BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas manusia terutama di beberapa negara berkembang (Wikipedia.org).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. roda dua dan merupakan pabrikasi alat transportasi roda dua di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan global yang dikarenakan oleh perkembangan pasar dunia yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK YLO TYPE II BERDASARKAN METODE SIX SIGMA PADA DEPARTEMEN WELDING PT. SIM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Pengendalian..., Dina, Fakultas Teknik 2016

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dari produk yang dihasilkan. Perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PROSES BOTTLING PRODUKSI MINUMAN TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO UNGARAN

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel I.1 Jumlah Permintaan Produk PT. Nikkatsu Electric Works Tahun (Sumber : Data PT. Nikkatsu Electric Works)

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

I-1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT.Herdex Sejatra yang bergerak dalam industri furniture dengan merk

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. mengecewakan pelanggan, pada gilirannya merugikan perusahaan sendiri dalam

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Permintaan konsumen terhadap industri otomotif, khususnya mobil di

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan mampu memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Hal ini. sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk ataupun jasa yang dihasilkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. gilirannya akan mengakibatkan meningkatnyapersaingan di pasair internasional. Oleh

ANALISA KECACATAN PROSES PENGEMASAN ALOVO PRODUK TORY CHESE CREKCER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. GARUDA FOOD PUTRA PUTRI JAYA-GRESIK

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keputusan membeli setiap orang adalah sesuatu yang unik, hal ini karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

I. BAB I PENDAHULUAN

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Dewasa ini perekonomian pada era globalisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah pengendalian kualitas merupakan salah satu faktor yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Be lakang Masalah

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MEMINIMASI TINGKAT KECACATAN BIJI KOPI KERING PADA PTPN IX (PERSERO) KEBUN JOLLONG PATI

ANALISIS KUALITAS PRODUK ALUMINIUM FLUORIDA. ) DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. PETROKIMIA GRESIK Tbk. SKRIPSI

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi. berkembangnya dunia perindustrian di berbagai bidang terutama industri

BAB I PENDAHULUAN. kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK ETIKET GUDANG GARAM FILTER SURYA 16 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA

BAB I PENDAHULUAN. kreatif menciptakan produk - produk yang tidak hanya mampu bersaing dengan

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

Bab 2 Landasan Teori


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, banyak perusahaan sejenis yang berlomba lomba untuk

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda Universitas Gunadarma 2016

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA

ANALISIS KUALITAS PADA PRODUK MEJA IKEA CLASSICAL TABLE DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INTEGRA INDOCABINET SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

KATA PENGANTAR. mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada: Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif seiring diberlakukannya Asean Free Trade Area (AFTA) dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia antara lain adalah produk yang mereka produksi selalu tidak

PENGUKURAN KUALITAS PRODUK FURNITURE DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MEMINIMUMKAN KACACATAN PRODUK DI CV. TIGA PUTRA MALANG SKRIPSI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Di era globalisasi ini, pemakaian teknologi informasi sudah sangat luas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pelayanan purnajual yang bagus pula. Ketersediaan sparepart dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang dimiliki. Dimana dengan diberlakukannya Asean Free Trade

ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Peningkatan jumlah penduduk di dunia mempengaruhi peningkatan aktivitas manusia terutama di beberapa negara berkembang (Wikipedia.org). Aktivitas ini perlu didukung dengan alat transportasi yang nyaman dan aman. Beberapa negara berkembang seperti Indonesia, hingga saat ini memiliki transportasi publik yang tidak layak seperti yang dikatakan oleh Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (2010), sehingga masyarakat cenderung memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi (BeritaBatavia.com. 2011). Tidak hanya sebagai alat transportasi, kendaraan pribadi juga merupakan barang berharga yang dapat meningkatkan kepuasan bagi pemiliknya terutama kendaraan roda empat (mobil). Terbentuknya kebijakan ACFTA (ASEAN China Free Trade Area) (Wikipedia.org) yang telah diberlakukan pada awal tahun 2010 sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri di tanah air. Kebebasan mengenai produk impor yang boleh masuk ke dalam negeri dengan leluasa bahkan tanpa pembatasan yang berarti juga mempengaruhi peta persaingan produk dalam negeri. Hal ini terutama terjadi di wilayah Asia Pasifik meskipun setiap perusahaan memiliki segmentasi pasarnya sendiri. Selain itu,

2 semakin melambungnya harga minyak dunia sangat mempengaruhi peningkatan harga bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi (Supriadi, 2011). Oleh karena itu perusahaan hendaknya senantiasa melakukan process improvement untuk mengurangi biaya produksi. Salah satunya adalah dengan menghilangkan produk cacat yang dihasilkan guna mencapai tujuan zero defect. Selain harga yang murah, kualitas merupakan salah satu daya tarik produk untuk menarik pelanggan. Kualitas merupakan sebuah ukuran seberapa dekat sebuah barang atau jasa memiliki kesesuaian dengan standarstandar yang ditentukan. Standar yang ditentukan dapat beraneka ragam tergantung pihak mana yang menetapkannya. Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan memang mengeluarkan biaya tetapi kualitas bukan merupakan pengeluaran biaya melainkan investasi. Pengendalian kualitas ini adalah suatu usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan perusahaan. Aktivitas pengendalian kualitaspun sebaiknya fokus pada pengendalian proses dan tidak hanya pada hasil output. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan produk yang berkualitas. Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah adalah dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat. Hendaknya pengendalian tersebut

3 memiliki tujuan dan tahapan yang jelas, serta mampu memberikan terobosanterobosan dalam melakukan pencegahan dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, sistem pengendalian kualitas harus mencakup semua hal yang berhubungan dengan perusahaan. PT. Suzuki Indomobil Motor merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Untuk memproduksi sebuah mobil, perusahaan mengklasifikasi proses menjadi empat departemen. Setiap departemen tersebut bertanggung jawab terhadap kualitas produk maupun komponen yang dihasilkan. Berdasarkan dukungan data serta pengamatan yang dilakukan, kualitas yang dimiliki depertemen welding menurun seiring ditemukannya beberapa cacat pada white body (rangka mobil) yang dihasilkan. Oleh karena itu, perusahaan menghendaki adanya perbaikan untuk menurunkan tingkat kecacatan yang terjadi. Dewasa ini, banyak sekali metode yang ditemukan untuk mengatur dan membahas mengenai kualitas dengan karakteristiknya masing-masing. Salah satu sistem pengendalian kualitas yang cukup memberikan hasil yang signfikan adalah dengan menggunakan metode Six Sigma (John et al, 2009), dimana sistem ini pertama kali diterapkan oleh Motorola (Simon, 2011) pada tahun 1986 untuk memberikan fokus pada perbaikan dengan tujuan meminimalkan biaya, meningkatkan kepuasaan konsumen, dan meningkatkan kemampuan proses. Secara sistematis perusahaan dapat meningkatkan kemampuan proses produksinya sampai pada tingkat kegagalan nol (zero

4 defect). Selain itu, hal ini merupakan terobosan yang cukup baru dalam bidang manajemen kualitas. Metode Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses produksi yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses dan produk sekaligus mengurangi cacat hingga mencapai 3,4 DPMO (defect per million opportunity) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya operasional karena produk cacat dapat dihilangkan. Sebagai perusahaan besar, PT. Suzuki Indomobil Motor selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya agar dapat memenuhi harapan pelanggan. Untuk mewujudkan hal tersebut perusahaan hendaknya menerapkan suatu metode yang dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan terhadap peningkatan kualitas dengan menggunakan metode Six Sigma. 1.2 Rumusan Permasalahan 1. Departemen apakah yang memiliki tingkat sigma terendah? 2. Berapakah tingkat sigma saat ini pada produk yang diteliti? 3. Apakah hasil perhitungan pengendalian statistikal pada proses produksi yang dilakukan telah terkendali? Mengapa?

5 4. Jenis cacat apa saja yang paling berpengaruh terhadap tingkat sigma perusahaan? 5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya jenis cacat paling berpengaruh terhadap tingkat sigma perusahaan? 6. Perbaikan apakah yang dapat dilakukan pada modus kegagalan yang terjadi? 7. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan tingkat sigma perusahaan sehingga dapat mencapai target sigma yang diharapkan? 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Agar pembahasan dan penyelesaian masalah lebih terarah, penelitian ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut : Penelitian dilakukan pada PT. Indomobil Suzuki Motor Plant Tambun II Pengumpulan data mengenai cacat yang digunakan merupakan data dari 1 Januari 31 Maret 2011 Departemen yang menjadi fokus penelitian dilakukan di departemen welding Tipe mobil yang diteliti adalah YLO Type II Metode pengendalian kualitas usulan yang digunakan adalah metode Six Sigma

6 Penelitian hanya mencakup pemberian saran pada perbaikan proses produksi untuk peningkatan dan pengendalian kualitas 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : Mengetahui tingkat sigma pada perusahaan ini berdasarkan banyaknya cacat yang terjadi Mengidentifikasi dan menganalisa penyebab terjadinya cacat yang paling dominan Mengurangi penyebab cacat yang terjadi Sedangkan manfaatnya adalah : Mengetahui produk yang memiliki tingkat kecacatan paling tinggi Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai metode yang lebih efektif untuk menghilangkan cacat Meningkatkan standar kualitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan

7 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi urian teori yang berkaitan dengan penelitian, definisi konsep, istilah yang sering digunakan dan langkahlangkah perhitungan metode usulan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi diagram alir beserta penjelasannya mengenai langkah-langkah dalam melakukan penelitian. BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA Bab ini berisi kumpulan data yang diambil untuk pengolahan data serta analisis data tersebut guna mendapatkan penyelesaian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang bermanfaat dari hasil penelitian.