Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 3. Analisis Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

BAB I PENDAHULUAN. adalah istilah dalam bahasa Jepang berarti perbaikan terus-menerus (continuous

Bab 5. Ringkasan. sebesar 40 miliar dolar AS, dan hubungan perdagangan kedua negara masih memberikan

Bab 1. Pendahuluan. Perusahaan Jepang merupakan perusahaan asing nomor satu di Indonesia sejak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

Bab 2. Landasan Teori. penataan, kebersihan dan kedisiplinan di temapat kerja. Dengan menerapkan prinsip A

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN

Written by Administrator Monday, 28 February :18 -

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S

HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut dijelaskan langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian di gudang toko Petruk.

Prosedur Operasional Baku. Penggunaan Studio Arsitektur

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus

Manfaat Penerapan 5R Zero waste Zero injury Zero breakdown Zero defect Zero set up time Zero late delivery Zero customer claim Zero defisit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

STUDI DESKRIPTIF MANAJEMEN KUALITAS DENGAN METODE 5S DI GUDANG HYPERMARKET X SURABAYA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN KAIZEN DALAM PERUSAHAAN. Patricia Dhiana Paramita *) Abstrak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S

Daftar Isi. Kata Pengantar : Tiga Hal Penting Yang Diharapkan Dari Para Peserta Pelatihan Praktek Kerja Teknis 2

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

UPAYA PENGHEMATAN WAKTU BAKU MELALUI PENERAPAN PROGRAM 5S PADA BAGIAN LINI PRODUKSI (Studi Kasus Di Mujahid Meubel Kadipiro Solo)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. memproduksi produk khusus seragam olahraga. Produk yang diproduksi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEMPELAJARI IDENTIFIKASI BAHAYA KERJA DIPROSES BAG MAKING PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING. Disusun Oleh: Andy Permana/

MATERI III GUGUS KENDALI MUTU (GKM) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur

Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X *

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 7 Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, apabila suatu perusahaan didukung dengan Sumber Daya Manusia

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha, pekerja dan pemerintah. Berdasarkan data dari Bereau of

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama dalam menghadapi perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang. Para

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

WHAT IS LEAN MANAGEMENT?

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

Bab 3 Analisis Data Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ), atau bisa juga disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) dan 5 K (ketertiban, kerapihan, kebersihan, kedisiplinan, kelestarian). Dalam bab ini, penulis menganalisis mengenai penerapan 5 S di proses produksi PT. Global Packaging System. Perusahaan ini mempunyai 11 proses produksi yang flow chart-nya seperti pada gambar 3.1 di bawah ini: Gambar 3.1 : Flow Chart Proses Produksi PT. Global Packaging System Sumber : PT. Global Packaging System Keterangan : Longway Flexo : Mesin Cetak Sablon :Pencetak Gambar. Slitter : Alat Pemotong Bagian Samping Kardus. Rotarry : Proses Boxing. Punch : Pembentukan, Pencetakan, dan Cutting. Excentris : Pencetakan Bentuk atau Coaking. Stiching : Penjahit Kardus yang menggunakan material kawat. Hand lift : Pengangkut Barang. 28

Drilling Gerinda Penghalus Besi. Berikut ini adalah analisis 5 S (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ) pada PT. Global Packaging System. Penulis tidak melampirkan foto-foto di bagian produksi di PT. Global Packaging System sehubungan dengan kerahasiaan proses produksi di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penulis hanya dapat memaparkan dengan kata-kata dan gambar yang dibuat penulis berdasarkan kondisi dan penjelasan dari narasumber. 3.1 Analisis Penerapan Seiri ( 整理 ) Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa seiri ( 整理 ) adalah memisahkan benda yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, kemudian menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan tersebut (ringkas). Adapun penerapan seiri ( 整理 ) pada perusahaan PT. Global Packaging System yang berlokasi di Jalan Raya Bogor, kilometer 13 adalah sebagai berikut: a. Material Material yang akan diproses di bagian produksi PT. Global Packaging System ini ternyata belum tersusun dan dipisahkan dengan baik. Demikian juga dengan penempatan tool atau peralatan dan alat inspeksi tidak diletakkan pada tempat yang sesuai baik berdasarkan fungsi dan jenisnya masing-masing. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya. Material yang digunakan adalah sebagai berikut: 29

1. Kertas 2. Lem 3. Kawat 4. Cat Material tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiri ( 整理 ). Sebagai contoh, misalnya penempatan cat yang sudah tidak terpakai, masih berada disekitar tempat penyablonan. Material kertas yang rusak tidak dipisahkan ke tumpukkan penyimpanan bahan yang rusak atau tidak terpakai. Dengan demikian pada waktu akan berproduksi, operator harus mencari-cari material tersebut terlebih dahulu. Seharusnya material itu sudah disediakan di dekat tempat produksi dan tidak terdapat bahan yang tidak diperlukan disekitar tempat produksi, sehingga tidak ada waktu yang terbuang hanya untuk mencari material produksi tersebut. Hasil analisis penerapan seiri ( 整理 ) untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Analisis Penerapan seiri ( 整理 ) Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi No. Proses Kertas Lem Kawat Cat 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiri ( 整理 ) pada penempatan material sebesar 73%. 30

b. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: 1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar. 3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus. 4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing. 5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting. 6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking. 7. Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan material kawat. 8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang. 9. Drilling 10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi. 11. Truk pengangkut Penempatan peralatan-peralatan ini sudah hampir sesuai dengan konsep seiri ( 整理 ). Namun masih ada peralatan yang terhalangi penempatannya dengan peralatan lain, seperti penempatan peralatan pendukung kegiatan produksi yaitu pemadam api, switch box dan alat pengobatan darurat yang terhalang oleh benda yang lebih besar ukurannya, hal inilah yang mengakibatkan kesulitan bagi para pekerja dalam menjangkaunya dan peralatan tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiri ( 整理 ). 31

Hasil analisis penerapan seiri ( 整理 ) untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan tabel 3.2 berikut ini : Tabel 3.2 Analisis Penerapan Seiri ( 整理 ) Untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi. No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiri ( 整理 ) pada penempatan peralatan sebesar 25%. c. Finish Good atau Produk Jadi Produk jadi atau kardus packaging tersebut, ditempatkan di gudang penyimpanan akhir yang telah tertata sesuai dengan konsep seiri ( 整理 )atau ringkas. Hal inilah yang memudahkan para pekerja mengetahui barang mana yang harus dikirim dan barang mana yang tidak perlu dikirim, sehingga dapat meminimalkan tingkat kesalahan yang mengakibatkan berbagai pemborosan, sehingga dapat mengirimnya langsung kepada pelanggan mereka sesuai dengan jenis pesanan. Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertingi tertinggi 100%. Finish Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiri ( 整理 ). 32

3.2 Analisis Penerapan Seiton ( 整頓 ) Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa seiton ( 整頓 )yaitu menyusun dengan rapi dan mengenali benda untuk mempermudah penggunaan. Kata Jepang seiton ( 整頓 )secara harafiah berarti menyusun benda dengan cara yang menarik (rapi). Dalam konteks 5 S, ini berarti mengatur barang-barang sehingga setiap orang dapat menemukannya dengan cepat. Untuk mencapai langkah ini, pelat penunjuk digunakan untuk menetapkan nama tiap barang dan tempat penyimpanannya (Yasuhiro, 1995 :249). Adapun penerapan seiton ( 整頓 ) pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: a. Material Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya. Material yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kertas 2. Lem 3. Kawat 4. Cat Material yang akan diproduksi PT. Global Packaging System ini ternyata belum sesuai dengan konsep seiton ( 整頓 ) tersebut. Karena dalam penyimpanan materialnya belum begitu jelas dimana seharusnya material tersebut dilatekkan atau ditata dengan rapi dan terdapat penumpukkan material di tempat yang tidak sesuai, yang mana belum terdapat batas ketinggian penumpukkan material yang jelas, dan adanya benda 33

berbahaya yang terletak di tempat sembarangan, yang sangat penting kaitannya dengan keselamatan para pekerjanya. Hasil analisis penerapan seiton( 整頓 )untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukan pada table 3.3 berikut ini Tabel 3.3 Analisis Penerapan Seiton( 整頓 )Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi. No. Proses Kertas Lem Kawat Cat 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiton( 整頓 )pada penempatan material sebesar 65%. b. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: 1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar. 3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus. 4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing. 5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting. 34

6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking. 7. Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial kawat. 8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang. 9. Drilling 10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi. 11. Truk pengangkut Peralatan dan alat inspeksi pada proses produksi PT. Global Packaging System ternyata masih belum sesuai dengan aturan seiton ( 整頓 ) karena dalam peletakkannya masih menimbulkan kendala atau halangan bagi para pekerjanya untuk menjangkaunya atau mengambilnya, karena selain penempatan yang belum jelas seperti penempatan hand lift ada juga benda lain yang menghalangi kegiatan kerja. Hal inilah yang juga mengakibatkan peralatan tidak selalu dalam keadaan yang siap pakai. Dan penempatan alat pendukung lainnya, seperti alat kebersihan, dan alat pemadam api belum terletak ditempat yang mudah dijangkau, karena penempatannya yang terhalang oleh benda lain, dan peralatan tersebut belum diatur sesuai dengan aturan seiton( 整頓 ). 35

Hasil analisis penerapan seiton ( 整頓 )untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.4 Hasil Analisis Penerapan Seiton ( 整頓 )Untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiton( 整頓 )pada penempatan peralatan sebesar 25 %. c. Finish Good atau Produk Jadi Produk jadi PT. Global Packaging System ternyata telah diletakkan sesuai dengan konsep seiton( 整頓 ), pada gudang penyimpanan, produk-produk jadi tersebut disusun secara rapi, sesuai dengan sistem FIFO( first-in first-out) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sistem masuk-awal keluar-awal, sehingga dapat terkirim kepada pelanggan sesuai dengan tanggal pengiriman. Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiton ( 整頓 ) Hal tersebut diatas diakibatkan karena minimnya sosialisasi 5 S dan rendahnya pemahaman 5 S untuk peningkatan produkirtifitas. 36

3.3 Analisis Penerapan Seiso( 清掃 ) Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya Seiso( 清掃 )yaitu selalu membersihkan, menjaga kerapihan dan kebersihan (resik). Adapun penerapan seiso pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: a. Material Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya. Material yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kertas b. Lem c. Kawat d. Cat Terdapatnya sisa atau sampah dari material-material dan debu yang menempel pada mesin dan area lapangan kerja atau pabrik ini belum sesuai dengan aturan seiso ( 清掃 ) Masih terlihat lorong atau lantai yang lengket, dan sampah yang tercecer di sekitar pabrik. Ketidakpedulian pekerja terhadap sisa material dan material yang tidak diperlukan inilah yang mengakibatkan penumpukkan sampah di setiap sudut pabrik dan kebersihan pada material tersebut belum sesuai dengan aturan seiso( 清掃 ) 37

Hasil analisis penerapan seiso( 清掃 )untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.5 berikut ini : Tabel 3.5 Analisis Penerapan Seiso( 清掃 )Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi. No. Proses Kertas Lem Kawat Cat 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiso( 清掃 )pada penempatan material sebesar 61%. b. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: 1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar. 3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus. 4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing. 5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting. 6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking. 7. Stiching, berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial kawat. 8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang. 38

9. Drilling 10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi. 11. Truk pengangkut Disamping peralatan utama ini terdapat juga peralatan pendukung kegiatan produksi lainnya seperti alat kebersihan, namun sangat disayangkan karena ternyata kebersihan lapangan kerjanya atau pabrik belum terjaga dengan baik karena masih terdapat minyak, debu, dan sisa lem yang menempel pada peralatan tersebut diatas dan terdapat debu yang menempel pada alat penerangan yang mengakibatkan pencahayaan yang tidak maksimal dan minyak atau kotoran lain yang menempel pada mesin yang lama kelamaan akan berakibat pada kerusakan peralatan produksi. Kebersihan pada peralatan tersebut belum sesuai dengan aturan seiso( 清掃 ) Hasil analisis penerapan seiso( 清掃 )untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.6 berikut ini : Tabel 3.6 Analisis Penerapan Seiso( 清掃 )Untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiso( 清掃 )pada penempatan peralatan sebesar 17%. 39

c. Finish good atau produk jadi Produk jadi PT. Global Packaging System di tempatkan langsung di gudang penyimpanan. Kebersihannya belum begitu baik dan belum sesuai dengan konsep seiso ( 清掃 ). Tidak terlihat adanya debu atau kotoran yang mengurangi kualitas dari produk jadi tersebut, sehingga dapat langsung dikirim ke pelanggan dalam keadaan bersih dan dengan mutu yang baik. Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiso( 清掃 ). 3.4 Analisis Penerapan Seiketsu ( 清潔 ) Pada Proses Produksi PT.Global Packaging System Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya seiketsu ( 清潔 ) yaitu terus menerus mempertahankan 3S tersebut diatas, yakni seiri( 整理 ), seiton( 整頓 ), dan seiso ( 清掃 ). Seiketsu ( 清潔 ) atau rawat, pada prinsipnya mengusahakan agar tempat kerja yang sudah menjadi baik dapat selalu terpelihara. Di tempat kerja yang rawat, kerawanan dan penyimpangan dapat segera dikenali, sehingga berbagai masalah dapat dicegah sedini mungkin (Kristianto, 1995 : 47). Adapun penerapan seiketsu pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: a. Material Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya. 40

Material yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kertas b. Lem c. Kawat d. Cat Kedisiplinan dalam menempatkan material pada PT. Global Packaging System belum terlaksana dengan baik. Penempatan material memeang sudah cukup baik, namun masih terdapat kekurangan seperti kedisisplinan para pekerjanya dalam menjaga penggunaan dan pembuangan material, yang belum berjalan dengan baik dan material tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu ( 清潔 ). Hasil analisis penerapan seiketsu ( 清潔 ) untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.7 berikut ini : Tabel 3.7 Analisis Penerapan Seiketsu ( 清潔 ) Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi No. Proses Kertas Lem Kawat Cat 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiketsu ( 清潔 ) pada penempatan material sebesar 54%. 41

b. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: 1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar. 3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus. 4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing. 5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting. 6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking. 7. Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial kawat. 8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang. 9. Drilling 10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi. 11. Truk pengangkut Kedisiplinan para pekerja dalam penggunaan peralatan belum terlihat dengan baik, karena masih terlihat peralatan diluar kegiatan produksi atau barang pribadi yang terdapat di lapangan kerja, sehingga terkadang mengganggu kegiatan produksi PT.Global Packaging System. Penempatan hand lift dan peralatan lain yang belum pada tempatnya inilah yang mengakibatakan kurangnya nilai efisiensi waktu produksi. Selain itu kebersihan wc, tempat cuci tangan dan tempat minum atau freezer pun belum terjaga dengan baik kebersihannya, karena tidak adanya jadwal rutin bagi pekerja untuk menjadi petugas kebersihan. Namun demikian, meja, kursi, kabinet atau lemari 42

dan air conditioner atau AC, sudah terjaga kebersihannya, hal ini telah sesuai dengan konsep seiketsu dan peralatan tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu. Hasil analisis penerapan seiketsu ( 清潔 ) untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.8 dibawah ini : Tabel 3.8 Analisis Penerapan Seiketsu ( 清潔 ) untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan seiketsu ( 清潔 ) pada penempatan peralatan sebesar 17%. c. Finish good atau produk jadi Kedisiplinan belum terlaksana dengan baik, karena dalam penanganan produk jadi masih terdapat kesalahan dalam pemisahan produk berdasarkan jenis maupun jumlah. Namun demikian, produk jadi PT. Global Packaging System telah tersimpan dengan baik pada gudang penyimpanan akhirnya, yang disusun sesuai dengan konsep seiketsu ( 清潔 ), mulai dari yang terlebih dahulu harus dikirim kepada pelanggan sampai yang terakhir harus dikirim ke pelanggan, sehingga dapat sampai pada pelanggan sesuai dengan tanggal pemesanan atau tepat waktu dan finish good tersebut 30% telah dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu ( 清潔 ). 43

Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu ( 清潔 ). 3.5 Analisis Penerapan Shitsuke( 仕付 )Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya shitsuke ( 仕付 )yaitu metode yang digunakan untuk memotivasi pekerja agar terus menerus melakukan kegiatan 4S seiri( 整理 ), seiton( 整頓 ), seiso( 清掃 ), seiketsu( 清潔 ). Hal ini dianggap sebagai komponen yang paling sukar dari 5 S. Untuk aktivitas ini, pekerja Jepang diharapkan melatih pengandalian diri sendiri, bukan dikendalikan manajemen (Yasuhiro, 1995:266). Adapun penerapan shitsuke pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: a. Material Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya. Material yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Kertas 2. Lem 3. Kawat 4. Cat 44

Dalam kegiatan produksi sehari-hari PT. Global Packaging System, pada bagian materialnya belum berjalan sesuai dengan konsep shitsuke, karena dalam penggunaan materialnya masih terdapat pemborosan-pemborosan yang dilakukan oleh para pekerja, masih banyak terdapat lem, kawat dan cat, serta kertas yang terbuang sia-sia dan peralatan tersebut belum diatur sesuai dengan konsep shitsuke ( 仕付 ). Hasil analisis penerapan shitsuke( 仕付 ) untuk penempatan materal di 11 prosesproduksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.9 dibawah ini : Tabel 3.9 Analisis Penerapan Shitsuke( 仕付 ) untuk Penempatan Materal di 11 Proses Produksi No. Proses Kertas Lem Kawat Cat 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan shitsuke( 仕付 )pada penempatan material sebesar 5%. b. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut: 1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar. 3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus. 45

4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing. 5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting. 6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking. 7. Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial kawat. 8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang. 9. Drilling 10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi. 11. Truk pengangkut Konsep shitsuke ( 仕付 )pada kegiatan produksi PT. Global Packaging System belum terlaksana dengan baik, karena para pekerja yang belum merawat dengan baik peralatan yang mereka gunakan, jika terdapat kotoran atau debu yang menempel peda peralatan atau kerusaakan yang terjadi pada peralatan, mereka tidak dengan segera memperbaiki atau membersihkannya, sehingga mengakibatkan kerusakan yang serius bagi peralatan tersebut, dan kerena hal ini pula kegiatan produksi tidak dapat berjalan sesuai dengan target awal. Namun demikian tidak terdapat lampu atau lisrik yang menyala jika tidak digunakan, hal ini telah menunjukkan kesadaran para pekerja akan penghematan energi listrik, dan para pekerja telah mematuhi perturan dilarang merokok di lapangan kerja atau pabrik, hal ini sangat baik untuk kebersihan udara dan keamanan dari bahaya kebakaran yang dapat disebabkan oleh bekas puntung rokok dan peralatan tersebut belum diatur sesuai dengan aturan shitsuke ( 仕付 ). 46

Hasil analisis penerapan shitsuke ( 仕付 )untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.0 dibawah ini : Tabel 4.0 Analisis Penerapan Shitsuke ( 仕付 )untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda 1. MATERIAL 2. SABLON 3. PENCETAKAN 4. POTONG 5. CUTTING 6. BOXING 7. COAKING 8. PENJAHITAN 9. PACKAGING 10. STOCKING 11. PENGIRIMAN Hasil analisis penerapan shitsuke ( 仕付 )pada penempatan peralatan sebesar 15%. c. Finish good atau produk jadi Penempatan produk jadi PT. Global Packaging System belum sesuai dengan konsep shitsuke( 仕付 ), meskipun penempatan finish good tersebut telah disusun dengan rapi, sehingga memudahkan pengiriman barang kepada pelanggan, para pekerja belum dengan baik menerapkan seiketsu pada diri mereka dalam menanganani produk jadi tersebut, seperti terkadang tidak meletakkan kembali produk jadi yang batal dikirim kepada pelanggan pada tempatnya semula, sehingga menyulitkan pendataan dan finish good tersebut 30% telah dipisahkan sesuai dengan aturan shitsuke ( 仕付 ). 47

Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan shitsuke ( 仕付 ). c. Sanksi Dalam kegiatan produksinya sehari-hari, belum terdapat sanksi-sanksi yang diberikan kepada seluruh anggota yang terdapat di perusahaan, baik pemimpin maupun pekerja. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan yang tegas. Kalaupun ada hanya kritik dan saran yang diberikan untuk saling mengoreksi kesalahan masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa 5 S belum benar-benar berjalan dengan baik dan penegakkan sanksi-sanksi tersebut belum dijalankan sesuai dengan aturan shitsuke ( 仕付 ). Penegakkan sanksi-sanksi tersebut menurut hasil penelitian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian baru mencapai 10% dari 100% penerapan sempurna. Belum adanya peraturan tegas yang diterapkan, maka tidak ada sanksi yang berlaku. e. Briefing PDCA (Plan, Do, Check, Action) Setiap aktivitas produksi yang dilakukan di PT. Global Packaging System telah dilakukan dengan prosedur yang benar untuk mencapai tujuan yang diharapkan, namun belum dilakukan secara sempurna dan terus menerus. Terdapat kekurangan dalam perencanaan (plan), sehingga belum ada instruksi atau gambaran yang jelas mengenai job desk untuk masing-masing operator, hal ini sangat berpengaruh pada kegiatan produksi PT. Global Packaging System yang masih mengalami pemborosan dan pelaksanaan briefing PDCA tersebut belum sepenuhnya dijalankan sesuai dengan aturan shitsuke ( 仕付 ). 48

Pelaksanaan briefing PDCA tersebut menurut hasil penelitian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian baru mencapai 10% dari 100% penerapan sempurna. Baru sampai pada plan saja. f. Penghargaan Karena belum ada peraturan tegas yang ditetapkan bagi seluruh anggota, penghargaan pun belum menjadi hal penting di PT. Global Packaging System, sehingga belum ada penghargaan yang diberikan kepada anggota yang paling disiplin dalam mematuhi peraturan yang berlaku dan apresiasi terhadap penghargaan tersebut belum dijalankan sesuai dengan aturan shitsuke ( 仕付 ). Menurut hasil penelitian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian, pemberian penghargaan baru mencapai 10% dari 100% penerapan sempurna. 49