BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini meliputi beberapa sub bab yaitu 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota Surabaya atau Dispendukcapil

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sistem teknologi informasi

BAB II KERANGKA TEORITIS. Sistem merupakan kelompok elemen-elemen yang berintegrasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan sistem teknologi informasi saat ini telah menjadi kebutuhan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi

PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM HRIS UNIVERSITAS BINA DARMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai Analisis Faktor Atas Kepuasan telah banyak

Page 1 Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 8 Februari 2014 ISSN : PENGUKURAN KEPUASAN

Sulistiyono ( ) JURUSAN SISTEM INFORMASI ITS

BAB I. moderen. Banyak keputusan strategi yang bergantung kepada informasi. penting dalam suatu instasni sebagai media informasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pebisnis. Saat ini, teknologi informasi yang sedang berkembang pesat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sarana bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI SOFTWARE AKUNTANSI. (Studi Empiris pada Perusahaan Pemakai Software Akuntansi K-System

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

ANALISIS FAKTOR KESUKSESAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi dalam mengelola informasi

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan era teknologi merupakan era yang telah merubah pola pikir manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHALUAN. informasi telah menjadi kebutuhan pokok dan komoditas baru. Era demikian

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

BAB II PENILAIAN KESUKSESAN PENERAPANAN IPAD DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN 2003

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi menjadi bagian penting dalam kemajuan sebuah organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu badan pelayanan yang tidak berorientasi pada

Model Delone and Mclean untuk Mengukur Kesuksesan E-government Kota Pekalongan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis perbankan yang meningkat menuntut perusahaan untuk

EVALUASI KESUKSESAN SIMDA BMD PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN MENGGUNAKAN MODEL KOMBINASI DELONE MCLEAN DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Amanda, 2010). Birley Peter (2012) menyatakan bahwa di era ini kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan lebih rinci lagi dituangkan

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. manusia modern. Maraknya penggunaan komputer telah membawa dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus terus memperbaharui sistem informasi yang mereka gunakan, hal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) DENGAN METODE EUCS (Studi Kasus: Perpustakaan UIN SUSKA Riau)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

Informasi (Survei pada Tiga Satker KPU Pengguna Software Aplikasi SIA).

BAB V KESIMPULAN. 1. Menurut mahasiswa, kualitas pelayanan pendidikan pada Program Studi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (Jogiyanto, 2005 : 1). Sampai saat ini teknologi informasi (TI) telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Di era persaingan dalam dalam hal kemajuan suatu negara, sejenak kita

Etik Ipda Riyani Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Aset merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, organisasi, atau institusi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam setahun terakhir tercatat lebih dari 73 coffee shop tumbuh berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah pemerintahan akan saling terkait fungsinya guna memperjuangkan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Kualitas Sistem Dan Kualitas Layanan Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

EVALUASI NET BENEFIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SOFTWARE AKUNTANSI ACCURATE, DAN ZAHIR MENURUT MODEL DELONE & MCLEAN 2003

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model. penerimaan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai. TAM

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengukuran Kepuasan Pengguna Situs Web Dengan Metode End User Computing Satisfaction (EUCS)

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berpengaruh dan umum digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perguruan tinggi sebagai salah satu tempat yang berperan dalam pembinaan dan peningkatan keterampilan sekaligus pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menciptakan generasi yang berkualitas yang mampu bersaing dalam era persaingan global dan dapat menjadi perantara untuk kemajuan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu perguruan tinggi memiliki tanggung jawab melakukan proses pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan keluaran yang berkualitas (Kurniawan, 2005). Perguruan tinggi berperan besar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai suatu lembaga yaitu kegiatan tridarma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Untuk mendukung pelaksanan tupoksi tersebut diperlukan sejumlah fasilitas dan infrastruktur pendidikan dan pengajaran yang meliputi ruang kelas, laboratorium, studio, workshop, perpustakaan, kebun, kampus lapangan, rumah sakit pendidikan serta fasilitas penunjang aktivitas mahasiswa meliputi asrama, kantin, fasilitas olahraga serta fasilitas lain sehingga mahasiswa dapat berinteraksi dan berkolaborasi antar disiplin ilmu. Fasilitas dan infrastruktur perguruan tinggi negeri yang keberadaannya menggunakan sumber dana dari pemerintah/negara merupakan aset atau barang milik negara yang dikelola menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN).

2 Berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pasal 9 menetapkan setiap Kementrian/Lembaga Negara yang menggunakan anggaran dan barang negara/pemerintah mempunyai tugas mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya. Setiap Instansi Pemerintah yang mengelola Barang Milik Negara wajib menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Dalam pasal 1 butir 10 Undang-Undang Nomor I Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang dimaksud dengan Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Dalam hal ini terbatas pada barang yang bersifat berwujud (tangible) yang meliputi barang persediaan dan aset tetap (fixed assets). Barang Milik Negara memerlukan pengelolaan dan penatausahaan yang memadai baik secara fisik, hukum, maupun akuntansi. Pengelolaan dan penatausahaan yang baik ini akan sangat berguna dalam menjaga kondisi fisik, pengamanan, pengakuan, peralihan hak, penilaian dan praktik akuntansi yang terkait dengan barang tersebut. Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan pengelolaan BMN. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 (PP No.6/2006) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah diperbaharui Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 (PP No.27/2014) yang mengatur mengenai pengelolaan BMN yang meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan,

3 penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Berdasarkan ketentuan di atas model kerja SIMAK BMN dapat digambarkan pada Gambar 1.1. Perencanaan kebutuhan dan penganggaran Pengawasan/pengenda lian Pengadaan Penatausahaan Penggunaan Pemindahtanganan Pemanfaatan Penghapusan Pemeliharaan Penilaian Gambar 1.1 Model Kerja SIMAK BMN (Sumber : PP. No. 27/2014 ) Secara periodik setiap unit pengelola aset disetiap instansi pemerintah termasuk perguruan tinggi negeri dalam hal ini Universitas Gadjah Mada dituntut untuk melaporkan kondisi pengelolaan aset yang berada dibawah pengelolaan instansi tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 tahun 2007 (Permenkeu No.120/PMK.06/2007) tentang Penatausahaan BMN mengatur mengenai tata cara penatausahaan BMN yang terdiri dari pembukuan, inventarisasi dan pelaporan. Di bawah ini adalah alur kerja SIMAK BMN dalam pengelolaan aset:

4 Mulai Akhir Semester Y Lakukan inventarisa si Lakukan pengiriman data ke SIMAK BMN T T Terdapat mutasi? Y Hasil Inven.vs catatan berbeda? T Input dalam aplikasi Persediaan Y Input Hasil Inventarisasi dalam Aplikasi Buku/Lapora n Persediaan Buku/Lapora n Persediaan Selesai Gambar 1.2 Alur Pelaporan SIMAK BMN (Sumber : Permenkeu No.120/2007) Universitas Gadjah Mada sebagai instansi pemerintah yang mengelola aset yang cukup besar dengan tingkat keragaman aset meliputi jumlah, nilai, jenis, bentuk serta usia pemakaian dan permasalahan pengelolaan aset dari proses pengadaan sampai penghapusan mempunyai karakteristik masalah yang beragam. Dengan mengaplikasikan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) diharapkan permasalah-permasalahan tersebut dapat dikurangi, akan tetapi dengan besarnya aset yang dikelola dengan banyaknya unit kerja yang berada dibawahnya yang membutuhkan sumberdaya

5 manusia pengelola aset yang memiliki latar belakang yang beragam sehingga dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) masih timbul hambatan dan kendala dalam proses pelaksanaannya di tingkat pengelola aset. Hambatan dan kendala itu meliputi kurangnya koordinasi dan pemahaman informasi mengenai tata kelola dan penatausahaan barang milik negara menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) serta kemungkinan kekurang sempurnaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). Berdasarkan uraian diatas diperlukan alat ukur untuk menentukan kesusksesan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) sehingga tercapai kepuasan pengguna sistem informasi tersebut. Alat ukur untuk menentukan kesuksesan suatu Sistem Informasi menurut Ives, Olson dan Baroudi (1983) adalah dengan mengukur tingkat kepuasan pengguna (End User Computing Satisfaction-EUCS). Menurut Doll dan Torkzadeh (1988), EUCS adalah sikap afektif menuju aplikasi komputer tertentu oleh operator yang berinteraksi langsung dengan aplikasi sistem. Kepuasan pengguna dapat dievaluasi dari segi primer (aplikasi) dan sekunder (peran pengguna). Pengguna dalam penelitian Doll dan Torkzadeh ini adalah orangorang yang berinteraksi langsung seperti administrator pengelola asset. Dalam mengukur efektivitas sistem informasi ini terbukti sulit untuk dilakukan, karena sangat sulit untuk mengukur langsung kualitas dan efektifitas

6 sistem informasi (Seddon dan Kee Yip, 2002). Salah satu pengukuran efektifitas sistem informasi adalah dengan mengukur kepuasan pengguna dengan EUCS. Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai kepuasan pengguna (user satisfaction) terhadap sistem informasi, banyak peneliti yang menggunakan pengukuran kepuasan pengguna yang dikembangkan khusus oleh Doll dan Torkzadeh (1988). Dalam model mereka, Doll dan Torkzadeh telah berhasil mengembangkan 5 (lima) variabel yang secara serentak mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi sistem informasi yaitu muatan (content), akurasi (accuracy),bentuk dan ukuran ( format), kemudahan menggunakan (ease of use) dan jadwal (timeliness). Manfaat dari sistem informasi kaitannya dengan kepuasan pengguna ini pertama kali diperkenalkan oleh DeLone dan McLean (1992) yang kemudian dilakukan revisi pada tahun 2002. DeLone dan McLean (1992) yang menyebutkan bahwa kualitas dari sistem akan sangat mempengaruhi niat para pengguna, sementara niat dari pengguna tersebut dipengaruhi oleh kepuasan yang mereka dapat setelah menggunakan sistem informasi. Jika pengguna berniat menggunakan sistem informasi dan mendapat kepuasan dari sistem informasi tersebut, maka akan berdampak pada performa kerja mereka. Dampak kepuasan pengguna digambarkan dalam Model Kesuksesan Sistem Informasi (Delone & McLean, 2002).

7 Information Quality Use (Intention to Use) System Quality Net Benefits Service Quality User Satisfaction Gambar 1.3 Kesuksesan Sistem Informasi (Sumber :Delone & McLean, 2002) Kualitas informasi (information quality) digunakan untuk mengukur kualitas keluaran (outputs) dari sistem informasi (Jogiyanto, 2007). Informasi dapat dikatakan berkualitas apabila menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami dan bersifat universal, serta dapat memenuhi kebutuhan pengguna sehingga pengguna merasa puas ketika menggunakan sistem informasi tersebut. Kualitas informasi menurut DeLone dan McLean (2003) mencakup relevansi dan ketepatan waktu. Mereka juga menjelaskan bahwa antara kualitas sistem dan kepuasan pengguna berhubungan positif. Menurut Bailey dan Pearson (1983), pengukuran dari kualitas informasi terdiri dari penggunaan akurasi, ketepatan, kemutakhiran, ketepatan waktu, kehandalan, bentuk, dan relevan. Kualitas sistem (system quality) adalah faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna. Apabila kualitas sistem yang diterapkan itu tinggi, maka sistem tersebut akan meningkatkan kepuasan pengguna dari sistem tersebut. Penelitian terdahulu sudah mengembangkan pengukuran terkait kualitas sistem. Hamilton dan Chervany (1981) menggunakan kemutakhiran data yang diusulkan (proposed data currency), waktu untuk merespon (response time), waktu untuk

8 pergantian (turnaround time), akurasi data (data accuracy), kehandalan (reliability), kelengkapan (completeness), fleksibilitas sistem (system flexibility), dan kemudahan penggunaan (ease of use). DeLone dan McLean (2003) menyatakan bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Banyak peneliti yang melakukan pengujian yang berhubungan dengan kualitas sistem dan kepuasan pengguna, diantaranya adalah Seddon dan Kiew (1994) yang menemukan adanya konsistensi hubungan positif yang terjadi antara kualitas sistem dengan kepuasan pengguna. Kualitas sistem yang baik berdampak pada meningkatnya kepuasan pengguna dari sistem tersebut. Kualitas sistem dapat ditunjukkan dari kemudahan dalam penggunaan sistem, ramah terhadap pengguna, tampilan yang menarik, dapat menyediakan informasi secara cepat dan memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi. Kualitas layanan (service quality) mengukur kualitas dari segi layanan pendukung bagi pengguna yang diterima dari divisi sistem informasi dan personil layanan teknologi informasi (DeLone dan McLean, 2003). Ukuran dari dimensi kualitas layanan adalah kelengkapan informasi yang bisa disediakan oleh sistem, personalisasi terhadap isi, dan variasi informasi yang ada. Kualitas layanan pada awalnya digunakan dalam penelitian di bidang pemasaran. Kualitas layanan ini mengukur dari segi pembeli dan dapat diukur dengan menggunakan alat yang bernama SERVQUAL (Parasuman, 1988). SERVQUAL terdiri dari beberapa dimensi, seperti kehandalan (reliability), keresponsifan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) dan tampak (tangible).

9 Davis (1986) dengan TAM (Technology Acceptance Model) dan Fishbein dan Ajzen (1980) dengan TRA (Teory of Reasoned Action) menjelaskan bahwa kegunaan yang dirasakan (perceived usefulness) dan kemudahan dalam menggunakan (ease of use) adalah dua faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap penggunaan aktual sebuah sistem. Dihipotesiskan bahwa kemudahan dalam penggunaan memiliki efek yang signifikan terhadap sikap dalam pemanfaatan sebuah sistem. Apabila sistem tersebut mudah untuk digunakan, maka keyakinan pengguna terhadap sistem tersebut juga akan semakin tinggi. Kepuasan pengguna (user satisfaction) merupakan kriteria yang paling penting dalam mengukur sukses atau gagalnya sebuah sistem informasi (Power & Dickson, 1973) dan menurut Ives et al. (1982) pengertian lebih luas mengenai kepuasan pengguna dijelaskan sebagai pemakai yang percaya bahwa sistem informasi yang tersedia telah sesuai dengan informasi yang mereka butuhkan. Dalam hal ini, kepuasan pengguna berkaitan lurus dengan kualitas yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi.kualitas di sini dapat diartikan sebagai sebuah nilai (value) yang diberikan untuk meningkatkan efektifitas kinerja pengguna sistem.oleh karena itu, semakin besar nilai yang diberikan, maka dapat dikatakan semakin besar pula kepuasan pengguna. Akibat dari penggunaan sistem informasi tidak hanya berpengaruh terhadap pengguna individu dan kelompok saja. DeLone dan McLean (2003) mengajukan dimensi baru berupa keuntungan bersih (net benefit). Keuntungan bersih dalam penelitian ini merupakan persepsi pengguna terkait manfaat-manfaat bersih dari penerapan sistem informasi. Pengguna mungkin merasa puas dengan

10 penerapan sistem informasi karena memberikan manfaat dalam menyelesaikan pekerjaannya, atau sebaliknya. Livari (2005) mengemukakan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh signifikan terhadap dampak individu dalam penggunaan sistem informasi. Penelitian lain yang menunjukkan adanya pengnaruh kepuasan penggunaterhadap manfaat bersih adalah penelitian yang dilakukan oleh Khayun, et.al (2012). Khayun (2012) menemukan adanya pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan pengguna terhadap keuntungan bersih.selain itu, Chong (2010) juga menemukan pengaruh positif yang terjadi antara kepuasan pengguna dengan keuntungan bersih. 1.2 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH 1.2.1 Identifikasi Masalah : Semenjak Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) diimplementasikan di UGM belum pernah dilakukan pengukuran dan penelitian terhadap kepuasan pengguna SIMAK BMN, dengan faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu muatan (content), akurasi (accuracy), tampilan (format), kemudahan menggunakan (easy of use) dan ketepatan waktu (timelines) dukungan organisasi (organizational support), kegunaan yang dirasakan (perceived usefulness).

11 1.2.2. Rumusan Masalah : Dari uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada? 2. Bagaimanakah faktor muatan mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada? 3. Bagaimanakah faktor akurasi mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada? 4. Bagaimanakah faktor tampilan mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada? 5. Bagaimanakah faktor kemudahan menggunakan mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada? 6. Bagaimanakah faktor ketepatan waktu mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada? 7. Bagaimanakah faktor dukungan organisasi mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada? 8. Bagaimanakah faktor kegunaan yang dirasakan mempengaruhi kepuasan pengguna dalam implementasi SIMAK BMN di Universitas Gadjah Mada?

12 1.2.3. Batasan Masalah : Berdasarkan rumusan-rumusan masalah tersebut, prioritas utama penelitian adalah mengukur kinerja Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) dengan melihat tingkat kepuasan pemakai dengan menggunakan faktor yaitu muatan (content), akurasi (accuracy), tampilan (format), kemudahan menggunakan (easy of use) dan ketepatan waktu (timelines) dukungan organisasi (organizational support), kegunaan yang dirasakan (perceived usefulness). Selanjutnya penelitian ini akan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi secara positif terhadap kepuasan pengguna dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) UGM. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengevaluasi kepuasan pengguna SIMAK BMN yang diukur dengan kepuasan pengguna menggunakan faktor-faktor : yaitu muatan (content), akurasi (accuracy), tampilan (format), kemudahan menggunakan (easy of use) dan ketepatan waktu (timelines) dukungan organisasi (organizational support), kegunaan yang dirasakan (perceived usefulness).

13 2. Melakukan identifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi secara positif terhadap kepuasan pengguna dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) di UGM. 3. Mengungkap peluang-peluang perbaikan implementasi SIMAK BMN baik yang menyangkut sistem perangkat lunaknya maupun kebijakan pengelolaannya. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang sistem informasi pengelolaan aset serta dapat memberikan masukan kepada seluruh stakeholder pengelolaan aset di lingkungan Universitas Gadjah Mada dalam rangka strategi peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan aset menggunakan SIMAK BMN. 1.5 KEASLIAN PENELITIAN Pada dasarnya penelitian tentang kepuasan pengguna sistem informasi menggunakan instrument End User Computing Satisfaction (EUCS) sudah dilakukan oleh beberapa peneliti, akan tetapi setiap peneliti memiliki unsur persamaan dan perbedaan. Didit Suhartono (2013) menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna. Selain itu keahlian pengguna komputer juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

14 kepuasan pengguna. Penelitian yang dilakukan berjudul Analisis Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi, Brainware dan CSE Terhadap EUCS Karyawan Di UPT Perpustakaan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Achmad Irfan (2015) yang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik Universitas Batanghari menggunakan variabel EUCS yaitu isi, ketepatan, bentuk, kemudahan penggunaan, ketepatan waktu, kecepatan sistem, kepuasan pengguna, kualitas sistem dan kegunaan. Hasilnya isi, ketepatan, kemudahan penggunaan, kecepatan sistem, dan kegunaan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akademik universitas Batanghari. Sedangkan bentuk, ketepatan waktu dan kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akademik universitas Batanghari. Che Hussin, Ab. Razak (2013) mengembangkan model pengukuran kepuasan pengguna menggunakan variabel EUCS dengan menambahkan variabel pelatihan, dokumentasi, dukungan internal dan external, kecepatan sistem dan memberikan ruang (interface) bagi pengguna untuk mengukur Online Public Access Catalog (OPAC) pada sistem informasi perpustakaan. Hasilnya Che Hussin, Ab. Razak mampu menyediakan model yang sederhana dalam mengukur Web OPAC untuk mencapai kepuasan pengguna akhir.