BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Seiring perkembangan zaman, semua kegiatan masyarakat semakin akrab bahkan sangat akrab dengan teknologi informasi, termasuk menjalankan sebuah tugas. Salah satu teknologi yang membantu dan penting untuk menunjang sebuah kinerja adalah teknologi informasi dengan menggunakan komputer. Semua itu tentu saja untuk mewujudkan peningkatan kinerja suatu individu agar lebih produktif dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Menurut Haag & Keen (1996), teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu SDM bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintah. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi informasi merupakan suatu investasi yang sangat berperan dalam kemajuan masyarakat khususnya terkait perkembangan teknologi informasi. Dalam penggunaannya, para user mempertimbangkan sisi manfaat dan kemudahan dalam mengakses teknologi informasi. Dua pertimbangan ini akan mempengaruhi para user dalam berperilaku. Penelitian tentang minat berperilaku dilakukan dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) yang pertama kali diperkenalkan oleh Davis (1989), yaitu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi untuk

2 menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan teknologi informasi. Secara teknis, sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat. Secara kualitas sistem teknologi informasi juga sudah meningkat dengan drastis dari tahun ke tahun. Saat ini, meskipun dari sisi teknis maupun kualitas teknologi informasi telah membaik akan tetapi masih banyak sekali terdengar suatu teknologi informasi gagal diterapkan. Kenyataan seperti ini menarik untuk dilakukan analisis kembali karena dari hasil penelitian-penelitian menunjukan bahwa penyebab kegagalan adalah lebih pada aspek keperilakuannya (behavior). Melihat kenyataan bahwa tidak setiap individu dapat dengan terbuka menerima perkembangan teknologi informasi yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kembali pengaruh variabel-variabel yang ada sehingga mempengaruhi suatu individu dalam berperilaku khusunya pada teknologi informasi. Salah satu teknologi informasi yang dapat membantu pekerjaan manusia adalah dengan penggunaan web, web berisikan tentang banyak informasi-informasi di berbagai bidang. Sama hal nya dengan digital journal online berisikan hasil-hasil riset/penelitian di berbagai disiplin ilmu. Pada penelitian ini, peneliti mempunyai empat variabel, yaitu manfaat, kemudahan, ketidakpastian tugas dan minat berperilaku dalam penggunaan digital journal online. Agar teknologi informasi dapat diterima dengan baik oleh penggunanya, maka suatu sistem perlu dipersiapkan terlebih dahulu supaya penggunanya akan berperilaku menerima. Merubah suatu perilaku individu tidak dapat dilakukan secara langsung kepada perilakunya, tetapi harus dilakukan lewat penyebab-

3 penyebab perilaku tersebut. Salah satu penyebab dari perilaku adalah kepercayaan-kepercayaan (beliefs) yang ditimbulkan terhadap suatu teknologi infomasi, dengan demikian, merubah perilaku dapat dilakukan dengan merubah kepercayaan individual menjadi kepercayaan positif sehingga sistem teknologi informasi dapat diterima dengan baik. Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model atau TAM) merupakan suatu model penerimaan teknologi informasi yang akan digunakan oleh pemakai. Model ini mengeluarkan konstruk sikap (attitude) yang membuat model lebih sederhana dan untuk menjelaskan niat (intention) dengan lebih baik. Dasar teori ini dikembangkan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang merupakan teori perilaku manusia yang paling mendasar dan berpengaruh, serta mampu memberikan penjelasan dengan baik bagi para pemakai dalam menggunakan suatu teknologi informasi. TAM menambahkan dua konstruk utama dalam model TRA, dua konstruk ini adalah manfaat (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived ease of use). TAM berargumen bahwa penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut. Kecenderungan berperilaku dalam penggunaan sistem teknologi informasi dipengaruhi oleh variabel manfaat (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived ease of use). Kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh terhadap niat perilaku (behavioral intention). Para user akan menggunakan suatu sistem teknologi informasi jika mereka merasakan adanya manfaat dan kemudahan yang didapat ketika menggunakannya. Karena TAM dimaksudkan untuk penggunaan

4 teknologi, maka perilaku (behavior) pada TAM dimaksudkan sebagai perilaku menggunakan teknologi Manfaat (perceived usefulness) didefinisikan sebagai sejauh mana penggunaan sistem teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja pekerjaannya, dengan demikian jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna bagi dirinya maka individu tersebut akan menggunakannya. Sebaliknya jika para pengguna percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka mereka tidak akan menggunakannya. Dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya menurut Davis (1989), Chau (1996), Igbaria et al (1997), dan Sun (2003) Manfaat (perceived usefulness) merupakan konstruk yang paling berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap sikap (attitude), niat (behavioral intention), dan perilaku (behavior) di dalam menggunakan teknologi informasi. Konstruk tambahan yang kedua dari TAM adalah kemudahan (perceived ease of use), yaitu sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian I Putu Sugiartha Sanjaya (2005) dengan judul Pengaruh Persepsi dan Ketidakpastian Tugas terhadap Minat Berperilaku (Behavioral Intention) dalam Penggunaan Software. Ketidakpastian tugas ditambahkan sebagai salah satu variabel penelitian dikarenakan variabel ketidakpastian tugas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perilaku pemakai sistem informasi, semakin tinggi variabilitas tugas maka semakin tinggi juga minat berperilaku seseorang terhadap penggunaan teknologi informasi (Astuti, 2003).

5 Ketidakpastian tugas adalah selisih antara informasi yang dimiliki oleh individu dengan informasi yang belum diperoleh. Kriteria tugas yang pasti akan mendorong pencapaian tugas secara tepat, sehingga akan memudahkan dalam pengambilan keputusan. Ketidakpastian tugas merupakan suatu kendala bagi pengguna sistem, dalam tingkat ketidakpastian tugas yang tinggi, maka akan lebih banyak diperlukan partisipasi pengguna sehingga user akan lebih intensif dalam menggunakan sistem informasi. Menurut Van de Van dan Delbecq (1974), ketidakpastian tugas (task uncertainty) dibagi menjadi dua dimensi, yaitu kemampuan menganalisis tugas (task analyzability) dan variabilitas tugas (task variability). TAM menganggap bahwa tingkat penggunaaan nyata atau penerimaan pemakai atas suatu teknologi informasi dipengaruhi oleh faktor manfaat, kemudahan, sikap maupun niat untuk menggunakannya. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. TAM digunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh. Pada dasarnya niat perilaku (behavioral intention) dan perilaku (behavior) adalah dua hal yang berbeda. Niat perilaku (behavioral intention) masih merupakan niat, dengan kata lain niat atau intensi (intention) adalah keinginan untuk melakukan perilaku dan belum berupa perilaku. Sedangkan perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan individu. Berdasarkan pada hasil penelitian empiris, dapat dipahami bahwa aspek perilaku dalam penerapan teknologi informasi merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan, karena aspek tersebut berhubungan langsung dengan

6 pengguna (user). Penyebab interaksi antara pengguna dengan perangkat komputer sangat dipengaruhi oleh sikap, dan persepsi sebagai aspek keperilakuan yang melekat pada diri manusia sebagai user. Jadi, dalam penerapannya suatu teknologi informasi tidak terlepas dari aspek perilaku karena dalam hal pengembangan sistem, individu berperan sebagai pengguna. Pada penelitian ini, peneliti mengambil obyek mengenai Digital Jurnal Online dengan judul PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN, DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS DALAM PENGGUNAAN DIGITAL JOURNAL ONLINE B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN Riset yang dilakukan oleh Davis (1989) memaparkan bahwa Technology Acceptance Model atau TAM bertujuan untuk menjelaskan dua konstruk yang secara signifikan berpengaruh terhadap minat berperilaku (behavioral intention), dua konstruk tersebut terdiri dari manfaat (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived ease of use). Secara empiris model ini telah terbukti memberikan gambaran terhadap aspek perilaku pengguna teknologi informasi, dimana banyak pengguna komputer dapat dengan mudah menerima teknologi informasi sesuai dengan apa yang diinginkannya. Riset yang dilakukan oleh Astuti (2003) memaparkan bahwa ketidakpastian tugas merupakan selisih antara jumlah infromasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan jumlah informasi yang telah diproses. Variabilitas tugas menunjukan banyak variasi sub-tugas yang disebabkan oleh perbedaan sub-tugas, jika sub-tugas dapat dengan mudah dianalisis, maka hubungan antara output dan input juga akan jelas.

7 Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah manfaat (perceived usefulness), kemudahan (perceived ease of use), dan ketidakpastian tugas (task uncertainty) berpengaruh terhadap minat berperilaku (behavioral intention)? 2. Apakah manfaat (perceived usefulness) berpengaruh terhadap minat berperilaku (behavioral intention)? 3. Apakah kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap minat berperilaku (behavioral intention)? 4. Apakah ketidakpastian tugas (task uncertainty) berpengaruh terhadap minat berperilaku (behavioral intention)? C. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk: 1. Menguji pengaruh manfaat (perceived usefulness), kemudahan (perceived ease of use), dan ketidakpastian tugas (task uncertainty) secara simultan terhadap minat berperilaku (behavioral intention) 2. Menguji pengaruh manfaat (perceived usefulness) terhadap minat berperilaku (behavioral intention) 3. Menguji pengaruh kemudahan (perceived ease of use) terhadap minat berperilaku (behavioral intention) 4. Menguji pengaruh ketidakpastian tugas (task uncertainty) terhadap minat berperilaku (behavioral intention)

8 D. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Manfaat di bidang teoritis atau kegunaan dalam pengembangan ilmu. a. Untuk menguji kembali penelitian/riset dengan tema yang sama oleh peneliti sebelumnya b. Menambah dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya 2. Manfaat di bidang praktik a. Dapat menganalisis seberapa besar pengaruh persepsi mahasiswa UMY terhadap minat berperilaku dalam menggunakan web, sehingga mereka dapat menimbulkan kepercayaan dalam berinteraksi dengan teknologi informasi b. Menganalisis seberapa pentingnya berinteraksi dengan teknologi informasi dalam menyelesaikan tugas-tugas. Dengan adanya variabilitas tugas yang tinggi menimbulkan adanya ketidakpastian tugas, sehingga individu akan lebih intens dalam penggunaan teknologi informasi