Efektivitas Program Pelatihan Rehabilitasi Kognitif Berbasis Komputerisasi dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif pada Penderita Skizofrenia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB 1. PENDAHULUAN. Agitasi adalah gejala perilaku yang bermanifestasi dalam penyakit-penyakit psikiatrik yang luas.

b. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB 1. PENDAHULUAN. Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika dalam Diagnostic and Statistical Manual

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mental Disorders-4th Edition-Text Revisions (DSM-IV-TR) sindrom atau

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

JOURNAL READING GANGGUAN GEJALA SOMATIK. Diajukan Kepada : dr. Rihadini, Sp.KJ. Disusun oleh : Shinta Dewi Wulandari H2A012001

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang perjalanan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. utama dari penyakit degeneratif, kanker dan kecelakaan (Ruswati, 2010). Salah

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif analitik dengan melihat catatan medis pasien.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Januari Dengan menggunakan desain cross sectional didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penduduk dunia diperkirakan berjumlah sekitar 7 milyar,

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Mata dan CDC RSUP dr. one group pretest and posttest design.

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (affective atau mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

Cognitive Function Across Manic or Hypomanic, Depressed, and Euthymic States in Bipolar Disorder

I KETUT SUGIARSA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Skizofrenia menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang (cross-sectional).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

Keefektifan terapi keluarga terhadap penurunan angka kekambuhan pasien skizofrenia di rumah sakit khusus jiwa dan saraf Puri Waluyo Surakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah Eksperimen Kuasi Pretest-Posttest Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan peneliti (Sastroasmoro, 2002).Penelitian ini menggunakan desain

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

BAB I PENDAHULUAN. Memori merupakan salah satu fungsi kognitif yang sangat penting dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

Pedologi. Batasan Pedologi Bidang Terapan. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam

BAB III METODE PENELITIAN. observasi analitik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional atau

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti. diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga

PENGARUH GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF DI RSJD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASKA STROKE SKRIPSI

Dosen Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Korespondensi : 2)

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasy-Experiment (penelitian

Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. defisiensi besi sebanyak 25 sebagai kasus dan 37 anak dengan Hb normal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil desain penelitian cross sectional mengamati hubungan indeks

BAB I PENDAHULUAN. untuk reasoning (berpikiran beralasan), problem solving (pemecahan masalah), dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

BAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Efektivitas Program Pelatihan Rehabilitasi Kognitif Berbasis Komputerisasi dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif pada Penderita Skizofrenia Pembimbing : dr. Siti Badriyah, Sp.KJ, M.Kes Sinta Tri Ciptarini / H2A011042 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2015

Efektivitas Program Pelatihan Rehabilitasi Kognitif Berbasis Komputerisasi dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif pada Penderita Skizofrenia Mohammad Reza Mohammadi 1, Zahra Keshavarzi 2, Siavash Talepasand 3 1 Psychiatric and Psychology Research Center, Department of Psychiatriy and Psychology, Roozbeh Hospital, Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran 2 Mental Health Clinic, 372, Dastgerdi (Zafar) Street, Valie Asr Ave., Tehran, Iran 3 Department of Psychiatry, Faculty of Psychology & Educational Sciences, Semnan University, Semnan, Iran 209 Iranian J Psychiatry 9:4, October 2014 ijps.tums.ac.ir

Pendahuluan Skizofrenia neurobiological disorder menyerang fungsi otak penurunan kognitif

aktivitas psikomotor } Defisit fungsi konsentrasi dan perhatian disabilitas kognitif fungsi memori berat fungsi luhur

Teknik perbaikan fungsi kognitif Komputerisasi Non-komputerisasi Computer-assisted Cognitive Remediation remediasi kognitif keterampilan berpikir (CACR) perubahan kognitif kualitas hidup

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa CACR juga dapat mempengaruhi gejala psikotik dan penyelesaian masalah interpersonal secara mandiri. Peneliti menyimpulkan bahwa program computer-assisted cognitive remediation (CACR) dapat memperbaiki fungsi kognitif pada penderita skizofrenia

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program pelatihan rehabilitasi kognitif komputerisasi berbasis perhatian, memori dan fungsi luhur

Bahan dan Metode Desain studi pra-eksperimental dengan pretest dan posttest dalam satu kelompok Peserta ditugaskan untuk menerima CACR. Penilaian kognitif dilakukan empat kali untuk pasien di awal dan di akhir studi. Semua peserta akan difollow-up setelah selang waktu satu bulan dan tiga bulan.

Kriteria Inklusi & Eksklusi Kriteria Inklusi : usia 18 tahun atau lebih Diagnosis skizofrenia Kriteria Eksklusi : Penyalahgunaan zat atau ketergantungan selama 6 bulan sebelumnya Memiliki penyakit medis

Sebanyak 15 pasien stabil dengan berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV) memenuhi kriteria skizofrenia, didiagnosis dengan berbagai jenis skizofrenia: paranoid, tidak terinci, residual. Semua pasien dipilih secara acak menggunakan metode konvensional sampling.

Terapi ini terdiri dari 20 sesi masing-masing berlangsung selama 60 menit Terapi dilakukan dua sesi per minggu, diselesaikan selama 18 minggu CACR pada komputer menggunakan software Rehacome (Hasomed GmbH, Germany)

Penilaian neuropsychologycal Continuous Performance Test Identical Pair Version (CPTIP) mengukur perhatian dan konsentrasi peserta menjawab 2 stimulus identik (versi 2 digit, versi 4 digit) yang muncul diantara 150 uji cepat. Nilai CPTIP valid d index > 0

Fungsi kognitif Memori segera : Revised Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) : Peserta diberi nomor dan diminta untuk mengulangi mundur (2-8 digit)

Perhatian dan Konsentrasi (REHA- AUFM) Puzzle gambar acuan peserta menyusun puzzle setelah melihat gambar acuan (simbol, barang, binatang atau gambar abstrak)

kemampuan untuk mempertahankan perhatian selama periode yang relatif lama Tugas : memantau gambar ban berjalan dan memilih gambar yang berbeda

Memory (REHA-MEMO) tugas pelatihan dibagi menjadi dua tahap: tahap akuisisi dan tahap reproduksi Tahap akuisisi : menghafal isi dan penempatan gambar Tahap reproduksi : gambar ditutup dengan gambar lain Tugas : menemukan pasangan gambar dari gambar yang tertutup

mengenali wajah dan menetapkan nama-nama dan pekerjaan untuk wajah Level 1 : apakah ia pernah melihat orang ini sebelumnya Level 2 : menghafal informasi tambahan (nama orang dan pendudukan). peserta harus menghafal wajah-wajah yang hadir dalam tahap belajar, dan kemudian ia diminta untuk mengenali mereka di urutan gambar Level 3 : nama dan pekerjaan ditetapkan untuk setiap wajah, kemudian peserta harus menemukan wajah yang berjalan dengan nama atau pekerjaan tertentu

Analisis data 1. T-test dan chi-square 2. Menentukan hasil pretest, post test, follow up 1 dan follow up 2

Hasil Setelah 3 bulan, temuan menunjukkan bahwa skor pasien membaik Hasil yang signifikan mendukung perbaikan kognitif ditemukan di beberapa pengukuran kognitif,meliputi : waktu reaksi (F = 4015p <.05, Eta = 0,242), Wds (F = 11,806, p <.05, Eta = 0,48) PRMQ1 (F =. 3,314, p <.05, Eta = 0,20) PRMQ7 (F = 2,85, p <.05, Eta = 0,18)

Kesimpulan Program pelatihan remediasi kognitif dengan komputerisasi efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif pada pasien skizofrenia.

Keterbatasan Penelitian 1. Tidak ditemukan efek yang jelas dari CACR pada perubahan gejala yang diukur oleh PANSS. 2. Hanya melaporkan hasil salah satu kelompok yang terdiri dari 15 peserta. Ukuran sampel studi sebelumnya adalah sekitar 20 tetapi karena kesulitan menjangkau mereka, hanya dipilih 15 peserta. 3. Pasien menerima obat antipsikotik, dan tidak bisa membandingkan efektivitas obat antipsikotik pada fungsi kognitif pasien

Terima kasih