BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dalam bidang pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. pengelolaan sumber daya manusia dapat berjalan sesuai dengan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka diperoleh kesimpulan :

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

Kepala Sekolah, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH. saat itu SMA Negeri 14 Surabaya belum mempunyai gedung sendiri dan

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

Oleh : Hepy S Pasambuna, Arwildayanto*, Arifin**

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diambil penulis dilapangan menunjukkan keadaan serta

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

BAB V PENUTUP. hasil pembahasan penelitian yang difokuskan pada manajemen kepala sekolah

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan temuan data di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:

SKALA: Kinerja Kepala Sekolah (diisi oleh Guru) Nama SMP : (Bapak/ Ibu tidak perlu mencantumkan identitasnya)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia telah digariskan dalam undang-undang Republik

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN. 3.1 Kerangka Berpikir. Gambar 3.1 Kerangka Berpikir

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DI SMK MUHAMMADIYAH KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kemudian di tahun 2008 dialih fungsikan menjadi Sekolah. Pada tahun 2008

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. profesional. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara dalam kaitangnya dengan kompetensi kepemimpinan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sarana vital dalam pengembangan Sumber Daya. Manusia, merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu organisasi pendidikan yang utama dalam

KOMPETENSI HAKIKAT KOMPETENSI. Kemampuan Profesional Guru. Mampu:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

BAB V PENUTUP. sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan pada penelitian ini yaitu:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

DAFTAR PERTANYAAN INSTRUMEN PERAN KEPALA SEKOLAH (Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tanggal 17 april 2007 tentang standar kepala sekolah)

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah diadakan penelitian mendalam tentang kepemimpinan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MAN PURWODADI TAHUN AJARAN NASKAH PUBLIKASI

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala sekolah mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kehidupan tersebut, di satu sisi sangat bermanfaat bagi kehidupan

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

BAB II KEPALA MADRASAH DAN KINERJA GURU. madrasah. Kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. mendukung kegiatan esktrakurikuler melalui organisasi kemahasiswaan. Serta

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pendidikan harus kita optimalkan sedini mungkin. Soedijarto (dalam Tambak, 2013:3) mengemukakan: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB V PENUTUP. 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam meningkatkan kualitas. dengan kebutuhan, telah menerapkan kurikulum KTSP.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari sikap dan mentalitasnya.

BAB V PEMBAHASAN. dengan peran kepala sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka yang berada di DPRD Salatiga dan beberapa ilmuan seperti Mr Djoo Soetontro. Pembentukan yayasan ini dimaksudkan untuk membantu warga di Salatiga memiliki pendidikan lebih lanjut, dan mendapatkan uiian nasional di Salatiga karena hasil tersebut bisa digunakan untuk mendaftar dan bisa mengikuti ujian nasional di Semarang. Setelah mendapatkan surat ijin dari Jakarta SMA B didirikan sebagai sekolah tinggi swasta senior yang pada tanggal 1 Agustus 1954 di Jl. Diponegoro 39. Dua tahun kemudian pada 1 Agustus 1956 SMA B secara resmi diumumkan sebagai SMA Negeri 1 Salatiga. Karena daerah yang sempit, SMA Negeri 1 Salatiga meminjam SGTK pada jalan kartini, kemudian tahun 1963/1964 harus digunakan SMP 2 dan pada tahun berikutnya juga digunakan oleh SMP 1 dimana pelajaran yang diadakan pada sore hari. Pada 27 Mei 1966 SMA Negeri 1 Salatiga diijinkan oleh PEPEKUPER Salatiga untuk menempati bangunan CHKI dijalan kesatrian (sekarang jalan A. Yani) disamping bangunan di Jl. Diponegoro 39. Pada tahun 1967 beberapa kelas SMA 1 menduduki daerah pada jalan kemiri, dimana M. Soedijono, Walikota serta pemimpin yayasan SMA Negeri 1 berhasil 32

membuat lahan milik SMA Negeri 1 Salatiga. Kemudian, kelas dijalan ksatrian dan jalan diponegoro secara bertahap pindah kejalan kemiri 1. SMA Negeri 1 Salatiga saat ini memiliki jumlah guru dan karyawan sekitar 110 orang dan jumlah siswa sebanyak 976 siswa dari kelas X,XI,XII dan kelas akselerasi. SMA Negeri 1 Salatiga dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti juga mempunyai pertimbangan lain waktu dan biaya yang praktis karena peneliti tinggal disekitar wilayah SMA Negeri 1 Salatiga. Komite Sekolah Kepala Sekolah Tata Usaha Waka Managemen Mutu Waka Kurikulum Waka Sarana Prasarana Waka Kesiswaan Waka Humas Guru/Wali Kelas Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pegawai di SMA Negeri 1 Salatiga 33

Berikut ini merupakan tugas pokok dan fungsi pegawai di SMA Negeri 1 Salatiga : 1. Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap pemerintah kota dan dinas pendidikan dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan disekolah, sesuai dengan visi dan misi disekolah. 2. Tata Usaha bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terselenggaranya seluruh kegiatan ketatausahaan dan pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat. 3. Waka Manajemen Mutu bertanggung jawab memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk pelaksanaan sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan dan dipelihara, melaporkan kepada kepala sekolah tentang kerja sistem manajemen mutu disekolah dan kebutuhan apapun untuk perbaikannya, membangkitkan kesadaran disekolah tentang pentingnya harapan stakeholders, menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan system manajemen mutu. 4. Waka Kurikulum bertanggung jawab atas kepala sekolah atas terlaksananya KTSP, KBM, dan penilaian. 5. Waka Sarana Prasarana bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terlaksananya pembangunan pemeliharaan dan perawatan sarana prasana. 6. Waka Kesiswaan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam penyelenggaraan PPDB dan kegiatan bidang kesiswaan. 7. Waka Humas bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas pembinaan, pemberdayaan, dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. 34

8. Guru/wali kelas bertanggung jawab kepada kepala sekolah berkenaan dengan proses kegiatan mengajar menurut tingkat yang diajarkan. Visi SMA Negeri 1 Salatiga Beriman, berkarakter, berbudaya, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan Misi SMA Negeri 1 Salatiga 1) Mewujudkan insan yang bertaqwa melalui pendidikan dengan melaksanakan ajaran agama. 2) Mewujudkan insan berahklak mulia melalui keteladanan. 3) Mewujudkan insan berkarakter melalui kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kegiatan organisasi sekolah. 4) Mewujudkan insan yang benar meneliti dan cinta lingkungan. 5) Mewujudkan insan yang menjunjung tinggi kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan. 6) Mewujudkan insan yang aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif secara nasional dan interasional. 7) Mewujudkan insan yang berperilaku hidup bersih dan sehat. 8) Mewujudkan insan yang perduli dan berupaya dalam pengelolaan lingkungan hidup. 35

4.1.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga Keberhasilan seorang pemimpin sangat bergantung dari kemampuannya untuk membangun orang-orang disekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat tergantung kepada potensi sumber daya manusia didalam organisasi tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga pada umumnya sudah baik namun dalam pelaksanaan yang sebenarnya masih memiliki kendala. Kendala yang sering dihadapi oleh kepala sekolah biasanya kendala dari SDM (sumber daya manusia) itu sendiri yang susah untuk berubah dan tidak menerima perubahan yang ada. Menyiasati hal tersebut dalam kepemimpinannya, kepala sekolah memiliki strategi yang dilaksanakan berdasarkan SOP (Standar Operasional Pelaksanaan), selain SOP dilaksanakan juga manajemen mutu dan setiap bulannya dilakukan pengamatan sehingga akan diketahui sudah sampai dimana pelaksanaan yang sudah dilakukan. 4.1.3 Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga pada umumnya berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah dalam hal peran kepemimpinan kepala sekolah disekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah mencakup 36

tujuh hal yaitu kepala sekolah sebagai pendidik, pemimpin, pengelola, administrator, wirausahawan, pencipta iklim kerja, dan penyelia. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga. 1. Pendidik Dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga tidak hanya dituntut untuk memiliki wawasan luas, selain memiliki wawasan luas kepala sekolah juga dituntut untuk memiliki strategi-strategi dalam mengembangkan kualitas sekolah di bidang pendidikan. Dalam hal mengembangkan kualitas pendidikan disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memilki strategi, strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah antara lain melakukan kegiatan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan kualitas pendidikan disekolah secara efektif dan efisien. Selain itu dilakukan juga manajemen mutu dalam hal ini dilakukan pengecekan setiap bulannya untuk mengetahui apakah dari setiap strategi yang ada sudah terealisasi sampai dimana dan juga untuk mengetahui apakah dari strategi tersebut memiliki kendala atau tidak, sehingga tugas dari kepala sekolah sebagai pendidik dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah dapat terwujud dan berjalan dengan baik. 37

2. Pemimpin Sebagai pemimpin kepala sekolah berfungsi menggerakkan semua potensi sekolah khususnya menggerakkan tenaga guru dan tenaga kependidikan. Sebagai pemimpin kepala sekolah juga memiliki tugas yang berorientasi kepada visi dan misi sekolah untuk mencapai tujuan sekolah berdasarkan visi dan misi yang telah ditentukan. Sebagai pemimpin di SMA Negeri 1 Salatiga kepala sekolah dituntut memiliki kepribadian yang teladan dan selalu bertindak sesuai norma-norma dan aturan yang berlaku serta memberikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan. dalam hal menggerakkan semua potensi sekolah terutama tenaga guru dan tenaga kependidikan kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada guru dan karyawan dengan memberikan tunjangan kinerja dan reward, dengan diberikan tunjangan kerja dan reward akan memotivasi para guru untuk memberikan yang terbaik dalam proses mengembangkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga. 3. Pengelola Sebagai pemimpin dan sebagai pengelola disekolah peran yang dilakukan oleh kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga dalam hal ini yaitu menjalankan program IHT (In House Training) selain IHT dilakukan juga diklat yang berkaitan dengan programprogram baru dengan pembelajaran dan kurikulum, selain itu kepala sekolah mengadakan bitek (bimbingan teknologi) untuk para guru yang dirasa masih kurang dalam penguasaan atau penggunaan teknologi. Penyelenggaraan bitek sangat 38

membantu para guru dan karyawan disekolah karena dengan adanya bitek ini dapat membantu para guru dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar disekolah dapat dilakukan dengan mudah. Dalam kepemimpinannya kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga tidak hanya menjalankan IHT, diklat dan bitek. Kepala sekolah dalam kepemimpinannya setiap hari senin juga melaksanakan pembinaan terhadap para guru untuk lebih memotivasi kinerja dari para guru. 4. Administrator Dalam peran kepemimpinannya sebagai administrator kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga mewajibkan setiap guru untuk berperan aktif dalam kegiatankegiatan dan program-program yang sudah direncanakan. Hal ini dilakukan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dalam rangka meningkatkan proses kinerja guru. Selain itu kepala sekolah selalu mengikutsertakan setiap guru untuk mengikuti setiap kegiatan yang ada baik dalam tingkat kota, provinsi maupun nasional. Sebagai pemimpin kepala sekolah melaksanakan pendekatan-pendekatan baru dalam rangka meningkatkan kapasitas sekolah dengan melakukan perubahanperubahan kearah yang lebih baik demi meningkatkan kualitas pendidikan disekolah yang dipimpinnya. 39

5. Wirausahawan Peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai wirausahawan berfungsi sebagai inspirator bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. Ideide kreatif diperlukan oleh sekolah jika memiliki sumberdaya keuangan. Di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah memberikan perubahan-perubahan dengan mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada dan digabungkan dengan ide-ide yang akan diterapkan untuk menentukan kualitas pendidikan di sekolah. Sebagai pemimpin di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah selalu memberikan dorongan kepada siswa untuk mengikuti setiap perlombaan dan selalu melakukan pendekatan personal yang baik dengan lingkungan sekitar, dalam hal ini kepala sekolah selalu memberikan dukungan penuh terhadap siswa siswi untuk mengikuti perlombaan sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang baik dan dapat menunjang kualitas pendidikan disekolah yang dipimpinnya. 6. Pencipta Iklim kerja Kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga dengan perannya sebagai pencipta iklim kerja harus mampu menciptakan iklim kerja yang baik, yang kondusif sehingga dapat meningkatkan semangat kerja guru dan karyawan yang ada disekolah. Selain itu kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga selalu memberikan pembinaan kepada para guru dan karywan disekolah sehingga mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan program-program yang sudah direncanakan. 40

Selain melakukan pembinaan kepala sekolah selalu memberikan reward kepada para guru yang memiliki prestasi dan selalu memberikan tunjangan kerja kepada setiap guru dan karyawan yang telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga meningkatkan semangat para guru dan karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik disekolah sehingga kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga dapat berjalan terwujud dengan tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan bersama. 7. Penyelia Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga melakukan kewajiban dan tugas disekolah sebagai penyelia atau supervisor. Sebagai supervisor kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru, kepala sekolah dalam pembinaan yang dilakukan memberikan arahan-arahan dan masukan kepada para guru dan tenaga kependidikan sehingga tugas dan tanggung jawab dari guru dapat terlaksana dengan baik. Sebagai supervisor disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memiliki kewajiban memberikan solusi jika terdapat permasalahan yang terjadi disekolah antara guru dengan guru. Kepala sekolah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada biasanya melakukan sharing sehingga dengan adanya sharing yang dilakukan dari permasalahan tersebut akan menemui jalan keluar. Sebagai supervisor disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memiliki kewajiban untuk mengawasi jalannya proses belajar mengajar disekolah, di SMA Negeri 1 Salatiga kepala sekolah 41

melakukan pengawasan dengan menggunakan aplikasi cctv yang ada di telepon genggam untuk mengawasi proses belajar mengajar disekolah, seharusnya kepala sekolah tidak hanya mengandalkan aplikasi cctv saja tetapi harus turun langsung dalam melakukan pegawasan terhadap guru dalam proses belajar mengajar. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga Peran kepemimpinan kepala sekolah merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status dan keberhasilan dari peran kepemimpinan kepala sekolah sangat bergantung dari kemampuannya membangun orang-orang disekitarnya. Peran kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dari kepala sekolah, dalam dunia pendidikan kepala sekolah memiliki tugas mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah melakukan kewajibannya melaksanakan tugas pokok kepala sekolah dengan mengelola penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan melaksanakan kegiatan perencanaan dan menggerakan semua potensi yang ada sehingga dalam pencapaian tujuan meningkatkan kualitas pendidikan disekolah dapat terlaksana dengan baik dan dalam pelaksanaannya berjalan secara efektif dan efisien. 42

4.2.2 Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga 1. Pendidik Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan yang ada disekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan disekolah yang dipimpinnya. Sebagai edukator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat mempengrauhi profesionalisme kepala sekolah,terutama dalam mendukung terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan tugasnya. Dalam hal meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru, kepala sekolah harus mengikutsertakan para guru dalam pelatihan-pelatihan untuk menambah wawasan dari para guru. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan berkaitan dengan tenaga kependidikan guru seperti MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), MGP (Musyawarah Guru Pembimbing), KKG (Kelompok Kerja Guru). Selain itu kepala sekolah juga memiliki strategi-strategi yang harus dilakukan seperti melakukan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi pembelajaran demi terciptanya iklim sekolah yang kondusif. 26 ) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 98-100 43

2. Pemimpin Sebagai pemimpin kepala sekolah harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan terhadap tenaga pendidikan. Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah bukan hal yang mudah karena harus menjadi kepala dari suatu sekolah. Kepala sekolah harus memiliki kepribadian yang kuat dan mampu mengambil keputusan dengan baik. Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil, teladan. Kepala sekolah juga harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik itu berkomikasi dengan tamu, tenaga kependidikan maupun siswa-siswa disekolah. Kemampuan berkomunikasi akan tercermin dari kemampuannya untuk berkomunikasi secara lisan dengan tenaga kependidikan disekolah, menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, berkomunikasi secara lisan dengan peserta didik, berkomunikasi secara lisan dengan orang tua dan masyarakat sekitar lingkungan sekolah. Di dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh kepala sekolah, tugas dan tanggung jawab yang dilakukan harus berorientasi dengan visi dan misi disekolah sehingga semua yang dilakukan sesuai dan dapat berjalan dengan baik. 27) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 115-116 44

3. Pengelola Dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai pengelola (manajer), kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat dan kemampuan untuk memberdayakan tenaga kependidikan. Sebagai kepala sekolah dengan perannya sebagai manajer, kepala sekolah dituntut harus mampu dan mau mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada disekolah demi tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan. Selain itu sebagai pengelola (manajer) kepala sekolah juga dituntut untuk mampu menghadapi berbagai persoalan yang ada disekolah serta dapat mempertanggung jawabkan setiap keputusan yang telah diambil atau diputuskan. Sebagai manajer disekolah, kepala sekolah harus mampu memberdayakan tenaga kependidikan disekolah harus diwujudkan dalam pemberian arahan secara dinamis, pengkoordinasian tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, pemberian hadiah (reward) bagi mereka yang berprestasi, dan pemberian hukuman (punishment) bagi yang kurang disiplin dalam menjalankan tugas. Sebagai seorang pengelola (manajer) disekolah, kepala sekolah harus selalu memberikan arahan dan pembinaan kepada tenaga kependidikan agar supaya apa yang menjadi kendala dalam bidang pendidikan disekolah dapat terselesaikan dengan baik. 28) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 106 45

Selain itu sebagai tenaga kependidikan berhak mendapatkan penghargaan jika memiliki prestasi dan penghargaan diberikan langsung oleh kepala sekolah kepada tenaga kependidikan yang memiliki prestasi, sebaliknya kepala sekolah berhak memberikan hukuman (punishment) kepada tenaga kependidikan yang lalai dalam menjalankan tugasnya, sanksi yang biasa diberikan berupa penundaan dalam memberikan tunjangan, tunjangan akan diberikan apabila tenaga kependidikan telah menyelesaikan tugasnya dan adanya bukti yang ditunjukan kepada kepala sekolah. 4. Administrator Kepala sekolah sebagai administrator memiliki kebijakan tertinggi disekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah. Dalam hal ini kepala sekolah dituntut harus memiliki kemampuan untuk mengelola semua yang ada didalam sekolah agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Sebagai administrator kepala sekolah juga memiliki tugas mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran yang ada disekolah, memberikan tugas-tugas kepada 29) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 107 46

5. Wirausahawan Kepala sekolah sebagai wirausahawan menjalankan tugas dan kewajibannya disekolah dengan memberikan ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. Dalam pelaksanaannya kepala sekolah akan bekerja dan melakukan setiap tugasnya dengan kreatif, disiplin, keteladanan, serta rasional dan objektif. Kreatif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan disekolah, kepala sekolah harus berusaha mencari gagasan dan cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya. Keteladanan, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan disekolah, kepala sekolah harus berusaha memberikan teladan dan contoh yang baik. Rasional dan objektif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan professionalisme tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha bertindak berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif. Sebagai wirausahawan, kepala sekolah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan strategi yang tepat sehingga dapat menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. Selain itu dalam proses mencari gagasan-gagasan atau ide-ide baru kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah memberikan pembinaan-pembinaan kepada tenaga kependidikan, agar supaya tenaga kependidikan dapat memahami dengan baik dan dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi sekolah. 30) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 118-119 47

6. Pencipta Iklim Kerja Sebagai seorang pencipta iklim kerja, kepala sekolah harus memiliki strategi yang baik dan tepat dalam memberikan arahan serta motivasi kepada tenaga kependidikan disekolah. Dalam hal memberikan arahan dan motivasi ini supaya tenaga kependidikan disekolah dalam pelaksanaan tugas disekolah memiliki semangat sehingga semua dapat berjalan dengan baik. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar (PSB). Sebagai kepala sekolah harus dituntut mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dan menanamkan sikap disiplin kepada semua anggota didalam sekolah, memberikan motivasi kepada tenaga kependidikan merupakan hal yang mampu membangkitkan semangat tenaga kependidikan disekolah sehingga dapat melaksanakan tugas dengan optimal. 7. Penyelia (Supervisor) Sebagai penyelia (supervisor) kepala sekolah dituntut mampu melakukan pembinaan professional kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, hal ini dilakukan untuk memberikan pengarahan-pengarahan kepada semua tenaga kependidikan di sekolah 31) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 120-121 48

sehingga dalam menjalankan tugas tidak memiliki kendala dan tujuan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien Dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor, kepala sekolah hendaknya memiliki sikap yang terbuka dan tidak menjaga jarak dengan semua tenaga kependidikan disekolah, sehingga jika ada salah satu dari tenaga kependidikan yang memiliki permasalahan di sekolah kepala sekolah dapat menyelesaikan dan memecahkan permasalahan dengan memberikan solusi dan permasalahan tersebut dapat dipecahkan bersama-sama sehingga tidak akan terdapat masalah yang sampai berlarut-larut yang dapat mengganggu jalannya pembelajaran disekolah. Sebagai supervisor di sekolah, kepala sekolah juga dituntut mampu mengawasi jalannya pembelajaran yang ada disekolah, kepala sekolah tidak hanya mengawasi dari aplikasi cctv yang ada di telepon genggam saja melainkan kepala sekolah harus turun langsung untuk melakukan pengawasan sehingga kepala sekolah juga dapat mengetahui apa yang terjadi didalam kelas adakah dari semua tenaga kependidikan yang mengalami kesulitan di dalam proses belajar mengajar dan jika ada kepala sekolah akan dengan mudah memberikan solusi karena melihat langsung permasalahan apa yang dihadapi oleh guru didalam kelas. 49