Kasus 1 (SGD 1,2,3) Pertanyaan:

dokumen-dokumen yang mirip
Modul: Batu Ureter. Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk :

BAB I PENDAHULUAN. di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang

BATU SALURAN KEMIH. Dr. Maimun Syukri, Sp.PD

Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa. keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

Portofolio Kasus 1 SUBJEKTIF OBJEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Batu ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah masa keras

Kriteria Diagnosis Berdasaran IDSA/ESCMID :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit umum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kuman dapat tumbuh dan berkembang-biak di dalam saluran kemih (Hasan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I KONSEP DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

195 Batu Saluran Kemih

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

MODUL GLOMERULONEFRITIS AKUT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih (vesika urinaria) dan

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tumor Urogenitalia A. Tumor ginjal 1.Hamartoma ginjal 2. Adenokarsinoma ginjal / grawitz / hipernefroma / karsinoma sel ginjal Staging : Grading :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Apendisitis akut adalah penyebab paling sering dari nyeri abdomen akut yang

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM FK UNSYIAH/RSUDZA DARUSSALAM BANDA ACEH

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Anyang2an adalah rasa ingin buang air kecil lagi, pada saat air seni terakhir keluar terasa sakit. Selama anyang2an bagian bawah perut terasa sakit.

Modul : Batu Ginjal. Setelah mengikuti sesi ini, setiap peserta didik diharapkan mampu untuk :

TATALAKSANA SKISTOSOMIASIS. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

Anyang2an adalah rasa ingin buang air kecil lagi, pada saat air seni terakhir keluar terasa sakit. Selama anyang2an bagian bawah perut terasa sakit.

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar/jaringan fibromuskular yang menyebabkan penyumbatan uretra pars

PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu dianggap berasal dari endoderm. Pertumbuhan dan. perkembangan normal bergantung kepada rangsang endokrin dan

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

BAB III TINJAUAN KASUS. Bab ini penulis akan menerangkan proses keperawatan yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, walaupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

KOLELITIASIS A. PENGERTIAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

Gambaran Klinis dan Tata Kelola Batu Saluran Kemih pada Bayi dan Anak-anak

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

SATUAN ACARA PENYULUHAN DI BANGSAL CEMPAKA RSUD WATES INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

disebabkan internal atau eksternal trauma, penyakit atau cedera. 1 tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi dari ginjal kanan, berwarna merah keunguan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis

Sistem Ekskresi Manusia

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

Bab II Landasan Teori

Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat pemasangan kateter (+) Riwayat penyakit kencing manis (-) Riwayat operasi (-)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki angka yang cukup tinggi di Indonesia.Berdasarkan Riset. Bayi Lahir Rendah (BBLR) mencapai 11,5%, meskipun angka ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK. Oleh: Yuyun Rindiastuti Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS BAB I PENDAHULUAN

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

LAPORAN PENDAHULUAN KOLIK RENAL. penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu

TEKNIK RADIOGRAFI INTRA VENOUS PYELOGRAPHY

Metodologi. Persetujuan Tindakan Kedokteran/Medik (informed consent)

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. walaupun pemeriksaan untuk apendisitis semakin canggih namun masih sering terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sepsis terbanyak setelah infeksi saluran nafas (Mangatas, 2004). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang sering diminati dalam

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi saluran kemih adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. kerap kali dijumpai dalam praktik dokter. Berdasarkan data. epidemiologis tercatat 25-35% wanita dewasa pernah mengalami

Lampiran materi MYALGIA (NYERI OTOT) 1. Pengertian myalgia 2. Jenis Myalgia Fibromyalgia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. (ureteritis), jaringan ginjal (pyelonefritis). 1. memiliki nilai kejadian yang tinggi di masyarakat, menurut laporan di

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

EXTRACORPOREAL SHOCKWAVE LITHOTRIPSY (ESWL) ON RENAL STONE

LAPORAN NURSING CARE INKONTINENSIA. Blok Urinary System

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Kasus 1 (SGD 1,2,3) Seorang wanita Ny. DA usia 32 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga datang ke RS mengeluh nyeri pinggang kanan memberat sejak 2 bln sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Nyeri menjalar hingga ke perut bawah dan kemaluan. Nyeri pinggang kiri (+), penjalaran tidak jelas. Nyeri saat BAK (+), BAK berwarna merah seperti teh (+). Pasien sulit untuk menahan BAK dengan jumlah sedikit berkurang. Rasa pegal-pegal di kedua pinggang (+). Riwayat keluarga ditemukan bahwa ayah menderita batu ginjal. Kebiasaan kurang aktivitas (+) dan minum air ±600 ml/hari. Pasien sering mengkonsumsi sayuran bayam dan singkong. Pasien makan ikan teri 2-3 x/minggu dengan minum minuman bersoda 1-2 minggu sekali. Sumber air minum berasal dari air tanah. Hasil pemeriksaan fisik tampak pasien sakit ringan. Tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pemeriksaan urologis terdapat nyeri ketok costo vertebra angle (CVA) pada kedua sisi (kiri>kanan) dan nyeri tekan suprapubik (+). Pemeriksaan lab didapatkan data kelainan pada urinalisis beripa ptoteinuria, darah samar, leukositesterase (+3), leukosituria, hematuria, nitrit (+), dan bakteri. Pemeriksaan radiologis BNO memperoleh kesan staghorn ginjal kiri, pada IVP ditemukan kesan nefrolitiasis sinistra (staghorn). Fungsi ekskresi dan sekresi ginjal kiri baik, sementara terdapat gangguan pada Fungsi ekskresi dan sekresi ginjal kanan. USG tampak hidronefrosis dekstra grade 4 susp e.c obstruksi batu ureter proksimal. Pasien ditencanakan untuk pemeriksaan renogram dan anterograde pielografi (APG). Pertanyaan: 1. Uraikan dan jelaskan tentang nefrolitiasis? 2. Jelaskan data-data yang mendukung pasien Ny. DA menderita Nefrolitiasis? 3. Apakah yang anda ketahui tentang pemeriksaan ketok costo vertebra angle (CVA). Jelaskan cara pemeriksaan dan tujuan pemeriksaannya? 4. Apakah pemeriksaan BNO dan apa pula tujuan pemeriksaan tersebut? 5. Apakah pemeriksaan IVP dan apa pula tujuan pemeriksaan IVP? 6. Apakah pemeriksaan renogram dan anterograde pielografi (APG) serta apa tujuan pemeriksaan tersebut? 7. Buatlah rencana asuhan keperawatan pada pasien Ny. DA (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi)

Kasus 2 (SGD 4,5) Tn. K usia 42 tahun pekerjaan petani datang ke RS mengeluh nyeri pada perut bawak dan panas saat berkemih. Nyeri dirasakan sejak 5 hari SMRS terasa seperti tertusuk-tusuk dan panas saat buang air kecil. Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya. Kebiasaan berkemih menjadi sering disertai rasa panas dan sedikit-sedikit. Pemeriksaan fisik pasien tampak sakit ringan, tanda vital dan status generalis masih dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan pada perut kiri bawah. Pemeriksaan Lab didapatkan bakteri (+), leukositosis. Oleh dokter pasien didiagnosis Infeksi Saluran Kemih. Pertanyaan: 1. Uraikan dan jelaskan mengenai Infeksi saluran kemih (ISK)? 2. Pemeriksaan apakah yang seharusnya dilakukan untuk memastikan Tn. K menderita ISK? 3. Identifikasi pengkajian yang diperlukan untuk mendukung perencanaan asuhan keperawatan pada Tn. K 4. Buatlah perencanaan asuhan keperawatan pada Tn. K?

Kasus 3 (SGD 6,7,8) Pasien Tn. Pt usia 60 tahun datang ke UGD mengeluh nyeri pada pinggang kiri sejak seminggu SMRS. Nyeri dirasakan hilang timbul dan menjalar ke paha dan perut kiri atas. Nyeri dirasakan semakin memberat terutama saat beraktifitas sejak 3 hari yang lalu. Nyeri saat BAK disangkal, BAK berdarah disangka, BAK berpasir dirasakan, demam disangkal, mual muntah disangkal. Sejak 1 tahun yang lalu, pasien mengeluh perasaan tidak enak dan pegal-pegal di pinggang kiri. Pasien menyangkal riwayat trauma yang mencederai abdomen. Riwayat anggota keluarga dengan penyakit yang sama disangkal. Pasien memiliki kebiasaan minum-minuman bersoda dan jarang meminum air putih serta tidak diimbangi dengan kegiatan olahraga rutin. Pemeriksaan fisik didapatkan data tanda vital dan status generalis dalam batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya nyeri ketok costovertebra angel sinistra (+). Pemeriksaan lab didapatkan data peningkatan kadar leukosit. Urinalisis didapatkan warna keruh, epitel (+), sedimen (+). Pemeriksaan BNO dan USG tampak adanya batu ginjal kiri di pole atas-tengah-bawah; tampak pelebaran sistem pelvicokaliseal. Pasien didiagnosis nefrolitiasis dan hidronefrosis sinistra dengan infeksi saluran kemih atas. Pasien diberikan terapi konservatif dengan rencana terapi operatif.

Pertanyaan: 1. Jelaskan alasan mengapa pasien diberikan terapi konservatif sebelum operatif? a. Terapi konservatif Sebagian besar batu ureter mempunyai diameter kurang dari 5 mm. Batu ureter yang besarnya kurang dari 5 mm bisa keluar spontan (Fillingham dan Douglass, 2000). Untuk mengeluarkan batu kecil tersebut terdapat pilihan terapi konservatif berupa (American Urological Association, 2005): 1. Minum sehingga diuresis 2 liter/ shari 2. α - blocker 3. NSAID Batas lama terapi konservatif adalah 6 minggu. Di samping ukuran batu syarat lain untuk terapi konservatif adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya infeksi dan obstruksi. Adanya kolik berulang atau ISK menyebabkan konservatif bukan merupakan pilihan. Begitu juga dengan adanya obstruksi, apalagi pada pasien-pasien tertentu (misalnya ginjal tunggal, ginjal trasplan dan penurunan fungsi ginjal ) tidak ada toleransi terhadap obstruksi. Pasien seperti ini harus segera dilakukan intervensi (American Urological Association, 2005). Tujuan pengobatan konservatif adalah memanfaatkan faal ginjal yang masih ada, menghilangkan berbagai faktor pemberat dan bila mungkin memperlambat progresifitas penyakit ginjal (Sekarwana et al., 2010) Penegakkan diagnosis pada kasus didasarkan pertimbangan aspek klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisik), radiologi, dan laboratorium. Terapi konservatif yang diberikan bertujuan untuk mengatasi infeksi saluran kemih atas pasien lalu setelahnya pasien direncanakan untuk dilakukan terapi operatif pengangkatan batu melalui teknik extracorporeal shock wave lithotripsy. 2. Identifikasi pengkajian yang mendukung diagnosis pada Tn Pt?

3. Apakah yang anda ketahui tentang pemeriksaan ketok costo vertebra angle (CVA). Jelaskan cara pemeriksaan dan tujuan pemeriksaannya? Selain penegakan diagnosis dari anamnesis dan radiografi, pada penyakit ginjal biasa dilakukan beberapa pemeriksaan fisik berupa palpasi dan perkusi yang dapat membantu penegakan diagnosis sementara dari penyakit ginjal. 6 Perkusi pada ginjal membantu menilai ada tidaknya rasa sakit atau nyeri. Perkusi dilakukan pada sudut costovertebra dengan cara meletakkan telapak tangan yang tidak dominan di atas sudut kostovertebra, kemudian tangan yang dominan menggunakan sisi ulnar tangan atau membentuk gumpalan tinju melakukan pengetukan diatas tangan yang telah diletakkan pada sudut kostovertebra, pemeriksaan ini biasa disebut pemeriksaan nyeri ketok CVA (costovertebral angle). 7 Pada nefrolitiasis, Nyeri ketok CVA yang positif (+) menandakan bahwa batu telah menyebabkan terjadinya obstruksi pada aliran urin sehingga menimbulkan hidronefrosis atau meregangnya kapsula ginjal akibat tertahannya aliran urin dari ginjal menuju ureter disertai dengan tanda-tanda retensi urine, dan infeksi. 6,8,9 4. Apakah pemeriksaan BNO dan apa pula tujuan pemeriksaan tersebut? Radiografi foto polos BNO atau KUB (Kidney, Ureter, Bladder) berguna untuk menilai total beban batu, ukuran, bentuk, komposisi, dan lokasi batu pada beberapa pasien. Batu yang mengandung kalsium (sekitar 85% dari semua jenis batu yang terjadi pada saluran kemih bagian atas) adalah radiopak, namun asam urat murni, indinavir-diinduksi, dan batu sistin relatif radiolusen pada radiografi foto polos. 3 Lokasi batu saluran kemih yang khas dijumpai di bagian kaliks dan pelvis renalis, jika besar akan menyumbat di pelvis renalis, dan bila keluar akan terhenti di ureter dan kandung kemih. 5 Meskipun foto polos BNO cukup baik untuk mendeteksi adanya sebuah batu opak ginjal, foto polos bukan merupakan sebuah gold standart untuk menentukan adanya batu opak pada ginjal dari segi pemeriksaan radiologi diagnostik. Foto polos BNO lebih sering digunakan sebagai screening awal untuk menentukan adanya batu opak pada ginjal atau tidak.

Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi; vol 2. Edisi ke -7. Jakarta: EGC; 2007. Hal 603-602 5. Reancanakan asuhan keperawatan untuk Tn Pt Pasien mendapatkan terapi konservatif dan direncanakan terapi operatif pengangkatan batu. Simpulan. Batu kecil dalam ginjal yang tidak memberi tanda (silent stone) dapat diobati secara konservatif dengan menunggu sampai batu dapat keluar dengan sendiri. Pasien diberikan air minum minimal 2-3 liter per hari. Selain itu juga dilakukan pembatasan diet kalsium, oksalat, natrium, fosfat dan protein tergantung pada penyebab batu.28 Pengkajian