Bagi Rachmat, agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi

dokumen-dokumen yang mirip
Setahun setelah kembali dari studinya di Perancis sebagai kader

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. berkas harus dapat diaplikasikam secara tepat dan terpadu, serta memudahkan

PROGRAM STUDI DOKTOR TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

1. PENDAHULUAN. perusahaan energi berkelas dunia yang berbentuk Perseroan, yang mengikuti

SINERGI LITBANG, POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK BAHAN KIMIA UNTUK EOR DARI SKALA LAB. KE KOMERSIAL

Pada tahun 1968, Ir. Gufron, salah seorang dosen Teknik Perminyakan,

Prediksi Lifting Minyak 811 ribu BPH

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Tambang dan Pengolahan Bahan Galian dengan Akademi Geologi dan

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PERMINYAKAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 17/PMK.07/2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan penelitian.

Saran dan Harapan untuk Lembaga Penelitian dan Indonesia

INDONESIAN 2050 PATHWAYS CALCULATOR SEKTOR PASOKAN ENERGI: PRODUKSI BATUBARA, MINYAK DAN GAS BUMI. Sekretariat Badan Litbang ESDM 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Terhadap Pemanfaatan Sumber Energi Panas Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Perminyakan Lampiran III

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009

Panduan Pengguna Untuk Sektor Produksi Energi Fosil Minyak, Gas dan Batubara. Indonesia 2050 Pathway Calculator

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Perminyakan Lampiran III

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAY A MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

Departemen Pertambangan dan Energi, sekarang Kementerian Energi. Cadangan Migas dan Industri Perminyakan Indonesia. bagian II

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 pasar pelumas di Indonesia telah terbuka dengan

ERA BARU MIGAS INDONESIA:

BAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Lembaga Minyak dan Gas Bumi didirikan berdasarkan usulan-usulan atau prakarsa

Keterkaitan Rachmat dengan dunia birokrasi diawali dengan. Direktur Eksplorasi dan Produksi Migas, Departemen Pertambangan dan Energi.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Satuan Kerja Khusus. Kegiatan Usaha Hulu. Minyak dan Gas Bumi. Organisasi. Tata Kerja.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kekuatan dalam memproduksi barang atau jasa sesuai dengan

dalam Pulap:

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

Capaian Industri Migas Semester I Tahun 2016

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. prakarsa dari suatu panitia yang terdiri dari para ahli perminyakan ketika itu yang

Ditulis oleh David Dwiarto Senin, 05 November :53 - Terakhir Diperbaharui Senin, 05 November :13

bahwa dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi serta memberikan kepastian dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi

PENDIDIKAN GRATIS DUNIA KETIGA, KENAPA TIDAK? Peringatan 54 tahun Universitas Gajah Mada (UGM) Jumat, 19 Desember 2003 diwarnai aksi

Kawah Candradimuka Bernama Lemigas

Production Sharing Contract

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan disektor perminyakan sudah menunjukkan perkembangan

Dokumen Kurikulum Program Studi Doktor Teknik Geofisika

Sektor Pasokan Energi. Produksi Minyak, Gas dan Batubara. Indonesia 2050 Pathway Calculator

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang

TUJUAN DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

BAB I PENDAHULUAN. dan batubara. Dimana hampir setiap sudut kota adalah surga bisnis bagi para

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2015

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

DAFTAR INFORMASI YANG DIKECUALIKAN PADA BUMD NON KEUANGAN MILIK PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Perusahaan

INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

MENJAWAB KERAGUAN TERHADAP GROSS SPLIT Tanggapan atas Opini Dr Madjedi Hasan Potensi Permasalahan dalam Gross Split

VII. SIMPULAN DAN SARAN

Tugas Akhir Universitas Pasundan Bandung BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

Fakultas Teknik Geologi. Unpad

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional Eksplorasi dan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PMK.03/2012 TENTANG

*47349 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 48 TAHUN 1997 (48/1997)

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN *) Oleh : Danny Meirawan **)

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan melalui proses pengilangan minyak mentah. Saat ini BBM telah

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2003 TERHADAP PTK AKAMIGAS KEDEPAN* Oleh Rochmat Wahab

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Dalam hal kontrak kerja sama di bidang usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, Pemerintah men

Di tengah kesibukannya berkarya di Kementerian ESDM, Rachmat

FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010 DARI PELAMAR UMUM

2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

PETA PERKEMBANGAN INDUSTRI PERMINYAKAN DI INDONESIA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

1 Universitas Indonesia

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KONSTELASI KESELAMATAN MIGAS LINGKUP PENANGANAN KESELAMATAN PADA KEGIATAN USAHA MIGAS

PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA SEKTOR ESDM MELALUI PENGEMBANGAN BPSDM-ESDM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa, dunia usaha dan industri, serta pemerintah karena sudah mengalami

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

Transkripsi:

bagian VII Kerja Sama Erat dengan Industri Bagi Rachmat, agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan sektor migas, kerja sama dengan industri merupakan hal penting bagi Lemigas. Lemigas tidak bisa bekerja sendirian. Lemigas bukanlah lembaga yang melakukan penelitian dasar yang tidak menjadikan hubungan dengan industri sebagai hal yang krusial. Apa yang dilakukan oleh Lemigas adalah di antara penelitian dasar yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan penelitian terapan oleh industri. Sudah tentu pengkontrakkan yang demikian tidak mungkin dilakukan secara rigid, karena overlaping terutama di daerah batas antara penelitian dasar, semi-terapan dan terapan, sulit untuk dihindari. Para pendiri tentu mempunyai cita-cita menjadikan Lemigas sebagai center of excellence, ujung tombak pemerintah di bidang litbang, diklat serta data dan informasi. Keputusan strategis pemerintah pada tahun 1966 untuk menyerahkan lapangan migas dan kilang minyak Cepu ex PERMIGAN kepada Lemigas sebagai sarana litbang dan diklat menunjukan hal itu. Hanya sayang, kesempatan emas ini tidak dimanfaatkan secara optimal oleh Lemigas, terlepas dari kondisi internal maupun eksternal Lemigas yang menghambat hal itu terjadi. Pada awal pendirian Lemigas, yang juga merupakan awal dari peningkatan kegiatan industri migas di Tanah Air, sungguh tepat keputusan itu untuk melakukan pelayanan jasa lapangan yang sangat dibutuhkan oleh industri hulu migas. SDM 89

Kerja Sama Erat Dengan Industri Pertambang a Rachmat Sudibjo Lemigas langsung dapat mengenal dan mengoperasikan peralatan laboratoriun beserta SOP yang terkait sebagai jaminan mutu analisis yang mereka lakukan. Melalui kerja sama dengan Corelab, Lemigas langsung dikenal oleh seluruh perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia karena mereka tidak perlu lagi mengirim contoh batuan dan fluida reservoir ke luar negeri yang sebelumnya secara rutin mereka lakukan. Demikian pula kerja sama dengan IFP antara lain melalui pembangunan laboratorium aplikasi uji mesin yang dilakukan dalam rangka meningkatkan citra Lemigas di kegiatan hilir migas dan industri lain pada umumnya. Melalui kerja sama semacam ini diharapkan akan terjadi transfer of technology yang dapat dijadikan sebagai jalan pintas bagi capacity building Lemigas. Khusus hubungan antara Lemigas dengan Pertamina, Rachmat memberikan contoh saat Lemigas melakukan studi simulasi reservoir untuk Pertamina. Hubungan antara kedua institusi waktu itu dilandasi oleh kesadaran saling membutuhkan dan semangat saling mendukung. Faktor yang mempengaruhi lancarnya kerja sama ini juga tergantung pada hubungan pada level di bawah yang kemudian dijalankan secara bottom up. Untuk mendapatkan kepercayaan industri, Rachmat mengingatkan, sangat bergantung pada human relation yang dilakukan oleh para pelaksana baik di tingkat atas maupun di tingkat bawah. Menurutnya, kadang-kadang orang tidak hanya melihat apa, tapi juga siapa yang bekerja di institusi mitra mereka. Hubungan Lemigas dan Pertamina saat itu memang baik dan intensitas kerja sama studi antara kedua lembaga ini sangat tinggi. Kembalinya Rachmat dari studinya di Perancis tahun 1977, bertepatan dengan kebutuhan Pertamina untuk melakukan studi-studi evaluasi kinerja lapangan migas yang dioperasikan oleh PSC. Tim Lemigas yang dipimpin Rachmat melakukan studi pada hampir seluruh lapangan minyak yang melaksanakan proyek secondary recovery dan EOR, dan otomatis melakukan kontrak studi dengan mayoritas perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia. Ditambah lagi never ending study tentang gas deliverability dari ratusan reservoir lapangan migas yang secara terintegrasi memenuhi kebutuhan kilang LNG di Bontang. 90

Menurutnya, kepulangannya dari studi S3 di Perancis yang bertepatan waktunya dengan kebutuhan untuk melakukan studi-studi reservoir migas di Indonesia merupakan faktor luck baginya. Komentar Rachmat: Kalau tidak, mungkin saya akan mengalami frustrasi karena tidak langsung dapat menerapkan ilmu yang saya pelajari. Banyak contoh lulusan dari luar negeri yang sempat menganggur dalam arti tidak mendapat kesempatan bekerja sesuai dengan bidang yang dia tekuni. Mau melakukan penelitian, peralatannya tidak ada. Akhirnya timbul rasa frustrasi. Saya merasa beruntung karena begitu saya pulang, ada pekerjaan yang begitu besar menanti. Secara intelektual, menurutnya, studi-studi simulasi yang dia lakukan memberikan kepuasan tersendiri karena masalah yang dia hadapi cukup menantang dan dari sisi ilmu dan teknologinya cukup canggih. Terlebih, grup yang dipimpin Rachmat boleh dikatakan yang pertama melakukan simulasi reservoir di Indonesia, tidak saja model black oil, tapi juga compositional dan thermal. Gambar 36. Bersama Manajemen Mobil, North Sea Opt, UK Menurunnya intensitas kerja sama antara Lemigas dengan Pertamina serta kontraktor PSC sekarang ini, menurut hemat Rachmat, bisa jadi disebabkan oleh kebutuhan industri terhadap studi simulasi tidak lagi terlalu besar dibandingkan sebelumnya. Studi simulasi yang diberikan Lemigas, sekarang ini sudah banyak yang dapat ditangani sendiri oleh 91

Kerja Sama Erat Dengan Industri Pertambang a Rachmat Sudibjo tenaga Pertamina maupun PSC lainnya. Dulu untuk melakukan studi simulasi diperlukan komputer mainframe yang besar, sekarang cukup dilakukan dengan laptop yang sedikit canggih. Sekarang sudah banyak tenaga yang dapat melakukan sendiri simulasi reservoir yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh beberapa orang di Lemigas. Ini tidak terlepas dari pendidikan teknik perminyakan yang telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar bekerja di perusahaan migas di Tanah Air dan bahkan di luar negeri. Lebih lanjut Rachmat mengharapkan, agar Lemigas lebih banyak berkonsentrasi pada studi dan penelitian laboratorium, karena tidak semua perusahaan membangun sarana laboratorium sendiri. Dia melihat bahwa hal tersebut sudah dilakukan Lemigas hanya intensitas promosinya yang perlu ditingkatkan melalui Public Relation (PR) yang lebih terstruktur. Penelitian laboratorium mencakup proses EOR yang merupakan domain dimana Lemigas bisa lebih berkiprah seperti yang dia harapkan pada saat seminar awal tahun 1980-an. Rachmat memberikan contoh masalah produksi coal bed methane dan peralatan pemboran yang sesuai dimana Lemigas juga memberikan kontribusinya. Masalah produksi lepas pantai, seperti flow assurance dan lain-lain, dapat ditangani Lemigas melalui kerja sama dengan institusi atau perguruan tinggi yang berorientasi pada industri lepas pantai. Terlepas dari faktor kerja sama yang erat dan kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan migas kepada Lemigas, Rachmat beranggapan bahwa penting bagi Lemigas untuk mempunyai peralatan yang memadai. Tentu ini lebih mudah diucapkan daripada dilaksanakan. Secara nasional Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sebelumnya Departemen Pertambangan dan Energi, dimana Lemigas berada, belum mendapatkan anggaran yang memadai sesuai dengan posisinya yang strategis. Dari anggaran yang diberikan kepada Departemen ini, sekitar 80% dari total anggaran diperuntukan bagi pengembangan listrik pedesaan. Rachmat juga menyoroti bagaimana kerja sama dengan industri tergantung pada faktor SDM yang berkualitas. Faktor zero growth yang diterapkan secara menyeluruh bagi rekrutmen pegawai negeri menjadi kendala bagi jumlah tenaga peneliti profesional. Warisan lama yang sulit diatasi adalah perbandingan antara jumlah peneliti dengan tenaga pendukung yang 92

tidak proporsional. Dari sekitar 800 pegawai Lemigas saat itu, penelitinya sebanyak 30%, sisanya adalah tenaga pendukung. Menurutnya, hal ini membuat porsi anggaran lebih berat pada pengeluaran rutin pegawai ketimbang untuk penelitian. Dengan SDM yang tidak lebih dari 10.000 pegawai dari sekitar 4.7 juta pegawai negeri dan menghasilkan lebih dari seperempat dari penerimaan negara, seharusnya kualitas SDM lebih dapat ditingkatkan dan rekrutmen untuk tenaga profesional dapat dilakukan meniru pola kader spesialis yang pernah dilakukan pada tahun 1970-an. Untuk menjaga kuantitas keseluruhan jumlah pegawai secara berangsur-angsur kelebihan tenaga pendukung harus dikurangi sehingga proporsi jadi terbalik dimana tenaga pendukung menjadi sekitar 30% dari total pegawai. Tak lupa Rachmat mengingatkan bahwa masalah kronis yang dihadapi negara ini adalah semboyan lips service tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia yang didengung-dengungkan selama ini. Ingat bahwa jarang ada lulusan yang top yang mau masuk jadi pegawai negeri. Bukannya mereka minta gaji berlebihan seperti di perusahaan swasta besar, tapi paling tidak hierarki kebutuhan manusia versi Maslow diperhatikan. Masak lulusan doktor masih harus berkutat untuk memenuhi kebutuhan fisiologis agar dapurnya tetap berasap. Jangan heran kalau kita tertinggal jauh dibanding dengan Negeri Jiran, Malaysia, yang kesejahteraan pegawai negerinya maupun sistem pengupahan buruhnya jauh diatas negara kita. Efek kumulatif diskrepensi dari sistem renumerasi tercermin dari kesenjangan kemajuan ekonomi kedua negara dan bukan sebaliknya. Yang dibutuhkan adalah perubahan mind-set dan political will dari penyelenggara negara. Saya lihat sudah ada perubahan sikap dari pemerintah dalam memandang masalah ini. Jangan ada lagi show TV dimana Kepala BKN demonstrasi minum kopi sambil makan singkong untuk menunjukan bahwa gaji pegawai negeri kita cukup memadai, Rachmat mengakhiri komentarnya. 93

Kerja Sama Erat Dengan Industri Pertambang a Rachmat Sudibjo 94