanya secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better and faster) dibandingkan dengan pesaing bisnisnya (Indrajit dan Djokopranoto 2002, diacu dalam Djaelani 2009). Dikatakan bahwa saat ini yang menjadi sumber competitive advantage adalah the ability of the organization to differentiate itself, in the eyes of customers, from its competition and secondly by operating at a lower cost. Penelitian sebelumnya menurut Cai (2009) menjelaskan tentang keterkaitan atau hubungan antar Key Performance Indicator untuk masing-masing bagian di dalam bidang Supply Chain yang di dukung dengan sistematika untuk pencapaian masing-masing KPI. Penentuan penggunaan metode SCOR (Supply Chain Operation Reference) sebagai alat yang sistematik untuk pengembangan yang memiliki 5 kategori pengukuran yaitu, sumber daya (Resources), keluaran (Output), fleksibilitas (Flexibility), inovasi (Innovativness) dan informasi (Information). Pencapaian suatu KPI sangatlah membutuhkan biaya yang lebih besar atau usaha yang lebih untuk KPI yang lainnya, hal ini berpengaruh terhadap beberapa hal yaitu, informasi yang kurang lengkap, sumber daya yang terbatas, dan keterbatasan komunikasi. Hasil dari penelitian tersebut berupa kerangka kerja (Framework) sebagai dasar penetapan dan pencapaian KPI dan tidak diteruskan ke dalam suatu sistem yang terintegrasi seperti Decision Support Systems (DSS) (Cai, Liu X., Xiao, Liu J., 2009). Valverde (2011) mengangkat suatu penelitian yang mendesain dan membuat Risk Management Systems yang berbasis DSS dengan menggunakan

2 model keputusan yang sudah ada untuk membantu manager dalam pengambilan keputusan investasi di dalam bidang Real Estate seperti kapan harus menjual suatu aset, memilih pembelian suatu aset atau investasi dalam bentuk apapun, penentuan nilai dari suatu aset atau investasi dan lain sebagainya. Hasil dari penelitian tersebut adalah suatu sistem DSS dengan menggunakan Visual Basic Development Tools dan Microsoft Access sebagai Database Engines tetapi tidak didukung oleh sistematik pencapaian dalam bentuk KPI dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang sama terjadi pada PT. Buana Sakti yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Pengelolaan Gedung (Perkantoran). Peningkatan kualitas pelayanan terhadap Tenant (Penyewa Perkantoran) sangatlah menjadi perhatian manajemen untuk meningkatkan nilai Gedung yang dikelola dalam dunia bisnis. Untuk mencapai hal tersebut, PT. Buana Sakti sangat menitikberatkan pada kepuasan Tenant yang hampir 93% menghuni gedung yang dikelola oleh PT. Buana Sakti. Hal tersebut dapat diraih dengan meningkatkaan kualitas pelayanan terhadap Tenant di berbagai aspek baik itu dari sisi sumber daya manusia yang selalu berinteraksi dengan Tenant ataupun dari sisi prosedur penanganan keluhan atau permintaan yang diterapkan dalam suatu sistem informasi terpadu, sehingga mempercepat proses penanganan keluhan atau pun permintaan Tenant / non Tenant. Sistem informasi yang diterapkan harus dapat mengintegrasikan informasi yang berasal dari divisi Tenant Relation Management (TRM) ke divisi-divisi lainnya sehingga proses sharing information di antara divisi dapat berjalan secara otomatis tanpa adanya proses manual. Hal tersebut sangat diharapkan manajemen untuk melakukan kontrol terhadap keluhan atau permintaan yang masuk. Dengan adanya sistem informasi, dapat diketahui keluhan-keluhan apa saja yang paling banyak dilaporkan oleh Tenant atau non Tenant, sehingga dapat dilakukan perbaikan/pencegahan agar keluhan tersebut tidak terulang kembali. Untuk melakukan kontrol terhadap keluhan, parameter Key Performance Indicator terhadap jumlah keluhan secara total, nilai persentase hunian (occupancy), waktu respon pihak terkait terhadap keluhan atau permintaan yang masuk dapat diterapkan. Secara keseluruhan penerapan KPI di Divisi Tenant

3 Relation Management dapat memberikan pihak manajemen kontrol terhadap jalannya operasional sehari-hari. Laporan KPI merupakan laporan yang sangat penting bagi divisi Tenant Relation Manajemen untuk landasan dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap 3 departemen di bawahnya, yaitu; a. Departemen Tenancy b. Departemen Marketing & Leasing c. Departemen Customer Service Secara garis besar, semua informasi yang akan digunakan dalam melakukan proses formulasi KPI sudah terdapat dalam sistem yang selama ini digunakan, karena ketidaktersediaan waktu dan personil yang mengakibatkan formulasi KPI tersebut belum dilakukan. Laporan KPI merupakan salah satu elemen dari laporan divisi TRM. Laporan KPI merupakan pengembangan Decision Support Systems (DSS) yang berdasarkan dari parameter-parameter KPI yang ada dan sudah diformulasikan oleh manajer divisi TRM. Laporan KPI harus tersedia setiap bulannya yang akan digunakan sebagai informasi kinerja divisi tersebut dihadapan manajemen. Laporan KPI dari divisi TRM berisi berbagai macam informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh personil / karyawan di Divisi TRM, seperti service level penanganan keluhan, persentase nilai hunian dan lain-lain. Laporan KPI ini memberikan gambaran dan bantuan kepada manager dalam pengambilan keputusan di divisi Tenant Relation Manajemen dalam hal, kapan melakukan review operasional Engineering, House Keeping, Security dan Marketing, kapan menentukan kenaikan dan penurunan service charge dan rental charge, kapan marketing mencari tenant baru dan lain-lain. Laporan KPI yang ada sekarang di PT Buana Sakti pada divisi Tenant Relation Management masih dilakukan secara sistem yang tidak terintegrasi, dengan menggabungkan informasi masing-masing departemen dengan menggunakan laporan Microsoft Excell, maka diperlukan pengembangan sistem informasi laporan KPI yang terintegrasi ke semua departemen yang terlibat. Dengan adanya pengembangan DSS berbasiskan parameter KPI diharapkan akan lebih mudah dan cepat dalam pengambilan keputusan.

4 Dalam perkembangan dunia teknologi informasi, kebutuhan akan suatu sistem informasi yang dapat memberikan suatu bentuk proses atau laporan yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan secara cepat dan tepat sangatlah dibutuhkan. Proses pengembangan suatu sistem haruslah melalui kaidah-kaidah pengembangan sistem yang benar dengan menggunakan metode yang tepat seperti Waterfall dengan tools Metode Unified Modeling Language ( UML ). 1.1 Identifikasi Masalah Dengan mengamati berbagai proses yang ada di Divisi Tenant Relation Management (TRM), ditemukan beberapa proses atau prosedur dan keinginan dari manajemen terhadap Divisi Tenant Relation Management. Beberapa masalah dari manajemen dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Banyaknya jumlah complaint atau keluhan tenant b. Keterlambatan dalam pembuatan rekapitulasi keluhan datang dari tenant c. Lambatnya penyampaian informasi keluhan ke departemen terkait d. Keterlambatan data mengenai persentase Occupancy e. Keterlambatan dalam membuat laporan available space untuk setiap bulannya f. Kontrol pengeluaran divisi TRM yang over budget g. Kualitas pelayanan complaint terhadap SDM yang masih perlu ditingkatkan Sejumlah informasi awal ini menjadi masukan berarti, sehingga direncanakan untuk membuat perancangan dan pengembangan sistem untuk mengatasi masalahmasalah tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan beberapa temuan permasalahan diatas, maka Perencanaan dan Pengembangan Aplikasi Decision Support Systems berbasiskan parameter KPI perlu dilakukan beberapa hal berikut :

5 a. Identifikasi proses bisnis, komponen utama dan informasi pendukung lainnya dalam proses penyusunan dan pembuatan Decision Support Systems. b. Menggunakan parameter KPI untuk masing-masing departemen berdasarkan kebutuhan laporan KPI yang dibutuhkan. c. Menggunakan metode pengembangan perangkat lunak Waterfall dan tools UML yang digunakan dalam pengembangan Decision Support Systems. d. Pengembangan sistem informasi Decision Support Systems dengan konsep sistem yang terintegrasi. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangan Decision Support Systems dengan menggunakan parameter KPI sebagai acuan kontrol aktivitas kerja dan pengambilan keputusan divisi Tenant Relation Management (TRM). 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah Mengembangan DSS menggunakan parameter KPI yang sudah ada dengan menggunakan data informasi kontrak, Tenant, Complaint dan Inquiry untuk dianalisis dan desain sistem informasi yang terintegrasi sehingga menghasilkan laporan KPI yang membantu manager dalam pengambilan keputusan di Divisi Tenant Relation Management (TRM) pada PT. Buana Sakti.