BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Sudirman Wibowo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan (PUSINTEK ) adalah Unit Organisasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bertugas melaksanakan pembinaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, dan pelayanan serta pengembangan sistem informasi dan teknologi keuangan. Dalam melaksanakan tugasnya PUSINTEK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal (Setjen) Kemenkeu. Keberadaan PUSINTEK sebagai unit kerja Teknologi dan Sistem Informasi Kementerian Keuangan memegang peranan yang amat strategis bagi keberhasilan unit-unit kerja Kemenkeu lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Selain itu layanan dan fasilitas yang disediakan oleh PUSINTEK bernilai strategis dan taktis bagi pimpinan Kementerian dan unit kerja untuk mengambil keputusan dan membuat kebijakan. Sebagai unit kerja yang mengelola teknologi dan sistem informasi keuangan, PUSINTEK banyak mengelola proyek strategis yang bernilai investasi tinggi. Proyek-proyek yang dikelola oleh PUSINTEK tidak terbatas pada proyek SI maupun TI saja. Beberapa proyek yang ditangani bersifat inhouse atau dikerjakan langsung oleh internal PUSINTEK, beberapa lainnya dikerjakan oleh pihak ketiga atau rekanan, baik dengan metode lelang maupun non-lelang. Tidak sedikit pula Direktorat Jenderal (Dirjen) lain mengajukan permohonan proyek. Pengelolaan proyek-proyek yang telah disebutkan di atas ditangani oleh salah satu sub bidang dari PUSINTEK yaitu Manajemen Program. Selama ini Manajemen Program, selaku sub bidang dari Bidang Perencanaan dan Kebijakan TIK memantau seluruh proyek dan investasi dengan berbagai cara manual seperti: 1. Mengadakan pertemuan dengan para Person In Charge (PIC) proyekproyek yang ada. 1

2 2. Mendatangi para PIC proyek. 3. Menelepon para PIC proyek. 4. Mengirim permintaan status dan progress lewat ke PIC proyek. 5. Mencatat semua status dan progres proyeknya. Setelah beberapa langkah-langkah pemantauan tersebut dilalui, seluruh status dan progres kegiatan proyek akan dilaporkan kepada Kepala PUSINTEK ketika Rapat Manajemen. Data yang dilaporkannya pun kadang tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kondisi pada saat dilaporkan atau bisa disebut tidak up-to-date. Pelaporan status dan progres kegiatan proyek menggunakan aplikasi Ms. Office PowerPoint dan Ms. Office Excel. Selama beberapa tahun kegiatan pemantauan dilakukan dengan cara manual seperti tersebut di atas, kemudian dirasa bahwa proses tersebut sangat tidak efisien. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi mengusulkan agar dibuat sistem informasi yang dapat menggantikan cara manual menjadi lebih efisien. Menanggapi usulan tersebut, Kepala PUSINTEK memutuskan agar dilakukan kajian untuk pembuatan sistem informasi yang dapat mengelola proposal dan proyek TIK atau non-tik. Kemudian beliau mengutarakan harapan-harapan jika sistem sudah dibangun, yaitu: 1. Status dan progress proyek-proyek yang ada dapat up-to-date. 2. Dalam bentuk web application. 3. Dapat diakses sewaktu-waktu. 4. Mudah diakses. Setelah melalui beberapa tahap pengadaan, maka dibuatlah Sistem Informasi Project and Portfolio Management (PPM). Sistem Informasi Project and Portofolio Management (PPM) adalah sebuah sistem yang dibangun Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk memonitor kegiatan-kegiatan proyek dari unit-unit kerja yang ada di bawahnya. Dengan software ini semua kegiatan proyek unit kerja beserta portofolionya dapat dilihat secara online oleh pihak Kemenkeu. Unit-unit kerja yang dapat menggunakan sistem ini adalah unit kerja-unit kerja di bawah Kemenkeu Republik Indonesia, diantaranya adalah Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Anggaran, Dirjen 2

3 Perbendaharaan, Dirjen Kekayaan Negara, Dirjen Pengelolaan Utang, Dirjen Pajak, Dirjen Perimbangan Keuangan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Badan Pendirikan dan Pelatihan Keuangan, dan Badan Kebijakan Fiskal. Sebagai stakeholdernya adalah Menteri Keuangan, Staf Ahli Menteri, Staf Khusus Menteri, pimpinan unit-unit dibawah Kemenkeu atau lebih tepatnya disebut Eselon I, pimpinan satu tingkat dibawahnya disebut Eselon II, dan Eselon III. Fungsi utama dari Sistem PPM bagi para stakeholder adalah dapat memudahkan dalam proses pelaporan dari proyek-proyek yang dilakukan. Kemudahan-kemudahan ini akan meningkatkan kinerja dari para stakeholder dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sejak sistem PPM dipergunakan secara rutin selama beberapa bulan, didapatkan beberapa kritikan atau masukan sebagai berikut: 1. Sistem PPM hanya berisi tulisan di kolom notes; 2. Sistem PPM penampilannya membosankan; 3. Sistem PPM tidak sesuai dengan kondisi pemerintahan; 4. Sistem PPM bisa dirubah apa tidak templatenya; 5. Sistem PPM berbahasa Inggris, kenapa tidak berbahasa Indonesia; 6. Sistem PPM tidak akurat dan belum dapat menampilkan data yang diinginkan. Dari kritikan dan masukan tersebut, maka dengan ini peneliti ingin mengetahui keinginan dan pendapat pengguna sistem informasi dan harapan stakeholder terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi kinerja sistem informasi seperti Isi dari sistem, keakurasian sistem, bentuk atau penampilan sistem, kemudahan sistem dalam penggunaannya, dan ketepatan waktu sistem dalam menampilkan data. Setelah semua data dari komponen tersebut dikumpulan, maka dapat ditarik kesimpulan apakah sistem tersebut kurang atau cukup memuaskan para pengguna. Oleh sebab itu diperlukan suatu alat evaluasi yang dapat mengevaluasi komponen-komponen di atas. Sejak menggunakan sistem PPM, belum pernah dilakukan evaluasi terhadap sistem informasi tersebut. Dalam penelitian ini evaluasi yang akan dilakukan adalah evaluasi dengan metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Metode evaluasi End User Computing 3

4 Satisfaction (EUCS) memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk mengevaluasi permasalahan yang ada. Komponen-komponen tersebut adalah kepuasan terhadap sistem (dilihat pada pengguna dan stakeholders), yang dapat ditarik dari komponen Isi, Akurasi, Bentuk, Kemudahan, dan Ketepatan waktu. Metode evaluasi End User Computing Satisfaction (EUCS) digunakan untuk mengukur kepuasan pemakai terhadap sistem informasi. Sistem informasi suatu organisasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada pemakainya. Dengan adanya kepuasan pemakai tersebut maka akan timbul penerimaan (acceptance) pada sistem informasi yang dipergunakan dalam organisasi tersebut. Kepuasan pemakai (user satisfaction) merupakan salah satu indikator keberhasilan pengembangan sistem informasi. Doll dan Torkzadeh mengembangkan instrumen EUCS yang meliputi 5 komponen yaitu terdiri atas: Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease), dan Ketepatan Waktu (timeliness). Dengan komponen-komponen tersebut, maka metode evaluasi End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode yang paling cocok untuk digunakan mengevaluasi sistem PPM. 1.2 Perumusan Masalah "Bagaimana hasil evaluasi implementasi Sistem Project and Portfolio Management di PUSINTEK Kementerian Keuangan Republik Indonesia?". 1.3 Keaslian Penelitian Penelitian tentang evaluasi sistem informasi telah banyak dilakukan, diantaranya adalah : 1. Penelitian tentang evaluasi sistem informasi menggunakan metode HOT- Fit yang dilakukan oleh Edy Kristianto dengan judul penelitian Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Dengan Menggunakan HOT-Fit, pada tahun Penelitian evaluasi sistem informasi menggunakan Cobit Framework dan Expert Choice yang dilakukan oleh N. Tri S. Saptadi dengan judul 4

5 penelitian Evaluasi Implementasi Teknologi Informasi Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Menggunakan Cobit Framework dan Expert Choice pada tahun Penelitian tentang adaptasi konsumen dari sebuah layanan sistem infromasi menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) yang dilakukan oleh Mauricio Featherman tahun 2003 dengan judul penelitian : Applying TAM to E-Services Adoption: The Moderating Role of Perceived Risk". Penelitian ini dipaparkan pada proceeding ke-36 Hawaii International Conference on System Sciences tahun Pada penelitian kali ini, yang dievaluasi adalah aspek kepuasan pengguna dan stakeholder terhadap Sistem Project and Portfolio Management dengan menggunakan metode EUCS. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi Sistem Project and Portfolio Management di PUSINTEK Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini ada tiga bagian, yaitu: 1. Manfaat bagi instansi PUSINTEK (a). Diperoleh gambaran hasil evaluasi tentang pendapat dan keinginan pengguna terhadap sistem informasi PPM yang telah diimplementasikan. (b). Diperoleh gambaran dari hasil evaluasi tentang pendapat dan keinginan stakeholder terhadap sistem informasi PPM yang telah diimplementasikan. (c). Diperoleh masukan sebagai bahan untuk perkembangan Sistem Informasi berikutnya agar lebih baik. 2. Manfaat bagi peneliti 5

6 Sebagai wahana penelitian untuk mengaplikasikan keilmuan yang telah dipelajari di bidang sistem informasi dan teknologi informasi dalam penerapannya di masyarakat, organisasi, dan institusi. 3. Manfaat bagi peneliti lain (a). Diperoleh data yang dapat dijadikan referensi untuk penelitianpenelitian serupa di institusi yang lain. (b). Diperoleh suatu gambaran tentang keinginan pengguna dan stakeholder yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan penelitian yang lebih luas. 6

dokumen-dokumen yang mirip

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 109 TAHUN 2001TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I DEPARTEMEN