BAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aktifitas. Salah satu aktifitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan aktivitas sebuah perusahaan/organisasi. Berhasil atau tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memenuhi fungsi sosialnya. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh motivasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia mengadakan bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya

II. LANDASAN TEORI. mencapai keberhasilan. Tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan organisasi dapat

Ariesta Marsitho Nugrahawan F

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di berbagai bidangpun semakin ketat termasuk dalam bidang industri. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Ruky (2001) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diinginkan oleh semua perusahaan. Semakin banyak pegawai yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dewasa (Frone et al,1992). Dalam beberapa dekade ini perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan memiliki pesaing yang banyak di era globalisasi saat ini.

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. money (uang), material (bahan baku), machine (peralatan/mesin), method

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Pentingnya peranan karyawan didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan performance atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. memberdayakan karyawan agar karyawan mampu melaksanakan pekerjaan dengan. utama untuk mendorong keberhasilan suatu perusahaan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kondisi perekonomian saat ini, perusahaan harus dapat

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Konsep tentang Locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi yang modern sekarang ini, sumber daya manusia

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan terbaik. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga perusahaan melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SDM dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas perusahaan. Tidak dapat

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi merupakan penentu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT GADING CEMPAKA GRAHA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pada individu akibat menanggung peran ganda, baik dalam pekerjaan (work)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan aset paling penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. harus didayagunakan agar dapat memberikan kontribusi seoptimal mungkin.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen yang penting dalam

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. PABELAN CERDAS NUSANTARA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kepuasan Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting di dalam suatu perusahaan. Tanpa peran manusia meskipun berbagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang di organisir dan di jalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

PENGARUH STRES KERJA DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah kebutuhan yang harus dipenuhi Aktivitas dalam kerja mengandung unsur kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan juga bertujuan mencapai taraf hidup yang lebih baik (As ad, 2002 :46). Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja, adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi, aktivitas dalam bekerja mengandung suatu unsur kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun demikian dibalik dari tujuan untuk mendapatkan imbalan hasil kerja yang berupa upah atau gaji dari hasil kerjanya. Pada perkembangan motivasi orang dalam pekerja adalah untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. (As ad, 2002:47) Pekerjaan selalu membawa konsekuensi yang berbeda, dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan ada yang positif dan ada yang negatif. Dampak positif dari pekerjaan yang dilakukan antara lain adalah kepuasan kerja, sedangkan dampak negatif yang timbul dari suatu pekerjaan adalah beban kerja yang berat yang

2 menyebabkan stres, stres terjadi karena adanya interaksi antara individu dengan individu yang lain. Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan manusia yang lain. Untuk itu diperlukan keseimbangan dari dalam dirinya. Dengan terjadinya stres tentu akan mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Hal itu berarti stres berperan terhadap kepuasan kerja. Secara sederhana, stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stres (Mardiana dan Muafi, 2001:167) Stres adalah suatu tanggapan aduptik yang ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologi yaitu konsekuensi setiap kegiatan, situasi, kejadian eksternal, yang membebani tuntutan psikologi atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang Gibson (1993:129). Sedangkan faktor penyebab stres (stressor) menurut Singer (Mardiana dan Muafi, 2001:165) dapat diklasifikasikan menjadi 3 faktor menyebabkan stres, pertama : a. Organizational stressor, yang secara langsung terkait dengan lingkungan kerja dan fungsi secara langsung dengan pekerjaan. b. Life events yang tidak dipengaruhi oleh aspek organisasi tetapi lebih dinominasi dari peristiwa kehidupan individu. c. Individual stressor terkait dengan karakteristik yang dimiliki oleh masingmasing individu dalam memandang lingkungannya.

3 Kondisi-kondisi yang menimbulkan stres tersebut disebut stressor. Sumber stres dapat mempengaruhi kinerja yang terkait dengan faktor organisasional antara lain adalah : a. Tuntutan tugas merupakan tuntutan yang dikaitkan pada pekerjaan seseorang. b. Tuntutan peran, berhubungan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai suatu fungsi dan peran tertentu yang dijalankan dalam suatu organisasi. c. Tuntutan pribadi, tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain (Robbins, 1996:225). Tuntutan tugas yaitu stres kerja yang secara langsung terkait dengan lingkungan kerja dan fungsi secara langsung dengan pekerjaan. Ketidaksediaan informasi mengenai tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang karyawan, kelancaran tugas yang terganggu dan kewenangan dalam menjalankan tugas, peralatan pendukung yang kurang, serta banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dapat menimbulkan stress. Tuntutan peran yaitu stres kerja yang berhubungan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu. Ketidaksiapan seorang karyawan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan, perbedaan persepsi antara karyawan dan atasan mengenai suatu pekerjaan dan disiplin ilmu yang berbeda dalam suatu kelompok kerja akan berdampak pada stres kerja. Tuntutan pribadi yaitu stres kerja yang terkait dengan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. Hubungan yang tidak harmonis atau tidak baik antara karyawan

4 dengan atasan maupun dengan sesama karyawan, atau bahkan dengan keluarga, serta pengawasan yang dilakukan secara berlebihan oleh atasan atau pimpinan dapat menimbulkan stres kerja (Robbins, 1996:226). Kajian terhadap stres jika dikaitkan dengan lama dan intensitas, stres dapat bersifat sementara atau jangka panjang, ringan dan berat sangat tergantung pada seberapa penyebab berlangsung, seberapa besar kekuatan dan seberapa besar kemampuan karyawan untuk menghadapinya. Jika stres bersifat sementara dan ringan, kebanyakan orang dapat menanganinya atau sekurang-kurangnya dapat mengatasi pengaruhnya dengan cepat, demikian sebaliknya, jika karyawan mengalami suatu burn out (suatu situasi di mana karyawan menderita kelelahan kronis, kebosanan, depresi dan menarik diri dari pekerjaan) biasanya seseorang itu akan mengalami kelelahan emosional, menarik diri dari pergaulan, lekas marah, menjadi sinis tentang karir mereka dan merasa berprestasi rendah (Mardiana dan Muafi, 2001:167). Di abad millenium seperti sekarang, produktivitas kerja merupakan aspek penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Oleh karenanya penilaian terhadap kinerja karyawan perlu dilakukan. Jika organisasi percaya bahwa individu mempunyai potensi dan kekuatan serta dapat dioptimalkan melalui suatu iklim yang sehat, maka dalam organisasi mempunyai sistem penilaian yang berusaha mengenali, mempertajam, mengembangkan dan memanfaatkan potensi serta kemampuan karyawan (Rao, 1996:9) oleh karenanya kinerja karyawan perlu memperoleh

5 perhatian antara lain. Dengan jalan melaksanakan kajian berkait dengan variabel stres kerja (stressor). Kajian tersebut diharapkan dapat digunakan untuk merumuskan caracara yang paling tepat dalam menggerakkan dan meningkatkan kinerja karyawan (Mardiana dan Muafi, 2001:166). Dapat dipastikan bahwa semua karyawan pernah mengalami stres kerja. Namun demikian tingkatan stres kerja antara karyawan satu dengan karyawan yang lainnya tentunya memiliki tingkatan berbeda. Karyawan yang dapat menanggulangi stres atas pekerjaannya akan memiliki dampak yang positif terhadap pekerjaannya, dalam arti stres yang dialami tidak menurunkan tingkat kepuasan kerja karyawan, sebaliknya bagi karyawan yang tidak dapat menanggulangi stres, kepuasan kerja karyawan yang bersangkutan akan menurun seiring dengan meningkatnya tingkat stres yang dialami. Menurut Robert L Mathis dan John H Jackson (2002), kinerja adalah suatu hasil kerja yang telah dicapai karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan atau kinerja karyawan adalah:yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk kualitas output, kuantitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif. Karyawan merupakan bagian penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga karyawan diharapkan mampu memberikan kontribusi yang terbaik bagi perusahaan.kinerja karyawan yang tinggi dapat membawa berkembangnya perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

6 Hubungan stres dengan kinerja menurut Noe (1994:234) menyatakan bahwa kinerja karyawan merupakan tujuan akhir dan merupakan cara bagi manajer untuk memastikan bahwa aktifitas karyawan dan output yang dihasilkan kongruen dengan tujuan organisasi. Kinerja merupakan kesuksesan seorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan (As ad,1995:46). Penilaian prestasi kerja bertujuan sebagai suatu dasar perencanaan dan penelitian di bidang personalia khususnya untuk penyempurnaan program dan mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dengan bawahan (Suprihanto,1988:8) Tertarik dengan masalah stres kerja yang dialami oleh karyawan dalam perusahaan PT Samitex maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Stressor terhadap Kinerja Karyawan 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah yang akan dibicarakan dan diteliti ini adalah sebagai berikut : a. Apakah sumber-sumber stres (tuntutan tugas, tuntutan peran, dan tuntutan pribadi) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Samitex. b. Apakah sumber-sumber stres (stressor) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Samitex.

7 1.3. Batasan Penelitian Agar tujuan dari penelitian ini lebih terfokuskan pada permasalahan yang akan di bahas dan tidak menyimpang dari tujuan awal, maka peneliti memberikan beberapa batasan. Batasan masalah dalam penelitian ini terdiri dari : a. Definisi stres kerja menurut (Gibson 1993:129) merupakan suatu tanggapan adaptif yang ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologi yaitu konsekuensi setiap kegiatan, situasi, kejadian eksternal yang membebani tuntutan psikologi atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang. Sumber stress (stressor) yang digunakan dalam penelitian ini juga adopsi dari sumber stress (stressor) menurut Robbin (1996:168) yang terdiri dari : 1. Tuntutan tugas yaitu stres kerja yang secara langsung terkait dengan lingkungan kerja dan fungsi secara langsung dengan pekerjaan. 2. Tuntutan peran yaitu stres kerja yang berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu. 3. Tuntutan pribadi yaitu stres kerja yang terkait dengan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain. b. Definisi kinerja kerja menurut Moh As ad (2002:46) merupakan kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pelajaran.

8 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui apakah stres kerja (tuntutan tugas, tuntutan peran, dan tuntutan pribadi) yang dialami karyawan PT.Samitex secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. b. Untuk mengetahui apakah stres kerja yang dialami karyawan PT. Samitex secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi manajemen PT. Samitex untuk mengetahui dampak stres kerja yang dialami karyawannya. Apakah stres kerja yang dialami karyawan berdampak pada menurunnya kinerja karyawan sehingga target produksi yang dianggarkan perusahaan tidak dapat tercapai. Hasil penelitian ini dapat digunakan pihak manajemen PT.Samitex untuk menyikapi stres kerja yang dialami karyawannya yang nantinya digunakan sebagai dasar pembuatan strategi/cara yang tepat untuk meminimalkan tingkat stres kerja karyawan.

9 b. Bagi Peneliti Dengan melakukan penelitian ini penulis dapat memperoleh kesempatan untuk mencoba menerapkan pengetahuan yang didapat selama mengikuti perkuliahan ke dalam praktek nyata khususnya dalam bidang MSDM. c. Bagi Pihak lain Untuk menambah bahan bacaan yang bermanfaat dan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam kondisi riil di dunia kerja tentang yang menyangkut masalah tenaga kerja yaitu dalam bidang MSDM. 1.6. Kajian Pustaka Kinerja karyawan merupakan tujuan akhir dan merupakan cara bagi manajer untuk memastikan bahwa aktivitas karyawan dan output yang dihasilkan kongruen dengan tujuan organisasi (Noe, 1994:234), kinerja merupakan hasil akhir dari seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan (As ad 2002:46). Penilaian kinerja bertujuan sebagai suatu dasar perencanaan dan penelitian di bidang personalia khususnya untuk penyempurnaan program dan mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dengan bawahan. Terkait dengan kinerja, stres kerja mempunyai pengaruh yang signifikan dengan kinerja (Robbins, 1996:228). Sejumlah besar riset telah menyelidiki hubungan stres kerja dengan kinerja karyawan disajikan dalam model stres prestasi kerja (hubungan U-terbalik). Pola U terbalik tersebut menunjukkan hubungan tingkat stres (rendah tinggi) dengan

10 kinerja (rendah tinggi). Bila tidak ada stres, tangtangan kerja juga tidak ada dan kinerja karyawan cenderung menurun. Sejalan dengan meningkatnya stres, kinerja karyawan cenderung naik, karena stres membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan kerja. akhirnya stres mencapai titik stabil yang kira-kira sesuai dengan kemampuan, dan kinerja karyawan. Model stres kinerja dapat dilihat pada gambar 1dibawah ini : Tinggi k i n e r j a Gambar 1 Model stres prestasi kerja Rendah Stres Tinggi Sumber: Keith Davis (1996: 201) Kerangka pemikiran mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja dalam penelitian ini dijabarkan dalam bagan sebagai berikut : Gambar 2

11 Kerangka Pemikiran Stressor Tuntutan Tugas Tuntutan Peran Kinerja Tuntutan Pribadi Sumber : Robbins (1996:224)