213 BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari analisa Perencanaan Struktur Baja Dermaga Batu Bara Meulaboh Aceh Barat provinsi DI Aceh, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisa penetapan tata letak dimensi ditetapkan sebagai berikut : a. Dengan kapal rencana 10000 DWT ditetapkan dimensi dermaga dengan panjang 150 meter dengan panjang 50 meter per segmen, lebar dermaga 20 meter, tinggi apron +3,6 m LWS dan kedalaman air rencana 9,5 m LWS. b. Dimensi Trestel dengan panjang 765 meter dengan panjang 50 m per segmen, lebar dermaga 12 meter dengan jalur conveyor 2 meter. Trestle direncanakan dapat dilewati 2 kendaraan dengan masing- masing lebar lajur 4 m. c. Dimensi Mooring dengan panjang yaitu 4 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 3,8 meter disesuaikan dengan kebutuhan sebagai tempat bertambat kapal. d. Dimensi Berthing Dolphin dengan panjang 4 meter, lebar 4 meter, tinggi 3,8 meter disesuaikan dengan kebutuhan sebagai tempat bertumbuk kapal saat merapat di dermaga. e. Dimensi plat dermaga ditetapkan dengan ketebalan span 3 mm. Dengan berat 19 kg/m dan dapat menahan beban 90 KN sesuai dengan berat kendaraan rencana. f. Dimensi balok dermaga dan trestel ditetapkan sebagai berikut :
214 Tabel 8.1. Dimensi Balok Dermaga dan trestel Terpakai No Type Balok Dimensi Terpakai 1 2 3 4 5 6 7 Balok Crane B1 Balok melintang B2 Balok memanjang B3 Balok memanjang B4 Balok melintang B6 Balok memanjang B5 Balok memanjang B7 WF 600.300.12.25 WF 500.300.11.18 WF 300.150.6,5.9 WF 400.200.8.13 WF 500.200.10.16 WF 250.175.7.11 WF 200.100.5,5.8 g. Ditetapkan tiang pancang dermaga pipa baja (pipe pile) berdiameter 609,6 mm tebal 16 mm dan 812,8 mm tebal 16 untuk Trestle dan berdiameter 609,6 mm tebal 16mm. 2. Dari analisa pembebanan diperoleh bahwa : a. Perhitungan energi bersandar kapal 10000 DWT sebesar 9,08 tm, ditahan 1 buah fender dengan panjang bidang sentuh 3 m, energi yang dapat diserap tiap fender 28,8 tm/m, dari kurva karakteristik fender diperoleh gaya reaksi 88 t/m, maka gaya reaksi yang diterima 27,9 Ton /fender. Maka dipasang 1 buah fender type cylindricsl fender ukuran 1600x800 pada berthing, model R2, maks = 60%, b. Gaya tarik kapal maksimum diakibatkan oleh gaya angin dan arus pada keadaan kapal kosong sebesar 27,183 ton. Berdasarkan peraturan yang ada, jarak bollar dipasang 20 meter dengan jumlah (instalation per perth) 8 buah.
215 Maka dipasang 6 buah Bollard dengan tipe Tee Bollard 450 x 375 cm mampu menahan gaya mooring sebesar 30 ton. 3. Dari analisa penampang didapat beberapa sambungan sesuai dengan arah gaya atau gaya-gaya yang terjadi pada balok. Adalah sebagai berikut : a. Sambungan pada balok balok di dermaga Tabel 8.2.Sambungan Pada balok dermaga No. Posisi Sambungan Diameter Spesifikasi Sambungan Jumlah Tebal Plat 1 2 3 4 Balok Crane B1 dengan Balaok Crane B1 Balok melintang B2 dan Balok B2 Balok memanjang B3 dan Balok B2 Balok Memanjang B4 dan Balok B2 16mm 20 buah 2cm 16mm 6 buah 2cm 16mm 4 Buah 0,5 cm 16mm 6 Buah 0,5 cm b. Sambungan pada balok balok di trestel No. Tabel 8.3.Sambungan pada balok trestle Posisi Sambungan Diameter Spesifikasi Sambungan Jumlah Tebal Plat 1 2 3 Balok melintang B6 dan Balok B6 Balok memanjang B5 dan Balok B6 Balok Memanjang B7 dan Balok B6 12mm 6 buah 1cm 12mm 4 Buah 0,5 cm 12mm 2 Buah 0,5 cm
216 4. Struktur atas ditumpu oleh tiang pancang pipa baja, dari analisa tiang pancang maka didapat resume sebagai berikut: Tabel 8.4 Resume Kekuatan Pancang Akibat tekan JENIS Ø P TEKAN P ijin KOMBINASI TIANG (mm) TERJADI bahan 1,4DL+2UDL 609.6 77.93675 6+2KEL2+2B LCP dermaga 812.8 176.7885 trestle 609.6 80.88 berthing 609.6 142.5841 1,4DL+2UDL 3+2KEL3+2B LCP 1,4DL+2KEL +2UDL3 1DL+0.5MRG 4+RESPEC 2 Ket 467.14 OK 640.82 OK 476.14 OK 467.14 OK mooring 609.6 64.7386 1.4DL+2MRG 4 467.14 OK Satuan :Ton (T) Tabel 8.5 Resume Kekuatan Pancang Akibat P Geser JENIS TIANG tegak dermaga berthing mooring Ø (mm) P CABUT KOMBI NASI P Gerser P CABUT Ket 609.6 1.08172 KEL3 403.59 161.44 OK 812.8 3.10855 609.6 101.77 609.6 60.3772 BLC FULL WORK 1.4DL+2 MRG4 1.4DL+2 MRG4 538.13 215.25 OK 403.59 161.44 OK 403.59 161.44 OK
217 Tabel 7.5 Resume Kekuatan Pancang Akibat gaya horizontal JENIS TIANG Ø P Ha P H akt. KOMBINASI (mm) IJIN Maks. KET. berthing 609.6 4.20 MRG 4 4.39 OK mooring 609.6 4.20 MRG 4 4.39 OK
218 8.2. Saran 1. Dalam merencanakan struktur dermaga sebaiknya mengacu pada Standard for Port in Indonesia (1984) dan Technical Standards for Port and Harbour Facilities in Japan (1980) dan pada perencanaan sambungan dan kontrol penampang menggunakan Metode LRFD (Load Resistand factor design) 2. Untuk menentukan dimensi tiang yang sesuai, hendaknya melakukan asumsi tiang dengan dimensi tiang terkecil namun tidak mengabaikan kekuatan tiang dalam menahan beban yang bekerja, dan dalam menentukan ketebalan tiang hendaknya memperhatikan pengaruh korosi. 3. Dalam penetapan tata letak, posisi tiang pancang hendaknya memperhatikan kemudahan pemasangan (metode pelaksanaan) yang ada di lapangan.